Anda di halaman 1dari 5

LAPISAN –LAPISAN

PERMUKAAN AIR LAUT


XI NKPI 1 SMK N 1 BULAKAMBA
NUR IIS APRIYANI, S.Pi
Lapisan – lapisan air laut
 Lapisan air laut terdiri dari 3 lapisan utama, yaitu lapisan
homogen (mixed layer), lapisan thermocline, dan lapisan
dalam (deep layer). Banyak faktor yang mempengaruhi
keadaan masing-masing lapisan tersebut, misalnya dalam hal
suhu, salinitas, maupun densitas dan lain-lain.
 1.      Lapisan homogency (mixed layer) adalah lapisan yang
berada di kedalaman 100 – 500 m dari permukaan air laut.
 2.      Lapisan Thermocline adalah lapisan yang berada di
kedalaman 1000 – 1500 m dari permukaan air laut.
 3.      Lapisan dalam (deep layer) adalah lapisan yang
berada di kedalaman 1500 m – dasar air laut.
Beberapa faktor yang mempengaruhi keadaan lapisan
air laut :

 A.    Suhu (temperatur)


             Berdasarkan suhu (temperatur) karakteristik lapisan-lapisan tersebut
yaitu :
 1.      Lapisan homogency (mixed layer)
 Lapisan ini terbentuk akibat pengaruh angin dan gelombang laut yang
mengaduk – aduk lapisan atas sehingga terbentuk suatu lapisan yang homogeny.
 2.      Lapisan Thermocline
 Pada lapisan thermocline ini perubahan suhu atau temperature sangat cepat
sekali.
 3.      Lapisan dalam (deep layer)
 Pada lapisan dalam (deep layer) ini temperature atau suhu perairan sangatlah
dingin karena berada di laut yang dalam sehingga panas dari matahari tidak
dapat masuk ke lapisan ini.
 B.     Densitas
 Densitas air laut adalah jumlah massa air laut persatuan volume
atau biasa disebut besar kerapatan diperairan itu. Densitas
merupakan salah satu parameter terpenting dalam mempelajari
dinamika laut. Faktor yang mempengaruhi persebaran densitas
secara horizontal yaitu posisi geografis, yang menyebabkan
perbedaan tingkat evaporasi akibat penyinaran matahari. Perlu
diketahui nilai densitas dipengaruhi oleh besar nilai salinitas
dan temperature dimana terjadi variasi penyebaran sehingga
terjadi pula variasi penyebaran pada densitas.
  
 C.    Salinitas
 Salinitas adalah kandungan garam yang ada dilaut dan biasanya
diperhitungkan sebagai jumlah gram garam terlarut pada 1000 gram air laut.
 Secara vertikal nilai salinitas air laut akan semakin besar dengan
bertambahnya kedalaman. Di perairan laut lepas, angin sangat menentukan
penyebaran salinitas secara vertikal. Pengadukan di dalam lapisan
permukaan memungkinkan salinitas menjadi homogen. Terjadinya upwelling
yang mengangkat massa air bersalinitas tinggi di lapisan dalam juga
mengakibatkan meningkatnya salinitas permukaan perairan. Sistem angin
muson yang terjadi di wilayah Indonesia dapat berpengaruh terhadap sebaran
salinitas perairan, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Secara
horisontal berhubungan dengan arus yang membawa massa air, sedangkan
sebaran secara vertikal umumnya disebabkan oleh tiupan angin yang
mengakibatkan terjadinya gerakan air secara vertikal.

Anda mungkin juga menyukai