Anda di halaman 1dari 17

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB

KEP. KWARNAS NO. 176 TAHUN 2013


TENTANG JUKRAN POLA MIKANISME
PEMBINAAN PENEGAK/ PANDEGA

Pemateri : ARIEF HIDAYAT NASUTION


PENDAHULUAN
Sejarah singkat
- Pada tahun 1918 BP mendirikan Rover Scout
untuk remaja usia 17 tahun
- Pada tahun 1922 BP menerbitkan buku
ROVERING TO SUCCESS “Mengembara Menuju
Sukses” seorang pemuda yg terus mengayuh
sampan hingga sampai pada pantai bahagia.
- Untuk penegak putri “Ranger” atau Penjaga
hutan
- Pandega yaitu “Senior Rover”
Kenapa di indonesia disebut penegak dan pandega?
- Kiasan dasar (Setelah berhasil menggalang persatuan, maka bangsa
Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang ditandai
dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus
1945) masa kesiapan menegakkan kemerdekaan menjadi kiasan dasar
pembinaan golongan Penegak dan Proses akhir dari sejarah
perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi
kemerdekaan dengan memandegani (memprakarsai/memelopori)
pembangunan bangsa. Masa mempelopori pengisian kemerdekaan
dan pembangunan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan
Pandega
Siapa yang dikatakan penegak dan pandega ?
- Peserta didik yang berumur 16-20 tahun dan telah menyelesaikan SKU
BANTARA
- Peserta didik yang berumur 21-25 tahun dan telah menyelesaikan SKU
PANDEGA
Urgensi Menjadi Pramuka Penegak/ Pandega
- Dasar filosofis bahwa pramuka penegak dan pandega
merupakan kader utama pelanjut misi Gerakan Pramuka
serta calon pembina dan pemimpin yang handal di masa
depan.
(Kader yaitu orang yang diharapkan akan memegang peran yang
penting)
- Dasar yuridis bahwa Pola dan Mekanisme Pembinaan
Pramuka Penegak dan Pandega sebagaimana ditetapkan
dengan Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 080
Tahun 1988 perlu disempurnakan sesuai dengan
perkembangan Gerakan Pramuka dan masyarakat dewasa
ini.
- Pramuka penegak/pandega adalah wadah pembinaan watak
yang kompleks, bukti awal ( ketika peserta didik masih
menjadi calon penegak maka harus didampingi oleh dua orang
penegak bantara/laksana yang berfungsi sebagai pendamping
kanan (moral, mental spiritual) dan pendamping kiri
(keterampilan)
- Bukti kedua, Menurut Kep. Kwarnas no.199 tahun 2011
tentang PANPEN SKU PENEGAK/ PANDEGA bahwa Pada
tahapan Penegak/Pandega, tugas perkembangan yang utama
adalah mencapai idealisme dan kemandirian, kebebasan dari
orang tua, memperluas hubungan dengan kelompok sebaya.
Maka di polmekbin diwajibkan pada setiap pramuka bantara
untuk mengembangkan bakat dan minatnya di satuan karya
pramuka, dan kebiasaanyang harus tercipta dalam penegak
adalah berdiskusi.
- Akhirnya setiap pramuka penegak dan pandega memiliki
skill dan intelektual serta watak yang dapat diunggulkan
dalam masyarakat, menjadi pemimpin yang dapat dipakai
oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai generasi
penerus bangsa, dan menjadi orang yang ahli dalam
bermasyarakat.
- Faktanya sekarang peserta didik yang ikut dalam kegiatan
kepramukaan bukan karena hal diatas, namun malah hanya
untuk mencari dan mengoleksi sertifikat. Ini adalah konsep
berfikir yg harus diubah bagi setiap peserta didik, karena
logikanya jika sertifikat sudah didapat peserta didik tersebut
akan berhenti dari pramuka dan tidak akan mendapat
proses yang akan menjadikan dirinya berkembang dan
berilmu pengetahuan.
Catatan penting
- Yang berproses disaka jangan lupa kembali ke pangkalannya, karna wadah
pembinaan yang sebenarny adalah pangkalan.
- Ka kwarnas kak adhyaksa dault pernah menyatakan kalau pramuka diminta
menjadi benteng degradasi moral. Nah bagaimana permasalahannnya
bagaimana ingin menjadi benteng degradasi moral jikalau moral pribadi
kita belum diperbaiki. Inilah salah satu kegunaan menjadi penegak
- Selain kita dapat berproses dalam mengembangkan diri baik secara kognitif
(pengetahuan) maupun psikomotorik (keterampilan) secara pribadi kita
juga dapat membangun kecerdasan dalam ranah afeksi (sikap dan prilaku)
yang nantinya akan menjadikan diri kita dibutuhkan bagi NKRI untuk
menegakkan serta mengisi kemerdekaan.
- Jadi sangat wajar jika seorang pramuka penegak/pandega yang mengerti
dan paham serta telah berproses secara maksimal di pramuka dapat
menjadi kader terbaik yang memiliki kemampuan multitalenta dan selalu
berkeinginan ingin membangun masyarakat sering dicari oleh pemerintah
atau perusahaan dalam proses mencari kerja dikemudian hari.
Kemerosotan pramuka zaman now
- Ketua komite kepanduan wilayah asia pasifik Paul
parkinson mengapresiasi Pramuka Indonesia
karena merupakan satu-satunya dari 162 negara
anggota Organisasi Kepanduan Dunia (WOSM)
yang memiliki anggota terbesar di dunia.
- Andalan nasional bidang Hubungan Luar Negeri
mengatakan bahwa 109 juta anak muda di
Indonesia adalah usia pramuka, dan 21,8 juta
adalah anggota pramuka. Maka rasio nya adalah
1:5 yang artinya 1 dari 5 anak muda Indonesia
adalah anggota pramuka.
- Kita boleh berbangga karena memiliki prestasi di dunia, namun
juga kita harus sadar bahwa kita memiliki beban dalam ranah
kompetensi setiap anggota sebenarnya. Jangan sampai kuantitas
yang kita utamakan dari pada kualitas, karena sejatinya UU No.
12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dibentuk bukan karena
ingin manjadikan anak muda idonesia agar banyak bergabung
didalam pramuka namun sejatinya agar anak muda indonesia
dapat mengembangkan diri didalam Pramuka sehingga unggul
dalam segala aspek sehingga terciptanya kualitas setiap
individunya.
- Maka setiap pramuka penegak/ pandega harus sadar dengan
problematika tersebut, sehingga pergerakan penegak pandega
tidak lagi hanya beroreantasi pada hal yang menguntungkan diri
dan pangakalannya seperti ikut lomba sana sini, berkemah
kesana kemari, apalagi berpergian dalam kegiatan kabupaten,
daerah atau nasional hanya untuk refreshing diri.
- Hal hal yang mendasar seperti inilah yang harusnya dipahami
sebagai salah satu kemerosotan mental dan pemikiran anggota
pramuka terkhusus pada golongan Penegak dan Pandega.
Sehingga setiap pangkalan, ambalan maupun racana memiliki
program kerja yang inovatif dan efektif yang bernafaskan Tri Satya
yaitu “Ikut serta membangun masyarakat”.
- Perlu dipahami bahwa diksi “ikut serta membangun” dalam Tri
Satya dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, tidak
selalu mengandalkan otot dan tenaga untuk bergotong royong
setiap minggunya ataupun ikut membantu membangun rumah
ibadah disuatu desa misalnya, namun dapat juga dilakukan
dengan pengembangan kualitas diri disegi intelektual sehingga
dapat memberikan ide ide cemerlang dan perencanaan untuk
membangun masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik lagi.
Inilah yang menjadikan kualitas pada suatu penegak/pandega
begitu penting untuk ditingkatkan.
- Tingkat kepekaan terhadap isu isu yang berkembang dalam
masyarakat juga menjadi hal yang penting untuk dipahami oleh
setiap pramuka penegak/pandega. Misalnya pemahaman tentang
Politik Praktis yang sedang terjadi di sekitarnya atau di negara
Indonesia sekarang, hal tersebut sangat penting dipelajari dan
dipahami oleh setiap anggota penegak/pandega agar tidak buta
politik yang akibatnya akan mudah digoyang atau dibodoh-bodohi
ketika bersinggungan dengan politik kelak. Karena bisa kita pastikan
didalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita tidak terlepas
dengan politik praktis yang berkembang dalam setiap aspek
kehidupan, maka mau tidak mau kita juga harus memahaminya
sebagai proses mengembangkan kemampuan intelektual.
- Karena UU No.12 tahun 2010 tentang GP dan AD ART pramuka
hanya melarang pramuka untuk ikut serta dalam kegiatan yang
bersifat politik, ataupun terjun kedalam dunia perpolitikan namun
perlu dicermati kedua peraturan tersebut tidak membatasi peserta
didik untuk belajar dan memahaminya , sehingga upaya untuk
belajar dan memahami politik dalam wadah kepramukaan tidak
