Anda di halaman 1dari 19

Morbili

Disusun :
B rommy vito kusuma ( 17360386 )

pembimbing:
dr. Ari Kurniasih M.ked (Ped) Sp.A
Definisi
penyakit infeksi virus akut, dengan gejala-
gejala eksantem akut, demam, inflamasi
mukosa dan saluran napas, yang diikuti
erupsi makulopapular berwarna merah dan
diakhiri dengan deskuamasi kulit

2
Epidemiologi
▸ Di Indonesia, menurut Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) campak menduduki
tempat ke-5 dalam urutan 10 macam penyakit
utama pada bayi (0,7%) dan tempat ke-5
dalam urutan 10 macam penyakit utama pada
anak usia 1-4 tahun (0,77%)

3
Etiologi
▸ Virus campak termasuk golongan
paramyxovirus berbentuk bulat dengan
tepi yang kasar dan bergaris tengah 140
nm, dibungkus oleh selubung luar yang
terdiri dari lemak dan protein.

4
Patofisiologi

5
Patogenesis campak tanpa penyulit
Hari Manifestasi
0 Virus campak dalam droplet kontak dengan permukaan epitel nasofaring atau
kemungkinan konjungtiva
Infeksi pada sel epitel dan multiplikasi virus
1-2 Penyebaran infeksi ke jaringan limfatik regional
2-3 Viremia primer
3-5 Multiplikasi virus campak pada epitel saluran nafas di tempat infeksi pertama, dan
pada RES regional maupun daerah yang jauh
5-7 Viremia sekunder
7-11 Manifestasi pada kulit dan tempat lain yang bervirus, termasuk saluran nafas

11-14 Virus pada darah, saluran nafas dan organ lain


15-17 Viremia berkurang lalu hilang, virus pada organ menghilang
6
Manifestasi Klinis
▸ Stadium inkubasi
Masa inkubasi campak berlangsung kira-kira 12-14
hari. penderita tidak menampakkan gejala sakit.

7
▸ stadium prodromal berlangsung selama
2 hingga 5 hari dengan gejala utama
yang muncul adalah demam (39,4 -
40,6°C) pada hari ke 4 atau 5 yaitu pada
saat ruam muncul. terdapat batuk, pilek
dan konjungtivitis.
▸ Koplik spot

8
Stadium erupsi
▸ Pada campak yang tipikal, ruam akan muncul sekitar
hari ke-14 infeksi
▸ Ruam muncul pada saat puncak gejala gangguan
pernafasan dan saat suhu berkisar 39,5˚C
▸ Ruam pertama kali muncul sebagai makula yang tidak
terlalu tampak jelas di lateral atas leher, belakang
telinga, dan garis batas rambut. Kemudian ruam
menjadi makulopapular dan menyebar ke seluruh
wajah, leher, lengan atas dan dada bagian atas pada
24 jam pertama.
9
Diagnosis Kerja
▸ koriza dan mata meradang disertai batuk dan demam
tinggi dalam beberapa hari diikuti timbulnya ruam yang
memiliki ciri khas, yaitu diawali dari belakang telinga
kemudian menyebar ke muka, dada, tubuh, lengan dan
kaki dalam waktu 3 hari atau lebih bersamaan dengan
meningkatnya suhu tubuh (demam 38,3 °C (101°F) dan
selanjutnya mengalami hiperpigmentasi dan
mengelupas. Pada stadium prodromal dapat ditemukan
eksantema di mukosa pipi yang merupakan tanda
patognomonis campak (bercak Koplik)
10
▸ Pemeriksaan darah rutin
Biasanya ditemukan leukopenia.
▸ Deteksi virus
▸ Mendeteksi antibodi
Antibodi IgM muncul bersamaan dengan munculnya
ruam pada kulit dan sebagian besar dideteksi 3 hari
sesudah munculnya ruam
IgG sebaiknya diperiksa pada sampel yang sama
untuk mengetahui apakah sudah pernah terinfeksi atau
sudah pernah mendapat imunisasi

11
Diagnosis Banding
▸ Rubella
▸ Eksantema subitum
▸ Scarlet fever
▸ Erupsi Obat Alergi

12
Penatalaksanaan
▸ Anak harus diberikan cukup cairan dan kalori, sedangkan
pengobatan bersifat simtomatik, dengan pemberian
antipiretik, antitusif, ekspektoran, dan antikonvulsan bila
diperlukan, diperlukan perbaikan keadaan umum dengan
memperbaiki kebutuhan cairan dan diet yang memadai.
▸ Pemberian vitamin A pada pasien campak untuk usia <6
bulan sebanyak 50.000 IU, usia 6 bulan – 1 tahun
sebanyak 100.000 IU, anak >1 tahun sebanyak 200.000 IU
sebanyak satu kali.12 Apabila terdapat malnutrisi dilanjutkan
1500 IU tiap hari.
13
Komplikasi
▸ Otitis Media Akut
▸ Bronkopneumonia
▸ Ensefalitis
▸ SSPE (Subacute Sclerosing
Panencephalitis)
▸ Enteritis

14
Pencegahan
▸ Pencegahan tingkat awal
Pencegahan tingkat awal dilakukan dalam mencegah
munculnya faktor predisposisi atau resiko terhadap
penyakit campak.
▸ Pencegahan tingkat pertama
Pencegahan tingkat pertama ini merupakan upaya untuk
mencegah seseorang terkena penyakit campak, yaitu:
▹ Memberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai
pentingnya pelaksanaan Program Imunisasi
Nasional (vaksinasi campak) untuk semua bayi.

15
▸ Pencegahan tingkat kedua
mencegah atau menghambat timbulnya
komplikasi
▸ Pencegahan tingkat ketiga
mencegah kecacatan akibat komplikasi

16
Imunisasi
▸ Monovalen
▸ Kombinasi vaksin campak dengan
vaksin rubella (MR)
▸ Kombinasi dengan mumps dan rubella
(MMR)
▸ Kombinasi dengan mumps, rubella dan
varisela (MMRV).

17
Prognosis
▸ Pada penyakit campak yang tidak disertai
dengan komplikasi maka prognosisnya baik.
Sedangkan pada campak yang disertai
komplikasi (misal ensefalitis dan pneumonia)
maka prognosisnya buruk karena dapat
menimbulkan kecacatan seumur hidup
meskipun jarang ditemukan.

18
Thanks!

19

Anda mungkin juga menyukai