Antihipertensi Dan Covid
Antihipertensi Dan Covid
TERAPI ANTIHIPERTENSI
YULIA YUSRINI DJABIR
LABORATORIUM FARMASI KLINIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
HIPERTENSI
Pelepasan
mediator Aktivasi sistem
vasokonstriksi Renin-Angiotensin-
Aldosteron
(dihidropiridin)
Diuretik
ACE inhibitors
ARB
Direct Vasodilator
Nitrodilator (nitrat)
Renin inhibitors
Central sympatholytic
TARGET OBAT YANG MEMPENGARUHI
AKTIVITAS JANTUNG
Direkomendasikan
Sebaiknya dipertimbangkan
Dapat dipertimbangkan
Tidak direkomendasikan
LEVEL BUKTI (LEVEL OF EVIDENCE)
PENGOBATAN BERBASIS BUKTI (EBM)
TERAPI ANTIHIPERTENSI
Tergantung pada:
Tekanan darah yang terukur
Penyakit penyerta
Assessmen resiko kardiovaskular diperlukan
untuk mendeteksi pasien dengan resiko tinggi
FAKTOR RESIKO KARDIOVASKULAR
PASIEN HIPERTENSI
PERUBAHAN GAYA HIDUP YANG
DIANJURKAN
IA IA
Untuk pasien hipertensi grade 2 atau 3 terapi antihipertensi langsung diberikan pada level resiko
manapun disertai dengan perubahan gaya hidup
Untuk pasien hipertensi grade 1
- dianjurkan mengubah gaya hidup lalu diukur lagi setelah 3-6 bulan
- bila terdapat resiko rendah-sedang, tanpa resiko kerusakan organ, perlu diberikan obat hanya
apabila pasien tetap hipertensi setelah mengubah gaya hidupnya
- bila terdapat resiko tinggi atau terdapat bukti kerusakan organ, segera berikan antihipertensi
disertai perubahan gaya hidup
Untuk pasien hipertensi geriatri yang memiliki kondisi fit (bahkan >80 tahun) dianjurkan terapi
antihipertensi dengan pengubahan gaya hidup apabila BP>= 160 mmHg
Terapi antihipertensi dengan pengubahan gaya hidup dianjurkan bagi pasien >65 tahun yang fit
tetapi tidak >80 tahun apabila tekanan sitolik antara 140-159 mmHg
Terapi antihipertensi juga dapat dipertimbangkan bagi pasien manula yang lemah apabila obat dapat ditolerir dengan baik
Penghentian terapi antihipertensi dengan pertimbangan umur pasien >= 80 tahun tidak
direkomendasikan, terutama bila pasien dapat mentolerir efek obat
Untuk pasien dengan TD nomal-tinggi (130-139/85-89 mmHg):
- dianjurkan pengubahan gaya hidup
- dapat mempertimbangkan pemberian antihipertensi hanya apabila pasien memiliki resiko kardiovaskular yang
tinggi dengan adanya riwayat penyakit jantung (CVD) terutama CAD
BERAPA TEKANAN DARAH YANG DITARGETKAN
SAAT MEMINUM OBAT ANTIHIPERTENSI?
Penggunaan monoterapi
dipertimbangkan untuk pasien
hipertensi grade 1 dengan resiko
rendah (SBP < 150 mmHg), atau
sangat tua (>80 tahun) atau
pasien lemah
Penggunaan monoterapi
dipertimbangkan untuk pasien
hipertensi grade 1 dengan resiko
rendah (SBP < 150 mmHg), atau
sangat tua (>80 tahun) atau
pasien lemah
Pertimbangkan untuk
memulai terapi ketika
tekanan sistolik >=130
mmHg pada pasien
dengan penyakit CVD
Pertimbangkan
penggunaan beta
bloker apablia ada
indikasi: angina, atrial
fibrillasi, gagal jantung,
post MI, wanita muda
dengan kemungkinan
hamil
Penurunan eGFR dan peningkatan kreatinin mungkin terjadi pada pasien CKD yang mendapat terapi antihipertensi,
terutama yang diberi ACEi atau ARB. Namun peningkatan kreatinin >30% harus mengevaluasi kemungkinan
renovaskular
HIPERTENSI DAN PENYAKIT GAGAL JANTUNG
DENGAN FRAKSI EJEKSI MENURUN
PEMILIHAN OBAT ANTIHIPERTENSI BETA 1 BLOKER
YANG SELEKTIF LEBIH AMAN UNTUK PENYAKIT
TERTENTU
Compelling Indications
Hypertension Treatment
Indication Tre atment Choice
Heart Failure ACEI/ARB + BB + diuretic + spironolactone
Post –MI/Clinical CAD ACEI/ARB AND BB
Beta-1 Se lective Be ta-blocke rs – possibly safer in patients
CAD ACEI, BB, diuretic, CCB with COPD, asthma, diabetes, and peripheral vascular
Diabetes ACEI/ARB, CCB, diuretic disease:
• metoprolol
CKD ACEI/ARB • bisoprolol
Recurrent stroke prevention ACEI, diuretic • betaxolol
• acebutolol
Pregnancy labetolol (first line), nifedipine, methyldopa
terazosin 1-5mg, doxazosin 1-4mg given at bedtime Alpha-blockers may cause orthostatic hypotension
Centrally-acting clonidine 0.1-0.2mg twice daily, methyldopa 250-500mg twice daily Clonidine available in weekly patch formulation for
Agents resistant hypertension
guanfacine 1-3mg
HAL-HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
DALAM PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI
Compelling Indications
Hypertension Treatment
Indication Treatment Choice
Heart Failure ACEI/ARB + BB + diuretic + spironolactone
Post –MI/Clinical CAD ACEI/ARB AND BB Monitor hipokalemia, lebih efektif jika dikombinasi
Beta-1 Selective Beta-blockers – possibly safer in patients
CAD ACEI, BB, diuretic, CCB dengan ACEasthma,
with COPD, inhibitor
diabetes, and peripheral vascular
Diabetes ACEI/ARB, CCB, diuretic disease:
Paling baik digunakan chlorthalidon
• metoprolol
CKD ACEI/ARB
Spironolakton
• bisoprolol dapat menyebabkan gynecomastia
Recurrent stroke prevention ACEI, diuretic • betaxolol
dan hiperkalemia
• acebutolol
Pregnancy labetolol (first line), nifedipine, methyldopa