Sub tipe lainnya, Seperti ebola-Zaire. Ebola-Sudan, ebola –Pantai gading, dan
ebola-Bundibugyo, menyebabkan begitu banyak kematian.
Virus jenis ini biasanya menyerang pada hewan mamalia seperti orang utan,
namun karena orang utan mengalami ancaman kepunahan jadi pemerintah
memilih untuk membuat penangkaran bagi hewan ini. Dan biasanya dalam
penangkaran hewan ini dirawat oleh manusia, dari sinilah penyebab virus tersebut
dapat menular ke manusia. Kebanyakan orang yang merawat biasanya tanpa ada
pelindung apapun, hanya menggunakan cairan antiseptic untuk melindung dirinya
sedangkan virus ini hampir sama kuatnya dengan virus yang menyebabkan
penyakit HIV/AIDS
Gejala yang terjadi ketika tubuh terkena
virus Ebola
Mual Pembengkakan pada mata
Diare Pembengkakan pada alat kelamin
Pusing Pendarahan pada mulut dan dubur
Muntah Pendarahan dari mata, telinga, dan hidung
Demam Bintik Merah pada seluruh tubuh yang
mengandung darah
Kelelahan
Sakit Kepala
Panas Dingin
Radang Sendi
Sakit punggung
Sakit Tenggorokan
Cara Virus Ebola Menyerang Tubuh
Virus masuk ke dalam tubuh melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, urin,
kotoran, sperma, dan cairan lain tubuh (inkubasi 2-21 hari)
Virus Ebola menyerang system kekebalan tubuh, menghancurkan sel darah putih
Sel yang terinfeksi mengangkut virus ke seluruh tubuh
Membentuk gumpalan darah yang merusak organ
Sistem imun berubah menjadi berbahaya yang dikenal dengan ‘cytokine storm’
yang berubah melawan dirinya sendiri
next
Ebola dapat menyerang seluruh organ termasuk otak, hati, ginjal, usus, mata, dan
alat kelamin
Secara keseluruhan system vascular rusak, pendarahan dalan dan luar
menimbulkan luka
Kematian dapat terjadi karena kegagalan organ atau hypovolemic shock,
kehilangan 20% darah atau pasokan cairan.
Klasifikasi virus Ebola
BDBY, EBOV, DAN SUDV adalah jenis spesies yang menyebabkan wabah ebola
di Afrika, pada manusia dan angka kematian tinggi. Sementara RESTV memang
ditemukan di Filifina dan Tiongkok. Spesies ini mungkin saja menginfeksi
manusia, tetapi sejauh ini tak menimbulkan kesakitan dan kematian.
RESTV atau Ebola-Reston menyerang primate (monyet, gorilla, dan simpanse).
RESTV memang pernah menimbulkan wabah ebola pada jenis monyet macaque
monkeys (Macaca Fascicularis) di Filipina 1980-an dan 1990-an. Sejak 2008,
RESTV juga ditemukan pada wabah ebola pada babi di Tiongkok. Sejauh ini baru
dua Negara Asia yang melaporkan ebola jenis RESTV, dan sampai saat ini tak
menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia.
Gambar anatomi dan fisiologi virus ebola
Pada tahun 1976 lalu, seorang pekerja toko di Nzara, Sudan, tiba-tiba sakit. Lima
hari berselang, ia meninggal dunia. Dengan kematiannya, dunia tanpa sadar mulai
menyaksikan dampak mengerikan dari virus Ebola pertama yang menakutkan,
tepatnya pada tanggal 27 juni 1976. Virus ini kemudian menjadi wabah diseluruh
area tersebut. Dilaporkan terjadi 284 kasus, setengah di antaranya membuat
korban sekarat
Adapun wabah ditahun 2014 ini tak pernah diduga sebelumnya, karena berawal di
Gunea yang belum pernah ditemukan kasus infeksi
next
Pada Agustus 1976, di sebuah rumah sakit kota kecil Yambuku zaire (sekarang
kongo) datang seorang pasien bernama Mabalo. Ia sedang demam tinggi, sebelum
demam ia pernah ke wilayah utara Zaire. Kondisi medis di Afrika yang buruk,
perawat dalam sehari harus menggunakan beberapa jarum suntik untuk menyuntik
ratusan pasien, jika jarum sudah tumpul baru akan diganti
Selanjutnya wabah epidemic yang mengerikan itu dalam waktu singkat menjalar
ke lebih dari 50 desa disekitarnya. Sebagian besar gejala pasien mirip dengan
Mabalo. Dua bulan kemudian, Negara Sudan yang berada dibagian utara Zaire
juga terjadi ledakan wabah epidemic yand sama
next
Epidemi ini kemudian mengejutkan seluruh dunia. Patogen segera ditentukan, ini
merupakan jenis virus baru. Para ilmuan kemudian menemukan bahwa virus
Ebola yang berada di Zaire dan Sudan sebenarnya tidak persis sama, efek
penderitaan ke pasien juga tidak sama, mereka kemudian menamakannya tipe
Zaire dan tipe Sudan.
Walaupun mereka sudah tahu tentang hal ini, peneliti dan daokter masih tak
berdaya. Dalam wabah pada 1976, jumlah total orang yang terinfeksi di Zaire
sebanyak 318 orang, 280 orang meninggal, tingkat kematian sekitar 88%; wilayah
Sudan 284 orang yang terinfeksi, 151 orang meninggal, tingkat kematian sekitar
53%.
Obat Eksperimen Virus Ebola
Korban ebola yang semakin berjatuhan membuat warga Uganda barat jadi takut
untuk pergi berbelanja di pasar, pergi beribadah, ataupun bepergian dengan bebas.
Mereka takut terkena virus ebola.
Membatasi kontak langsung dengan orang lain mungkin cara yang baik untuk
melindungi diri. Hanya saja, orang tanpa gejala-gejala ebola tidak perlu dihindari
sehingga seharusnya tidak perlu takut untuk keluar ke jalan.
next
Meskipun persentase mematikan dari virus Ebola tinggi, namun masih ada sekitar
10-50% dari orang yang terinfeksi sembuh, ini mungkin berhubungan dengan
fungsi system kekebalan tubuh mereka yang lebih baik.
Jangan melakukan perbuatan yang membuat system kekebalan diri sendiri turun,
seperti suka begadang, makan junk food, merokok, duduk lama tidak bergerak,
tidak mau berjemur matahari, bersentuhan dengan karsinogen kimia (pestisida,
herbisida, glifosat) dan sebagainya.
Penyuluhan dari pekerja kesehatan ke masyarakat tentang pencegahan virus ebola
harus rutin dilakukan agar tidak menimbulkan ketakutan dan penyebaran wabah
bisa diantisipasi sejak dini.
Pembahasan
Virus ebola adalah virus dengan Tipe spesies Virus Zaire dan mempunyai
beberapa spesies genus. Seperti : Bundibugyo ebolavirus (BDBV), Zaire
ebolavirus (EBOV), Reston ebolavirus (RESTV), Sudan ebolavirus (SUDV), dan
Tai’Forest ebolavirus (TAFV).
Virus ebola mewabah di daerah Afrika dan menyebabkan angka kematian tinggi
pada manusia
Virus ebola adalah virus yang awal mulanya ditularkan melalui hewan liar
seperti : monyet, gorilla, kelelawar, kijang, simpanse, kijang, landak, dan
sebagainya. Yang masih hidup atau yang sudah mati
next
Gejala seorang yang terinfeksi virus ebola seperti : diare, mual, pusing, demam,
muntah, kelelahan, sakit kepala, panas dingin, radang sendi, sakit punggung, sakit
tenggorokan, pembengkakan pada mata, pembengkakan pada alat kelamin,
pendarahan pada mulut dan dubur, pendarahan dari mata, telinga, dan hidung, dan
bintik merah pada seluruh tubuh yang mengandung darah.
Cara pencegahan agar tidak terinfeksi bisa dilakukan dengan cara menghindari
kontak langsung dengan orang ketika berada didaerah wabah, memakai masker,
memakai sarung tangan, keluar rumah seperlunya, memakain hand sanitizer bila
tidak ada air, sering cuci tangan memakai sabun, dan menjaga daya tahan tubuh.
Kesimpulan
Virus ebola adalah virus yang mebawah di daerah Afrika yang ditularkan oleh
hewan liar dengan gejala awal demam, sakit tenggorokan, nyeri otot dan sakit kepala.
Pencegahan terinfeksi virus ebola ini sama penanganannya seperti epidemic virus
lainnya. Seperti, menghindari kontak langsung dengan pasien terinfeksi, menghindari
kontak dengan orang lain, seperti berjabat tangan, berpelukan, sering mencuci
tangan, dan juga menjaga daya tahan tubuh agar tetap fit.
Saran
Untuk melawan epidemic seperti virus ebola, pemerintah dalam suatu Negara
harus cepat dan tepat mengambil keputusan agar tidak semakin meluas dan memakan
korban lebih banyak. Masyarakat juga harus bisa bekerjasama dengan pemerintah
agar kebijakan yang dibuat bisa tercapai. Kesadaran masyarakat adalah hal yang
utama, karena masyarakatlah yang terpapar langsung dan berinteraksi langsung
dengan sumber infeksi atau pasien yang terinfeksi. Maka kesadaran masyarakat
seperti menghindari kontak dengan orang lain dulu ketika wabah terjadi, sering
mencuci tangan, menjaga daya tahan tubuh, dan membuat pola hidup sehat. Maka
dengan begitu wabah virus seperti ini akan cepat teratasi.
Daftar pustaka
Secret, Redaksi Health. 2014. Virus Mematikan Ebola. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
TERIMAKASIH