Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK MANAJEMEN LINGKUNGAN

NAMA ANGGOTA :
1. TASYA HUDANI N D500160034
2. DIKY IHSAN P D500160036
3. ZULAIKHAH DEWI S D500160039
4. SITI SETYOWATI D500160041
5. LINTANG DANISWARA D500160042
iE = singkatan perusahaan
yaitu PT indo Ethanol
Warna = peduli terhadap
hijau lingkungan

Lampu = perusahaan selalu


berinovasi
Pemilihan Lokasi Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya


adalah ketersediaan bahan baku, transportasi, unit pendukung, karakterisasi
lokasi dan tersedianya tenaga kerja. Berdasarkan pertimbangan di atas,
maka lokasi pabrik etanol dipilih di Klaten, Jawa Tengah. Pemilihan lokasi
di Klaten yang berdekatan dengan pabrik gula tebu penyuplai bahan baku,
yaitu PG. Gondang Winangun, PG. Gondang Baru, dan PG. Ceper.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
Menjadi perusahaan yang inovatif dan kreatif dalam
mengembangkan produk berbahan dasar alam yang ramah
lingkungan.

Misi :
1. Mengembangkan etos kerja yang mendukung agar terjadinya
suasana yang efektif, efisien, dan dinamis.
2. Mengembangkan produk secara inovatif, agar sesuai dengan
perkembangan zaman.
3. Selalu berupaya meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan
usaha demi mencapai kemakmuran bagi investor, karyawan dan
masyarakat.
Diagram Alir Proses
Etanol adalah salah satu turunan dari senyawa hidroksil atau
gugus OH, dengan rumus kimia C2H5OH. Etanol adalah suatu
cairan transparan, mudah terbakar, tidak berwarna, mudah
menguap, dapat bercampur dengan air, eter, dan kloroform.

Rumus Bangun Etanol

Sifat-sifat Etanol :
1. Mudah menguap dan mudah terbakar
2. Bila direaksikan dengan asam halida akan membentuk alkyl
halida dan air.

3. Bila direaksikan dengan asam karboksilat akan membentuk


ester dan air.

4. Dehidrogenasi etanol menghasilkan asetaldehid.


Macam-Macam Limbah
Limbah cair
Limbah cair yang dihasilkan berupa sisa hasil
fermentasi tebu setelah penyulingan
Limbah padat
Limbah padat berupa ampas tebu yang airnya sudah
diambil untuk direbus
Limbah gas
Merupakan gas-gas yang keluar melalui cerobong-
cerobong asap seperti cerobong boiler gas CO2 pada
Main Fermenter setelah atau hasil dari fermentasi.
Deskripsi Proses :
Pada proses fermentasi etanol terjadi reaksi perubahan gula
yang terkandung dalam tetes tebu (molases) menjadi alkohol
(C2H5OH). Proses ini terjadi akibat aktivitas mikroba berupa ragi
saccaromyces cerevisiae. Pada proses fermentasi gula menjadi
alkohol terjadi reaksi sebagai berikut :
C12H22O11 + H2O C6H12O6 + C6H12O6
Sukrosa glukosa fruktosa
 
C6H12O6 2 C2H5OH + 2CO2
Fruktosa/ Glukosa alkohol
Pengolahan Limbah
Limbah Cair
Limbah yang terbanyak yaitu Stillage (hasil dari Destillation
Column).
Suhu : ± 50oC
pH : 4,5 – 5
BOD : 50.000 -70.000 ppm
COD : 100.000 – 120.000 ppm
Sebelum dibuang, limbah terlebih dahulu dilakukan proses
pengolahan
limbah dengan tujuan mengembalikan kualitas buangan agar
memenuhi
persyaratan limbah buangan pabrik. Unit pengolahan limbah
dibagi menjadi tiga bagian :
1. Bak Persiapan
Bertujuan untuk mengendapkan lumpur yang terbawa
limbah.
2. Bak penetralan
Bertujuan untuk menetralkan limbah dengan bubur kapur
hingga dicapai pH yang cukup netral
3. Bak Penguraian
Terdiri dari 3 bak, yaitu bak anaerob I, bak anaerob II, bak
anaerob III
Spesifikasi limbah cair keluar dari bak anaerob I, II dan III
adalah :
pH : 7-7,5
COD : 12.000 ppm
BOD : 4.000 ppm

Limbah Gas
Gas yang dihasilkan adalah gas CO2 dari unit Fermentasi. Gas
ini akan ditransferkan ke pihak lain untuk diolah menjadi CO2
cair.

