Pembimbing: dr.
Elizabeth vea noveria
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Tujuan Umum
Menurut jenis kelamin pada pasien DBD di wilayah Puskesmas Puskesmas sukamantri
periode Desember 2019-februari 2020.
Mengetahui pengaruh edukasi tentang asupan nutrisi diet Diabetes Melitus yang
benar terhadap pasien Diabetes Melitus di Puskesmas sukamantri
Manfaat Penelitian
Manfaat Akademis
Sukamantri.
Tinjauan Pustaka
Definisi
Diabetes
Melitus
DM yang
diakibatkan oleh
diakibatkan oleh didiagnosis selama
kerusakan sel beta
defek sekresi insulin kehamilan yang
yang menyebabkan
progresif dan adanya disebabkan oleh
defisiensi insulin
resistensi insulin. resistensi insulit
absolut.
terkait kehamilan.
Ras dan etnik
Riwayat keluarga
dengan diabetes
Riwayat melahirkan
bayi BB lahir bayi >
4000 gram
Kurangnya aktivitas
fisik.
Dapat
Dimodifikasi Hipertensi (> 140/90
mmHg). Dislipidemia
(HDL < 35 mg/dL dan
atau trigliserida >250
mg/dL)
glukosa darah
meningkat dan
Jumlah insulin
melewati batas kegagalan sel beta
menurun
kemampuan filtrasi
ginjal
glukosuria
peningkatan jumlah urin
(poliuri) dan juga
menyebabkan dehidrasi.
Hiperglikemia Diuresis osmosis
Akibatnya pusat haus
akan terangsang dan
terjadi polidipsi.
Patogenesis
Pasien DM tipe 2 mempunyai dua defek fisiologik : sekresi
insulin abnormal dan resistensi terhadap kerja insulin pada
jaringan sasaran (target).
• Pertama, glukosa plasma tetap normal walaupun terlihat resistensi insulin karena
kadar insulin meningkat.
• fase kedua, resistensi insulin cenderung memburuk sehingga meskipun
konsentrasi insulin meningkat, tampak intoleransi glukosa dalam bentuk
hiperglikemia setelah makan.
• Fase ketiga, resistensi insulin tidak berubah, tetapi sekresi insulin menurun,
menyebabkan hiperglikemia puasa dan diabetes yang nyata.
Diagnosis
Curiga DM:
Protein Natrium
• 10 – 20% total asupan • untuk penyandang DM sama
dengan orang sehat yaitu <2300
energi mg perhari. Penyandang DM
dan hipertensi perlu dilakukan
pengurangan natrium secara
individual.
- Dengan
- Obes I
risiko 23,0- - Obes II ≥30
25,0-29,9
24,9
Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori
Berat Badan
Aktivitas Fisik atau Stres Metabolik • gemuk, dikurangi 20-
Pekerjaan • Penambahan 10-30% 30%
tergantung dariberatnya • kurus, ditambah 20-30%
• Kebutuhan kalori dapat
stress metabolik (sepsis, • Jumlah kalori paling
ditambah sesuaidengan
intensitas aktivitas fisik. operasi, trauma). sedikit 1000-1200 kal
perhari untuk wanita dan
1200-1600 kal perhari
untuk pria.
Jasmani
Latihan jasmani dilakukan teratur sebanyak 3-5 kali perminggu selama
sekitar 30-45 menit, dengan total 150 menit perminggu. Jeda antar latihan
tidak lebih dari 2 hari berturut-turut
• Dianjurkan melakukan pemeriksaan glukosa darah sebelum latihan jasmani.
Apabila kadar glukosa darah <100 mg/dL pasien harus mengkonsumsi karbohidrat
terlebih dahulu
• bila >250 mg/dL dianjurkan untuk menunda latihan jasmani.
Latihan jasmani dianjurkan berupa bersifat aerobik dengan intensitas sedang (50-70%
denyut jantung maksimal)
• seperti: jalan cepat, bersepeda santai, jogging, dan berenang.
Oral
Suntikan.
Antihiperglikemia
Oral
Penghambat Alfa
Sulfonilurea Metformin
Glukosidase
Penghambat DPP-IV
Tiazolidindion
Glinid (Dipeptidyl Peptidase-
(TZD)
IV)
Penghambat SGLT-2
(Sodium Glucose Co-
transporter 2)
Antihiperglikemia Suntik
• Insulin kerja cepat (Rapid-acting insulin)
• Insulin kerja pendek (Short-acting insulin)
• Insulin kerja menengah (Intermediate-acting
insulin)
Populasi Penelitian
Ukuran Sampel
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
Q = 1-P (1-0,085)
Laporan
Jumlah pasien
puskesmas
Diabetes Melitus
mengenai jumlah
tanpa komplikasi
pasien
Penyajian Data
Data yang telah terkumpul akan ditabulasi dan
ditampilkan dalam bentuk tabel, diagram dan penjelasan
naratif.
Variabel Penelitian
Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa
Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram
Persiapan
penelitian Penentuan tema