Anda di halaman 1dari 22

Mahasiswa K3S Keperawatan Gawat Darurat

Profesi Ners Fakultas Keperawatan Unsyiah

KEGAWAT DARURATAN PADA SEPSIS


PENGERTIAN Sepsis adalah sindrom yang
dihasilkan dari respons inflamasi
Sepsis adalah respons
tubuh terhadap infeksi, dan
inflamasi sistemik tubuh
menunjukkan tekanan fisiologis
terhadap infeksi mikroba yang
yang signifikan. Sepsis
dapat terjadi menyebabkan
menyebabkan kerusakan organ,
kerusakan organ, syok, dan
yang tanpa pengobatan segera
akhirnya kematian (Keogh,
dapat dengan cepat berkembang
2015).
menjadi syok septik, kegagalan
multi-organ dan kematian. (Byrne &
Screaton, 2016).
PENGERTIAN
Sepsis adalah adanya mikroorganisme patogenik atau toksinnya di
dalam darah atau jaringan lainnyayang memiliki kriteria dua atau lebih
(Nurarif & Kusuma, 2015) yaitu:
o Suhu 380C atau 360C
o Denyut jantung >90x/menit
o Respirasi >20/menit atau PaCO2 <32 mmHg
o Hitung leukosit >12.000/mm3 atau >10% sel imatur
○ Infeksi bakteri (meskipun sepsis
ETIOLOGI dapat disebabkan oleh virus, atau
semakin sering, disebabkan oleh
jamur).
○ BAKTERI GRAM (-) DAN FOKUS
PRIMERNYA BERASAL DARI
SALURAN GENITOURINARIUM ○ Mikroorganisme kausal yang paling
sering ditemukan pada orang
dewasa adalah Escherichia coli,
○ BAKTERI GRAM (+) TIMBUL Staphylococcus aureus, dan
DARI INFEKSI KULIT, SALURAN Streptococcus pneumonia. Spesies
RESPIRASI DAN JUGA BIASA Enterococcus, Klebsiella, dan
Pseudomonas (Caterino JM, 2012).
BERASAL DARI LUKA TERBUKA,
SEPERTI LUKA BAKAR
(NURARIF & KUSUMA, 2015).
PENYEBAB UMUM SEPSIS PADA ORANG
SEHAT
Sumber lokasi Mikroorganisme

Kulit Staphylococcus aureus dan gram positif bentuk cocci lainnya

Saluran kemih Eschericia coli dan gram 9redniso bentuk batang lainnya

Saluran pernafasan Streptococcus pneumonia

Usus dan kantung empedu Enterococcus faecalis, E.coli dan gram negative bentuk batang
lainnya, Bacteroides fragilis

Organ pelvis Neissseria gonorrhea,anaerob

Sumber : Moss et al.(2012).


PENYEBAB UMUM SEPSIS PADA
PASIEN YANG DIRAWAT
Masalah klinis Mikroorganisme
Pemasangan kateter Escherichia coli, Klebsiella spp., Proteus spp., Serratia spp.,
Pseudomonas spp.

Penggunaan iv kateter Staphylococcus aureus, Staph.epidermidis, Klebsiella spp.,


Pseudomonas spp., Candida albicans

Setelah operasi: Wound infection Staph. Aureus, E. coli, anaerobes(tergantung lokasinya) Tergantung
Deep infection lokasi anatominya

Luka bakar coccus Gram-positif, Pseudomonas spp., Candida albicans

Pasien immunocompromised Semua mikroorganisme diatas

Sumber : Moss et al. (2012)


PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
○ MENGGIGIL, DEMAM ATAU MERASA
MENURUT NICHOLSON (2017) AWAL SEPSIS SANGAT DINGIN
SERINGKALI TIDAK SPESIFIK DAN MUNGKIN ○ RASA SAKIT YANG LUAR BIASA ATAU
TERMASUK DEMAM, BATUK, SAKIT TENGGOROKAN, KETIDAKNYAMANAN
MUNTAH DAN DIARE. SAAT PENYAKIT BERKEMBANG, ○ KULIT BERKERINGAT ATAU
KOMBINASI BERIKUT INI: BERKERINGAT
○ KEBINGUNGAN ATAU DISORIENTASI
○ SESAK NAPAS
○ DENYUT JANTUNG YANG TINGGI
MANIFESTASI KLINIS
Menurut (Macic & Bridges, 2018) tanda dan gejala sepsis
berat yaitu:

HIPOTENSI YANG SBP, <90 MMHG MAP, <70 MMHG, ATAU


DIINDUKSI SEPSIS REDUKSI SBP SEBESAR
TANDA-TANDA 40 MMHG DARI
SERUM LAKTAT,> 2
DISFUNGSI ORGAN BASELINE
MMOL / L
(CONTOH OLIGURIA
AKUT)
MANIFESTASI KLINIS
MENURUT PERDACI (2014) ○SINDROMA DISTRES
GEJALA SEPSIS TERSEBUT AKAN PERNAFASAN PADA DEWASA
MENJADI LEBIH BERAT YANG ○KOAGULASI INTRAVASCULAR
SERING DIIKUTI GEJALA ○GAGAL GINJAL AKUT
MULTIPLE ORGAN DYSFUNCTION
SYNDROME (MODS) SAMPAI ○PERDARAHAN USUS
TERJADINYA SYOK SEPSIS. ○GAGAL HATI
TANDA –TANDA MODS DENGAN ○DISFUNGSI SISTEM SARAF PUSAT
TERJADINYA KOMPLIKASI :
○GAGAL JANTUNG
○KEMATIAN
TAHAPAN PERKEMBANGAN SEPSIS

Syok septik

Sepsis berat

Uncomplicated
sepsis

Reinhart & Eyrich (2015)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
DPL (DARAH RESISTENSI INSULIN Analisa Gas Darah
PERIFER LENGKAP) (AGD)

Kimia serum, Kultur urin, sputum, Waktu


bilirubin, laktat luka, dan darah tromboplastin
serum, pemeriksan parsial teraktivasi
fungsi hati, dan (menigkat)
protein C
PENATALAKSANAAN

Berikan oksigen
Ambil kultur darah
untuk Berikan antibiotik
dan pertimbangkan
mempertahankan intravena empiris
kontrol sumber
saturasi> 94%

Bundel perawatan Sepsis Enam terdiri dari


(Stephenson, 2015)
PENATALAKSANAAN

Mengukur serum
Memulai pengukuran
laktat dan mengirim Mulai resusitasi
output urin yang
jumlah darah cairan intravena
akurat
lengkap

Bundel perawatan Sepsis Enam terdiri dari


(Stephenson, 2015)
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
BREATHING CIRCULATION
AIRWAY  
Kaji jumlah pernapasan Kaji denyut jantung,
 Yakinkan kepatenan jalan
napas lebih dari 24 kali per menit >100 kali per menit
 Berikan alat bantu napas jika merupakan gejala yang  Monitoring tekanan
perlu signifikan darah
 Jika terjadi penurunan fungsi
pernapasan segera kontak ahli  Kaji saturasi oksigen,  Catat  temperature.
anestesi dan bawa segera Periksa gas darah arteri
mungkin ke ICU untuk mengkaji status
oksigenasi dankemungkinan
asidosis

16
PENGKAJIAN
Exposure
Bingung merupakan salah satu tanda Jika sumber infeksi tidak
pertama pada pasien sepsis padahal
diketahui, cari adanya
sebelumnya tidak ada masalah (sehat
dan baik). Kaji tingkat kesadaran cidera, luka dan tempat
dengan menggunakan AVPU. suntikan dan tempat
sumber infeksi lainnya.

1
DIAGNOSA
1. 1.Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2 , edema
paru.
2. 2.Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
afterload dan preload.
3. 3.Hipertermi / hipotermi berhubungan dengan proses infeksi
4. 4.Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
cardiac output yang tidak mencukupi.

18
PERENCANAAN
DX TUJUAN INTERVENSI

Ketidakef etelah dilakukan o 1.Buka jalan nafas


ektifan tindakan o 2.Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
pola nafas keperawatan (fowler/semifowler)
selama ... x 24 jam o 3.Auskultasi suara nafas , catat adanya suara
pasien akan : tambahan
TTV dalam rentang o 4.Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan
normal nafas buatan
Menunjukkan jalan o 5.Monitor respirasi dan status O2
napas yang paten o Monitor TTV.
Suara napas yang
bersih, tidak ada
sianosis dan dypsneu.

19
DX TUJUAN INTERVENSI

Penuruna Setelah dilakukan tindakan o 1.catat adanya tanda dan gejala penurunan
n curah keperawatan selama ... x 24 cardiac output
jantung jam . pasien akan : o 2.monitor balance cairan
Menunjukkan TTV dalam
o 3.catat adanya distritmia jantung
rentang normal
Tidak ada oedema paru o 4.monitor TTV
dan tidak ada asites o 5.atur periode latihan dan istirahat untuk
Tidak ada penurunan menghindari kelelahan
kesadaran o 6. monitor status pernapasan yang
Dapat mentoleransi menandakan gagal jantung.
aktivitas dan tidak ada
kelelahan.
DX TUJUAN INTERVENSI

Hipertmi Setelah dilakukan tindakan ever Treatment :


berhubun keperawatan selama ... x 24 1.Observasi tanda-tanda vital tiap 3 jam.
gan jam . pasien akan : 2.Beri kompres hangat pada bagian lipatan
Suhu tubuh dalam
dengan rentang normal tubuh ( Paha dan aksila ).
proses Tidak ada perubahan 3.Monitor intake dan output
infeksi. warna kulit dan tidak ada 4.Monitor warna dan suhu kulit
pusing 5.Berikan obat anti piretik
Nadi dan respirasi dalam
rentang normal
Temperature Regulation
1.Beri banyak minum ( ± 1-1,5 liter/hari) sedikit
tapi sering
Ganti pakaian klien dengan bahan tipis
menyerap keringat.
THANKS!
Any questions?

22

Anda mungkin juga menyukai