FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2014
SITOKIN
Sitokin (sito= sel ; kinos= pergerakan) adalah suatu
molekul signaling yg digunakan dlm komunikasi sel
perantara sangat poten dalam komunikasi antar
sel
Polipeptida yg diproduksi & disekresi banyak jenis
sel respons terhadap antigen merupakan
mediator & regulator yg mengatur reaksi imun
(nonspesifik & spesifik) bekerja bila berikatan
dgn reseptor
Sitokin memperantarai reaksi inflamasi dan
berperan sebagai stimulator hematopoiesis
Pada sistem imun non spesifik, sitokin
memperantarai reaksi inflamasi terhadap
Mikroba dan stimulasi sistem imun spesifik.
Pada sistem imun spesifik, sitokin
m’stimulasi proliferasi dan diferensiasi
Limfosit yg distimulasi Ag dan aktivasi sel-
sel efektor.
SITOKIN
- Autocrine :
acts upon the cell that secreted it
- Paracrine :
acts upon a cell neighboring the cell that
secreted it
- Endocrine :
acts at a distance from the cell secreting it
• Lymphokines dihasilkan oleh limfosit
• Cytokines dihasilkan oleh sel lainnya
1. Pleiotropism
Satu sitokin memiliki beberapa efek pada
sel yang berbeda.
Contoh peran IL-4 pada :
- Sel B Produksi Ig E
- CD4 Sel T Diferensiasi TH2
- Makrofag Inhibisi
2. Redundancy
Beberapa jenis sitokin mempunyai
efek yang sama (overlapping).
Contoh : IL-2, IL-4, IL-5 memiliki efek
yg sama pada sel Limfosit B utk
keperluan Proliferasi.
3. Sinergy
2 atau lebih jenis sitokin secara sinergis
memiliki efek yg lebih besar dr pada
penjumlahan efek yg dimiliki keduanya.
Contoh : a = 1, b = 2
Sinergi : a + b > 3
IFN dan TNF meningkatkan ekspresi
MHC kelas I pada sejumlah sel.
4. Antagonisme
Satu sitokin mempunyai efek berlawanan
dengan sitokin yg lain
Contoh :
IFN Meningkatkan aktivasi Makrofag
IL-10 Menghambat aktivasi Makrofag
PROPERTIES OF CYTOKINE
KLASIFIKASI SITOKIN
Sitokin diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, sel
yg mensekresi atau target aksinya
Klasifikasi dari Sitokin :
-Lymphokine : cytokines made by lymphocytes
-Monokine : cytokines made by monocytes
-Chemokine : cytokines w/ chemotactic activities
-Interleukin : cytokines made by one leukocyte &
acting on other leukocytes
Sitokin dibuat oleh beberapa sel imun dan
yg paling dominan adalah sel T helper (Th)
dan Makrofag.
Kelompok Sitokin yg memiliki struktur 3
dimensi dg 4 bundles of α-helices dibagi
menjadi 3 sub kelompok :
- the IL-2 subfamily
- the interferon (IFN) subfamily
- the IL-10 subfamily
Interleukin 1 (IL-1), which activates T cells;
IL-2, which stimulates proliferation of antigen-
activated T and B cells;
IL-4, IL-5, and IL-6, which stimulate proliferation
and differentiation of B cells;
Interferon gamma (IFN-Ÿ), which activates
macrophages;
and IL-3, IL-7 and Granulocyte Monocyte Colony-
Stimulating Factor (GM-CSF), which stimulate
hematopoiesis.
Polipeptida , dihasilkan oleh sel fagosit MN
Fungsi utama : mediator respons inflamasi pejamu pada imunitas non
spesifik.
Terbentuk akibat rangsangan pd makrofag (APC) baik langsung /
I
X
Normal Viral Replication Interferon
Interferon (IFN)-
Merupakan MAF (macrophage activating factor) utama
Sebagai aktifator poten untuk fagosit mononuklear
Meningkatkan ekspresi MHC kelas I & II
Merangsang sel T untuk berdiferensiasi & merangsang sel B
dengan meningkatkan Class Switching untuk IgG2 & IgG3.
Menghambat Class Switching untuk IgG1 & IgE
Merangsang aktivitas sitolitik sel NK
Sebagai aktifator sel endotel, meningkatkan adhesi sel Th
Dampak akhir : meningkatnya reaksi inflamasi yg penuh
dengan makrofag dan menghambat reaksi eosinofil yang
bergantung pada IgE
Mediator utama pd respons thd bakteri gr negatif
& berbagai mikroorganisme penyebab infeksi
TNF- diproduksi o/ makrofag, sel T, B, NK &
Kupffer , merupakan respons dari rangsangan
bakteri , virus & sitokin
TNF- disekresi oleh sel T & B teraktivasi.
TNF dapat berfungsi sebagai faktor angiogenesis
& membentuk pembuluh darah baru, juga
sebagai faktor pertumbuhan fibroblast (FGF) yang
membentuk jaringan limfoid baru tempat
berkumpul sel T & B
Action of macrophage-derived IL-1, IL-6, and TNF
Dampak TNF secara Sistemik :
1. Bersama-sama dengan IL-1 TNF mengakibatkan demam karena TNF
dapat berinteraksi dengan sel-sel di daerah hypothalamus.
2. TNF dapat merangsang fagosit MN untuk memproduksi IL-1
menginduksi demam
3. Merangsang hepatosit untuk memproduksi protein tertentu misalnya
protein amiloid A.
4. Mengaktifkan sistem koagulasi dengan merubah keseimbangan
aktivitas prokoagulan dan antikoagulan pada endotel vaskuler.
5. Menekan aktivitas stem cell dalam sumsum tulang. Pemberian TNF
dalam jangka lama berakibat limfopeni dan imunodefisiensi.
KEMOKIN