TENTANG JUKRAN POLA MIKANISME PEMBINAAN PENEGAK/ PANDEGA
Pemateri : ARIEF HIDAYAT NASUTION
PENDAHULUAN Sejarah singkat - Pada tahun 1918 BP mendirikan Rover Scout untuk remaja usia 17 tahun - Pada tahun 1922 BP menerbitkan buku ROVERING TO SUCCESS “Mengembara Menuju Sukses” seorang pemuda yg terus mengayuh sampan hingga sampai pada pantai bahagia. - Untuk penegak putri “Ranger” atau Penjaga hutan - Pandega yaitu “Senior Rover” Kenapa di indonesia disebut penegak dan pandega? - Kiasan dasar (Setelah berhasil menggalang persatuan, maka bangsa Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang ditandai dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945) masa kesiapan menegakkan kemerdekaan menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Penegak dan Proses akhir dari sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani (memprakarsai/memelopori) pembangunan bangsa. Masa mempelopori pengisian kemerdekaan dan pembangunan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Pandega Siapa yang dikatakan penegak dan pandega ? - Peserta didik yang berumur 16-20 tahun dan telah menyelesaikan SKU BANTARA - Peserta didik yang berumur 21-25 tahun dan telah menyelesaikan SKU PANDEGA Urgensi Menjadi Pramuka Penegak/ Pandega - Dasar filosofis bahwa pramuka penegak dan pandega merupakan kader utama pelanjut misi Gerakan Pramuka serta calon pembina dan pemimpin yang handal di masa depan. (Kader yaitu orang yang diharapkan akan memegang peran yang penting) - Dasar yuridis bahwa Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 080 Tahun 1988 perlu disempurnakan sesuai dengan perkembangan Gerakan Pramuka dan masyarakat dewasa ini. - Pramuka penegak/pandega adalah wadah pembinaan watak yang kompleks, bukti awal ( ketika peserta didik masih menjadi calon penegak maka harus didampingi oleh dua orang penegak bantara/laksana yang berfungsi sebagai pendamping kanan (moral, mental spiritual) dan pendamping kiri (keterampilan) - Bukti kedua, Menurut Kep. Kwarnas no.199 tahun 2011 tentang PANPEN SKU PENEGAK/ PANDEGA bahwa Pada tahapan Penegak/Pandega, tugas perkembangan yang utama adalah mencapai idealisme dan kemandirian, kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan dengan kelompok sebaya. Maka di polmekbin diwajibkan pada setiap pramuka bantara untuk mengembangkan bakat dan minatnya di satuan karya pramuka, dan kebiasaanyang harus tercipta dalam penegak adalah berdiskusi. - Akhirnya setiap pramuka penegak dan pandega memiliki skill dan intelektual serta watak yang dapat diunggulkan dalam masyarakat, menjadi pemimpin yang dapat dipakai oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai generasi penerus bangsa, dan menjadi orang yang ahli dalam bermasyarakat. - Faktanya sekarang peserta didik yang ikut dalam kegiatan kepramukaan bukan karena hal diatas, namun malah hanya untuk mencari dan mengoleksi sertifikat. Ini adalah konsep berfikir yg harus diubah bagi setiap peserta didik, karena logikanya jika sertifikat sudah didapat peserta didik tersebut akan berhenti dari pramuka dan tidak akan mendapat proses yang akan menjadikan dirinya berkembang dan berilmu pengetahuan. Catatan penting - Yang berproses disaka jangan lupa kembali ke pangkalannya, karna wadah pembinaan yang sebenarny adalah pangkalan. - Ka kwarnas kak adhyaksa dault pernah menyatakan kalau pramuka diminta menjadi benteng degradasi moral. Nah bagaimana permasalahannnya bagaimana ingin menjadi benteng degradasi moral jikalau moral pribadi kita belum diperbaiki. Inilah salah satu kegunaan menjadi penegak - Selain kita dapat berproses dalam mengembangkan diri baik secara kognitif (pengetahuan) maupun psikomotorik (keterampilan) secara pribadi kita juga dapat membangun kecerdasan dalam ranah afeksi (sikap dan prilaku) yang nantinya akan menjadikan diri kita dibutuhkan bagi NKRI untuk menegakkan serta mengisi