A COMPARISON OF SCHIZOPHRENIA,
SCHIZOAFFECTIVE DISORDER, AND BIPOLAR
DISORDER: RESULTS FROM THE SECOND
AUSTRALIAN NATIONAL PSYCHOSIS
SURVEY
Hasil : Ketika dibandingkan dengan pasien dengan SCZ, mereka yang menderita SAD
melaporkan lebih banyak delusi dan saat ini gejala gangguan pikiran, lebih banyak
depresi seumur hidup, mania, dan gejala positif, dan lebih sedikit gejala negatif.
Dibandingkan dengan kelompok BPD, kelompok SAD lebih muda, lebih banyak
didukung gejala gangguan positif, delusi, dan pikiran saat ini, lebih sedikit gejala
mania seumur hidup, lebih banyak gejala psikotik, halusinasi seumur hidup, dan
delusi, dan mencatat skor IQ premorbid yang lebih rendah.
Dibandingkan dengan pasien dengan BPD, mereka dengan SCZ secara signifikan lebih
muda, didukung lebih saat ini gejala psikotik dan halusinasi, lebih sedikit depresi
seumur hidup dan gejala mania, lebih banyak seumur hidup gejala psikotik, halusinasi,
dan delusi, melaporkan lebih banyak gejala negatif dan lebih rendah IQ premorbid dan
skor fungsi psikososial.
ABSTRAK
• Penelitian yang dilakukan Cardno et al., 2002. Lichtenstein et. al. 2009
menemukan bahwa orang dengan kerabat yang memiliki diagnosis SCZ atau
BD berisiko lebih tinggi mengidap kedua penyakit tersebut.
• Penelitian dari Valles etal. 2000 menunjukkan bahwa pasien yang memiliki
kerabat dengan BD memiliki peningkatan risiko SCZ, dan begitu pula
sebaliknya. Penulis menyimpulkan bahwa psikosis mungkin merupakan
indikator non spesifik terhadap keparahan daripada penyakit dan tidak terbatas
hanya pada skizofrenia saja.
PENDAHULUAN
• Meskipun perbedaan dalam variabel demografis dan klinis telah ditemukan antara
SCZ, SAD, dan BDP, namun temuan ini miliki juga masih saling bertentangan.
• Ada beragam temuan, apakah gejala positif dan negative pada SCZ dan SAD
serupa atau terjadi lebih parah pada SCZ.
• Penelitian Evans et. al., 1999; Peralta and Cuesta, 2008; Simonsen et.al., 2011;
Wilsonetal., 2013. Pageletal. 2013 baru-baru ini melalui penelitian meta-analisis
studi yang membandingkan SCZ, SAD, dan BDP dapat mengklarifikasi hasil-hasil
sumbang ini. Individu dengan SAD ditemukan memiliki durasi penyakit yang
lebih lama, fungsi psikososial yang lebih baik, dan lebih banyak gejala depresi dan
negatif yang parah daripada mereka yang SCZ.
METODE
• Populasi sampel pada Australian Survey of High Impact Psychosis (SHIP) mencakup 1,5 juta
penduduk Australia berusia 18-64 tahun.
• Pengambilan sampel dilakukan dalam 2 fase
• Pada fase 1, dilakukan skrining pada partisipan yang berpotensi memenuhi kriteria psikosis.
• Pada fase 2, 1825 individu berusia 18-64 yang lolos skrining fase 1 dipilih secara acak untuk
dilakukan wawancara.
• Data penelitian diambil dari 1469 dari 1825 partisipan SHIP yang berdasarkan kriteri ICD-
10 terdiagnosis:
• Skizofrenia (n=857)
• Gangguan skizoafektif (n=293)
• Gangguan bipolar dengan ciri psikotik (n=319)
INSTRUMEN PENELITIAN
• Untuk menilai kemampuan kognitif umum saat ini, sebuah tes kecepatan di
mana mengunakan informasi proses individu. yaitu tes Digit-Symbol Coding
• Dalam tes ini, individu mengisi angka yang sesuai dengan bentuk, secepat
mungkin, berdasarkan kunci kode.
• Semakin rendah skor tes, semakin buruk kinerja berbasis kecepatan
seseorang.
• Berdasarkan ringkasan skor DSC kemampuan kognitif saat ini dikategorikan
ke dalam tiga tingkatan berikut: Rata-rata di bawah, rata-rata, dan di atas
Rata-rata
2.2.5. SKALA KINERJA PRIBADI DAN
SOSIAL
• F-statistik dianggap signifikan secara statistik pada p<05 jika melebihi 95%
yang dihitung.
HASIL
3.1. DEMOGRAPHIC AND CLINICAL
CATEGORICAL VARIABLES
HASIL
• tidak terdapat hubungan yang signifikan antara onset penyakit dengan kelompok
diagnostik.
• Terdapat hubungan signifikan antara perjalanan penyakit dan kelompok diagnostik.
• ASR menunjukkan bahwa orang dengan BDP lebih cenderung mengalami episode
tunggal atau multipel dengan pemulihan yang baik dan kecil kemungkinannya
mengalami penyakit kronis yang terus menerus.
• Orang dengan SAD lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami beberapa
episode dengan pemulihan parsial, sedangkan mereka dengan SCZ lebih
cenderung mengalami penyakit kronis terus menerus.
HASIL
• Secara statistik jenis kelamin memiliki hasil yang signifikan untuk gejala
depresi seumur hidup
• Secara statistik jenis kelamin laki-laki lebih mungkin mendapatkan gejala
negatif lebih besar dibandingkan dengan perempuan.
• Skor PSP lebih tinggi pada perempuan
3.2.1.2 DIAGNOSIS
• Individu dengan BDP secara signifikan lebih tua daripada mereka dengan SCZ
dan SAD, sedangkan individu dengan SCZ dan SAD tidak berbeda secara
signifikan pada usia saat ini.
• . Kelompok SCZ memiliki gejala depresi seumur hidup yang jauh lebih sedikit
daripada kelompok SAD dan BDP. Namun, perbedaan dalam gejala depresi
seumur hidup tidak berbeda secara signifikan antara kelompok SAD dan BDP.
• . Kelompok BDP juga memiliki gejala mania seumur hidup secara signifikan
lebih banyak daripada kelompok SAD. Dan yang paling rendah adalah
kelompok SCZ.
• gejala positif timbul lebih sedikit pada kelompok BDP dibandingkan dengan
mereka yang memiliki SCZ dan SAD
• Individu dengan SAD secara signifikan menunjukkan gejala delusi seumur hidup
yang lebih banyak daripada individu dengan SCZ dan BDP.
• Individu dengan SCZ menunjukkan gejala negatif yang jauh lebih signifikan
daripada mereka yang menderita SAD dan BDP.
• Perbedaan skor PSP antara kelompok diagnostik juga signifikan. Orang dengan
BDP melaporkan skor PSP secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan
mereka yang SCZ.
• Efek utama dari diagnosis tidak signifikan secara statistik untuk usia onset
penyakit, gejala depresi saat ini, gejala mania saat ini, gejala halusinasi saat ini,
dan gejala gangguan pikiran seumur hidup.
3.2.1.3 INTERACTION EFFECTS
• Usia timbulnya SCZ secara signifikan lebih muda untuk laki-laki dibandingkan
dengan perempuan.
• Tidak ada perbedaan gender yang signifikan dalam usia onset penyakit untuk
SAD dan BDP.
DISKUSI
DISKUSI
• Ketika dibandingkan dengan pasien SCZ, mereka yang menderita SAD memiliki lebih banyak
gejala gangguan delusi dan pikiran saat ini, lebih banyak mengalami depresi , mania dan gejala
positif, dan lebih sedikit gejala negative
• Dibandingkan kelompok BDP , kelompok SAD lebih muda , lebih banyak gejala positif , delusional
dan gangguan pikiran saat ini, lebih banyak gejala psikotik, halusinasi dan mencatat skor IQ
premorbid yang lebih rendah.
• Dibandingkan dengan pasien BDP, mereka dengan SCZ secara signifikan lebih muda, terdapat lebih
banyak gejala psikotik, halusinasi, dan delusi melaporkan lebih banyak gejala negative dan
memiliki skor IQ dan PSP yang lebih rendah
DISKUSI
• Temuan usia SCZ yang lebih muda untuk pria dibandingkan dengan wanita sesuai dengan literatur
yang melaporkan bahwa wanita cenderung didiagnosis dengan SCZ di kemudian hari
dibandingkan pria (abel et al.,2010)
• Temuan yang relative baru adalah bahwa individu dengan SCZ memiliki lebih sedikit gejala depresi
dibandingkan dengan SAD atau BDP, sementara tidak ada perbedaan dalam gejala depresi antara
kelompok dignostik SAD dan BDP.
DISKUSI
• Temuan bahwa individu dengan BDP memiliki gejala positif lebih sedikit daripada mereka yang
memiliki SCZ atau SAD, dan bahwa kelompok SAD memiliki lebih banyak gejala positif daripada
kelompok SCZ yang bertentangan dengan penelitian sebelum nya.
• Secara khusus, Page et al.(2013) tidak menemukan perbedaan dalam gejala positif antara SAD dan
SCZ atau antara kelompok SAD dan BDP. Perbedaan ini dapat dikaitkan dengan cara dimana gejala
positif ini di nilai.
DISKUSI
• Pada penelitian ini, kelompok SCZ memiliki gejala negative lebih banyak
dibandingkan kelompok SAD dan kelompok BDP.
Hasil sama pada penelitian sebelumnya Pagel et al (2013)
• Pada penelitian ini, tidak ada perbedaan mengenai gejala negative pada
kelompok SAD dengan kelompok BDP.
Hasil sama pada penelitian sebelumnya Pagel et al: SAD lebih mirip dengan
BPD jika dibandingkan SCZ mengenai gejala negatif
• Keterbatasan penelitian ini : tidak menggunakan alat ukur yang tervalidasi
untuk memeriksa gejala negatif seperti Scale for Assessment of Negative
Symptoms
DISKUSI
• Orang dengan BDP memiliki IQ premorbid diatas rata-rata dan fungsi kognitif
diatas rata-rata, sedangkan orang dengan SCZ memiliki IQ premorbid dibawah
rata-rata dan fungsi kognitif dibawah rata-rata. Hasil ini sesuai dengan literatur
yang meneliti fungsi neurokognitif pada orang psikosis.
• Perlu penelitian lebih lanjut dalam mengukur IQ yang dapat menjelaskan lebih
spesifik karena kemungkinan hasil berbeda pada BDP, SAD, dan SCZ
DISKUSI
• Tidak ada perbedaan fungsi psikososial antara kelompok SCZ dengan SAD
pada penelitian ini, sedangkan kelompok BDP memiliki fungsi psikososial
yang lebih baik dibandingkan kelompok SCZ. Penelitian ini menggunakan
Personal and Social Performance Scale (PSP)
• Hasil penelitian lain Pagel et al (2013) mendapatkan hasil yang berbeda yaitu
pada fungsi psikososial kelompok SAD lebih baik dibandingkan kelompok
SCZ.
DISKUSI
• SAD bisa dibedakan dengan SCZ. SAD memiliki gejala depresi dan gejala
positif lebih parah/banyak dan lebih sedikit gejala negatif.
• SAD memiliki gejala positif lebih banyak dibandingkan BPD, tetapi BPD dan
SAD mirip pada gejala negatif dan fungsi psikososial.
• Pola hasil penelitian ini sesuai dengan konseptualisasi spektrum gangguan
psikosis. Mulai dari BDP di ujung, SAD di tengah, dan SCZ di ujung satunya.
DAFTAR PUSTAKA