Limbah Padat
Pengelolaan limbah dapat dilakukan dengan mengelolanya
sebagai pupuk organic CIUNIK, sebagai makanan ternak
Identifikasi Aspek Lingkungan Unit Distillation
Column
Lokasi : Distillation Coloumn
Nomor Identifikasi : 4
Uraian Aktivitas : Penyulingan Alkohol

INPUT OUTPUT
Bahan Energi Ai Lain Ket Produ A B C D E F Ket.
Baku r -lain . k

Alkohol Panas - - Alkoh - - Stillage - Ba Suara


8-10% ol u bising
±45% dari
mesin

A = Penggunaan bahan baku dan sumber daya alam


B = Emisi ke udara atau atmosfer
C = Buangan limbah ke badan air
D = Kontaminasi ke tanah
E = Isu-isu masyarakat dan lingkungan lokal
F = Kebisingan
Identifikasi Aspek Lingkungan Unit Rectifying
Column
Lokasi : Rectifying Coloumn
Nomor Identifikasi : 5
Uraian Aktivitas : Pemurnian Alkohol

INPUT OUTPUT

Bahan Energ Air Lai Ke Produk A B C D E F Ket


Baku i n- t.
lain

Alkoh Panas - - - Alkoh - - Luther - - -


ol ol Water
±45% ±55%

A = Penggunaan bahan baku dan sumber daya alam


B = Emisi ke udara atau atmosfer
C = Buangan limbah ke badan air
D = Kontaminasi ke tanah
E = Isu-isu masyarakat dan lingkungan lokal
F = Kebisingan
DAFTAR & EVALUASI ASPEK PENTING (SIGNIFICANT ASPECT)
LINGKUNGAN Tgl terbit : 27 Mei 2018
No revisi :-
Tgl revisi :-
Penilaian Signific
Peraturan Penilaian Faktor
Faktor ant
Terkait Negatif Nilai Nilai
No Kode Nama Aspek Positif N-P Aspect
(N) (P)
Ya Tdk S L B F K W O Ya Tdk

Kerusakan pada biota sungai


1. C4 akibat limbah cair stillage 2 1 1 5 2.9 4 3 5 2.2 0.7
Bau yang timbul pada proses
2. E4 distilasi 2 1 1 5 2.9 4 1 4 1.7 1.2
3. F4 Kebisingan mesin yang 2 2 1 5 3.4 4 1 5 2.1 1.3
timbul dari unit proses
4. C5 Kerusakan pada biota 2 1 1 5 2.9 4 3 5 2.2 0.7
sungai akibat limbah cair
luther water

F = Nilai kuantitatif frejuensi dampak


Keterangan : P = Nilai signifikasi aspek pengelolaan
N = Nilai signifikasi aspek lingkungan berdampak lingkungan
S = Nilai kuantitatif lingkungan sebaran dampak K = Nilai kuantitatif komitmen pengelola
L = Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak pabrik
B = Nilai kuantitatif tingkat bahaya dampak W = Nilai kuantitatif pengelolaan limbah
O = Nilai opini masyarakat
UNDANG-UNDANG
Ketentuan perizinan industri antara lain tertuang dalam pasal-pasal di
bawah ini.
Pasal 2
1) Setiap pendirian perusahaan industri wajib memperoleh izin usaha industri.
2) Perusahaan industri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berbentuk
perorangan, perusahaan persekutuan atau badan hukum yang berkedudukan di
Indonesia.
Pasal 3
1) Jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil, dikecualikan dari
kewajiban untuk memperoleh izin usaha industri.
2) Jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib didaftarkan.
3) Terhadap jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud ayat (2) diberikan tanda
daftar industri dan dapat diberlakukan sebagai izin.
4) Jenis industri tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh
menteri setelah berkonsultasi dengan menteri terkait.
Pasal 4
1. Untuk memperoleh izin usaha industri diperlukan tahap persetujuan
prinsip
2. Izin usaha industri diberikan kepada perusahaan industri yang telah
memenuhi semua ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan
telah selesai membangun pabrik dan sarana produksi
3. Izin usaha industri dapat diberikan langsung pada saat permintaan
izin, apabila perusahaan industri memenuhi ketentuan sebagai
berikut.
a) Perusahaan industri berlokasi di kawasan industri yang telah
memiliki izin; atau
b) Jenis dan komoditi yang proses produksinya tidak merusak ataupun
membahayakan lingkungan serta tidak menggunakan sumber daya
alam secara berlebihan
c) Jenis dan komoditi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b
ditetapkan oleh menteri.
Baku Mutu Air Limbah Industri Ethanol Menurut
Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun
2012

No Parameter Kadar Maksimum Beban Pencemaran


(mg/L) Maksimum (kg/ton)
1 BOD5 90 1,35

2 COD 270 4,05

3 TSS 90 1,35

4 Sulfida 0,45 0,0067

5 pH 6–9

6 Debit Maksimum 15 m3/ton produk ethanol atau alkohol


PROGRAM MANAJEMEN LINGKUNGAN

ASPEK KEBIJAKAN PROGRAM MANAJEMEN


No
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
Dilakukan pengolahan limbah cair sesuai
Limbah cair stillage dan
1 SOP, di alirkan ke dalam bak sedimentasi,
luther water
di lakukan proses koagulasi pada limbah
Bau yang timbul dari Pemakaian masker dan pemasangan filter
2 proses distilasi pada unit tersebut

Pemakaian headplug dan pemasangan


3 Suara bising dari mesin tanda lokasi bising

Pemakaian headplug dan pemasangan


4 Suara bising dari mesin
tanda lokasi bising

Anda mungkin juga menyukai