kemerdekaan. - Jadi sangat wajar jika seorang pramuka penegak/pandega yang mengerti dan paham serta telah berproses secara maksimal di pramuka dapat menjadi kader terbaik yang memiliki kemampuan multitalenta dan selalu berkeinginan ingin membangun masyarakat sering dicari oleh pemerintah atau perusahaan dalam proses mencari kerja dikemudian hari. Kemerosotan pramuka zaman now - Ketua komite kepanduan wilayah asia pasifik Paul parkinson mengapresiasi Pramuka Indonesia karena merupakan satu-satunya dari 162 negara anggota Organisasi Kepanduan Dunia (WOSM) yang memiliki anggota terbesar di dunia. - Andalan nasional bidang Hubungan Luar Negeri mengatakan bahwa 109 juta anak muda di Indonesia adalah usia pramuka, dan 21,8 juta adalah anggota pramuka. Maka rasio nya adalah 1:5 yang artinya 1 dari 5 anak muda Indonesia adalah anggota pramuka. - Kita boleh berbangga karena memiliki prestasi di dunia, namun juga kita harus sadar bahwa kita memiliki beban dalam ranah kompetensi setiap anggota sebenarnya. Jangan sampai kuantitas yang kita utamakan dari pada kualitas, karena sejatinya UU No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dibentuk bukan karena ingin manjadikan anak muda idonesia agar banyak bergabung didalam pramuka namun sejatinya agar anak muda indonesia dapat mengembangkan diri didalam Pramuka sehingga unggul dalam segala aspek sehingga terciptanya kualitas setiap individunya. - Maka setiap pramuka penegak/ pandega harus sadar dengan problematika tersebut, sehingga pergerakan penegak pandega tidak lagi hanya beroreantasi pada hal yang menguntungkan diri dan pangakalannya seperti ikut lomba sana sini, berkemah kesana kemari, apalagi berpergian dalam kegiatan kabupaten, daerah atau nasional hanya untuk refreshing diri. - Hal hal yang mendasar seperti inilah yang harusnya dipahami sebagai salah satu kemerosotan mental dan pemikiran anggota pramuka terkhusus pada golongan Penegak dan Pandega. Sehingga setiap pangkalan, ambalan maupun racana memiliki program kerja yang inovatif dan efektif yang bernafaskan Tri Satya yaitu “Ikut serta membangun masyarakat”. - Perlu dipahami bahwa diksi “ikut serta membangun” dalam Tri Satya dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, tidak selalu mengandalkan otot dan tenaga untuk bergotong royong setiap minggunya ataupun ikut membantu membangun rumah ibadah disuatu desa misalnya, namun dapat juga dilakukan dengan pengembangan kualitas diri disegi intelektual sehingga dapat memberikan ide ide cemerlang dan perencanaan untuk membangun masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik lagi. Inilah yang menjadikan kualitas pada suatu penegak/pandega begitu penting untuk ditingkatkan. - Tingkat kepekaan terhadap isu isu yang berkembang dalam masyarakat juga menjadi hal yang penting untuk dipahami oleh setiap pramuka penegak/pandega. Misalnya pemahaman tentang Politik Praktis yang sedang terjadi di sekitarnya atau di negara Indonesia sekarang, hal tersebut sangat penting dipelajari dan dipahami oleh setiap anggota penegak/pandega agar tidak buta politik yang akibatnya akan mudah digoyang atau dibodoh-bodohi ketika bersinggungan dengan politik kelak. Karena bisa kita pastikan didalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita tidak terlepas dengan politik praktis yang berkembang dalam setiap aspek kehidupan, maka mau tidak mau kita juga harus memahaminya sebagai proses mengembangkan kemampuan intelektual. - Karena UU No.12 tahun 2010 tentang GP dan AD ART pramuka hanya melarang pramuka untuk ikut serta dalam kegiatan yang bersifat politik, ataupun terjun kedalam dunia perpolitikan namun perlu dicermati kedua peraturan tersebut tidak membatasi peserta didik untuk belajar dan memahaminya , sehingga upaya untuk belajar dan memahami politik dalam wadah kepramukaan tidak melanggar peraturan dan kaidah yang berlaku secara kontekstual dan norma dasar. Catatan penting - Sehingga dalam berproses sebagai Penegak/Pandega yang memiliki kualitas kita harus rajin untuk berdiskusi guna bertukarfikiran dan pendapat mengenai hal yang belum paham atau ingin kita ketahui, dengan tetap berpegang pada 3 peraturan dasar yaitu UU No. 12 tahun 2010, AD ART Pramuka, serta kep. Kwarnas No. 176 tahun 2013 tentang Pola Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega. Proses adalah kunci masa depan - Dalam rangka Revitalisasi Gerakan Pramuka (proses menghidupkan atau menggiatkan kembali), untuk menghadapi era globalisasi yang penuh dengan tantangan dan persaingan dalam membina dan mengembangkan anggota Gerakan Pramuka, diperlukan standarisasi dan kualifikasi sumber daya manusia. Untuk mengembangkan sumberdaya manusia, terutama bagi kaum muda yang menjadi anggota Gerakan Pramuka, diterapkan beberapa metode kepramukaan antara lain sistem tanda kecakapan. - Berproses dalam mengisi SKU merupakan langkah mengembangkan moral dan keterampilan, segala dinamika dalam proses pengisian juga dapat mengembangkan mental dan kecerdasan peserta didik. Sehingga berproses adalah kunci dari pengembangan diri tersebut. - Maka orang yang berintelektual, bermoral, dan memiliki ketrampilan yang mempuni adalah peserta didik yang telah melalui proses, baik belajar, dinamika, maupun pengalaman. Maka untuk berkembang mari kita mulai dari hal yang paling mendasar yaitu dalam proses pengisian SKU jangan sampai kita menghianati proses yang ada. Sehingga kita dijauhkan dari parmuka penegak/pandega karbitan, ini merupakan tahapan pertama yang harus dilalaui - Setelah kita melewati prinsip pembinaan yang pertama yaitu Bina diri yang merupakan upaya peningkatan kemampuan jiwa dan keterampilan dengan cara menuntut ilmu pengetahuan, maka selanjutnya adalah Bina satuan yang merupakan upaya terus menerus mengabdikan diri sebagai instruktur dalam kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pada perindukan Siaga atau pasukan Penggalang dalam keterampilan khusus atau inovatif. - Dalam bina satuan juga dapat mengembangkan kepemimpinan melalui wadah Dewan Kerja yang bertugas membantu Kwartir, sehingga terciptanya kader yang handal dalam usaha mencapai tujuan Gerakan Pramuka. - Dan tahap terakhir adalah Bina masyarakat yang merupakan upaya dan semangat untuk menjadi penyuluh, pelopor, pembangun, dan pemimpin di masyarakat sehingga di kemudian hari dapat berperan sebagai pemimpin bangsa dan negara. - Kemudian pengembangan kesadaran bermasyarakat dalam bentuk kegiatan pengabdian masyarakat perlu ditingkatkan dan dikembangkan, sehingga Penegak/Pandega dapat berperan dalam kehidupan bermasyarakat sekaligus dapat meletakkan landasan bagi masa depannya. - Setelah melalui seluruh proses maka dapat kita simpulkan, bahwa sebenarnya kita yang membutuhkan Pramuka bukan Pramuka yang membutuhkan kita, karena jika seandainya kita tidak berproses dipramuka maka tidaklah ada ruginya bagi organisasi pemuda tersebut namun kitalah yang sangat merugi sebenarnya karena tidak bisa mengembangkan diri secara kompleks dan terstruktur dalam menggapai masa depan nantinya. Catatan penting - Jadilah penegak/pandega yang berintelektual dan hebat dalam tindakan dengan kualitas moral dan disiplin yang tinggi untuk menjawab tantangan zaman. - Seimbangkan antara intelektual dan tindakan, jangan hanya memiliki intelektual namun tidak ada tindakan begitu juga sebaliknya. Maka kita akan menjadi kader kader yang ahli dalam berfikir untuk memecahkan masalah dan ahli dalam bekerja dengan tuntas dan ikhlas. - Dan hasil dari kesemua itu akan menjadi bekal untuk mengubah tidak hanya masa depan kita pribadi, namun juga masa depan bangsa dan negara. “jikalau engkau ingin merubah nasibmu dan negaramu maka ubahlah dahulu dirimu, jangan sepelekan hal hal kecil yang akan menentukan hal besar dalam dirimu” – AH.NASUTION