Anda di halaman 1dari 20

TAHAPAN

EKPLORASI
MIGAS
M AT E R I K U L I A H E K S P L O R A S I M I G A S
R O H I M A S E R A A F I FA H , S . T, M . T
TAHAPAN EKSPLORASI
• Tahapan operasi eksplorasi meliputi proses sebagai berikut :
• Perencanaan eksporasi
• Operasi Eksplorasi / survei lapangan
• Pemboran Eksplorasi
• Pengembangan dan reevaluasi
1. PERENCANAAN EKSPLORASI
a) Pemilihan daerah eksplorasi :
• Keadaan geologi : Jenis dan ketebalan batuan sedimen
Penyebaran batuan sedimen baik lateral maupun vertikal
Bentuk / pola dasar cekungan
Geologi sejarah
Struktur geologi
Tektonik regional
• Keadaan ekonomi : Kesampaian daerah
keadaan infrastruktur (kondisi jalan, pelabuhan, landasan udara)

keadaan buruh setempat, apakah mudah mencari buruh atau tidak. 


fasilitas produksi, misalnya adanya halangan dalam pembuatan jaringan pipa, kemungkinan penyaluran minyak.
perpajakan, syarat kontrak dengan pemerintah
pembagian keuntungan
dll.
• Sosial politik duntuk mencari daerah prospek minyak dan gas bumi dengan cara membandingkan geologi
daerah lainnya yang telah terbukti produktifan budaya
Tradisi masyarakat lokal
Agama dan kebudayaanya
Kestabilan politik
Kepastian hukum

b). Studi Pendahuluan  


untuk mencari daerah prospek minyak dan gas bumi dengan cara membandingkan geologi
daerah lainnya yang telah terbukti produktif .
Studi ini mempertimbangkan formasi yang biasa dijadikan sasaran eksplorasi, struktur yang dapat
bertindak sebagai perangkap minyak dan gas bumi.
Selain itu studi pendahuluan juga meliputi pembuatan rencana eksplorasi.
Studi Cekungan : arah sedimentasi batuan sumber
perubahan fasies minyak yang terjadi,
perkembangan cekungan
serta gejala sedimentasi yang terjadi dalam suatu periode geologi dimana
cekungan itu berevolusi.
Cara melakukan studi cekungan?
Laporan Studi Pendahuluan harus memuat:
• Laporan tersebut harus memberikan jawaban pertanyaan sebagai berikut:
• Apakah di daerah tersebut ada satuan stratigrafi yang bisa bertindak sebagai batuan reservoir,
serta lapisan penutupnya ?
• Apakah ada batuan induk di daerah tersebut ?
• Apakah tektonik setempat telah menghasilkan perangkap struktur, serta apakah stratigratinya
memungkinkan perangkap stratigrafi ?
• Apakah daerah tersebut telah menghasilkan minyak bumi atau tidak ? di dalam laporan perlu
ditulis
Laporan studi pendahuluan ini menetukan target eksplorasi, misalnya lapisan batuan (formasi)
manakah yang diperkirakan bisa memberikan lapisan reservoir, dilokasi daerah manakah yang
kita harapkan prospektif, serta jenis perangkap apakah yang bisa diharapkan dari eksplorasi ini.
• Laporan studi pendahuluan dasar pembuatan rencana eksplorasi rinci, seperti:
– jumlah biayanya,
– berapa jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan,
– jadwal operasi eksplorasi,
– waktu dilaksanakannya pemboran.
– jenis operasi yang akan dilakukan. Apakah operasi akan dilakukan oleh personalia sendiri,
ataukah diborongkan kepada perusahaan jasa teknik sebagaimana sekarang banyak sekali
dilakukan.
2. OPERASI EKSPLORASI
• Bergantung data yang dibutuhkan, terdiri atas:
a. Survey Tinjau/Reconnaissance
b. Survey detail
c. Penilaian dan prognosis
d. Pemboran eksplorasi
Reconaissance, survey dilakukan pada daerah tertentu yang diperkirakan menarik berdasarkan dari
data geologi guna mengetahui gambaran keadaan geologi yang luas sehingga dapat dipilih beberapa
daerah prospek untuk dilakukan penelitian secara lebih mendetail.
Pengamatan terhadap singkapan.
Skala peta yang dipakai 1:200.000 -1:100.000
Terdiri dari pemotretan dari udara, pemetaan geologi permukaan, dan penyelidikan geofisika
2A. RECONNAISANCE
(Reconnaissance) merupakan kegiatan eksplorasi awal yang terdiri dari pemotretan dari udara,
pemetaan geologi permukaan, penyelidikan geofisika.
Interpretasi foto udara merupakan kegiatan menganalisa citra foto udara dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan menilai objek pada citra tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip interpretasi.
Dapat diperoleh data struktur geologi berupa lipatan atau patahan yang kemungkinan dapat
menjadi jebakan minyak bumi pada daerah onshore.
Direct detection? Skala?
• Pemetaan Geologi Permukaan : Kegiatan untuk memetakan kondisi geologi suatu daerah sehingga
menghasilkan peta geologi : batuan , tektonik, peremajaan morfologi serta mengetahui sejarah suatu daerah
dan secara spesifik melakukan pengukuran penampang stratigrafi dan pemetaan struktur.
Pengukuran stratigrafi dimaksudkan
untuk memperoleh gambaran yang terperinci dari
hubungan stratigrafi antar setiap perlapisan batuan /
satuan batuan, ketebalan setiap satuan stratigrafi,
sejarah sedimentasi secara vertikal dan lingkungan
pengendapan dari setiap satuan batuan.
Di lapangan, pengukuran stratigrafi biasanya dilakukan
dengan menggunakan tali meteran dan kompas pada
singkapan-singkapan yang menerus dalam suatu lintasan.
dilakukan terutama di pinggiran cekungan, sepanjang aliran sungai.

Tujuan pengukuran penampang stratigrafi ini adalah mempelajari ketebalan formasi, fasies serta litologi berbagai
macam satuan stratigrafi, perubahan fasies yang terjadi secara regional dan kemungkinan adanya batuan reservoir
sehingga dapat dipelajari sifat-sifatnya
• Pemetaan geologi struktur untuk mendapatkan gambaran struktur/tektonik suatu daerah,
sehingga Dalam pemetaan geologi struktur, kegiatan yang dilakukan adalah mengamati,
mengukur dan menganalisis gejala-gejala struktur yang tersingkap di lapangan.
Gejala struktur di lapangan dapat berupa struktur bidang maupun garis (bidang sesar, bidang kekar,
gores-garis, bidang lapisan, gores-garis, dsb) dan dapat pula merupakan jejak-jejak struktural lainnya
(breksi sesar, milonit dsb). Disamping adanya bentuk geometri, juga dikenal adanya bentuk morfologis
topografi misalnya kelurusan topografi, kelurusan dan kelokan sungai, bergesernya punggungan bukit
• Penyelidikan Geofisika
Kegiatan untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran di
atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Untuk
meafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal
maupun horizontal
Aeromagnetic surveying, adalah metode remote sensing yang menggunakan pemetaan medan magnet
bumi dengan menggunakan magnetometer elektronik udara
Survey Magnetic Daratan, memetakan gangguan lokal pada medan magnet bumi yang disebabkan
oleh variasi kemagnetan batuan
Survey Gravitasi, dilakukan dengan memanfaatkan perubahan gaya gravitasi dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Jika batuannya memiliki densitas yang tinggi maka nilai gravitasi
yang terukur juga besar.
Anomali gravitasi/ anomaly bouguer
Juga untuk menyelidiki kemungkinan adanya struktur lipatan di daerah yang tidak ada singkapan.
Lebih cepat dan murah
Belum dapat dilakukan melalui udara.

Survey Seismik yang bersifat tinjauan sepintas lalu (Reconnaissance Seismik). Semua survey ini
dilakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya untuk mendapatkan gambaran umum daerah
yang diselidiki.
2B. SURVEY DETIL
Merupakan kegiatan tahapan penyelidikan lapangan terakhir yang dilakukan
skala 1: 10.000 atau 1: 5.000, tetapi pada umumnya adalah 1: 50.000 atau sampai 1: 25.000
Tujuan survey detil adalah untuk menentukan adanya tutupan (Closure), besar kecilnya tutupan
secara areal ataupun secara vertikal serta bentuk perangkap itu secara lebih teliti, sehingga
langsung dapat ditentukan titik lokasi pemboran pemboran eksplorasi.
Dari survey detil ini dapat dilakukan perkiraan volume minyak yang bisa diharapkan secara
maksimal dan juga kedalaman objektif ataupun lapisan reservoir yang diharapkan akan
menghasilkan minyak
Metode yang sampai sekarang dipergunakan adalah Survey Geologi Permukaan, Survey Seismik,
Survey Gravitasi Detil, dan Pemboran Stratigrafl.
• Survey geologi permukaan, pada tahap survey detail ini pemetaan geologi dilakukan secara
lebih atau dengan skala yang lebih besar, menggunakan alat ukur, penyelidikan sering
dilakukan dengan pemboran dangkal (dengan menggunakan alat (counterflush), test pit
• Survey Seismik, metode yang paling canggih untuk dapat merekam data geologi bawah
permukaan yang kemampuannya dapat melampaui geologi permukaan.
Seismik di bagi menjadi dua yaitu Seismik Refraksi (Bias) dan Seismik Refleksi (Pantul). Seismik
Refraksi dipergunakan untuk mendeteksi batuan atau lapisan yang letaknya cukup dangkal dan untuk
mengetahui lapisan tanah penutup (overburden).
Sedang Seismik Refleksi dipergunakan
untuk penyelidikan minyak dan gas bumi.
Cara kerja?
Penampang seismic
Penampang kedalaman (depth section)
Hasil akhir dari penampang seismik adalah peta struktur berkontur
Untuk pendugaan daerah mana yang potensial
merupakan jebakan minyak dan lebih lanjut
dengan menghitung volume jebakan minyaknya,
sampai ke volume minyak bumi itu sendiri
dapat diduga besarnya.
• Survey Gravitasi detail, untuk mendetilkan adanya suatu tutupan, terutama jika yang diharapkan
adalah suatu intrusi garam (kubah garam) atau suatu terumbu.
Sudah jarang dilakukan
• Pemboran stratigrafi
membuat lubang vertikal ke dalam tanah.
Dalam keadaan tertentu pemboran dapat
juga dilakukan secara miring
("directional drilling")

Tujuan Pemboran:
Pemboran stratigrafi (("slimhole drilling") , bertujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai urut-urutan sratigrafi suatu daerah
Pemboran Inti ("diamond drilling".) untuk memperoleh contoh batuan dalam bentuk inti (core),dari kedalaman 0
– kedalaman tertentu
Pemboran Struktur, bertujuan untuk mendapatkan gambaran struktur geologi suatu tempat
Pemboran Eksplorasi ("wildcat drilling"), yaitu pemboran uji apakah suatu formasi itu mengandung minyak atau
tidak
3. PENILAIAN DAN PROGNOSIS
• Penilaian hasil survai lapangan meliputi penilaian terhadap keberadaan batuan induk,
keberadaan batuan reservoir, perangkap sejarah tektonik. Dari hasil penilaian tersebut
selanjutnya ditentukan :
– Untuk melanjutkan atau menyetop kegiatan eksplorasi Daerah prospek
– Metode eksplorasi yang digunakan
• Prognosis adalah rencana pemboran secara terperinci serta ramalan mengenai apa yang akan
ditemui waktu pemboran dan pada kedalaman berapa.
Prognosis ini meliputi : Lokasi yang tepat, Kedalaman terakhir (T.D), Latar belakang geologi,
Lapisan reservoar yang diharap, Kedalaman puncak formasi yang akan ditembus, Jenis survai
lubang bor yang akan dilaksanakan dan program bor yang akan dilaksanakan misalnya program
logging,coring,program casing, semen, lumpur dll.
4. PEMBORAN EKSPLORASI
• merupakan puncak seluruh kegiatan eksplorasi, untuk membuktikan suatu cekungan ada
tidaknya minyak dan gas bumi serta untuk mendapatkan data bawah permukaan sebanyak
mungkin
• Pekerjaan ini dimulai dari pembuatan rencana pemboran : titik koordinat, elevasi, perkiraan
lithologi dan tekanan formasi, program lumpur, konstruksi sumur, program coring, analisa
cutting, logging dan well testing
• Pada pekerjaan pengeboran eksplorasi pekerjaan laboratorium yang diperlukan meliputi :
– Analisa paleontologi
– Analisa petrografi
– Analisa geokimia hidrokarbon
– Analisa petrofisik
– Analisa well logging
• Tanda-tanda adanya minyak dan gas dapat diketahui dari berbagai macam cara, misal :
– Pemeriksaan “cutting” (keratan) bor dan contoh inti dinding lubang (side wall core) dengan
menggunakan bantuan alat seperti fluoroscope, reaksi dengan larutan kimia tertentu.
– Menganalisa dan evaluasi log listrik, sonic dan radioaktiv baik secara kualitatif maupun kuantitatif
Analisa kualitatif : penentuan batuan Batupasir, shale, batugamping / Dolomit , Batubara
Untuk lapangan yang telah memiliki beberapa buah sumur, dapat dilakukan korelasi antar sumur dengan cara
membandingkan bentuk curva logging yang ditunjukkannya:
– Naiknya harga resistivity pada batuan reservoir
– Separasi positif dari curva log density dan curva log Neutron

Penafsiran kuantitatif akan mencakup :


Perhitungan Rw, Rwa, Rxo
Perhitungan Sw, Sxo, Shr
Perhitungan porositas dan Menganalisa Inti Bor (Core)
• Selama pemboran berlangsung, seorang ahli geologi harus menjaga atau menunggunya yang
bertugas(well-site geologist)
– Memeriksa dan memberikan keratan sumur (cutting) dan memplotnya dalam satu log litologi.
– Menentukan apakah batas formasi telah tercapai pada waktu pemboran berlangsung.
– Menentukan dan memberitakan tercapainya jalurjalur yang menarik perhatian atau memperlihatkan
indikasi adanya migas.
– Menentukan apakah pemboran harus dihentikan ataukah harus dilakukan coring.
– Menyaksikan pelaksanaan logging listrik dan sebagainya oleh perusahaan jasa teknik.
– Menganalisa log listrik, log litologi dan sebagainya untuk penentuan zona-zona penghasil minyak.

• Semua hasil pemboran sumur setiap hari harus dilaporkan kepada manager eksplorasi.Dari
pemboran eksplorasi itu dapat ditentukan potensi dari sumur tersebut, dapat produksi secara
menguntungkan atau tidak

Anda mungkin juga menyukai