Anda di halaman 1dari 14

Konsep Dan Aplikasi

Model Keperawatan Menurut Dorothea Orem


“Self Care Theory” Dalam Home Care Nursing

Diella Mirabel A.P07220118062


Bunga Tang P07220118071
Elisa Pratiwi P07220118079
Karina Amanda M. P07220118091
Tasya Almananda C. P07220118105
pengertian

• Keperawatan mandiri (self care) menurut


Orem’s adalah: “Suatu pelaksanaan kegiatan
yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu
itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat
maupun sakit” (Orem’s 1980)”.
Keyakinan dan nilai-nilai
Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah:
• a. Klien : Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus
menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat,
pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan efeknya.
• b. Sehat : Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan
self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan
integritas struktural fungsi dan perkembangan.
• c. Lingkungan : Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi
kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk di dalamnya
tetapi tidak spesifik.
• d. Keperawatan : Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau
kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan
kelompok masyarakat dalam mempertahankan seft care yang
mencakup integrias struktural, fungsi dan perkembangan.
aplikasi teori / Kategori self care menurut orem

• a. Universal self care requisite : Keperluan self care universal


ada pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi
kemanusian dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada
kebutuhan dasar manusia.
• b. Developmental self care requisite : terjadi berhubungan
dengan tingkat perkembangan individu dan lingkungan dimana
tempat mereka tinggal, yang berkaitan dengan perubahan
hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
• c. Health Deviation self care requisite : timbul karena
kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan-
kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau
ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam
perilaku self care.
Tujuan model keperawatan orem
• a. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien
dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
• b. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk
memenuhi tuntutan self care.
• c. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien
untuk memberikan asuhan depenent (dependent care) jika self
care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit
apapun dihilangkan.
• d. Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara
langsung dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan self care klien.
Pengetahuan dan ketrampilan untuk praktek

• a. Wholly Compensatory : Bantuan secara


keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak
mampu mengontrol dan memantau lingkungannya
dan tidak berespon terhadap rangsangan.
• b. Partially Compensatory : Bantuan sebagian,
dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan
gerak karena sakit atau kecelakaan.
• c. Supportive Education : Dukungan pendidikan
dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk
dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
Fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang
diterapkan pada praktek keperawatan adalah:

• a. Aspek Interpersonal: Hubungan didalam keluarga


• b. Aspek Sosia: Hubungan keluarga dengan
masyarakat di sekitarnya.
• c. Aspek Prosedural: Melatih ketrampilan dasar
keluarga sehingga mampu mengantisipasi
perubahan yang terjadi.
• d. Aspek Tehnis: Mengajarkan kepada keluarga
tentang tehnik dasar yang dilakukan dirumah,
misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
Contoh kasus

• Ny. M. (48 tahun ), TB : 160 cm, BB : 70 Kg. Menikah selama 25 tahun dan
janda sejak 6 bulan yang lalu. Ia seorang perokok, sehari menghabiskan 1 ½
bungkus, Ny. M dan suaminya menikmati aktifitas sosial seperti main
bridge dan koleksi barang-barang antik. Sejak suaminya meningal ia tidak
lagi melakukan aktifitas karena kurangnya keinginan / minat. Akhir-akhir
ini dia tidak melakukan latihan secara teratur dan makan makanan fast food
selama jam kerjanya dan bekerja 12 jam / hari serta makan hingga larut
malam sebelum waktu istirahat.Ibu Ny. M meninggal karena stroke dan
bapaknya meninggal karena serangan jantung saat usianya 50 tahun.
• Hasil pemeriksaan tahunnya yang dilakukan dua minggu lalu: Tanda –
tanda vital: TD: 138/86 mm Hg, N: 92 x / mnt, P: 30 x/ mnt, Suhu: 98.40 F.
Laboratorium: cholesterol dalam darah 280 mg/dl.
• Dokter menganjurkan: untuk menurunkan berat badan sekitar 20 kg, tetapi
mengingat bahwa dia memiliki pengetahuan yang tidak adekuat tentang
dasar-dasar nutrisi dan tidak mempunyai motivasi untuk menurunkan berat
badan, dia diramalkan kemungkinan menderita serangan jantung.
Pengkajian

1. Status kesehatan perseorangan.


2. Pandangan dokter terhadap kesehatan
individu
3. Pandangan individu terhadap kesehatan dirinya.
4. Tujuan kesehatan dalam konteks riwayat
kehidupan, gaya hidup dan status kesehatan.
5. Memenuhi syarat personal untuk self care.
6. Kapasitas individu untuk melakukan self care.
Analisa kasus
1.Personal faktor: Umur 48 tahun, perempuan, suku bangsa Italia, Janda, agama katolik,
TB.160 Cm, BB : 70 Kg , pekerjaan staf pengajar di Universitas.
2.Kategori kebutuhan universal self care:
Menampakkan tidak adekuatnya intake udara, air dan makanan., konsumsi jumlah kalori
yang dibutuhkan, kolesterol 280 Mg / dl, makan sampai larut malam, banyak
mengkonsumsi lemak.
-Ny. M. memperlihatkan ketidak seimbangan ativitas dan istirahat serta latihan, berkeja 12
jam / hari.
-Merokok 1 ½ bungkus perhari, mengkonsumsi makanan siap saji, penurunan interaksi
sosial.
-Riwayat keluarga : Ibu Ny. M meninggal karena stroke, ayah meninggal karena serangan
jantung pada usia 50 tahun.
-Ny. M kurang pengetahuan tentang faktor – faktor risiko dan gangguan fungsi
kardiovaskuler.
3.Kategori Developmental Self Care :
-Tidak punya suami (widowed)
-Kurangnya aktivitas sosial
lanjutan
4. Kategori Health Deviation: Risiko terjadi penyakit
kardiovaskuler berhubungan dengan kegemukan, perokok,
peningkatan kolesterol, kurangnya latihan dan riwayat
keluarga.
5. Masalah medis dan perencanaan: Diagnosa obesitas
dengan risiko untuk terjadi penyakit kardiovaskuler dan
rendahnya motivasi untuk menurunkan berat badan. Anjuran
Dokter : Memonitor kolesterol dan tanda- tanda vital,
menurunkan intake kolesterol dan meningkatkan latihan.
6. Self care déficit: Pengetahuan dasar dan gaya hidup Ny.M
dapat meningkatkan risiko untuk serangan jantung atau
stoke.
Diagnosa dan rencana tindakan
• Diagnosa Keperawatan:
Risiko gangguan fungsi kardiovaskuler berhubungan
dengan kurang pengetahuan klien yang dimanifestasikan
dengan gaya hidup dan risiko serangan jantung atau stroke.
• Rencana keperawatan :
Tujuan: Menurunkan risiko terjadinya gangguan
kardiovaskuler.
-Design Nursing System: Support – Education
(Pendidikan Kesehatan)
-Metode Bantuan: Memberikan pedoman, support,
mengajarkan dan ketentuan pengembangan lingkungan.
implementasi

- Ny. M. mempunyai kemauan untuk memelihara diet makanan


harian tiap 3 hari.
- Ny. M. mempunyai kemauan untuk mempelajari kolesterol
dan pengaruhnya terhadap fungsi kardiovaskuler.
- Ny. M. mempunyai kemauan untuk mengetahui kandungan
kolesterol dalam fast foods.
- Ny. M. mempunyai kemauan untuk mempelajari jenis
makanan rendah kolesterol dan bagaimana menurunkan kadar
kolesterol.
- Menganalisa bersama makanan sehari-hari dan bagaimana
mengkonsumsikannya.
- Menentukan bersama menu makanan.
evaluasi
- Apakah Ny. M mengeti tentang gaya hidupnya dan
risiko terjadinya serangan jantung atau stroke?
- Apakah Ny. M. telah memilih jenis makanan rendah
kolesterol.
- Apakah kadar kolesterol Ny. M. sudah turun
(normal).
- Apakah Ny. M. mengalami penurunan self care
dificit.
- Apakah support educative system efektif dalam
meningkatkan self care pada Ny. M.

Anda mungkin juga menyukai