Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN KASUS
DESSY PURNAMASARI
DEVISTA DAMAYANTI
STATUS PASIEN NEUROLOGI
IDENTITAS PASIEN
• NAMA : Ny. Y
• UMUR : 35 tahun
• ALAMAT : Jalan Pramuka, Gg. Sutan, Rajabasa
• AGAMA : Islam
• PEKERJAAN : IRT
• STATUS : Sudah Menikah
• SUKU BANGSA : Lampung
• TANGGAL MASUK : 13 Agustus 2018
KELUHAN UTAMA
Pusing berputar sejak 8 jam SMRS
KELUHAN TAMBAHAN
• - Kepala
• Rambut : Hitam, tidak mudah di cabut.
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor 3mm/3mm, strabismus (-), eksoftalmus (-),
endoftalmus (-), ptosis (-), tidak ada pandangan kabur.
• Telinga: Normotia (+/+), nyeri tekan (-/-), nyeri tarik (-/-),
sekret (-/-), Tinitus (-/+)
• Hidung : Deformitas (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-), deviasi
septum (-), Sekret (-/-).
• Mulut : Sianosis (-), tidak ada karies gigi, lidah tidak deviasi,
lidaah tidak kotor.
Leher
• Pembesaran KGB : tidak terdapat pembesaran KGB
• Pembesaran Tiroid : tidak terdapat pembesaran Tiroid
• JVP : tidak ditemukan tanda-tanda peningkatan JVP
• Trachea : tidak terdapat deviasi trachea, trackea terletak di central.
Thorak
Jantung
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga
(-),normothorak (-), IC tidak terlihat.
Palpasi : Nyeri tekan (-), tidak teraba pulsasi yang kencang.
Perkusi : Batas kanan : Atas ICS 2 linea parasternal dextra
Bawah ICS 4 linea parasternal dextra
Batas kiri : Atas ICS 2 linea parasternal sinistra
Bawah ICS 4 linea midclavivularis sinistra
Batas atas : ICS 2 linea parasternal sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru
• Inspeksi : Simetris
• Palpasi : Fremitus suara +/+
• Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
• Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing
(- /-)
Abdomen
• Inspeksi : Tidak tampak jejas
• Palpasi : Nyeri tekan (+), tidak teraba massa, hepar dan lien t
idak teraba
• Perkusi : Tidak ada nyeri ketok
• Auskultasi : BU (+) normal
Ekstremitas
Superior : Tidak terdapat jejas, bekas trauma, massa, dan
sianosis (-/-), turgor kulit (-/-),akral dingin (+/+), odem
(-/-), CRT< 2detik, kekuatan otot 5/5.
• N. cochlearis
Ketajamam pendengaran : Tidak ada kelainan
Tinitus : Tinitus ditelinga sebelah kiri
Gesekan jari tangan (+/+)
• N. vestibularis
Nistagmus (+/+) 3detik saat dilakukan pemeriksaan.
Tes vertigo :
Romberg : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tandem Walking : Tidak dilakukan pemeriksaan
• N. Glossopharingeus dan N. Vagus (N.IX dan N.X)
Suara bindeng/nasal: Tidak ada
Posisi uvula : Ditengah
Palatum mole : Istirahat : Simetris
Bersuara : Simetris, terangkat
Arcus palatoglossus :
Istirahat : Simetris
Bersuara : Simetris, terangkat
Arcus pharingeus: Istirahat : Simetris
Bersuara : Simetris, terangkat
Reflek batuk : (+)
Reflek muntah: (+)
Peristaltik usus : Bising Usus (+)
Bradikardi : Tidak ada
Takikardi : Tidak ada
Bersuara : Normal
Menelan : Tidak ada gangguan
• N. Accesorius (N.XI)
M. sternocleidomastoideus : (+/+)
M. trapezius : (+/+)
• N. Hipoglossus (N.XII)
Atropi : Tidak ada
Fasikulasi: Tidak ada
Deviasi : Tidak ada
Fungsi luhur
Fungsi bahasa : Normal
Fungsi orientasi: Normal
Fungsi memori : Normal
Fungsi emosi : Normal
RESUME
Ny. Y, 35 tahun datang dengan keluhan pusing berputar
sejak 1 hari yang lalu, 8 jam SMRS disertai dengan nyeri
ulu hati. Keluhan pusing berputar muncul secara tiba-tiba,
bertambah parah dengan perubahan posisi terutama pada
saat bangun dari tidur, dan pada saat serangan jika pasien
melihat cahaya dan mendengar suara berisik pusing
berputar semakin memberat. Tinitus di telinga sebelah kiri,
Mual (+), muntah (+) 6 kali, fotofobia (+), fonofobia (+),
Nyeri kepala (+).
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4V5E6
Kekuatan otot : 5/5/5/5
• DIAGNOSIS
Klinis = Vertigo perifer sups. BPPV
Topis = Sistem vestibular
Etiologi = Idiopatik
• DIAGNOSIS BANDING
• Vertigo Sentral
• Penyakit Meniere
• Vestibular Neuritis
• Labirintitis
• DIAGNOSIS KERJA
Vertigo perifer susp. BPPV : Keluhan pusing berputar yang muncul secara tiba-
tiba, dipengaruhi oleh posisi, terdapat mual muntah yang cukup hebat, terdapat
tinitus, lingkungan berputar.
• PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
• Edukasi pasien untuk bangun dari tempat tidur secara perlahan-
lahan. Tidak secara langsung merubah posisi, terutama posisi
kepala.
• Melakukan terapi manuver Brandt-Daroff untuk latihan di rumah
agar pasien terbiasa dengan beberapa posisi sehingga tidak
muncul keluhan pusing berputar saat berpindah posisi.
Medikamentosa
• IVFD RL IV 20 tpm
• Ondancentron IV 2x1
• Ranitidin IV 2x1
• Analsik oral 3x1
• Betahistine oral 2x1
• Sucralfat oral 4x1
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Labolatorium pada tanggal 13 Agustus 2018
Darah lengkap : DBN
Kimia Darah : GDS 73 mg/dl
13/8/2018 S : Pusing berputar sejak 1 hari yang lalu disertai nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu. Muntah (+), mual (+), lemas dan
Lantai 4 sempoyongan.
20.00 O : Kesadaran : CM GCS : 15
TD: 120/80 mmHg RR : 24x/mnt
N:100 x/mnt T : 36.2 oC
Skala nyeri 8
A : Vertigo perifer berat+dyspepsia sindrom
P :
- IUFD RL + 1 amp Ketorolac 20 gtt/mnt
- Ranitidine 1 amp/12 jam
- Ondancentron 1 amp/8 jam
- Analsik 3x1 tab
- Betahistine maleat 2x1 tab
- Sucralfat syr 4x2 C
14/8/2018
06.36
S : Pusing berputar, nyeri ulu hati, mual.
O : Kesadaran : CM GCS : 15
TD: 110/70 mmHg RR : 28x/mnt
N: 84 x/mnt T : 36.6 oC
A : Vertigo perifer + dyspepsia sindrom
P :
- IVFD RL + 1 amp Ketorolac 20 gtt/mnt
- Ranitidine 2x1 amp/12 jam
- Ondancentron 1 amp/8 jam
- Analsik 3x1 tab
- Betahistine maleat 2x1 tab
- Sucralfat syr 4x2C
14/8/2018
13.00
S : Sakit kepala berputar semakin membaik ,nyeri ulu hati, mual.
O : Kesadaran : CM GCS : 15
TD: 120/80 mmHg RR : 20x/mnt
N: 82 x/mnt T : 36.8 oC
Skala nyeri 4
A : Vertigo perifer + dyspepsia sindrom
P :
- IVFD RL + 1 amp Ketorolac 20 gtt/mnt
- Ranitidine 2x1 amp/12 jam
- Ondancentron 1 amp/8 jam
- Analsik 3x1 tab
- Betahistine maleat 2x1 tab
- Sucralfat syr 4x2 C
14/8/2018
16.00
S : Sakit kepala berputar membaik, sakit bahu belakang dari leher sampai ke jari tangan kanan, nyeri ulu hati.
O : Kesadaran : CM GCS : 15
TD: 130/90 mmHg RR : 24x/mnt
N: 88 x/mnt T : 36.6 oC
A : Vertigo perifer + dyspepsia sindrom
P :
- IVFD RL + 1 amp Ketorolac 20 gtt/mnt
- Ranitidine 2x1 amp/12 jam
- Ondancentron 1 amp/8 jam
- Analsik 3x1 tab
- Betahistine maleat 2x1 tab
- Sucralfat syr 4x2 C
14/8/2018 S : Sakit kepala berputar membaik, sakit bahu belakang, nyeri ulu hati
20.47 O : Kesadaran : CM GCS : 15
TD: 110/70 mmHg RR : 25x/mnt
N: 84 x/mnt T : 36.6 oC
A : Vertigo perifer + dyspepsia sindrom
P :
- IVFD RL + 1 amp Ketorolac 20 gtt/mnt
- Ranitidine 2x1 amp/12 jam
- Ondancentron 1 amp/8 jam
- Analsik 3x1 tab
- Betahistine maleat 2x1 tab
- Sucralfat syr 4x2 C
- Omeprazole 1x1
15/8/2018
S : Nyeri kepala membaik namun masih berputar jika berubah posisi kepala, mual dan muntah (-), nyeri ulu hati (-).
07.23
O : Kesadaran : CM GCS : 15
TD: 120/80 mmHg RR : 22x/mnt
N: 80 x/mnt T : 36.3 oC
A : Vertigo perifer + dyspepsia sindrom
P :
- IVFD RL + 1 amp Ketorolac 20 gtt/mnt
- Ranitidine 2x1 amp/12 jam
- Ondancentron 1 amp/8 jam
- Analsik 2x1 tab
- Betahistine maleat 2x1 tab
- Sucralfat tab 3x1
- Omeprazole Vial IV 1x1
15/8/2018 S : Nyeri kepala dan nyeri ulu hati berkurang
12.00 O : Kesadaran : CM GCS : 15
TD: 110/60 mmHg RR : 20x/mnt
N: 80 x/mnt T : 36.6 oC
A : Vertigo perifer + dyspepsia sindrom
P :
- IVFD RL + 1 amp Ketorolac 20 gtt/mnt
- Ondancentron 1 amp/8 jam
- Analsik 2x1 tab
- Betahistine maleat 2x5 gr 15/8/2018 Os diperbolehkan pulang
- Sucralfat tab 3x1 cth
- Omeprazole Vial IV 1x1 12.00
TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI FISIOLOGI KESEIMBANGAN
Alat vestibuler (alat keseimbangan) terletak di telinga dalam (labirin),
terlindung oleh tulang yang paling keras yang dimiliki oleh tubuh.
Labirin secara umum adalah telinga dalam, tetapi secara khusus dapat
diartikan sebagai alat keseimbangan.
Setiap labirin terdiri dari 3 kanalis semisirkularis, yaitu horizontal
(lateral), anterior (superior), dan posterior (inferior). Selain 3 kanalis ini
terdapat pula utrikulus dan sakulus.
Labirin terdiri dari labirin statis yaitu utrikulus dan sakulus, yang
didalamnya terdapat sel-sel reseptor keseimbangan
Labirin kinetik terdiri dari tiga kanalis semisirkularis dimana pada tiap
kanalis terdapat pelebaran yang berhubungan dengan utrikulus, disebut
ampula. Di dalamnya terdapat kista ampularis yang terdiri dari sel-sel
reseptor keseimbangan dan seluruhnya tertutup oleh suatu substansi
gelatin yang disebut kupula.
Sistem vestibuler berhubungan dengan sistem
tubuh lain sehingga kelainannya dapat
menimbulkan gejala pada sistem tubuh
bersangkutan.
Gejala yang timbul dapat berupa vertigo, mual,
dan muntah. Pada jantung berupa bradikardi atau
takikardi dan pada kulit reaksinya bereringat
dingin.
VERTIGO
Vertigo ialah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh
seperti rotasi (memutar) tanpa sensasi peputaran yang
sebenarnya, dapat sekelilingnya terasa berputar atau badan yang
berputar.
Perifer Central
Bangkitan Vetigo Mendadak Lambat
Derajat Vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan + -
bola mata
Gejala otonom ++ -
Gangguan + -
pendengaran
BPPV (Benigna Paroxsismal Positional
Vertigo)
BPPV adalah sensasi dimana pasien merasa ruangan disekitarnya
atau dirinya berputar hebat atau (spin) dan dopengaruhi oleh
posisi gerakan kepala yang disebabkan oleh kelainan telinga
dalam, BPPV merupakan vertigo perifer yang tersering.
PATOFISIOLOGI BPPV
• Teori Kupulolitiasis :
Schuknecht mengajukan teori kupulolitiasis untuk menjelaskan
patofisiologi BPPV. Kupulolitiasis adalah adanya partikel yang
melekat pada kupula krista ampularis. Schuknecht menemukan
partikel basofilik yang melekat pada kupula melalui pemeriksaan
fotomikrografi. Dengan adanya partikel ini maka kanalis
semisirkularis menjadi lebih sensitif terhadap gravitasi. Teori ini
dapat dianalogikan sebagai adanya suatu benda berat yang melekat
pada puncak sebuah tiang. Karena berat benda tersebut, maka posisi
tiang menjadi sulit untuk tetap dipertahankan pada posisi netral.
Tiang tersebut akan lebih mengarah ke sisi benda yang melekat.
Oleh karena itu kupula sulit untuk kembali ke posisi netral.
Akibatnya timbul nistagmus dan pusing (dizziness).
• Teori Kanalitiasis :
Menurut hipotesa ini debris otokonia tidak melekat pada kupula melainkan
mengambang di dalam endolimfe kanalis posterior pada perubahan posisi
kepala debris tersebut akan bergerak ke posisi paling bawah.