Anda di halaman 1dari 30

Kelompk 1

1. ADITYA NANDA OLAGA SAFUTRI


2. NUR FARADILLA
3. ASMIANTI NURUL HIKMAH
4. INDAH SARASWATI
5. RIZKA
6. NORHILALIYAH
7. CHOFIFA INDRIANI
8. FI`LI YATUL IHSAN
9. SUSI RAHAYU
10. NUR HIKMAH
11. APRILIA HIJRATAUL MUKARAMMAH
12. RINA HARTANTI FAHULISA
13. NOR AIN AMINI
CSSD
Central Sterile Supply Daparrtment
CSSD
•  Pusat kegiatan sterilisasi di RS
• Fungsi :
- penyediaan peralatan steril
- menunjang kegiatan unit lain di rs
• Struktur organisasi Sebaiknya : dibawah penunjang medis - dalam ifrs (Instalasi
Farmasi Rumah Sakit)
- luar ifrs
• Unit-unit mana saja?
• Ciri khusus pelayanan CSSD
- segera •
- tepat % sesuai untuk suatu kebutuhan
-berulang serta terus menerus
- central
Penanganan Alat Kesehatan Steril

•  Alat kesehatan (UU 23 th 1992) :


Instrumen, apparatus, mesin, implan yg
mengandung obat, digunakan untuk mencegah,
diagnosa, menyembuhkan & meringankan
penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan
kesehatan manusia & / membangun struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh
• Alat Kesehatan :
1. Non steril co : plester, cruck
2. Steril, ada 2 :
- Disposable use : cateter, jarum, syringe
- Reusable dipakai berulang-ulang – cycle
ALUR PELAYANAN STERILISASI
untungan pemusatan kegiatan sterilisasi
untungan pemusatan kegiatan sterilisasi :
 1. Efisiensi peralatan dan sarana
2. Penyederhanaan dalam prosedur kerja, standarisasi dan peningkatan
pengawasan mutu

Kemampuan :
1. Management material invent. control & distribusi
2. Accounting
3.Prossesing :
- desinfeksi
-sterilisasi
- prosedur cleaning
- alat-alat kesehatan (instrumen bedah)
- pengoperasian/pemeliharaan alat/mesin
- mikrobiologi
• apoteker & kedokteran mikrobiologi
Tata kerja CSSD 
• Ditentukan oleh fasilitas yang dimiliki
• Metoda yang dipakai Hasil akhir

“peralatan steril”, maka diperlukan :


1. Jumlah kontaminan awal yang rendah
2. Metoda sterilisasi yg tepat 3.Pemeliharaan hasil proses sterilisasi
agar tetap steril.

Tata Ruang CSSD


 • Antara area bersih dan kotor dipisahkan oleh barier fisik/dinding dan
locker
• Diperhatikan “one way flow”
Material kotor => Steril => Penyimpanan
Macamnya : 
1. Surgical instrument : logam
2. Surgical garment & dressing : linen
3. Surgical handgloves : karet
• Siklus
Tujuan Masing-masing Langkah
1. Transportsi ke CSSD Sesudah operasi/ruang lain, material kotor dikumpulkan masuk
wadah dengan troley ke CSSD
2. Cleaning
- Proses dekontaminasi mengurangi semua kotoran
- Step yang penting menentukan keberhasilan
-Sebagian besar mikroorganismetermasuk penyebab infeksi hilang pd proses ini
- Dengan desinfektan
-Ruang : kotor
3. Pemeriksaan &pengesetan alat
-Peralatan yang tidak lengkap atau tidak memenuhi syarat operasi akan mengganggu .
4. Packaging
-Sebelum digunakan, alat steril disimpan dulu.
- Untuk mencegah rekontaminan selama penyimpanan, dibungkus packaging :
• bisa ditembus pd saat sterilisasi shg bgn dalam steril
• melindungi isinya dari rekont. bakteri shg bgn dalam tetap steril
- Pembungkus yg jelek/rusak  menyebebabkan proses clean, packaging dan steril kurang
bermanfaat
Tujuan Masing-masing Langkah

5. Sterilisasi
- Panas kering (oven)
- Panas basah (> banyak digunakan) autoclave
- Ethylen oksid, formaldehide
-Irradiation
- Hasil sterilisasi harus steril
6. Penyimpanan
Pada ruang steril – menjamin sterilitas Perlu diketahui ed peralatan steril. Stock management
Syarat ruangan ;
• Ruangan harus kering
• Dirancang u/ tdk menahan debu
• Tekanan positif
• Ruang transisi
• System FIFO (First In First Out)
• Pembersih ruang dg penghisap debu
Syarat almari :
• Harus kering
• 1 x seminggu dibersihkan
Tujuan Masing-masing Langkah

7. Transportasi ke User
- menggunakan wadah steril tertutup/troley
8. Penggunaan Produk Steril
-Perhatikan saat membuka peralatan
- Mencegah kontaminan
PACKAGING
Sterilisasi →storage & transportation → produk dalam wadah → harus tetap steril (cegah
rekontaminas)

Rekontaminasi berasal dari :


-Udara yang masuk ke alat sterilisasi mgd partikel yang bawa mikroorganisme
-Kontak dengan udara setelah keluar dari alat
-Dalam penyimpanan
-Dalam perjalanan menuju user

Packaging
1. Cegah rekontaminasi setelah sterilisasi
2. Dapat ditembus udara bahan pensterilisasi
3. Mampu melindungi isinya dari kerusakan selama transport
Syarat dan bahan packaging primer

1. Menjaga sterilisasi peralatan


2. Compatibel dgn proses sterilisasi
3. Pembungkus dapat ditembus oleh udara /bahan pensteril
4. Kuat
5. Keamanan pasien terjamin tidak melepaskan bahan kimia
6. Indikator
7. Mudah dibuka

Bahan packaging primer


8. kain, keuntungan :
-Kuat
-Dapat digunakan berulang kali
-Flexible
2. Kertas merupakan alternatif pengganti kain porinya lebih kecil dari tekstil
3. Laminated film pouch untuk packaging individual instrument atau small instrument sets
Definisi

Sterilisasi : Suatu proses dengan metode yang bertujuan mematikan semua


organisme hidup (vegetatif dan non vegetatif) spora bakteri yang resisten terhadap
disenfektan dan panas
Disenfeksi : Proses yang menggunakan suatu bahan kimia yang dapat membunuh
mikroorganisme patogen kecuali spora, bakteri, virus dan beberapa strain bakteri resisten
Antiseptik : Disenfektan non toksik, dipakai untuk kulit, mukosa, atau jaringan
hidup lain

Sterilisasi sebelumnya harus bersih dari debu dan kotoran yang bercampur dgn kuman
patogen
Macam – macam sterilisasi :
1. Sterilisasi panas kering 7. Sterilisasi dgn bahan kimia
2. Sterilisas uap
3. Sterilisas dgn UV
4. Sterilisas dgn pengion
5. Sterilisas dgn gas kimia
6. Sterilisas dgn filtrasi
Sterilisasi panas kering

-Bahan termostabil, contohnya alat gelas, sediaan farmasi (Salep, serbuk, dll)
-instrumen logam (tidak dianjurkan)
-Waktu sterilisasi yang umum :
-160°C (60 – 150 menit)
-170°C (20-30menit)
Sterilisasi dengan Panas Uap
• Sering digunakan di RS karena :
- Mudah pelaksanaannya
- Diterapkan hampir 80 % kebutuhan (intr, bedah, linen,gloves, gelas)
- Biaya operasional rendah
- Hasil sterilisasi kering
- Proses waktu yang relatif pendek
• Temperatur dan waktu autoklave :
- 130 derajat celcius waktu 2 menit
- 121 derajat celcius waktu 12 menit
- 116 derajat celcius waktu 30 menit
• Ada 2
1. Gravity
2. Prevacuum ( high vacuum)
Sterilisasi dengan Ultraviolet
• Terdapat keterbatasan daya tembus maka penggunaannya
1. Sterilisasi udara air (air hygiene)
2. Inaktivasi mikrg pada permukaan bahan atau tersuspensi dalam
cairan
3. Untuk produk dalam komposisi yang tak stabil yang sulit
disterilisasi dengan tata cara konvensional
• Efek max radiasi panjang gelombang 265 nm
• Masih dipakai di rs untuk tujuan
1. Mengurangi kontaminasi
2. Manitenance keadaan standar
3. Sterilisasi / Dekontaminasi supplay air
• Contoh : Ruangan operasi
Sterilisasi Dengan Sinar Pengion
• Sinar beta ( sterilisasi dingin temperatur kamar)
• Sinar gamma( sterilisasi dingin temperatur kamar)
• Paling ideal namun proteksi worker terhadap radiasi
lebih sulit dan lebih mahal
• Bahan sterilisasi dalam bentuk wadah akhir
• Digunakan untuk :
1. Alat-alat medis ( syringe, benang bedah, bahan-
bahan plastik dan karet)
2. Obat-obatan
Sterilisasi dengan Gas Kimia
• Contoh : gas etilen dioksid, formaldehid
Keuntungan
- Temp rendah ( bahan termolabil )
- Kemampuan penetrasi dan absorbsi etilen
dioksid yang tinggi pada beberapa jenis
pembungkus ( kertas,polietilen )
- Digunakan untuk cateter,peralatan suntik
plastik, sarung tangan

Keuntungan gas formaldehid dibanding


etilen dioksid
- Lebih murah
- Kurang berbahaya untuk intoksiskasi
- Tidak mudah meledak
- Kurang meninggalkan residu pada bahan yang
disterilkan
Sterilisasi dengan filtrasi

• Untuk mensterilkan udara at bahan dalam


bentuk cairan
Contoh : filter udara adalah penggunaan HEPA
( High efficary Particulate Air ) pada ruang
operasi atau ruang isolasi tertentu untuk
menghindari kontaminasi atau cross infection
• Filtrasi cairan pada produksi obat – obat
steril atau pada sistem irigasi dalam ruang
operasi
Sterilisasi dengan bahan kimia

Glutaraldehyd 2%
dalam suasana
basa

Selama 20-30
menit

Potensi bertahan
sampai 14 hari
Desinfektan dan antiseptik

• Digunakan untuk membersihkan

Permukaan
Kulit dan Alat yang keras
Tangan
selaput kesehata ( meja,
staf lemari,lant
lendir n
ai,dinding
disenfektan

• Beberapa peralatan yang tidak kontak langsung


dengan PX cukup disenfektan
Contoh :
Kamar operasi, unit isolasi, stetoskop dan meja
oprasi
• Efektifitas desinfektan tergantung pada
- pH
- Type dan jml mikroorganisme
- Ada/tidak bahan organik pada benda ybs
- Jangka waktu untuk membunuh mikroorganisme
Beberapa penyebab inaktivasi desinfektan

• pengenceran tidak tepat


• Air pengencer tercemar
• Tempat tidak sesuai ( penutup gabus )
• pH tidak sesuai
• Digunakan untuk bahan yang tidak cocok
Penggolongan desinfektan

• Gol alkohol – alkohol 70%


• Gol phenol – lysol kreolon
• Gol. Chloro xylenol
• Gol. Chlorin aktif – hypochlorite dan na-
dichloro icocynaturat
• Gol. Senyawa amonium kwartener-DET
• Gol.formaldehide konsntrasi 1mg.l
Desinfektan yang Digunakan pada Fasilitas Kesehatan

1. Alkohol
• Ethyl at isopropil alkohol (60-90%) untuk ampul, thermometer dll
2. Gol. Halogen
• chlirin-sod hypochlorid
• pada kons 125 ppm -10000 ppm
• Iodophor
3. Glutaraldehyde 2%
4. Hydrogen peroxide 3-6% untuk lantai
5. Formaldehyde
• Untuk desinfeksi ruanagan pada kons 1 mg/l, at sterilisasi ruangan pada wadah tertutup
6. Fenolic kons 0,3% -0,6%
• Lysol-kreolon
• Untuk desinfeksi linen, lantai ruangan
• tidak dianjurkan untuk alat karpet dan plastic karena absorpsi
7. Amonium quartenary
• Untuk dinding permukaan logam – sifat sebagai detergent
Antiseptik

• Belum ada antiseptic yang ideal, syaratnya :


1. Dapat menurunkan/mencegah penyakit
2. Hipoalergenik menurun
3. Nyaman dipakai
4. Tidak berbahaya untuk dipakai
5. Menghemat waktu
6. Persistem
7. Murah
Macam Antiseptik

• Alkohol-etanol 70%
• Diguanide (chlorhexidine) habitane-hibiserup &
savlon
• Yodium dan yodofor betadine, lar yodium dalam air
• Hexachlorophane phisohex, dermisan
Kontrol Kualitas
Meliputi :
1. Kontrol Kualitas administatif, co :
• Management : petugas terlatih, disiplin
• Prosedur yang jelas & kebijakan
2. Kontrol kualitas kepuasan pelanggan
• Survey
• Report & complaint
3. Kontrol kualitas tekhnis
• Untuk mengetahui keandalan suatu metode dan proses sterilisasi
• Dilakukan selama proses & hasil akhir selama proses
- mekanis/fisik
-chemis
-biologis
• Indikator fisik/mekanis
Grafik hubungan waktu,tekanan, temperatur ya g
konstan di waktu tertentu .
• Indikator kimia
Bahan kimia yang di gunakan pada suhu tertentu atau
bahan steril,indikator tape berubah warna, diletakkan
di dalam dan di luar packaging, pegangan mutlak bukan
indikator tunggal.
• Indikator biologis
Bakteri bentuk ampul, bacillus bila sterilisasi tidak
sempurna,bakteri hidup berubah menjadi gula
,mengubah keasaman larutan akhirnya terjadi
perubaham warna.

Anda mungkin juga menyukai