Anda di halaman 1dari 8

Ahli waris dan bagian-bagiannya

Kelompok V
Rusmi 18.2200.036
Safitri Nur 18.2200.024
Sarnita 18.2200.057
Rezky 18.2200.083
Yusnawati Yunus 18.2200.013
Nurila Widyaningsih 18.2200.021
 
Ahli waris adalah orang-orang yang akan
menerima hak pemelikan harta (tirkah)
peninggalan pewaris. Pada diri pewaris
seperti telah diuraikan, harus didasari oleh
adanya kematian. Sedangkan pada diri ahli
waris sebaliknya yaitu benar-benar hidup
disaat kematian pewaris.
Secara umum hukum Islam membagi ahli waris menjadi dua macam, yaitu:

 Ahli waris nasabiyah, yaitu ahli waris yang


hubungan kekeluargaannya timbul karena
adanya hubungan darah.
 Ahli waris sababiyah, yaitu hubungan
kewarisan yang timbul karena sebab
tertentu, yaitu: - Perkawinan yang sah (al-
musaharah) - Memerdekakan hamba sahaya
(al-wala‟) atau karena perjanjian tolong
menolong.
 
Furudul Muqaddarah dan Bagian-Bagiannya
Kata al-furud adalah bentuk jamak dari kata fard artinya bagian (ketentuan).

Macam-macam al-furud al-muqaddarah yang diatur


di dalamalqur’an ada 6, yaitu:
Setengah/separuh (1/2 = al-nisf)
 Sepertiga (1/3 = al-sulus’)
Seperempat (1/4 = al-rubu’)
Seperenam (1/6 = al-sudus)
Seperdelapan (1/8 = al-sumun)
Dua pertiga (2/3 = al-sulusan al-sulusain)
Ashabu I-furudh adalah orang-orang yang
berhak menerima waris dengan jumlah yang
telah ditentukan oleh syar`i . Ashabu I-Furudh
terdiri dari:

1. Ashabu I-Furudh sababiyah, yaitu ahli waris


yang mendapatkan harta warisan disebabkan
karena hubungan pernikahan.
2. Ashabu I-Furudh Nasabiyah, yaitu ahli waris
yang mendapatkan harta warisan disebabkan
karena nasb atau keturunan
Ahli Waris Asabah dan Bagian-Bagiannya
 Ashabah menurut bahasa berarti kekerabatan seorang laki-laki dengan
ayahnya. Dinamakan ashabah karena mereka  Menggelindingnya. kata
ashabah mengelilingi untuk melindungi dan membela.

Para ashabah yang berhak mendapat semua harta atau


semua sisa diatur menurut susunan
Anak laki-laki  
Cucu laki-laki dari anak laki-laki dan terus ke bawah
asal saja perkaliannya masih terus laki-laki
Bapak  
Kakek (Datuk ) Dari pihak laki-laki, dan terus ke atas,
asal saja perkalian Belum putus dari pihak bapak
Saudara laki-laki sekandung
Saudara laki-laki sebapak
Anak saudara laki-laki kandung
Anak saudara laki-laki sebapak
Paman yang sekandung dengan bapak
Paman yang sekandung dengan bapak
Anak laki-laki paman yang sekandung dengan bapak
Anak laki-laki bapak yang sebapak dengan bapak. 
Adapun macam-macam ashabah ada tiga yaitu:
1.Ashabah bi n-Nafsihi
Pengertian Ashabah bi- nafsihi yaitu kerabat laki-laki
Yang bernisbah kepada mayit tanpa  diselingi oleh perempuan.
2.Ashabah bi l-ghair
Pengertian Ashabah bi l-ghair adalah setiap perempuan
yang memerlukan orang lain untuk menjadikan orang
lain ashaba dan untuk bersama-sama menerima ushbah.
3.Ashabah Ma’a l-Ghair 
Pengertian Ashabah ma’a l-ghair Adalah setiap perempuan
yang memerlukan orang lain untuk menjadikan ashabah,  tetapi
orang lain tersebut tidak berserikat dalam menerima sisa
sharta warisan.

Anda mungkin juga menyukai