Anda di halaman 1dari 14

PERAWATAN VULVA HYGIENE PADA

IBU POST PARTUM


1. Fenny Denissa (15.013)
2. Ganda Prazuda Prabowo (15.014)
3. Gilang Ramadhan D. F. (15.015)
4. Isna Putri Safitri (15.016)
5. Iza Khoirina M. (15.017)
6. Jiky Darmawan (15.018)
Perawatan Vulva Hygiene

Vulva hygiene merupakan suatu tindakan


untuk memelihara kebersihan organ
kewanitaan bagian luar (vulva) yang dilakukan
untuk mempertahankan kesehatan dan
mencegah infeksi (Ayu, 2010).
Vulva hygiene adalah membersihkan alat
kelamin wanita bagian luar yang bermanfaat
untuk untuk menjaga vagina dan daerah
sekitarnya tetap bersih dan nyaman,
mencegah munculnya keputihan, bau tak
sedap dan gatal – gatal serta menjaga pH
vagina tetap normal.(Siswone 2001)
Perawatan vulva hygines pada ibu post partum

Perawatan perineum atau Vulva hygiene


merupakanmembersihkan vulva dan daerah
sekitarnya pada pasien wanita yang sedang
nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.
Tujuan

• Mencegah infeksi di daerah vulva , perineum , maupun


uterus
• Membantu penyembuhan luka perineum/jahitan pada
perineum
• Untuk menjaga kebersihan perineum dan vulva
• Mengurangi rasanyeri dan memberikan rasa nyaman pasien
• Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
• Mempercepat penyembuhan dan mencegah perdarahan
• Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat
• Membersihkan luka dari benda asing atau debris
Indikasi

 Pasien post partum


 Pasien post partum dengan episiotomy
 Dilakukan prosedur tersebut sehari minimal
2 kali/sesudah BAB bila perlu
WaktuPerawatan

 Saat mandi
Setelah buang air kecil
Setelah buang air besar
Dampak Dari Perawatan Luka Perinium yang dilakukan
dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini:

Infeksi

Komplikasi
Kematian ibu post partum
Prosedur Perawatan Vulva Hygiene Post partum

a) Persiapan Alat
1. Kasa/kapas steril 8. Kateter logam
2. Air sabun 9. Bed pen
3. Perlak/pengalas 10. Botol berisi air hangat
4. Pinset 11. Korentang
5. Bengkok 12. Selimut
6. Handscoon 13. Waslap/handuk kecil
7. Antiseptik 14. Pembalut dan celana
dalam ibu yang bersih
LANJUTAN.........
b) Tahap Perinteraksi
1.Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
2.Siapkan alat-alat dan privasi ruangan
3.Cuci tangan

c) Tahap orientasi
4. Beri salam dan panggil ibu dengan namanya
5. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada
klien/keluarga
LANJUTAN..........
d) Tahap Kerja
1.Berikan klien kesempatan bertanya sebelum kegiatan dilakukan
2.Pastikan privasi klien terjaga
3.Kemudian anjurkan klien untuk melepaskan pakaian dalamnya
4.Sebeum melakukan tindakan, palpasi perut ibu untuk
mengetahui apakah kandung kemihnya penuh atau tidak
5.Jika kandung kemih teraba penuh, lakukan kateterisasi dengan
kateter logam
6.Persilahkan ibu untuk berbaring di tempat tidur dengan satu
bantal di bagaian kepala, dan lutu ditekuk (posisi litotomi)
7.Tutupi dengan alat tenun bagaian tubuh klien yang tidak
termasuk area yang akan dilakukan tindakan
LANJUTAN.......
8. Letakkan pengalas di bawah bokong klien dan dekatkan alat-alat
9. Gunakan sarung tangan steril
10. Bersihkan area prenium
a)Dengan memakai handscoon, ambil kasa/kapas steril dengan pinset
,kemudian masukkan ke dalam larutan steril (sublimat)/ air sabun
b)Basahi kasa/kapas steril tersebut dengan botol yang berisi air hangat ke arah
perinium dari arah depaan ke belakang
c)Lakukan hal tersebut hingga area perinium tampak bersih
d)Keringkan perinium dengan waslap/handuk bersih
e)Lakukan perawatan dengan antiseptik jika ada jahitan pada perinium (luka
episiotomi)
f)Amati ada tidaknya tanda-tanda infeksi di sekitar area tersebut
g)Pasang pembalut dan celana bersih
LANJUTAN.........
e) Tahap Terminasi
Evaluasi perasaan klien
Simpulkan hasil kegiatan
Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
Bersekan alat-alat
Cuci tangan
f) Dokumentasi
Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai