Anda di halaman 1dari 36

Interaksi Radiasi dengan Materi

BY. DEDI NOFIANDI, M.FARM, APT


Partikel bermuatan listrik

Energi partikel α, β yang melalui suatu materi akan berkurang


karena interaksi dengan elektron2 atom yang ada dalam materi
Setelah bertumbukan dengan elektron energi partikel, α dan β
dipindahkan ke elektron sehingga mencapai tingkat energi yang
lebih tinggi (eksitasi) atau melepaskan diri dari intinya (ionisasi)
Untuk partikel juga dapat terjadi interaksi bremstrahlung (bahasa
jerman yang artinya radiasi pengereman). Elektron sebagai
partikel bermuatan listrik yang bergerak dengan kecepatan tinggi,
apabila melintas dekat ke inti suatu atom maka gaya tarik
elektrostatis inti atom yang kuat akan menyebabkan elektron
membelok dengan tajam, peristiwa ini menyebabkan elektron
kehilangan energinya dengan memancarkan radiasi
elektromagnetik yang dikenal sebagai sinar X bremstrahlung.
Radiasi gamma dan X

Sinar ɣ dan X dapat berinteraksi dengan materi


terjadi 3 mekanisme :
1. Efek fotolistrik (photo electric Effect)
sinar ɣ atau X dipindahkan seluruhnya ke suatu
elektron dan elektron dipisahkan dari intinya.
Dalam hal ini seluruh energi sinar ɣ atau X diserap
oleh elektron, yang terjadi untuk energi 50 keV.
Energi foton < energi ikat elektron.
2. Hamburan compton (Compton Scattering)
hal ini terjadi jika hampir sebagian besar energi foton dipindahkan
ke elektron-elektron sehingga foton itu dihamburkan dengan
energi yang lebih kecil. Energi yang dihasilkan 60-90 keV.
3. Pembentukan pasangan
apabila suatu foton gamma memasuki medan listrik yang kuat
disekitar inti atom, suatu pasangan partikel baru dapat terbentuk
yang terdiri dari satu elektron dan satu positron. Sebagian energi
gamma dipindahkan pada positron dan elektron tersebut. Bila
positron dan elektron bergabung, anihilasi akan timbul dan
menghasilkan 2 buah foton yang masing2 mempunyai enegi 0,51
Mev.
Radiasi Neutron

Neutron adalah partikel tidak bermuatan listrik, oleh


karena itu tidak menyebabkan ionisasi secara
langsung. Neutron yang melalui suatu materi dapat
menembus selaput2 elektron tanpa menyebabkan
ionisasi karena tidak bermuatan listrik. Jika
bertumbukan dengan inti atom dapat terjadi 3
macam interkasi :
1. Hamburan elastik
Neutron bertumbukan dengan inti atom, sebagian energi
neutron dipindahkan kepada inti sebagai energi kinetik,
neutron kemudian dipantulkan kembali dengan energi
yang lebih kecil, hal ini terjadi jika neutron melalui suatu
materi yang terdiri dari unsur2 ringan
2. Hamburan tidak elastik
hal ini terjadi jika sebagian energi neutron dipindahkan ke
inti atom. Inti ini lalu mencapai tingkat energi yang lebih
tinggi, terjadi eksitasi dari inti tersebut yang kemudian
kembali lagi ke tingkat energi semula dengan mengeluarkan
sinar ɣ. Gejala ini biasanya terjadi pada unsur-unsur berat.
3. Penangkapan Neutron (Neutron Capture)
gejala ini dapat berjalan menurut berbagai macam
reaksi. Dalam fase pertama, neutron diserap oleh inti
atom. Inti atom tersebut mencapai suatu tingkat energi
yang lebih tinggi lalu mengeluarkan suatu partikel lain
atau melepaskan foton gamma. Misalnya penyerapan
neutron oleh boron.
boron banyak digunakan sebagai bahan penyerapan
neutron karena dapat menangkap neutron sedangkan
partikel2 alfa yang dikeluarkan dapat mudah diserap
oleh bahan lainnya.
Radiasi

radiasi adalah pemancaran energi dalam bentuk


partikel atau gelombang elektromagnetik.
Hevesy (1920) : orang yang pertama kali
memanfaatkan radiasi dan mempelajari distribusi
dan metabolisme isotop radioaktif alamiah pada
tumbuhan dan hewan (memanfaatkan Fosfor
sebagai perunut)
Jenis Radiasi

Radiasi alam : radiasi kosmik, radiasi gamma dari


kulit bumi, radiasi internal radioisotop alam yang
masuk dari makanan, radiasi radon dan turunannya
Radiasi buatan : radiasi dari radioisotop yang dibuat
pada reaktor nuklir. Contoh : Sediaan radiofarmasi.
Pengendalian penerimaan dosis untuk radiasi eksternal

Dalam setiap pengawasan keselamatan kerja terhadap


radiasi selalu diusahakan menerima paparan
radiasi sekecil mungkin atau sesedikit
mungkin baik paparan eksternal maupun
internal. Besar kecilnya paparan yang diterima
seorang pekerja radiasi di pengaruhi oleh 3 faktor
yaitu :
1. Waktu
persyaratan yang perlu diketahui jika bekerja
dengan zat radioaktif atau sumber radiasi adalah
kecepatan dosis = besarnya dosis persatuan waktu,
meskipun efek biologi tergantung pada kecepatan
dosis dalam pengawasan berlaku hubungan :
T = D/R
D= jumlah dosis yang diterima
R= kecepatan dosis
Contoh soal:
Seorang radiograf hendak melakukan pemeriksaan
las sambungan pipa dengan zat radioaktif/sinar X
dalam medan radiasi 25 mR/jam. Berapa waktu yang
diperbolehkan untuk bekerja tiap harinya agar ia
tidak menerima radiasi yang berlebihan?

jika 1 minggu = 5 hari kerja dan dosis rata-rata


tertinggi dalam 1 minggu = 100 mR
Jawab :
Dosis yang diterima 1 hari = 100 mR/5 = 20 mR
Kecepatan dosis x waktu = jumlah dosis
25 mR/jam x waktu = 20 mR
Waktu = 20/25 x 1 jam
= 0,8 jam
= 0,8 x 60 menit
= 48 menit
2. Jarak
Intensitas radiasi dalam hampa udara/ diudara dari
suatu sumber radiasi yang berbentuk titik akan
mengikuti hukum “ kebalikan kuadrat jarak”. Makin
jauh jarak dari sumber radiasi intensitas radiasi
makin berkurang.
D2 = D1 x (d1)² / (d2)²
D1 = kecepatan dosis pada jarak square d1 dari sumber
D2 = kecepatan dosis pada jarak square d2 dari
sumber
Contoh soal:
Sebuah sumber Co₆₀ diukur pada jarak 1 m
memberikan kecepatan dosis 0,125 R/jam. Berapa
jarak agar tidak menerima dosis 100 mR/minggu (1
minggu = 5 hari kerja)
Jawab :
Dosis yang diterima 1 hari = 100 mR/5 = 20 mR
Kecepatan dosis pada jarak 1 m = 0,125 R/jam = 125
mR/jam
Kecepatan dosis pada jarak x m = x²/(1)² = 125/20 =
6,25
x = √6,25
= 2,5 meter
3. Penahan Radiasi
Salah satu metoda untuk mengontrol pemaparan eksternal
adalah dengan penahan radiasi, yaitu suatu benda
diletakkan antara sumber dan orang sehingga radiasi
dapat diserap sebagian atau seluruhnya oleh benda
tersebut. Besar-kecilnya radiasi yang diserap penahan
radiasi tergantung pada:
 Jenis radiasi,
Energi radiasi,
Jenis benda dan
Tebal benda.
Jika suatu jenis benda dengan ketebalan tertentu
dapat menyerap radiasi separuh dari dosis mula-
mula, ketebalan benda itu maka disebut half value
layer atau half value thickness.
Dalam menggunakan penahan radiasi sedapat
mungkin terletak paling dekat dengan sumber
radiasi
Penahan radiasi sinar alfa

α = radiasi berupa partikel, jika mengenai benda,


energinya cepat terserap oleh benda, Dengan
ketebalan benda beberapa mm sudah dapat
menyerap seluruh energi partikel alfa, contohnya
karet tipis, kertas, perspex
Jadi sinar alfa tak mempunyai potensi bahaya
eksternal karena lapisan kulit manusia saja dapat
menyerap seluruh energi sinar α.
Penahan radiasi sinar beta

Penetrasi beta lebih besar dari alfa. Jarak tembus di


udara 1 m untuk energi 0,5 Mev dan ± 10 m untuk yang
3 Mev. Jika melalui benda sinar beta cepat terserap
karena radiasi partikel.
Berkurangnya fluks radiasi beta melalui benda adalah
eksponensial. Ketebalan absorben yang dibutuhkan
untuk mengurangi radiasi beta biasanya dinyatakan
dalam istilah equivalent thickness (mg/cm2)
Perspex, aluminium foil dan karet tipis dapat menyerap
sinar beta. O,25 inci perspex dapat menyerap semua
radiasi beta energi 1 Mev.
Penahan radiasi sinar gamma

Daya tembus radiasi gamma di udara besar, demikian


pula jika melalui benda, tergantung pada energi
radiasi, jenis benda dan tebal benda yang dilaluinya.

Dalam praktek sering dipakai istilah half value layer


(HVL) atau half value thickness untuk menentukan
penahanan (Shilding) karena masing-masing energi
punya HVL tersendiri.
Contoh :
Sebuah sumber Cs-137 mempunyai kecepatan dosis 0,034
R/jam. Berapa tebal perisai Pb jika kecepatan dosis 2,5
mR/jam. Koeffisisen serapan linier dengan energi gamma
0,5 Mev pada Pb adalah 1,7 µcm-1
Rumus yang digunakan :
I = Io.e-µx
I= intensitas radiasi setelah melalui penahanan radiasi
setebal x cm
Io= intensitas radiasi mula-mula
µ = koeffisien serapan linier
Jawab :
I = Io. e-µx
I/Io = e-µx
2,5/34 = e -1,7 x
ln 0,073 = -1,7 x
-2,61 = -1,7 x
x= -2,61/-1,7
x= 1,54 cm
Jadi tebal Pb = 1,54 cm
Dari ketiga prinsip diatas yaitu jarak (Usahakan sejauh
mungkin dari sumber radiasi) waktu (sesingkat
mungkin dalam medan radiasi) dan Penahanan
radiasi (berlindung di balik penahan radiasi).
Harga koeffisien serapan linier

Energi µcm-1
ɣ (Mev) Pb Fe Al H2O

0,2 5,0 1,06 0,33 0,14


0,5 1,7 0,63 0,23 0,09
1,0 0,77 0,44 0,16 0,067
1,5 0,57 0,4 0,14 0,057
2,0 0,51 0,33 0,12 0,048
2,5 0,48 0,31 0,10 0,042
3,0 0,48 0,30 0,09 0,038
4,0 0,48 0,27 0,092 0,033
5,0 0,48 0,24 0,074 0,030
HVL(mm)

Absorber Ra-226 Ir-192 Cs-137 Co-60


Al 43,3 27 34,5 46,5
Stainless steel 15,4 8,8 11,9 16,5
Cu 13,6 7,8 10,7 14,8
Pb 8,0 2,2 5,5 10,5
Tungsten alloy 5,5 1,7 4,0 6,85
Uranium 4,2 - 2,85 5,63
Efek Radiasi Pada Materi

Efek langsung radiasi pada materi adalah ionisasi pada


materi sedangkan efek tidak langsung adalah radikal
bebas berinteraksi dengan materi dan membentuk
persenyawaan lain.
Efek radiasi :
a. Efek Pada sel
b. Efek somatik
c. Efek termis-efek lambat
d. Efek karsinogenetik
e. Efek genetik
a. Efek radiasi pada sel

Radiasi pengion bekerja pada sistem biologis dengan


cara mengubah bagian2 sel yaitu molekul. Misalnya:
Efek radiasi pada membran sel,
Efek radiasi pada metabolisme energi (produksi ATP
atau fosforilasi menurun),
Efek radiasi pada enzim,
Efek radiasi pada proses sintesis (penurunan sintesis
DNA)
Efek radiasi pada kromosom dan
Efek radiasi pada pembelahan sel
Terjadinya proses diatas bergantung pada dosis radiasi
dan sifat sel
Kematian sel akibat radiasi umumnya disebabkan oleh
sifat kumulatif dari kerusakan mutasi yang bersifat
genetik sedangkan induktif bersifat temporer (sementara)
Kapang dan khamir lebih besar dari mikroba. Makin kecil
suatu benda maka makin tahan terhadap radiasi
Makin besar benda yang akan diradiasi makin kecil
dosisnya.
Umumnya sterilisasi dengan panas dan radiasi tidak kita
tujukan kepada virus tetapi bakteri saja.
b. Efek somatik

Efek yang dapat langsung terlihat yang dialami seseorang


setelah dilakukan penyinaran
Faktor fisik yang menentukan efek somatik adalah :
1. Tipe radiasi
2. Dosis penyinaran
3. Jangka waktu penyinaran
4. Jumlah dosis yang diberikan (bertahap atau sekaligus)

 Efek radiasi pada orang muda lebih besar dari orang


dewasa/ tua
 Akibat penyinaran pada seluruh tubuh timbul gejala2
kelainan alat tubuh yang disebut sindrom
Sindrom akut
a. Sindrom sistem syaraf pusat
hal ini terjadi jika penyinaran paling sedikit 2000 R
sekaligus, Dalam waktu ¼ - 3 jam timbul gejala lethargy,
tumor, kejang. Dosis 5000 R akan menyebabkan
kematian dalam 2 hari
b. Sindrom gastrointestinal
hal ini timbul jika penyinaran paling sedikit 500-2000 R.
Dalam 3-5 hari timbul malaise, kehilangan nafsu makan,
mual, muntah, gangguan pencernaan dan penyerapan
makanan, gangguan elektrolit serta dehidrasi.
c. Sindrom hematopoietik (sel2 darah)
jika dosis penyinaran paling sedikit 100 R. Dalam 2-
3 minggu timbul malaise, sesak nafas, lemah,
leukopenia, anemia dan pendarahan. Kematian
dapat terjadi jika dosis mencapai > 200 R setelah 3
minggu – 2 bulan penyinaran.
LD 50/60 adalah dosis letal yang menyebabkan
kematian 50% dalam jangka waktu 60 hari dan
diperkirakan antara 300-500 R.
c. Efek termis- efek lambat

Penyinaran tidak menimbulkan kematian (dosis


relatif rendah), tetapi perubahan tersebut
menyebabkan individu seolah-olah menjadi cepat
tua.
Proses degenerasi berlangsung cepat. Penyakit yang
biasa timbul pada usia tua akan timbul dengan
cepat. Keadaan ini disebut premature aging
d. Efek karsinogenetik

Penyinaran jangka panjang yang terus menerus


dapat menyebabkan timbulnya tumor ganas,
leukemia, kanker kelenjar gondok, dll. Contohnya
korban bom atom di jepang.
e. Efek genetik

Dapat menyebabkan kemandulan


Dosis yang kecil sekali sudah dapat menimbulkan
mutasi (perubahan gen), makin tinggi dosis makin besar
kemungkinan terjadinya mutasi
Janin atau embrio adalah jaringan yang belum
sempurna deferensiasinya sehingga sangat sensitif, pada
3 minggu pertama sangat kritis jika terkena penyinaran.
Hanya beberapa dosis roentgen sudah dapat
menimbulkan kelainan yang cukup besar
Pada kehamilan tua umumnya tidak akan ada cacat
tetapi dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai