JANTUNG
Tinjauan Umum
Gagal jantung = CHF (Congestive Heart
Failure)
USA: 5 juta penderita baru /tahun (2%
populasi)
1 juta penderita diopname
Mortalitas 300.000 penderita/tahun
Dx terbanyak pada usia >65 tahun
Cost: $18 milyar
Tinjauan Umum
Jantung tidak mampu lagi memompa darah
dalam jumlah cukup, guna memenuhi
kebutuhan metabolik jaringan, atau dapat
melakukannya hanya sampai pada tingkat
pengisian saja
Penyebab → stres hemodinamik: 2
Kronik: penyakit katup, HT, IHD
Akut: beban cairan berlebih, disfungsi katup
akut, MI luas
Tinjauan Umum.....
Mekanisme fisiologis:
Mekanisme Frank-Starling: volume input ↑ →dilatasi
jantung → meregangkan sarkomer ↑ →kontraktilitas ↑
Adaptasi miokardium, dengan hipertrofi dengan/ tanpa
dilatasi A/V, merupakan upaya penyesuain otot jantung
terhadap beban secara molekular, selular, struktural disebut
ventricular remodeling:
Hipertrofi konsentris: otot jantung menebal, tetapi ruang
jantung tidak membesar, disebabkan peningkatan tekanan.
Hipertrofi asentris: otot jantung menebal diikuti dengan
pembesaran jantung, disebabkan peningkatan volume.
Tinjauan Umum.....
Aktivasi sistem neurohumoral:
Pelepasan norepinefin oleh syaraf adrenergik jantung . HR,
kontraksi, tahanan vasa ↑
Aktivasi sistem RAA
Pelepasan peptida natriuretik atrial
2 terakhir utk penyesuaian thd V dan P
Systolic dysfunction: gangguan fungsi kontraktil otot jantung;
pada iskemi, P atau V overload ec ggn valvula, HT, dilated
kardiomiopati
Dyastolic dysfunction: tidak mampu berdilatasi, tak terisi
cukup darah saat diastol; LVH, fibrosis, amiloidosis,
percarditis konstriktif
Tinjauan Umum.....
Gagal jantung bisa mempengaruhi jantung kanan, kiri atau
keduanya
Penyebab gagal jantung kiri:
IHD
HT sistemik
Penyakit katup mitral atau aorta
Penyakit primer jantung
Penyebab gagal jantung kanan:
Gagal jantung kiri → kongesti paru → P a.pulmonalis↑
COPD
Penyakit katup trikuspid
Gagal Jantung Kiri
Morfologi dan gejala klinis yang timbul adalah akibat
bendungan darah progresif di sirkulasi pulmonal serta
penurunan P dan aliran perifer.
Morfologi:
LVH atau dilatasi LV
Hipertrofi sel dan fibrosis
Atrial fibrilasi → stasis → trombus, embolus
Kongesti dan edema pulmonal
Paru: besar dan berat, perivaskular dan interstisial transudat,
edema septal alveolus dan intra alveolar, kebocoran kapiler →
akumulasi AE → difagosit makrofag, hemosiderin dalam
makrofag (sel payah jantung), tanda adanya edema pulmonal.
Gagal Jantung Kiri...
Gejala klinis:
Dyspneu , gejala awal, paling banyak dikeluhkan
Batuk, ec transudasi cairan ke dalam saluran napas
Orthopnea, sesak saat berbaring ec peningkatan
aliran balik vena dari ekstremitas, disertai kenaikan
diafragma dalam posisi supine. Reda jika duduk
atau berdiri.
Paroxysmal nocturnal dyspneu, bangun mendadak
saat tidur karena sesak napas
Gagal Jantung Kiri...
Px fisik: kardiomegali, takikardi, S3 , ronki basah
basal
Dilatasi ventrikel→ m.papillary tergeser ke lateral
→regurgitasi mitral & sistolik murmur
Atrial fibrilasi
Gagal Jantung Kanan
Akibat dari LVH
P pulmonal ↑ → P jantung kanan↑
Isolated RVH jarang, akibat COPD, pulmonal atau
tricuspid disease, congenital R to L shunt
Kongesti pulmonal minimal
Yang menonjol: gangguan akibat bendungan vena
porta
Gagal Jantung Kanan....
Morfologi
Hepatomegali kongestif
“Nutmeg liver”: kongesti, lobul hati kemerahan,
dikelilingi daerah yang lebih pucat, kadang dengan
sel2 lemak.
Jika terjadi gagal jantung kiri hipoksia centralis
menyebabkan nekrosis sentrilobulardi sepanjang
sinus.
Lama: area sentral mengalami fibrosis, disebut
sirosis kardiak.
Gagal Jantung Kanan....
Splenomegali kongestif: 300-500 gram (N <150
gram), dilatasi sinusoid lien
Ascites
Efus perikardial: serosa, 100 ml-1 L, atelektasis (+)
Jaringan subkutan: edema terutama di tungkai
bawah, pasien berbaring → edema presakral
Dapat terjadi edema anasarka
Gagal Jantung Kanan....
Gejala klinis
Kongesti vena porta dan sistemik
Hepatomegali, splenomegali, edema perifer
Efusi pleura, ascites
RHEUMATIC HEART DISEASE
Demam reumatik dan penyakit jantung
Demam reumatik ;
Penyakit peradangan multisistem akut, diperantarai secara
imunologis, setelah suatu episode faringitis streptokokus grup
A setelah beberapa minggu
Intima
• Satu lapis sel endotel
• Sedikit jaringan ikat sub endotel
• Terpisah dari lapisan media oleh lamina elastika interna
Media
• Sel otot polos, bagian dekat lumen dapat oksigen dan
nutrisi difusi lumen, dibantu lubang di lamina elastika
interna.
• Sel bagian luar diberi oksigen dan nutrisi vasa
vasorum (lapisan media1/2-2/3 luar)
• Lapisan luar lemina elastika eksterna (jaringan ikat,
serabut otot, dan vasa vasorum).
Adventisia
Jenis arteri
Pheochromocytoma
Acromegaly
Hypothyroidism (myxedema)
5% hipertensi maligna klinis: sistol >200 mHg,
diastol > 120 mmHg, gagal ginjal, perdarahan dan
eksudasi retina, papiledema jika tidak diobati ( 1-2
tahun) kematian.
Regulasi tekanan darah normal
Tekanan darah: Cardiac output (CO) dan resistensi vaskular
perifer.
Kedua variabel dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan
dan demografi.
Variasi tekanan darah: faktor usia, jenis kelamin, indeks
massa tubuh, diet (khususnya natrium).
Blood pressure modulation by effects on cardiac output and
peripheral resistance
Peran ginjal:
Morfologi:
Penebalan nodular tunika intima secara segmental pada arteri
Trombosis → lumen menyempit
Inflamasi granulomatosa, fragmentasi lamina elastika
Infiltrat CD4+ > CD8+, makrofag, sel raksasa (75%)
Kadang2: panarteritis non-spesifik , lomfosit dan makrofag
dominan
Lesi penyembuhan: jaringan parut tunika media, penebalan
tunika intima, khas ada fragmentasi sisa jaringan elastik.
Giant-cell.....
Gejala klinis:
Tidak khas: demam, lemah, BB↓, sakit kepala atau pada
wajah, juga saat palpasi.
Gejala okular : 50% pasien, diplopia sampai buta total.
Dx pasti: PA
Segmental pada arteri: biopsi 2-3 cm, hasil (-) tidak
menyingkirkan Dx
Tx: kortikosteroid → efektif, anti-TNF untuk gangguan
refraktori
Takayasu Arteritis
Usia < 50 tahun, banyak orang Jepang
Vaskulitis granulomatosa arteri sedang dan besar
Kelainan okular, denyut nadi ekstremitas atas
melemah (pulseless disease)
Penebalan jaringan fibrotik transmural aorta, tu arcus
aorta dan vasa besar, penyempitan hebat cabang2
vasa.
Lesi aorta serupa giant-cell aortitis: gejala klinis dan
PA
Diduga mekanisme imun
Takayasu.....
Morfologi:
Arcus aorta
⅓ pasien aorta dengan percabangannya, ½ melibatkan
a.pulmonalis, juga a.coronalis, a.renalis
Penebalan tidak teratur dinding vasa, hiperplasi tunika
intima, penyempitan lumen → denyut nadi perifer
melemah
PA: infiltrat mononukleus di tunika adventisia, tunika
media; perivaskular cuffing vasa, radang granulomatosa,
banyak sel2 raksasa, nekrosis(+).
Infeksi lanjut: parut kolagen dan infiltrat kronis di ketiga
lapis dinding vasa.
Takayasu.....
Gejala klinis:
Awal: cepat lelah, BB↓,demam
Lanjut → gejala vaskular: BP↓, pulsus lemah pada
ekstremitas atas; gangguan visus, perdarahan retina,
buta; gangguan syaraf
Distal aorta: claudikasio tungkai bawah
A.pulmonalis: HT pulmonalis
A.coronalis: MI
A.renalis: HT sistemik pada 50% pasien
Progresi bisa cepat, dapat juga lambat (1-2 tahun).
Polyarteritis Nodosa
Vaskulitis sistemik arteri muskular kecil sampai medium
Usia muda-dewasa bahkan anak2 dan orang tua
Tidak pada arteriol, kapiler atau venula
Khas melibatkan vasa ginjal, viseral dan pulmoner
ANCAs (-), 30% PAN adalah HBV kronik dengan
HBsAg-anti HBsAg kompleks di vasa → immune
complex-mediated
Penyebab (?)
PAN....
Morfologi
Nekrosis transmural segmental dari arteri kecil sampai sedang
Arteri pada ginjal, jantung, hati, TGI
Radang melemahkan dinding arteri → aneurisma →ruptur
Gangguan perfusi: ulkus, infark, atropi iskemok, perdarahan
(sering sbg gejala awal).
Inflamasi transmural: netrofil, eosinofil, sel mononukleus,
nekrosis fibrinoid, penyempitan lumen. Kronik → fibrosis
sampai ke tunika adventisia.
Khas: semua fase peradangan dapat terjadi bersama pada vasa
yang berbeda bahkan pada vasa yang sama → keterlibatan
proses yang awal dan rekurensi
PAN....
Gejala klinis
Akut, subakut, kronik
Hilang timbul dengan interval sembuh yang lama
Vasa yang terkena bervariasi → gejala bervariasi
Cepat lelah, demam, BB↓, HT (ec vasa ginjal), TGI
→ sakit perut, melena, sakit otot, neuritis perifer.
† : a.renalis
Jika tak di Tx: fatal, saat akut atau serangan
fulminan
Tx kortikosteroid dan siklofosfamid: 90% sembuh.
Penyakit Kawasaki
Penyebab utama penyakit jantung bawaan pada anak
Febris akut, biasanya hilang spontan pada bayi & anak (80%
< 4 thn)
Vasa kecil, sedang sampai besar
Predileksi: a.coronaria → ruptur/trombus → AMI
Jepang, USA
Reaksi hipersensitivitas tipe lambat oleh limfosit T terhadap
Ag yang tidak khas → sitokin, makrofag, poliklonal sel B
→ autoAb thd sel endotel dan sel otot polos → vaskulitis
Dugaan: virus sebagai pemicu pad anak dengan kelainan
genetik.
Kawasaki....
Morfologi:
Seperti PAN: inflamasi di semua lapisan
dinding vasa, tetapi nekrosis fibrinoid
minimal
vaskulitis akut sembuh spontan atau
respon Tx baik, tetapi aneurisma dan
trombosis dapat (+)
Sembuh → obstuksi karena penebalan
intima
Kawasaki....
Gejala klinis
Disebut juga “sindrom lomfonodi mukokutaneus”
Konjungtiva dan mukosa oral: eritem, erosi
Edema tangan, kaki, telapak tangan, telapak kaki,
rash deskuamatif, pembesaran nnl leher
20% pasien non-Tx → sekuel CV: arteritis koroner
asimtom, ectasia, aneurisma (giant 7-8 mm) →
ruptur / trombosis, MI, sudden death
Tx: IV Ig, aspirin → penyakit a.koronaria ↓4%.
Polyangiitis Mikroskopik
Vaskulitis nekrosis pada kapiler (arteriol, venula), arteri
besar jarang
vaskulitis hipersensitivity, vaskulitis leukositoklastik
Kulit, membrana mukosa, paru, otak, jantung, TGI, ginjal,
otot rangka
90% nekrosis glomerulonefritis, kapilaritis pulmoner
Penyebaran lesi vaskuler dari angiitis hipersensitivity sbg
gejala penyakit lain: Henoch-Schönlein purpura, essential
mixed cryoglobulinemia, vaskulitis sehubungan dengan
gangguan jaringan ikat.
Polyangiitis...
Patogenesis
Respon Ab thd: obat (penisilin), mikroorganisme
(streptococcus), protein heterolog, protein tumor
Akibatkan deposisi imun kompek atau memicu
respon imun sekunder (terbentuknya p-ANCAs) →
patogenik
Sebagian besar lesi; pauci-immune=imun komplek
absen , MPO-ANCAs terlibat
Pengerahan dan aktivasi netrofil → manufestasi
klinis.
Polyangiitis...
Morfologi
Nekrosis fibrinoid segmental tunika media,
nekrosis fokal transmural, lesi granulomatosa
(-)
Lesi serupa PAN, tetapi mengenai arteri sedang
dan besar → infark jarang
Vaskulitis lekositoklastik: tampak infiltrasi
netrofil dan fragmentasinya di lesi venula post
kapiler
Pauci-immune injury: Ig sedikit atau (-)
Polyangiitis...
Gejala klinis:
Hemoptisis, hematuria, proteinuria,
melena, sakit otot, teraba, cutaneus
purpura
Tx: steroid, siklofosfamid memberi
remisi yang baik; kecuali jika kelainan
pada otak dan ginjal
Sindrom Churg-Strauss
Allergic granulomatosis dan angiitis
Jarang, 1:1.000.000
Vakulitis dengan nekrosis vasa kecil
Asma, rhinitis allergika, infiltrat paru, hipereosinofilia perifer,
nekrosis granuloma ekstravaskuler
Khas: granuloma dan eosinofil
ANCAs (sebagian besar MPO-ANCAs) (+) < 50% kasus, tu jika ada
purpura palpabel, TGI bleeding, ggn ginjal (glomerulosklerosis fokal
atau segmental)
Infiltrasi eosinofil pada miokardium & reaksi sitotoksiknya: 60%
pasien, 50% kematian
Etiologi: blm jelas, diduga respon berlebih thd alergi
Asma: reseptor antagonis leukotrin diduga sbg pemicu
Granulomatosis Wagener
Vaskulitis nekrosis
Triad:
Acute necrotizing granuloma: UTRI (ENT, sinuses); LTRI
(paru); UTRI & LTRI
Necrotizing or granulomatous vasculitis pada vasa kecil dan
sedang (kapiler, venula, arteriola, arteri); tu pada paru dan
UTRI
Kelainan ginjal: nekrosis fokal, cresentrik, glomerulonefritis.
WG terbatas hanya di paru; luas di mata, kulit,
jantung,
Wagener...
Patogenesis:
Reaksi hipersensitivitas yang
diperantarai oleh sel- T terhadap inhalan
Bukti: granuloma(+), responsif terhadap
Tx imunosupresi
PR3-ANCAs (+) 95% kasus, sbg marker
Remisi: titer PR3-ANCAs ↓ atau (-)
Wagener...
Morfologi:
UTRI: gambaran inflamasi dg granuloma mukosa, ulserasi di
mukosa hidung, palatum, pharynx, dibatasi oleh granuloma
dengan nekrosis sentral dan vaskulitis
Granuloma yang mengalami nekrosis dikelilingi oleh proliferasi
fibroblas, sel raksasa, infiltrat lekosit (seperti infeksi TBC atau
jamur)
Multipel granuloma berkoalisi, kavitasi→ tampak di Rö thorax.
Stadium lanjut → nekrosis granulomatosa di parenkim,
perdarahan alveolar (+) → fibrosis, organisasi.
Lesi ginjal: fokal fokal dan segmental nekrosis dan trombosis
pada glomerulus, proliferas minimal sel di kapsula Bowman, lesi
lanjut → cresentic glomerulonephritis.
Wagener...
Gejala klinis:
Pria > wanita, usia 40 tahunan
95% pneumonitis dengan nodul bilateral dan
infiltrat cavity; 90% sinusitis kronik; 75% ulserasi
mukosa nasofaring; 80% gangguan ginjal
Lain2: rash, sakit otot, gangguan sendi,
mono/polineuritis, demam
Tx (-) → fatal, 80% † tahun I
Tx: steroid, siklofosfamid, TNF-antagonis → remisi
kronis dan relaps.
Thromboangitis Obliterans
(Buerger Disease)
Penyebab insufisiensi vaskular
Peradangan segmental akut/kronis,
trombosis segmental pada arteri
sedang dan kecil
A.radius dan tibia, dapat ke vena atau
syaraf ekstremitas
Perokok berat, usia <35 tahun
Buerger...
Patogenesis:
Toksisitas tembakau thd sel endotel atau
reaksi imunnya
Injeksi ic ekstrak tembakau :
hipersensitivitas dan gangguan
vasodilatasi yang disebabkan asetilkolin
Genetik: prevalensi pada orang Israel,
India, Jepang; HLA haplotypes
Buerger...
Morfologi:
Vaskulitis akut dan kronis segmental tegas, pada
arteri sedang dan kecil
Predileksi di ekstremitas
Gambaran peradangan akut dan kronis dengan
trombosis
Trombus: mikroabses, netrofil dikelilingi inflamasi
granulomatosa → organisasi, rekanalisasi
Peradangan menjalar ke vena dan syaraf sekitar →
vena, syaraf, arteri dikelilingi jaringan fibrosa
Buerger...
Gejala klinis:
Nodular phlebitis superfisial
Cold sensitif Raynaud di tangan
Instep claudication : sakit pada lengkung telapak kaki
jika berjalan
Sakit hebat, bahkan saat istirahat; menunjukkan
keterlibatan syaraf, (beda jika ec aterosklerosis)
Ulserasi kronik, ibu jari kaki, kaki, jari2 tangan →
gangren
Stop merokok pada awal gejala → recovery bermakna
Vaskulitis Infeksiosa
Arteritis lokal ec invasi langsung, ex
bakteri atau jamur.
Golongan Aspergillus atau Mucor
Asal: jaringan sekitar yang terinfeksi
(pneumonia bakterial) atau hematogen
(septikemia, embolus endokarditis
infeksiosa)
Akibat: endotel lemah, mycotic aneurysm
→ trombosis dan infark
Fenomena Raynaud
Vasokonstriksi hebat arteri dan arteriola
jari2, dapat juga pada cuping hidung,
daun telinga, bibir
Jari2 pucat dan sianosis
Merah, pucat, biru → proximal
vasodilatasi, central vasokonstriksi, distal
sianosis
Primer atau sekunder karena penyakit
lain.
Raynaud...
Primary Raynaud phenomenon
d/h Raynaud disease
Respon vasomotor hebat terhadap suhu
dingin dan faktor emosional
Insidensi 3%-5% , tu wanita muda
Penebalan tunika intima
Awalnya benign, jika berlanjut → atropi
kulit, jringan subkutan dan otot
Ulserasi dan gangren iskemik jarang
Raynaud...
Secondary Raynaud phenomenon
Disebabkan penyakit akibat kelainan
arteri: SLE, scleroderma, Buerger
disease, atherosklerosis
Kadang sbg manifestasi pertama dari
penyakit primernya → perlu evaluasi
mendalam
10% kasus merupakan manifestasi dari
penyakit dasarnya.
Veins & Lymphatics
Vena varikosa
Bersama dengan flebotrombosis/tromboflebitis
menyebabkan 90% kelainan vena
10%-20% pria dewasa, 25%-33% wanita dewasa →
varises tungkai bawah
Def:
dilatasi abnormal
bentuk vena yang berkelok-kelok
peningkatan P intraluminal
hilangnya sistem penyangga dinding
Vena superfisialis tungkai atas dan bawah
Vena varikosa.....
Jika tungkai bawah tergantung dalam
waktu lama, P vena naik s/d 10x dari
N→ stasis vena dan edema pedal,
bahkan pada vena normal (simple
orthostatic edema)
FR: obesitas, wanita, kehamilan,
genetik (varises yang timbul pada
usia muda)
Vena varikosa.....
Gejala klinis:
Dilatasi vena → kelemahan katup vena →
stasis, kongesti, edema, sakit, trombosis
Gejala sekuele utama: edema persisten,
kulit menjadi iskemik, stasis dermatitis,
ulserasi, luka sulit sembuh, infeksi → ulkus
varikosa kronik.
Trombus dari vena superfisialis ini jarang .
Vena varikosa.....
Predileksi lain:
Esophageal varices: CH → obstruksi v.porta/trombosis
v.hepatika → hipertensi portal →shunt porto-systemik →
↑aliran darah ke:
Vena di gastro-esophageal junction → varises esofageal, paling
fatal, karena jika ruptur → perdarahan masiv TGI atas
Vena di rectum → hemorrhoids
Vena periumbilikal dinding abdomen → caput medusa
Hemorrhoid
Ven anorectal junction
Kehamilan, konstipasi
Trombus, infeksi, sakit karena ulserasi
Tromboflebitis & Flebotrombosis
Vena profunda tungkai: 90% kasus
Trombosis vena ↔ peradangan
Predileksi lain: plexus vena periprostatik, pada wanita
plexus vena pelvis; vena besar tengkorak, sinus dural
Infeksi peritoneal (disertai dengan kelainan pletelet),
menyebabkan trombosis v.porta
Prinsip DVT: imobilisasi → aliran darah melambat
Bed rest lama, perjalanan jauh dg pesawat atau mobil,
CHF, hamil, obesitas
Tromboflebitis....
Systemic hypercoagulability: faktor predisposisi
AdenoCa: pelepasan faktor pro-koagulan oleh sel Ca
Trombosis vena muncul di satu sisi, hilang, muncul lagi di vena
lain → migratory thrombophlebitis (Trousseau sign)
Trombus tungkai bawah: edema distal, sianosis, dilatasi v
superfisial, pana, sakit tekan, kemerahan
Sedikit bergejala, tu pada pasein berbaring
Penekanan pada status lokalis, memijat pada m peroneus,
dorsoflexi plantar (Homan sign) → mengurangi sakit.
Gejala (-), tidak menyingkirkan adanya DVT
Tromboflebitis....
Komplikasi DVT: pulmonary
embolism
Trombus vena pecah dan terpisah
Banyak kasus pulmonary embolism
ini adalah gejala pertama dari DVT
Gejala (-) s/d kematian tergantung
jumlah dan ukuran emboli.
Sindrom Vena cava superior & inferior
Sindrom v.cava superior
Ec neoplasma (bronchogenic Ca atau mediastinal lymphoma)
Menekan atau invasi vcs
Dilatasi vena leher, kepala, lengan, sianosis
Kompresi vasa pulmonal: gangguan pernapasan
Sindrom v.cava inferior
Ec neoplasma, trombus hepatik, renal, tungkai bawah
Menekan atau invasi vci
HCC, renal cell Ca, cenderung invasi ke dalam vena
Tungkai bawah edema, distensi vena superfisialis abdomen
bawah; v.renalis → proteinuria masiv
Limfangitis & Limfaedema
Primer < sekunder, ec peradangan atau keganasan
Limfangitis:
Bakteri masuk → radang akut
Streptococus β-hemolyticus
Saluran limfe dilatasi, terisi eksudat netrofil,
monosit; sampai ke jaringan perilimfatik. Parah →
selulitis, abses fokal.
Klinis: pembuluh limfe membentuk alur subkutan,
kemerahan, sakit tekan, nnl membesar (limfadenitis
akut), sakit.
Bakteri gagal dihambat → bakteriemia, sepsis
Limfangitis...
Limfedema primer
Kelainan kongenital (lifedema kongenital simpel) atau familial
Milroy disease (heredofamilial congenital lymphedema) →
agenesis limfatik atau hipoplasia
Limfedema sekunder/obstruktif
Ca maligna
operasi pengangkatan regional nnl
fibrosis post radioTx
Filariasis
trombosis post-inflamasi
jaringan parut
Limfangitis...
Limfedema → P hidrostatik distal↑ → akumulasi
cairan interstisial →perfusi jaringan↓ → ulserasi
Persisten: deposisi jaringan ikat interstisial, browny
induration atau peau d’orange pada kulit di atasnya
Akumulasi ciran limfe serupa susu, karena ruptur
pembuluh yang melebar, tu jika ada infiltrasi Ca
ganas:
Chylous ascites
Chylothorax
Chylopericardium
TUMOR
A. Jinak : 1. Hemangioma Capillare
2. Hemangioma Covernosum
3. Granuloma Pyogenicum
4. Glomus Tumor
5. Telangiectasis
a. Nevvus Flammeus
b. Spider Telangiectasis
c. Hereditary Hemorrhagic Telangiectasis
B. Borderline : Hemangioendothelioma
C. Ganas : 1. Hemangiosarcoma
2. Hemangiopericytoma
3. Kaposis’Sarcoma
TUMOR LYMPHATIC
A.Jinak :
1. Lymphangioma Capillare
(simplex)
2. Liymphangioma Cavernosum
(Cystic Hygroma)
B. Ganas : Lymphangiosarcoma