melanggar peraturan dan kaidah yang berlaku secara kontekstual
dan norma dasar.
Catatan penting
- Sehingga dalam berproses sebagai
Penegak/Pandega yang memiliki kualitas kita
harus rajin untuk berdiskusi guna bertukarfikiran
dan pendapat mengenai hal yang belum paham
atau ingin kita ketahui, dengan tetap berpegang
pada 3 peraturan dasar yaitu UU No. 12 tahun
2010, AD ART Pramuka, serta kep. Kwarnas No.
176 tahun 2013 tentang Pola Mekanisme
Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
Proses adalah kunci masa depan
- Dalam rangka Revitalisasi Gerakan Pramuka (proses
menghidupkan atau menggiatkan kembali), untuk
menghadapi era globalisasi yang penuh dengan tantangan
dan persaingan dalam membina dan mengembangkan
anggota Gerakan Pramuka, diperlukan standarisasi dan
kualifikasi sumber daya manusia. Untuk mengembangkan
sumberdaya manusia, terutama bagi kaum muda yang
menjadi anggota Gerakan Pramuka, diterapkan beberapa
metode kepramukaan antara lain sistem tanda kecakapan.
- Berproses dalam mengisi SKU merupakan langkah
mengembangkan moral dan keterampilan, segala dinamika
dalam proses pengisian juga dapat mengembangkan
mental dan kecerdasan peserta didik. Sehingga berproses
adalah kunci dari pengembangan diri tersebut.
- Maka orang yang berintelektual, bermoral, dan memiliki
ketrampilan yang mempuni adalah peserta didik yang telah
melalui proses, baik belajar, dinamika, maupun pengalaman.
Maka untuk berkembang mari kita mulai dari hal yang paling
mendasar yaitu dalam proses pengisian SKU jangan sampai kita
menghianati proses yang ada. Sehingga kita dijauhkan dari
parmuka penegak/pandega karbitan, ini merupakan tahapan
pertama yang harus dilalaui
- Setelah kita melewati prinsip pembinaan yang pertama yaitu
Bina diri yang merupakan upaya peningkatan kemampuan jiwa
dan keterampilan dengan cara menuntut ilmu pengetahuan,
maka selanjutnya adalah Bina satuan yang merupakan upaya
terus menerus mengabdikan diri sebagai instruktur dalam
kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan pada perindukan Siaga atau pasukan Penggalang
dalam keterampilan khusus atau inovatif.
- Dalam bina satuan juga dapat mengembangkan
kepemimpinan melalui wadah Dewan Kerja yang
bertugas membantu Kwartir, sehingga
terciptanya kader yang handal dalam usaha
mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
- Dan tahap terakhir adalah Bina masyarakat yang
merupakan upaya dan semangat untuk menjadi
penyuluh, pelopor, pembangun, dan pemimpin
di masyarakat sehingga di kemudian hari dapat
berperan sebagai pemimpin bangsa dan negara.
- Kemudian pengembangan kesadaran bermasyarakat
dalam bentuk kegiatan pengabdian masyarakat perlu
ditingkatkan dan dikembangkan, sehingga
Penegak/Pandega dapat berperan dalam kehidupan
bermasyarakat sekaligus dapat meletakkan landasan
bagi masa depannya.
- Setelah melalui seluruh proses maka dapat kita
simpulkan, bahwa sebenarnya kita yang membutuhkan
Pramuka bukan Pramuka yang membutuhkan kita,
karena jika seandainya kita tidak berproses dipramuka
maka tidaklah ada ruginya bagi organisasi pemuda
tersebut namun kitalah yang sangat merugi sebenarnya
karena tidak bisa mengembangkan diri secara kompleks
dan terstruktur dalam menggapai masa depan nantinya.
Catatan penting
- Jadilah penegak/pandega yang berintelektual dan hebat
dalam tindakan dengan kualitas moral dan disiplin yang
tinggi untuk menjawab tantangan zaman.
- Seimbangkan antara intelektual dan tindakan, jangan hanya
memiliki intelektual namun tidak ada tindakan begitu juga
sebaliknya. Maka kita akan menjadi kader kader yang ahli
dalam berfikir untuk memecahkan masalah dan ahli dalam
bekerja dengan tuntas dan ikhlas.
- Dan hasil dari kesemua itu akan menjadi bekal untuk
mengubah tidak hanya masa depan kita pribadi, namun juga
masa depan bangsa dan negara.
“jikalau engkau ingin merubah nasibmu dan negaramu maka
ubahlah dahulu dirimu, jangan sepelekan hal hal kecil yang
akan menentukan hal besar dalam dirimu” – AH.NASUTION

Anda mungkin juga menyukai