Jurding Fraktur Collum Femur
Jurding Fraktur Collum Femur
Jurding Fraktur Collum Femur
Oleh:
Riski Amalia Purnama Sari
21904101013
Dosen Pembimbing:
dr. Ida Bagus Adi Prayoga, Sp. OT
Introduction
Prevalensi • Setiap tahunnya di Amerika Serikat terjadi hip fraktur lebih dari 250.000
• Angka kejadian pada pasien muda sangat rendah dan berkaitan dengan
trauma dengan tekanan yang besar. Mayoritas terjadi pada orang tua
(usia ± 72 tahun).
Introduction
Faktor Resiko
• Jenis kelamin perempuan (25% fraktur terjadi pada wanita), ras kulit
• Direct :
Jatuh yang mengenai ke trokanter mayor (valgus impaksi) atau forced external
• Indirect :
terjadi ketika tekanan energi atau gaya dari otot lebih besar dari collum femoral.
Mechanism of Injury
High-energy trauma:
Terjadi fraktur collum femoral pada pasien yang lebih muda dan lebih tua, seperti
**Fraktur juga biasanya terjadi pada pasien dengan osteoporosis dan osteopenia
Clinical Evaluation
• Pasien dengan displaced femoral neck fractures mengeluh nyeri pada paha dan pangkal paha dan
tidak dapat berjalan, disertai pemendekan dari salah satu tungkai dibanding tungkai lainnya dan
• Pasien yang mengalami high-energy trauma harus menjalani protokol standart Advanced Trauma
• Nyeri biasanya terlihat pada pasien yang mencoba menggerakkan pinggul denga rasa nyeri pada
bagian aksial yang tertekan dan dirasakan nyeri ketika dipalpasi dibagian pangkal paha.
Radiographic Evaluation
sebagian besar pilihan pengobatan fraktur collum femur adalah dengan operasi.
Secara umum pembedahan harus dilakukan atas dasar yang mendesak atau
darurat, untuk meminimalkan risiko komplikasi, meningkatkan kenyamanan
pasien, dan mengurangi lamanya pasien di rawat inap.
= 96% (Gizi Baik)
Kesan : Gizi Baik
Dalam ptaktiknya sulit membedakan 4 type dari fraktur collum femoralis,
oleh karena itu lebih akuratnya untuk mengklasifikasikan fraktur collum
femoralis dengan :
nondisplacement displacement
Management operatif pada fraktur collum Opsi operasi untuk displaced (unstable)
femoralis nondisplase dan impaksi (Garden I femoral neck fractures (Garden III and IV)
dan II) biasanya meliputi in situ fixation termasuk closed reduction and internal fixation
dengan beberapa cancellous lag screws (CRIF), open reduction and internal fixation
atau sliding hip screw (SHS) (ORIF), HA (Hemiarthroplasty), and total hip
arthroplasty (THA).
Treatment
NONDISPLACED/IMPACTED
FRACTURES
Cancellous lag screw fixation of a valgus- SHS fixation with antirotation screw for a
impacted femoral neck fracture in a 48-year-old displaced femoral neck fracture in an 83-year-
woman. old woman
Treatment
NONDISPLACED/IMPACTED
FRACTURES Tujuan utama dari internal fixation adalah untuk mencegah displacement dari
pola stable fracture. Dibandingkan SHS, Cancellous lag screw fixation
mempunyai beberapa keuntungan mulai dari teknik invasif yang relatif
minimal, waktu operasi yang yang relatif pendek dan fiksasi yang
memadai untuk sebagian besar pola fraktur yang stabil.
Biasanya 3 cannulated cancellous screws (6,5 mm; 7,0 mm; atau 7,3 mm)
ditempatkan dalam parallel inverted triangle configuration (inferior,
posterosuperior, anterosuperior) dengan keadaan screws berdekatan dengan
Cancellous lag screw fixation of a
valgus-impacted femoral neck fracture korteks inferior (calcar) dan posterior (G1).
in a 48-year-old woman.
Treatment
Inferior screw menahan displacedment ke inferior dari femoral head.
NONDISPLACED/IMPACTED Sedangkan posterior screw menehan displacedment ke arah posterior. Titik
FRACTURES
awal untuk inferior screw harus berada pada atau diatas trochanter yang lebih
rendah untuk menghindari adanya penambahan tegangan pada regio
subtrochanteric.
Ulir dari screw harus terletak di femoral head untuk menghasilkan lag effect dan
berakhir pada 5 mm dari subchondral femoral head.
Kain et al, melaporkan tingkat perbaikan dari operasi mencapai 10% setelah dilakukannya
canulated screw fixation pada pasien kelompok lansia (usia rata-rata 80 tahun) yang menderita
femoral neck fractures garden I dan II pada 11 bulan follow up.
Parker et al, secara prospektif mengamati 565 nondisplaced intracapsular hip fracture dan
menemuan bahwa insiden komplikasi penyembuhannya sangat tinggi pada lansia dan wanita.
Treatment
NONDISPLACED/IMPACTED
FRACTURES
SHS (Sliding Hip Screw) juga merupakan opsi yang terbukti untuk
tatalaksana nondisplaced dan impacted femoral neck fractures dan lebih baik
dari pada cancellous lag screws dalam kasus-kasus di mana fraktur
berorientasi lebih vertikal (Pauwels III) atau basicervical region.
Stiasny et al membandingkan cancellous lag screws dengan SHS untuk stabilisasi fraktur
Garden tipe I dan II. Dilaporkan tingkat perbaikan mencapai 15% menggunakan cannulated
screws dan kemungkinan keseluruhan 50% lebih tinggi untuk revisi. Alasan utama yang
disebut untuk revisi adalah iritasi jaringan lunak subtrochanteric oleh prominent cancellous
screws yang dihasilkan dari pemendekan femoral neck progresif.
Study yang sama juga melaporkan hasil yang bagus pada pasien dan tidak ditemukan kasus
dengan kehilangan darah ketika SHS.
(grade III dan IV)
displacement
Opsi operasi untuk displaced (unstable) femoral neck fractures (Garden III and IV)
termasuk closed reduction and internal fixation (CRIF), open reduction and internal
fixation (ORIF), HA (Hemiarthroplasty), and total hip arthroplasty (THA).
komorbiditas medis) dan faktor terkait fracture (mis. lokasi, orientasi, kominusi).
Treatment
Closed or Open Reduction and Internal Untuk dewasa muda dan individu tua yang aktif, pengobatan pilihan adalah
Fixation CRIF atau ORIF dengan cancellous lag screws atau SHS
CRIF atau ORIF dipilih sebagai metode manajemen operatif, sangat penting
untuk mengetahui keakuratan dari anatomic reduction ; malreduction adalah
indikator kuat untuk komplikasi penyembuhan fraktur, pemulihan fungsional
yang lebih rendah, dan operasi ulang berikutnya.
Kriteria reduksi yang cocok untuk displaced femoral neck fractures adalah
neck-shaft angle antara 130 dan 150 derajat dan 0 dan 15 derajat anteversi.
Angulasi valgus hingga 15 derajat, karena dapat meningkatkan stabilitas
terutama dalam kasus dengan significant posterior comminution.
closed reduction manuver mungkin berhasil dalam kasus-kasus tertentu untuk mencapai reduksi
yang tepat, seharusnya tidak ada keraguan untuk melanjutkan pendekatan open reduction
menggunakan anterior (Smith-Peterson) atau anterolateral (Watson-Jones) untuk
memvisualisasikan fraktur dan mencapai keselarasan anatomi jika perlu.
Smith-Peterson menggunakan jarak antara otot sartorius dan tensor fascia latae; ini memberikan
paparan yang sangat baik dari leher femoralis anterior termasuk daerah subkapital tetapi
membutuhkan pendekatan bedah tambahan untuk menempatkan fiksasi internal.
Watson-Jones menggunakan interval antara otot tensor fascia latae dan gluteus medius dan dapat
digunakan untuk memasukkan fiksasi internal tetapi memberikan paparan terbatas pada daerah
subcapital.
Treatment
Arthroplasty
uncemented (press-fit) stems, untuk pengobatan fraktur leher femur dengan keunggulan waktu
operasi yang lebih pendek, kehilangan darah yang lebih rendah, dan tidak ada perbedaan tingkat
komplikasi atau operasi ulang .
Treatment
DISPLACED FRACTURES