Anda di halaman 1dari 19

Referat

Kontrasepsi Juni 2020

Oral
Hormonal
Pricella Mutiari (K1A1 15 106)
Pembimbing : Dr. dr. Hj. Juminten Saimin, Sp.OG(K)

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI & GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Latar Belakang
Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak
dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,
perlindungan, dan bantuan sesuai hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga sehat dan berkualitas. Pengaturan kehamilan
dalam Program KB dilakukan dengan menggunakan alat
kontrasepsi. (Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009)

Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya


kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga
bersifat permanen. (Prawirohardjo, 2014)

Secara umum mekanisme kerja kontrasepsi adalah menghambat


perkembangan atau pelepasan sel telur atau menghalangi
pertemuan sel telur dan sperma. (Casanova dkk, 2014)
Sumbu
Hipotalamus-
Hipofisis-Ovarium
• Proses reproduksi dan
ovulasi dikendalikan oleh
sumbu hipotalamus-
hipofisis-ovarium.

• Ovarium mensintesis dan


mensekresi estrogen,
androgen dan progesteron.
Pola sekresi hormon –
hormon tersebut diatur
sebagian oleh FSH dan LH
sehingga membentuk
mekanisme umpan balik.
Siklus Menstruasi

(Sumber: Abraham dan Oats, 2017)


Kontrasepsi
Kontrasepsi = penerapan segala usaha, produk dan prosedur yang bermanfaat mengurangi
risiko kehamilan.

Kontrasepsi ideal seharusnya efektif, reversibel, mudah digunakan, tidak mengganggu


koitus, aman, bebas efek samping, mudah diakses dan tidak mahal.

Tujuan : menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan, dan menghentikan kehamilan/


mengakhiri kehamilan/ kesuburan.
Kategori Kriteria Kelayakan
Medis untuk Kontrasepsi
(WHO, 2015)

Kategori 1 Suatu kondisi dimana tidak ada pembatasan untuk


penggunaan metode kontrasepsi.
Kategori 2 Suatu kondisi di mana keuntungan menggunakan
metode umumnya lebih besar daripada risiko teoritis
atau terbukti.
Kategori 3 Suatu kondisi di mana risiko teoritis atau terbukti
biasanya lebih besar daripada keuntungan
menggunakan metode.
Kategori 4 Suatu kondisi yang mewakili risiko kesehatan yang
tidak dapat diterima jika metode kontrasepsi
digunakan.
Kontrasepsi Oral
Kombinasi (KOK)
Pil kombinasi terdiri dari estrogen dan progestogen
sintetis. Paket berisi 21 pil kontrasepsi, 7 placebo.
Jenis – jenis pil kombinasi :

Pil Monofasik
Mengandung dosis estrogen/progestogen yang sama
dalam 21 pil.

Pil Bifasik
Mengandung dosis estrogen yang sama dalam setiap pil
tetapi progestogen yang lebih rendah pada setengah
siklus.

Pil Trifasik
Mengandung tiga fase dosis estrogen dan progestogen
yang berbeda dalam satu siklus.
Jenis – jenis KOK
Pil Monofasik

Pil Monofasik

Pil Bifasik Pil Trifasik

(Sumber: Abraham dan Oats, 2017)


Mekanisme Kerja

Komponen estrogen:
menekan sekresi FSH&LH menghalangi
maturasi folikel tidak ada estrogen dari
ovarium ovulasi tidak terjadi

Komponen progestagen memperkuat khasiat estrogen


untuk mencegah ovulasi.

Efek tambahan progestin : penebalan mukus


serviks serta dinding endometrium menjadi tipis.
Cara Pemakaian KOK:

Dimulai pada hari pertama haid sesuai hari pada


kemasan obat.

Sebaiknya diminum teratur pada waktu tertentu.

Lupa 1 pil  segera diminum, lanjutkan seperti


biasa.

Lupa 2 pil  minum 2 pil hari ini, 2 pil hari


berikutnya. Lanjut seperti biasa. Gunakan
kontrasepsi tambahan.

Lupa >2 pil  stop pemakaian dan gunakan


metode lain selama sisa siklus.
Indikasi KOK:

o Pasca keguguran
o Menyusui  >6 bulan pasca persalinan
o Tidak menyusui  >21 hari pasca persalinan
o Berganti dari metode hormonal atau nonhormonal
lain.
o Wanita dengan anemia, disminore dan siklus tidak
teratur.
Kontraindikasi KOK
KI Relatif KI Absolut

• Menyusui <6mgu post


partum
o Hipertensi sistolik 140- • Riw. DVT, stroke,
159 mmHg penyakit jantung
o Hiperlipidemia iskemik
o DM dgn peny. • Peny. Hati atau tumor
Vaskular • Hipertensi (Sistolik
o Obesitas ≥160 mmHg)
o Konsumsi • DM >20 thn
rifampisin/antikonvulsa • Faktor risiko peny.
n Jantung (merokok,
usia >35 th)
• Migraine
Kontrasepsi Oral Kombinasi
Kelebihan Kekurangan

• Harus diminum tiap


o Efektivitas terpercaya hari
o Siklus reguler • Harga relatif mahal
o Koitus tidak perlu • Motivasi harus kuat
diatur • ES sementara: mual,
o Mengurangi disminore muntah, sakit kepala,
o Risiko: kanker dan nyeri payudara
kista ovarium, kanker • Amenore persisten
endometrium, saat berhenti
endometriosis, PID • Risiko kanker
dan anemia. payudara ditemukan
meningkat.
Kontrasepsi Oral
Progesteron
Dikembangkan untuk menghindari efek samping
yang tidak diinginkan dari estrogen

Pil progestogen hanya berisi norethisterone,


levonorgestrel atau norgestrelovulasi
Jenis – jenis KOP

Pil Progestin Bahan Aktif Kandungan


(g)

Microlut Levonorgestre 300


l
Micronor Norethindrone 350

Ovrette Norgestrel 75
Place Your Picture Here

Mekanisme Kerja

Menebalkan mukus serviks sehingga sulit


ditembus oleh sperma

Juga terhadap endometrium, sehingga nidasi blastokista


tidak dapat terjadi.

Menghambat pertumbuhan folikel.


Kontrasepsi Oral Pregesteron
Kelebihan Kekurangan

• Perubahan pola haid


(amenore, menoragi,
bercak)
o Ideal untuk wanita dgn • Risiko kegagalan
peny. Kardiovaskular • Harus diminum pada
o Cocok untuk wanita waktu yang sama
menyusui seiap hari
• Efektivitas berkurang
oleh bbrp obat
Pil Kontrasepsi Darurat
(PKD)
Digunakan dalam situasi hubungan seksual tanpa
perlindungan, kegagalan atau kesalahan kontrasepsi (lupa
minum pil atau kondom robek) atau perkosaan.

PKD ulipristal asetat


Dosis tunggal 30 mg

PKD Levonorgestrel
Dosis tunggal: 1,5 mg
Dosis terbagi: satu dosis 0,75 mg dulang 12 jam
kemudian

PKD Kombinasi
Satu dosis 100 g etinil estradiol ditambah 0,5 mg
levonorgestrel, diulang 12 jam kemudian.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai