Anda di halaman 1dari 12

FARMAKOLOGI

EFEK SAMPING KEMOTERAPI KANKER


KELOMPOK 4

Amirah Ersa DamaiyantiP07120118048


Atin Zian Ru’fah P07120118052
Devita Rahmayanti P07120118056
Fajrin Safawi P07120118063
Hesti Nor Asia Ningrum P07120118067
Lia Apriliana P07120118075
Muhammad Erwin Ilhami P07120118080
Muhammad Irwan P07120118088
Norhaneda P07120118098
Defenisi kemoterapi

Menurut (Rasjidi, 2007) Kemoterapi adalah pemberian


obat untuk membunuh sel kanker. Tidak seperti radiasi atau
operasi yang bersifat lokal, kemoterapi merupakan terapi
sistemik, yang berarti obat menyebar keseluruh tubuh dan
dapat mencapai sel kanker yang telah menyebar jauh atau
metastase ke tempat lain.
Definisi Efek samping

Efek samping adalah suatu dampak atau pengaruh yang


merugikan dan tidak diinginkan, yang timbul sebagai hasil
dari suatu pengobatan atau intervensi lain seperti
pembedahan.
Efek Samping Kemoterapi

Anti kanker merupakan obat yang indeks terapinya sempit. Pada


umumnya anti kanker menekan pertumbuhan atau proliferasi sel dan
menimbulkan toksisitas, karena menghambat pembelahan sel normal
yang proliferasinya cepat misalnya sumsum tulang, epitel
germinativum, mukosa saluran cerna, folikel rambut dan jaringan
limfosit (Nafrialdi dan Sulistia, 2007).
Mual dan muntah

 Penyakit sistemik banyak yang disertai mual dan muntah. Pada penderita
kanker, mual dan muntah merupakan keluhan yang sering dijumpai, baik itu
disebabkan oleh pemberian kemoterapi, radioterapi, maupun akibat
perluasan dari kankernya (Pazdur, 2003).
 Orang yang mengalami gejala ini tentu saja harus berusaha untuk tetap
makan dan sebaiknya pasien mendapatkan semua dukungan dan pertolongan
yang bisa diberikan sebisa mungkin untuk meningkatkan nafsu makannya.
 Pada kemoterapi yang dilakukan dalam siklus 21 hari, muntah dan mual akan
terjadi selama beberapa hari setelah menerima obat, tapi biasanya gejala itu
akan hilang dalam waktu seminggu setelah menerima obat (Indrawati, 2009).
Efek samping lain kemoterapi :

 Lemas
 Gangguan Pencernaan
 Sariawan
 Rambut Rontok
 Otot dan Saraf
 Efek pada Darah
Etiologi dan Patofisiologi

Mual dan muntah adalah manifestasi dini yang sering ditemukan


dari toksisitas obat kemoterapi. Etiologi mual dan muntah dari banyak
masalah yang berbeda, oleh karena itu pengatasannya juga berbeda,
bisa sederhana atau bisa juga kompleks (Dipiro and Thomas, 2005).
Pengontrolan mual dan muntah dibutuhkan sebagai salah satu
pertimbangan penting pada pengobatan kanker dan terapi suportif
(Pazdur, 2001).
Efek samping kemoterapi dipengaruhi
oleh:

 Masing-masing agen memiliki toksisitas yang spesifik terhadap organ

 tubuh tertentu.

 Dosis.

 Jadwal pemberian.

 Pemberian (iv, im, peroral, per drip infus)

 Faktor individual pasien yang memiliki kecenderungan efek toksisitas pada organ tertentu.
Predisposisi

Sebuah studi menemukan perempuan lebih rentan mengalami efek


samping dari kemoterapi daripada lelaki. Para peneliti di Royal
Marsden NHS Foundation Trust mengatakan temuan mereka
menambah bukti bahwa gender dapat menjadi faktor penting dalam
pengobatan kanker, termasuk kemoterapi.
Lanjutan…

Data dari 1.654 pasien (1.328 lelaki dan 326 perempuan)


menunjukkan bahwa perempuan mengalami tingkat mual dan muntah
yang lebih tinggi dari lelaki, dengan persentase perempuan 89 persen
dan lelaki 78 persen. Sementara untuk diare, persentasinya sebanyak
54 persen perempuan dan 47 persen lelaki. Begitu juga dengan
kerontokan rambut, 81 persen perempuan dan 74 persen laki-laki.
Ulkus mulut terjadi pada 50 persen perempuan tetapi hanya 41 persen
terhadap lelaki.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai