Jurding Fraktur Collum Femur

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 27

JURNAL READING

Oleh:
Riski Amalia Purnama Sari
21904101013
 
Dosen Pembimbing:
dr. Ida Bagus Adi Prayoga, Sp. OT
Introduction

Prevalensi • Setiap tahunnya di Amerika Serikat terjadi hip fraktur lebih dari 250.000

• Jumlah tersebut akan terus meningkat pada tahun 2050.

• Angka kejadian pada pasien muda sangat rendah dan berkaitan dengan

trauma dengan tekanan yang besar. Mayoritas terjadi pada orang tua

(usia ± 72 tahun).
Introduction

Faktor Resiko
• Jenis kelamin perempuan (25% fraktur terjadi pada wanita), ras kulit

putih**, bertambahnya usia, kesehatan yang memburuk, pemakaian

tembakau dan alkohol, riwayat patah tulang sebelumnya, riwayat terjatuh

dan kadar estrogen yang rendah.

** Eropa dan Amerika utara


Mechanism of Injury

Low-energy trauma: paling umum pada pasien yang lebih tua.

• Direct :

Jatuh yang mengenai ke trokanter mayor (valgus impaksi) atau forced external

rotation dari lower extremity, menjepit leher osteroporotik ke bibir posterior

acetabulum (yang mengakibatkan posterior kominusi)

• Indirect :

terjadi ketika tekanan energi atau gaya dari otot lebih besar dari collum femoral.
Mechanism of Injury

High-energy trauma:

Terjadi fraktur collum femoral pada pasien yang lebih muda dan lebih tua, seperti

kecelakaan kendaraan bermotor atau jatuh dari ketinggian yang signifikan.

Cyclic loading-stress fractures:

terlihat pada atlet, militer, dan penari balet.

**Fraktur juga biasanya terjadi pada pasien dengan osteoporosis dan osteopenia
Clinical Evaluation

• Pasien dengan displaced femoral neck fractures mengeluh nyeri pada paha dan pangkal paha dan

tidak dapat berjalan, disertai pemendekan dari salah satu tungkai dibanding tungkai lainnya dan

eksternal rotasi dari ekstremitas bawahnya.

• Pasien yang mengalami high-energy trauma harus menjalani protokol standart Advanced Trauma

Life Support (ATLS) protokol.

• Nyeri biasanya terlihat pada pasien yang mencoba menggerakkan pinggul denga rasa nyeri pada

bagian aksial yang tertekan dan dirasakan nyeri ketika dipalpasi dibagian pangkal paha.
Radiographic Evaluation

• Pemeriksaan sinar-x pelvis posisi anteroposterior (AP) dan sinar-


x proksimal femur posisi AP dan lateral diindikasikan untuk kasus
curiga fraktur collum femur.
• CT-SCAN dapat mendeteksi nondisplasced femoral neck fractures,
khususnya pada high-energy femoral shaft fracture.
• MRI adalah pilihan terbaik dalam menggambarkan nondisplaced
atau occult fractures yang tidak terlihat pada gambaran foto polos.
Classification

The garden classification


Garden type I :
frakture incomplete atau fraktur yang berdampak valgus.
Garden type II :
frakture complete, nondisplacement dari fragmen fraktur.
Garden type III :
frakture complete dengan partial displacement dari fragmen fraktur.
Garden type IV :
frakture complete dengan total displacement dari fragmen fraktur.
Classification

The Pauwel classification


berdasarkan angle of frakcture dari
Type I : <30 derajat ;
Horizontal.
Type II : 30-70 derajat ;
Type III : >70 derajat.

Meningkatnya gaya geser dengan memingkatnya sudut merupakan


penyebab terbanyak dari ketidak stabilan fraktur.
Treatment

sebagian besar pilihan pengobatan fraktur collum femur adalah dengan operasi.

Pada sebagian besar pasien, managemen operasi itu diindikasikan.


pilihan opsi perawatan tertentu didasarkan pada stabilitas dan orientasi
fraktur dan faktor-faktor pada pasien seperti : usia, fungsi dan kualitas
tulang pasien.

Secara umum pembedahan harus dilakukan atas dasar yang mendesak atau
darurat, untuk meminimalkan risiko komplikasi, meningkatkan kenyamanan
pasien, dan mengurangi lamanya pasien di rawat inap.
= 96% (Gizi Baik)
Kesan : Gizi Baik
Dalam ptaktiknya sulit membedakan 4 type dari fraktur collum femoralis,
oleh karena itu lebih akuratnya untuk mengklasifikasikan fraktur collum
femoralis dengan :

nondisplacement displacement

(Grade I dan II) (grade III dan IV)

Management operatif pada fraktur collum Opsi operasi untuk displaced (unstable)
femoralis nondisplase dan impaksi (Garden I femoral neck fractures (Garden III and IV)
dan II) biasanya meliputi in situ fixation termasuk closed reduction and internal fixation
dengan beberapa cancellous lag screws (CRIF), open reduction and internal fixation
atau sliding hip screw (SHS) (ORIF), HA (Hemiarthroplasty), and total hip
arthroplasty (THA).
Treatment
 NONDISPLACED/IMPACTED
FRACTURES

Cancellous lag screw fixation of a valgus- SHS fixation with antirotation screw for a
impacted femoral neck fracture in a 48-year-old displaced femoral neck fracture in an 83-year-
woman. old woman
Treatment

 NONDISPLACED/IMPACTED
FRACTURES Tujuan utama dari internal fixation adalah untuk mencegah displacement dari
pola stable fracture. Dibandingkan SHS, Cancellous lag screw fixation
mempunyai beberapa keuntungan mulai dari teknik invasif yang relatif
minimal, waktu operasi yang yang relatif pendek dan fiksasi yang
memadai untuk sebagian besar pola fraktur yang stabil.

Biasanya 3 cannulated cancellous screws (6,5 mm; 7,0 mm; atau 7,3 mm)
ditempatkan dalam parallel inverted triangle configuration (inferior,
posterosuperior, anterosuperior) dengan keadaan screws berdekatan dengan
Cancellous lag screw fixation of a
valgus-impacted femoral neck fracture korteks inferior (calcar) dan posterior (G1).
in a 48-year-old woman.
Treatment
Inferior screw menahan displacedment ke inferior dari femoral head.
 NONDISPLACED/IMPACTED Sedangkan posterior screw menehan displacedment ke arah posterior. Titik
FRACTURES
awal untuk inferior screw harus berada pada atau diatas trochanter yang lebih
rendah untuk menghindari adanya penambahan tegangan pada regio
subtrochanteric.

Ulir dari screw harus terletak di femoral head untuk menghasilkan lag effect dan
berakhir pada 5 mm dari subchondral femoral head.

Cancellous lag screw fixation of a


valgus-impacted femoral neck fracture
in a 48-year-old woman.
Hasil study
Gjertsen et al, melaporkan pada 4.468 pasien tingkat implant survival mencapai 89% dengan
penggunaan cannulated screw untuk stabilisasi non- displaced femoral neck fractures pada 1
tahun follow up.

Kain et al, melaporkan tingkat perbaikan dari operasi mencapai 10% setelah dilakukannya
canulated screw fixation pada pasien kelompok lansia (usia rata-rata 80 tahun) yang menderita
femoral neck fractures garden I dan II pada 11 bulan follow up.

Parker et al, secara prospektif mengamati 565 nondisplaced intracapsular hip fracture dan
menemuan bahwa insiden komplikasi penyembuhannya sangat tinggi pada lansia dan wanita.
Treatment
 NONDISPLACED/IMPACTED
FRACTURES

SHS (Sliding Hip Screw) juga merupakan opsi yang terbukti untuk
tatalaksana nondisplaced dan impacted femoral neck fractures dan lebih baik
dari pada cancellous lag screws dalam kasus-kasus di mana fraktur
berorientasi lebih vertikal (Pauwels III) atau basicervical region.

SHS fixation with antirotation screw


for a displaced femoral neck fracture in
an 83-year-old woman
Treatment
 NONDISPLACED/IMPACTED
FRACTURES Namun, telah dilaporkan oleh Bray bahwa pasien dengan management SHS
memiliki tingkat osteonekrosis yang lebih tinggi dari pada multiple
cancellous lag screws, kemungkinan terkait dengan insertion torque yang
dihasilkan oleh lag screw berdiameter besar yang mengakibatkan
malalignment rotasi. antirotation screw dapat digunakan untuk mencegah
komplikasi ini dan kemudian dilepas atau dibiarkan ditempatnya setelah lag
screw berdiameter besar telah dimasukkan (G2).

SHS fixation with antirotation screw


for a displaced femoral neck fracture in
an 83-year-old woman
Hasil study
Pada review dari 5.274 nondisplaced dan displaced femoral neck fractures, Parker dan
Stockton tidak menemukan perbedaan dalam tingkat kompikasi dan hasil antara penggunaan
cannulated screws atau SHS, tetapi SHS tercatat dapat meningkatkan kehilangan darah pada
waktu operasi.

Stiasny et al membandingkan cancellous lag screws dengan SHS untuk stabilisasi fraktur
Garden tipe I dan II. Dilaporkan tingkat perbaikan mencapai 15% menggunakan cannulated
screws dan kemungkinan keseluruhan 50% lebih tinggi untuk revisi. Alasan utama yang
disebut untuk revisi adalah iritasi jaringan lunak subtrochanteric oleh prominent cancellous
screws yang dihasilkan dari pemendekan femoral neck progresif.

Study yang sama juga melaporkan hasil yang bagus pada pasien dan tidak ditemukan kasus
dengan kehilangan darah ketika SHS.
(grade III dan IV)

displacement

Opsi operasi untuk displaced (unstable) femoral neck fractures (Garden III and IV)
termasuk closed reduction and internal fixation (CRIF), open reduction and internal
fixation (ORIF), HA (Hemiarthroplasty), and total hip arthroplasty (THA).

Pemilihan implan yang sesuai untuk pasien tertentu membutuhkan penilaian

individual terkait pasien (misalnya, tingkat aktivitas, harapan hidup,

komorbiditas medis) dan faktor terkait fracture (mis. lokasi, orientasi, kominusi).
Treatment
Closed or Open Reduction and Internal Untuk dewasa muda dan individu tua yang aktif, pengobatan pilihan adalah
Fixation CRIF atau ORIF dengan cancellous lag screws atau SHS

CRIF atau ORIF dipilih sebagai metode manajemen operatif, sangat penting
untuk mengetahui keakuratan dari anatomic reduction ; malreduction adalah
indikator kuat untuk komplikasi penyembuhan fraktur, pemulihan fungsional
yang lebih rendah, dan operasi ulang berikutnya.

Kriteria reduksi yang cocok untuk displaced femoral neck fractures adalah
neck-shaft angle antara 130 dan 150 derajat dan 0 dan 15 derajat anteversi.
Angulasi valgus hingga 15 derajat, karena dapat meningkatkan stabilitas
terutama dalam kasus dengan significant posterior comminution.
closed reduction manuver mungkin berhasil dalam kasus-kasus tertentu untuk mencapai reduksi
yang tepat, seharusnya tidak ada keraguan untuk melanjutkan pendekatan open reduction
menggunakan anterior (Smith-Peterson) atau anterolateral (Watson-Jones) untuk
memvisualisasikan fraktur dan mencapai keselarasan anatomi jika perlu.

Smith-Peterson menggunakan jarak antara otot sartorius dan tensor fascia latae; ini memberikan
paparan yang sangat baik dari leher femoralis anterior termasuk daerah subkapital tetapi
membutuhkan pendekatan bedah tambahan untuk menempatkan fiksasi internal.

Watson-Jones menggunakan interval antara otot tensor fascia latae dan gluteus medius dan dapat
digunakan untuk memasukkan fiksasi internal tetapi memberikan paparan terbatas pada daerah
subcapital.
Treatment
Arthroplasty

Arthroplasty (HA dan Total Hip Replacement) adalah pengobatan pilihan


untuk sebagian besar individu yang lebih tua yang mengalami displaced
femoral neck fraktur. HA telah ditetapkan sebagai pilihan manajemen
yang efektif karena merupakan pain relief yang sangat baik, mobilisasi
dini, dan pengembalian fungsi jangka panjang yang baik pada lansia
yang tidak banyak bergerak

Cemented bipolar HA for a displaced


femoral neck fracture in a 95-year-old
woman.
HA yang tersedia memiliki sejumlah opsi berbeda termasuk cemented
and uncemented (press-fit) stems, unipolar and bipolar heads, and
fixed-neck and modular-neck designs.

Cemented femoral strem tetap menjadi standar perawatan dengan


hasil jangka panjang yang baik, namun, memiliki resiko kematian
mendadak karnea adanya gangguan kardiopulmonar saat
Cemented bipolar HA for a displaced
femoral neck fracture in a 95-year-old intraoperasi(G4)
woman.

uncemented (press-fit) stems, untuk pengobatan fraktur leher femur dengan keunggulan waktu
operasi yang lebih pendek, kehilangan darah yang lebih rendah, dan tidak ada perbedaan tingkat
komplikasi atau operasi ulang .
Treatment
 DISPLACED FRACTURES

THA telah mendapatkan popularitas sebagai pilihan pengobatan


yang tepat pada pasien usia lanjut dan mereka yang memiliki
osteoarthritis simptomatik yang sudah ada sebelumnya.

THA merupakan prosedur pembedahan ortopedi dimana kartilago


acetabulum diganti dengan tempurung logam buatan dan caput
THA for a displaced femoral neck fracture in a very active serta collum femur diganti dengan prostesis.
78-year-old woman.
Treatment
 DISPLACED FRACTURES
Length-stable implants (cancellous screws berulir penuh,
divergent cancellous screws, dan proksimal femoral locking
plates) dan penambahan dengan locked plate pada aspek
anterior-inferior leher femoral telah dianjurkan sebagai solusi
untuk meminimalkan jumlah pemendekan leher femoralis
yang berpotensi meningkatkan hasil pasca operasi,
menurunkan tingkat operasi ulang, dan stabilitas.
Length-stable fixation using nonparallel (divergent)
cancellous lag screw fixation for a displaced femoral
neck fracture in a 30-year-old woman.
Kesimpulan

CRIF atau ORIF diindikasikan untuk displaced femoral neck


Fractures fraktur pada iorang lebih muda, lansia yang aktif, dan pasien yang
secara medis tidak layak dan mungkin tidak mentolerir pilihan artroplasti yang
lebih luas. Pasien dan keluarga mereka harus dikonseling tentang risiko tinggi
untuk kegagalan fiksasi dan kebutuhan untuk operasi ulang . Keputusan untuk
menggunakan unipolar dan bipolar head, pembedah, dan kebutuhan untuk
cement atau press-fit the stem harus didasarkan pada beberapa faktor termasuk
kualitas tulang pasien, biaya implan, dan pengalaman ahli bedah sebelumnya.
THA adalah pilihan yang baik untuk lansia aktif dan mereka yang memiliki riwayat
penyakit asetabular.
TERIMA KASIH 
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai