Anda di halaman 1dari 26

PRESENTASI

KASUS

ISCHEMIA HEART DISEASE (IHD)


Pembimbing
Pembimbing :: dr.
dr. H.Suprapto
H.Suprapto Sp.PD
Sp.PD
Nedya
Nedya Ulfadhina
Ulfadhina
20120310251
20120310251
Identitas pasien
• No CM : 616958
• Nama : Tn.M
• Tanggal Lahir : 03-06-1956
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Mojotengah
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Pekerjaan : Buruh
• Bangsal : Cempaka
• Tanggal Masuk : 18-07-2017 jam 11.40 WIB
• Tanggal Keluar : 22-07-2017 jam 13.00 WIB
Anamnesis
Keluhan utama : Sesak nafas

Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke IGD dengan diantar keluarga dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu
SMRS. Disertai batuk berdahak, pasien juga merasakan mual tetapi tidak muntah, sesak nafas dirasakan terus menerus,
tidak pusing, BAK dan BAB baik tidak ada keluhan, kedua tungkai kaki bengkak sejak 2 minggu terakhir. Pasien
mengatakan sudah pernah berobat ke rumah sakit, tetapi keluhan belum membaik.

Riwayat penyakit dahulu : Riwayat TB Paru (+)


Riwayat HT, DM, Asma disangkal

Riwayat penyakit keluarga : Keluarga tidak memiliki penyakit jangka panjang maupun penyakit keturunan.
Tidak ada anggota keluarga yang sedang sakit serupa dengan pasien.

Riwayat personal sosial : Riwayat merokok (+), Riwayat alkohol (-)


Review anamnesis sistem

• Sistem Cerebrospinal : pusing (-), demam (-)


• Sistem Cardiovaskuler : nyeri dada (-), berdebar (-)
• Sistem Respirasi : sesak (+), batuk (+)
• Sistem Gastrointestinal : nyeri perut (-)
• Sistem Urogenital : BAB dan BAK lancar
• Sistem Integumentum : rasa gatal (-)
• Sistem Muskuloskeletal : lemas (+)
Pemeriksaan fisik
• Keadaan Umum : lemah
• Kesadaran : compos mentis

Tanda Vital
• TD : 150/100 mmHg
• Nadi : 100 x / menit
• Suhu : 37 ˚C
• RR : 27 kpm
• BB : 62kg
normocephal, rambut hitam, tidak tampak
kebotakan Status generalis
palpebra tidak edema, konjungtiva tidak Inspeksi
Inspeksi :: pergerakan
pergerakan dinding
dinding dada
dada simetris,
simetris, tidak
tidak ada
ada
anemis, sklera tidak ikterik retraksi
retraksi
Palpasi
Palpasi :: vokal
vokal fremitus
fremitus
Perkusi
Perkusi :: suara
suara sonor
sonor pada
pada lapang
lapang paru
paru
Auskultasi
Auskultasi :: suara
suara dasar
dasar Bronchial
Bronchial ,, Ronkhi
Ronkhi kering
kering
bentuk simetris, tak tampak adanya pernafasan
cuping hidung
Inspeksi
Inspeksi :: ictus
ictus cordis
cordis tidak
tidak tampak
tampak
Palpasi
Palpasi :: ictus
ictus cordis
cordis teraba
teraba di
di SIC
SIC 4
4 linea
linea midklavikula
midklavikula sinistra
sinistra
Auskultasi
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 bising --
: bunyi jantung 1 dan 2 bising

tidak ada bibir sianosis, tidak tampak bibir


kering Inspeksi :: datar,
Inspeksi datar, dinding
dinding perut
perut sejajar
sejajar dengan
dengan dinding
dinding dada,
dada, tidak
tidak
tampak
tampak jejas
jejas atau
atau tanda
tanda peradangan,
peradangan, warna
warna kulit
kulit coklat
coklat penyebaran
penyebaran merata
merata
Auskultasi
Auskultasi :: bising
bising usus
usus normal
normal
Palpasi
Palpasi :: supel,
supel, hepatomegali,
hepatomegali, lien
lien tak
tak teraba,
teraba, tidak
tidak ada
ada nyeri
nyeri
tekan
tekan epigastrium
epigastrium
simetris kanan dan kiri, pendengaran baik Perkusi
Perkusi :: timpani
timpani di
di seluruh
seluruh regio
regio abdomen
abdomen

JVP tidak meningkat, tidak ada pembesaran


Tidak ada kelainan
kelenjar tiroid

edema tungkai bawah +/+


Pemeriksaan penunjang

LFG :
LFG dihitung dengan rumus Kockcroft-Gault
Untuk perempuan dikalikan 0,85
LFG (ml/mnt/1,73m2)
= (140-umur) x berat badan
72 x kreatinin plasma ( mg/dl)
= (140-60) x 62
72 x 3,00
= 23 mg/dl

EKG :
o Iskemik inferior
o LVH (Left Ventricular Hypertrophy)
Diagnosis kerja

IHD
CKD Grade III
CHF
Penatalaksanaan

• Infus D5% 10 tetes per menit


• Diit Renal sonde 1700 kalori
• Tirah baring ½ duduk
• Oksigenasi 2-3 liter per menit
• Diltiazem 3x20mg
• Candesartan 1x8mg
• Furosemid 1x1
• Spironolacton 1x25mg
• Clopidogrel 1x75mg
Resume terapi
Tanggal S O A P
18/03/2017 Sesak nafas disertai batuk KU : lemah Obs. Dyspneu dd CPC dengan - Infus RL 20 tetes per menit
TD :150/100 HT - Injeksi Furosemid 1x1A
N :100 kpm - Injeksi Sefotaksim 2x1gr (test
RR : 27 kpm dulu)
S : 37 C - Diltiazem 3x30mg
Pulmo : RB +/+, SDB +/+, - Valsartan 1x80mg
Cor : BJ I-II - Aspilet 1x1
Abd : supel, timpani, BU (+), NT - Ambroxol syr 3x1C
(-) - Lasal expetoran syr 3x1Cth
Eks : oedem tangan (-/-), - Pasang DC (ditolak)
oedem kaki (+/+) - EKG
- Cek Lab
- Foto thorax PA

19/07/2017 Sesak nafas disertai batuk, KU : lemah CKD Grade III, CHF Infus D5% 10 tetes per menit
mual (-), pusing (-) TD :130/80 Diit Renal sonde 1700 kalori
N :100 kpm Tirah baring ½ duduk
RR : 30 kpm Oksigenasi 2-3 liter per menit
S : 36,8 C Diltiazem 3x20mg
Pulmo: RBK +/+, SDB +/+, Candesartan 1x8mg
Cor : BJ I-II Furosemid 1x1
Abd : supel, timpani, BU (+) , Spironolacton 1x25mg
NT (-) Clopidogrel 1x75mg
Eks : oedem tangan (-/-),
oedem kaki (+/+)
Tanggal S O A P

20/07/2017 Sesak nafas disertai batuk, KU : lemah CKD Grade III, CHF, IHD NAC 3x1
mual (-), pusing berputar (+) TD :90/60
N :96 kpm
RR : 26 kpm
S : 36,7 C
Tx lanjut
\
Pulmo: RBK +/+, SDB +/+
Cor : BJ I-II, bising
Abd : supel, timpani, BU (+) ,
NT (-)
Eks : oedem tangan (-/-),
oedem kaki (+/+)

21/07/2017 Sesak nafas sudah berkurang, KU : sedang CKD Grade III, CHF, IHD - Tx lanjut
TD :110/70
batuk berdahak, pusing (-) N :96 kpm
RR : 24 kpm
S : 36,5 C
Pulmo : RBK +/+, SDB +/+
Cor : BJ I-II, bising
Abd : supel, timpani, BU (+) , NT
(-)
Eks : oedem tangan (-/-),
oedem kaki (+/+)
 
 

Sesak nafas sudah berkurang, KU : sedang CKD Grade III, CHF, IHD - Tx lanjut
TD :120/70
batuk berdahak dahak sulit N :88kpm - Injeksi ganti oral
keluar, pusing (-) RR : 22 kpm - Boleh pulang
S : 36,5 C
Pulmo : RBK +/+, SDB +/+
Cor : BJ I-II, bising
Abd : supel, timpani, BU (+) , NT
(-)
Eks : oedem tangan (-/-),
oedem kaki (+/+)
 
Ischemia Heart Disease (IHD) /
Penyakit Jantung Iskemik (PJI)
Definisi IHD

Iskemik atau penyakit iskemia jantung


(IHD) adalah penyakit yang ditandai
dengan iskemia (suplai darah berkurang)
dari otot jantung , biasanya karena
penyakit arteri koroner (aterosklerosis
dari arteri koroner).
Anatomi dan Fisiologi Jantung
Jantung terletak dalam mediastinum di rongga dada,
yaitu diantara ke-2 paru-paru. Jantung terdiri dari 3 lapisan:
lapisan luar disebut epikardium lapisan tengah merupakan
lapisan otot disebut miokardium, sedangkan lapisan
terdalam yaitu lapisan endotel disebut endokardium.

Pericardium yang meliputi jantung terdiri dari 2 lapisan,


lapisan dalam (pericardium viseralis) dan lapisan luar
(pericardium parietalis). Kedua lapisan ini dipisahkan oleh
sedikit cairan pelumas yang berfungsi mengurangi gesekan
pada pompa jantung.

Berat jantung laki-laki dewasa rata-rata adalah 300


gram. Sedangkan pada wanita berat rata-rata jantung adalah
lebih ringan yaitu kurang lebih 250 gram.
Anatomi dan Fisiologi Jantung

Ruang jantung
 Atrium (serambi) kanan dan kiri
Fungsi atrium: pompa primer bagi ventrikel

 Ventrikel (bilik) kanan dan kiri


Fungsi ventrikel: memompakan darah ke seluruh
tubuh dan ke paru

Pompa Ventrikel lebih kuat dari Atrium dan Atrium


lebih dulu berkontraksi dari pada Ventrikel
Etiologi
1. Faktor-faktor yang tak dapat
dimodifikasi
• Umur ; paling banyak terjadi pada usia
65 tahun ke atas
2. Faktor-faktor yang dapat
• Jenis kelamin ; wanita lebih berpotensi dimodifikasi
karena dipandang dari faktor. Stress: • Peningkatan serum lemak
peningkatan TD dan penggunaan obat • Hipertensi
KB. • Merokok
• Obesitas
• Herediter
• Peningkatan serum kolesterol
• Ras
• Stress dalam kehidupan sehari-hari
• Kurang olah raga
• diabetes mellitus
Epidemiologi

Laki-laki meninggal lebih awal akibat IHD (Ischemic Heart Disease) dan
infark miokard akut dibanding perempuan, dan usia dari kedua jenis
kelamin ini berkaitan dengan angka kejadian yang tinggi.

Perbedaan angka kematian dari IHD antara laki-laki dan perempuan akan
menurun dengan usia yang beranjak tua, menjadi sekitar empat sampai
lima kali lebih dominan pada laki-laki dari usia pertengahan 30-an
dibanding kematian perempuan usia sangat tua.
Klasifikasi
• Penyakit Jantung • Penyakit Jantung
Iskemik Tanpa Infark Iskemik Dengan Infark
1) Angina pektoris 1) Infark Miokard Akut
2) Penyakit Jantung Iskemik Kronik 2) Kelanjutan Infark Miokard
3) Penyakit Jantung Iskemik Akut 3) Beberapa Komplikasi yang
mengikuti Infark Miokard Akut
Patofisiologi
 Kebutuhan oksigen yang melebihi kapasitas suplai oksigen oleh pembuluh darah yang mengalami
gangguan menyebabkan terjadinya iskemia miokardium lokal. Iskemia yang bersifat sementara
akan menyebabkan perubahan reversibel pada tingkat sel, jaringan, dan menekan fungsi
miokardium.

 Pada iskemia, manifestasi hemodinamika yang sering terjadi adalah peningkatan ringan tekanan
darah dan denyut jantung sebelum timbul nyeri. Terlihat jelas bahwa pola ini merupakan repsons
kompensasi simpatis terhadap berkurangnya fungsi miokardium. Dengan timbulnya nyeri, sering
terjadi perangsangan lebih lanjut oleh katekolamin. Penurunan tekanan darah merupakan tanda
bahwa miokardium yang terserang iskemia cukup luas.

 Serangan iskemia biasanya reda dalam beberapa menit apabila ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen sudah diperbaiki. Perubahan metabolik, hemodinamika dan
elektrokardiografik yang terjadi semua bersifat reversible (Price dan Wilson, 2006).
Patofisiologi

aritmia

Throumbus

Atheroma plaque
Lumen atrial
menutup
Gambaran klinis
Gejala IHD menurut Arif Mansjoer, 2001 :
• Nyeri dada >30 menit itensif dan
menetap tidak hilang dengan istirahat
• Mual dan muntah
• Berkeringat, pasien gelisah takut, muka
pucat akibat vasokonstrik simpatis
• Takikardi
• Nyeri dada di bagian bawah sternum
dan perut atas secara tiba-tiba dan
spontan
• Perasaan lemas
• Pengeluaran urine berkurang
Penegakan diagnosis

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan Fisik

3. Pemeriksaan Penunjang
Komplikasi IHD
1. Aritmia, sering timbul 24 jam pertama
a. Aritmia ventrikuler, sering timbul pada
iskemik jantung
b. Aritmia supraventrikuler 4. Komplikasi mekanik
c. Bradikardia, gangguan konduksi a. Perluasan iskemik
atrioventrikuler dalam bentuk AV block
derajat I, II, dan III. AV block dan perlu b. Regurgitasi mitral
pemacu jantung sementara. c. Ruptur septum interventrikuler
2. Hipertensi 5. Iskemia berulang dan infrak berulang
3. Gangguan hemodinamik, gagal jantung kiri 6. Komplikasi pericardial
d. Perikarditis akut
e. Oresster Syndrom
Penatalaksanaan
1. Nitrat
• Gliseril trinitrate (nitrogliserin)
Terapi IHD memiliki tujuan jangka
• Isosorbid dinitrat spray
pendek yaitu mengurangi atau mencegah
• Isosorbid dinitrat Gliseril trinitrate (nitrogliserin)
gejala yang membatasi aktivitas dan
2. β-bloker
mempengaruhi kualitas hidup.
• Blokade reseptor beta 1 menurunkan frekuensi jantung (efek
Sedangkan tujuan jangka kronotop negatif), daya kontraksi (efek inotrop negatif) dan
panjangnya adalah mencegah kejadian CHD volume menit jantung.
seperti infark miocard, aritmia dan gagal • Blokade resetor beta 2 dapat menimbulkan bronchokontruksi dan
jantung dan meningkatkan harapan hidup meniadakan efek vasodilatasi dari katecholamin terhadap
pasien. pembuluh perifer.
Fokus utamanya adalah mencegah 3. Calcium Channel Blocker
terjadinya aterosklerosis melalui modifikasi • Dyhidropyridine (DHP)  
faktor risiko, penggunaan obat-obat yang • Dyphenilalkilamine  
mengurangi gejala seperti nitrat, β-bloker, • Benzotiazepin
calcium chanels bloker dan ranolazin. • Piperazine
4. Anti Platelet
Pembahasan
Pasien pada kasus ini di diagnosis ischemia heart disease (IHD) berdasarkan data anamnesis dan pemeriksaan fisik dan penunjang. Dari anamnesis tn. M datang
dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu SMRS. Disertai batuk berdahak, pasien juga merasakan mual tetapi tidak muntah, sesak nafas dirasakan terus menerus, tidak
pusing, BAK dan BAB baik tidak ada keluhan, kedua tungkai kaki bengkak sejak 2 minggu terakhir. Pasien mengatakan sudah pernah berobat ke rumah sakit, tetapi keluhan
belum membaik.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 150/100 mmHg, nadi 100 kpm, rr 27 kpm, suhu 37C. Dari status generalis didapatkan pulmo suara dasar bronchial dan ronkhi
kasar, hepatomegali, serta edema tungkai bawah. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan hematologi Hb 12,1 gr/dl, Ht 39%, eritrosit 4,5 10³/ul, ureum 123,0, creatinin
3,00, asam urat 7,1 trigliserida 65 mg/dl, SGOT 178,0, dan SGPT 161,0. Dari hasil EKG, didapatkan iskemik inferior dan LVH (Left Ventricular Hypertrophy). Dari hasil
pemeriksaan radiologi foto thorax PA, didapatkan hasil cardiomegali, tb paru, dan efusi pleura minimal.

Pada pemeriksaan fisik auskultasi paru didapatkan adanya ronkhi kering, suatu bunyi tambahan yang terdengar kontinyu terutama waktu ekspirasi kemungkinan
adanya mucus/secret pada bronkus. Pada pemeriksaan fisik palpasi dan perkusi abdomen didapatkan hepatomegali, kemungkinan terjadi kerusakan fungsi hati yang bisa
berdampak pada organ lainnya. Pada pemeriksaan thorax didapatkan hasil cardiomegali, kemungkinan yang menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi, dan berasal dari
penyakit jantung koroner.

Berdasarkan hasil anamnesis, penemuan pada pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, maka kasus pada Tn. P ini mengacu ke arah diagnosis ischemia heart
disease. Pasien mengalami tekanan darah tinggi, terdapat cardiomegali yang mungkin berkaitan dengan iskemik. Penyebab CKD grade III adalah ureum dan cretinin yang
meningkat, apabila ureum dan creatinin terkontrol, kemungkinan diagnosis CKD grade III akan menurun. Dari hasil diagnosis maka diberikan tatalaksana berupa terapi
medikamentosa.

Pada terapi medikametosa diberikan Infus D5% 10 tetes per menit, Diit renal sonde 1700 kalori, tirah baring ½ duduk, oksigenasi 2-3 liter per menit, Diltiazem
3x20mg, Candesartan 1x8mg, Furosemid 1x1, Spironolacton 1x25mg, Clopidogrel 1x75mg. Diltiazem merupakan golongan Calcium Channel Blocker (CCB), Candesartan
merupakan golongan penghambat reseptor Angiotensin II, Furosemid dan Spironolacton merupakan golongan diuretik, terakhir Clopidogrel merupakan golongan anti platelet.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai