Anda di halaman 1dari 117

POKOK-POKOK

PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
PB. 4 : PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

TUJUAN Setelah mengikuti pokok bahasan Pengelolaan Keuangan


Desa, diharapkan peserta dapat:
1. memahami pokok-pokok pengelolaan keuangan desa
dengan benar;
2. memahami perencanaan keuangan desa dengan benar;
3. memahami pelaksanaan keuangan desa dengan benar;
4. memahami penatausahaan keuangan desa dengan benar;
5. memahami pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan
desa dengan benar.

SPB. : 4.1. POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DESA


4.2. PERENCANAAN KEUANGAN DESA
4.3. PELAKSANAAN KEUANGAN DESA
4.4. PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA
4.5. PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN DESA

WAKTU : 19 Jam Pelajaran @ 45 menit ═ 225 menit


APA YANG ANDA
KETAHUI TENTANG

KEUANGAN DESA ?
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA ?

JELASKAN BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN PRIBADI


ANDA..?
KEUANGAN DESA

adalah Semua hak dan kewajiban


Desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan
barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
PENGELOLAAN KEUANGAN

Merupakan seluruh rangkaian kegiatan yang dimulai


dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan hingga pertanggungjawaban yang
dilaksanakan dalam satu tahun anggaran, terhitung
mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
LANDASAN HUKUM

• Undang- Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa


• Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa
• Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2014 tentang perubahan atas peraturan pemerintah
nomor 43 tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang nomor 6
tahun 2014 tentang desa.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas PP No. 60 Tahun 2104 Tentang Dana Desa yang bersumber dari
APBN
• Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 tahun 2015 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa
• Peraturan Bupati
• Peraturan Desa
• Peraturan Kepala Desa
PERATURAN LAIN YANG TERKAIT
• UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik
• Permendagri No. 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa.
• Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Kewenangan Berdasarkan hak Asal usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa.
• Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2015.
• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
93/Pmk.07/2015 Tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran,
KEPALA DESA ADALAH PEMEGANG
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
DAN MEWAKILI PEMERINTAH DESA DALAM
KEPEMILIKAN KEKAYAAN MILIK DESA YANG
DIPISAHKAN.

• kewenangannya:
• menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa;
• menetapkan Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD);
• menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan desa;
• menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam
APBDesa; dan
• melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
APBDesa.
PTPKD
(PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA)

• Terdiri dari:
• Sekretaris Desa;
• Kepala Seksi; dan
• Bendahara.
• PTPKD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
 
Kepala Desa • Menetapkan kebijakan ttg pelaks. APBDes
(Pemegang Kekuasaan • Menetapkan PTPKD
• Menetapkan petugas pemungutan penerimaan desa
dan kekayaan yang • Menyetujui pengeluaran yg dittpkan dlm APBDesa.
dipisahkan) • Melakukan tindakan yg mengakibatkan pengeluaran atas beban APBDesa

• Menyusun dan melaks. Kebijakan Pengel. APBDesa


• Menyusun Ranperdes ttg APBDesa, perubahan APBDesa dan
pertg. Jwb pelaksa. APBDesa;
Sekdes • Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang
telah ditetapkan dalam APBDesa
(Koordinator) • Menyusun Pelaporan dan Pertanggungjwban Pelaks. Keg.
APBDesa;
• Melakukan Verifikasi thd Ren. Blanja & bukti-bukti
pengeluaran.

PTPKD • Menyusun rencana Pelaks. Keg. yg menjd tg .jwb nya;


• Melaks. Keg. Bersama LKD yg dittpkan dlm APBDesa;
• Melakukan tindakan pengeluaran yg menyebabkan atas beban
Kasi Anggaran Kegiatan;
(Pelaks.Keg.) • Mengandalikan Pelaks. Keg.:
• Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kpd Kades,
dan
• Menyiapkan dok. Anggaran atas beban pelaks keg.

•• Menerima,menyimpan,menyetorkan/membayar,
Staf Kaur Menerima,menyimpan,menyetorkan/membayar,
menatausahakan
menatausahakan && mempertanggungjwbkanpenerimaan
mempertanggungjwbkanpenerimaan
pendapatan
pendapatan Desa &
Desa & pengeluaran
pengeluaran pendapatan
pendapatan Desa
Desa dlm
(Bendahara) rangka
dlm
rangka pelaks.
pelaks. APBDesa;
APBDesa;
SEKRETARIS DESA SELAKU
KOORDINATOR PELAKSANA TEKNIS
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Mempunyai tugas:
• menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa;
• menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa, perubahan
APBDesa dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa;
• melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam APBDesa;
• menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa; dan
• melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran
APBDesa.
KEPALA SEKSI BERTINDAK SEBAGAI
PELAKSANA KEGIATAN SESUAI
DENGAN BIDANGNYA.
Kepala Seksi mempunyai tugas:
• menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya;
• melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga Kemasyarakatan Desa yang
telah ditetapkan di dalam APBDesa;
• melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran
belanja kegiatan;
• mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
• melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa; dan
• menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
BENDAHARA DESA DI JABAT OLEH
STAF PADA URUSAN KEUANGAN

MEMPUNYAI TUGAS: MENERIMA, MENYIMPAN,


MENYETORKAN/MEMBAYAR, MENATAUSAHAKAN,
DAN MEMPERTANGGUNGJAWABKAN PENERIMAAN
PENDAPATAN DESA DAN PENGELUARAN
PENDAPATAN DESA DALAM RANGKA PELAKSANAAN
APBDESA
PRINSIP-PRINSIP PENGADAAN
BARANG/JASA DI DESA :
• Transparan,

berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang jasa bersifat jelas
dan dapat diketahui secara luas oleh masyarakat dan penyedia barang jasa yang
berminat.
• Pemberdayaan masyarakat,
berarti pengadaan barang jasa harus dijadikan sebagai wahana pembelajaran bagi
masyarakat untuk dapat mengelola pembangunan desanya.
• Gotong-royong,
berarti penyediaan tenaga kerja secara Cuma-Cuma oleh masyarakat dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan di desa; dan
• Akuntabel,
berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan pengadaan barang
jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
ORGANISASI PENGADAAN
BARANG/JASA DI DESA MELIPUTI :

• Pelaksana kegiatan baik melalui swakelola maupun


penyedia adalah Tim Pengelola Kegiatan (TPK).
• TPK ditetapkan oleh Kepala Desa dengan Keputusan
Kepala Desa.
• TPK terdiri dari:
• Unsur Pemerintah Desa
• Unsur Lembaga Kemasyarakatan Desa
 
PERAN/KETERLIBATAN MASYARAKAT

TAHAP KEGIATAN PERAN DAN KETERLIBATAN TERKAIT DENGAN ASAS

Memberikan masukan tentang


Perencanaan rancangan APB Desa kepada Partisipatif
Kepala Desa dan/atau BPD

 Bersama dengan Kasi,


menyusun RAB, memfasilitasi
proses pengadaan barang dan
jasa, mengelola atau
melaksanakan pekerjaan terkait Partisipatif
Pelaksanaan
kegiatan yang telah ditetapkan Transparan
dalam Perdes tentang APB
Desa.
 Memberikan masukan terkait
perubahan APB Desa

Meminta informasi, memberikan Transparansi


Penatausahaan masukan, melakukan audit Akutabel
partisipatif Tertib dan disiplin anggaran
PERENCANAAN KEUANGAN DESA
PB. : 4. PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

SPB. : 4.1. POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN


DESA

TUJUAN : SETELAH PENYAJIAN SPB INI, DIHARAPKAN PESERTA


DAPAT:
1. MENJELASKAN KONSEPSI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
DENGAN BENAR;
2. MENJELASKAN ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
DENGAN
BENAR;
3. MENJELASKAN TAHAPAN KEGIATAN PENGELOLAAN DENGAN

BENAR;
4. MENJELASKAN PERAN DAN KETERLIBATAN
MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN
DESA DENGAN BENAR.

WAKTU : 2 JAM PELAJARAN @ 45 MENIT ═ 90 MENIT

 
APA YANG ANDA KETAHUI
TENTANG
PERENCANAAN KEUANGAN
DESA ?
ADALAH

KEGIATAN UNTUK
MEMPERKIRAKAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DESA UNTUK
KURUN WAKTU TERTENTU DI
MASA YANG AKAN DATANG.
PERENCANAA
PERENCANAA
NN

RPJMDesa
MUSYAWARAH
PERENCANAAN
BPD PEMBANGUNAN
DESA

RKA
RKP Desa Desa

APBDesa RAPBDesa
Keuangan Desa adalah semua
APBDesa adalah hak dan kewajiban Desa yg dapat
dinilai dengan uang serta segala
rencana keuangan sesuatu berupa uang dan barang
tahunan yg berhubungan dengan
Pemerintahan Desa. pelaksanaan hak dan kewajiban
Desa.

Rencana Kerja Pengelolaan Keuangan Desa


Pemerintah Desa, adalah keseluruhan kegiatan
(RKPDesa) adalah yang meliputi perencanaan,
penjabaran dari Rencana pelaksanaan, penatausahaan,
Pembangunan Jangka pelaporan, dan
Menengah Desa untuk pertanggungjawaban keuangan
jangka waktu 1 tahun. desa.
(1 Januari-31 Desember)
TAHAPAN PENYUSUNAN APBDes
(PASAL 101 / pp 43/2014)

Wajib di
KEPALA
KEPALA DESA
DESA konsultasikan
MENGAJUKAN
MENGAJUKAN ke masyarakat

Paling lambat
Persetujuan BPD
RAPBDes 31 OKTOBER
ttg RAPBDes
TAHUN BERJALAN

3 HARI SEJAK DISETUJUI

RAPBDes
ditetapkan
paling lambat DI EVALUASI OLEH
20 Hari
31 Desember CAMAT
tahun berjalan PERBUP 18
TAHUN 2010
MEKANISME, TUGAS, DAN TANGGUNGJAWAB PELAKU DALAM
PENYUSUNAN APBDESA
SEKRETARIS DESA
1. Menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa berdasarkan RKPDesa tahun berkenaan.
2. Menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa kepada Kepala Desa.

KEPALA DESA
Rancangan peraturan Desa tentang disampaikan oleh Kepala Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk
dibahas dan disepakati bersama.

KEPALA DESA DAN BPD


Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa disepakati bersama paling lambat bulan Oktober tahun berjalan.

BUPATI/WALIKOTA ATAU DIDELEGASIKAN KE CAMAT


1. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah disepakati bersama disampaikan oleh Kepala Desa
kepada Bupati/Walikota melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3 (tiga) hari sejak disepakati untuk
dievaluasi.
2. Bupati/Walikota menetapkan hasil evaluasi Rancangan APBDesa paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak
diterimanya Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa.

KEPALA DESA
1. Menindaklanjuti hasil evaluasi Bupati/Walikota (melakukan perubahan seandainya harus dilakukan perubahan)
2. Apabila tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa, Bupati/Walikota/Camat membatalkan Rancangan Peraturan
APBDesa dan Berlaku APBDesa Tahun Sebelumnya.
BERDASARKAN PASAL 33 – 34 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 113 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA,
PERUBAHAN PERATURAN DESA TENTANG DAPAT DILAKUKAN APABILA
TERJADI:

a. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar jenis belanja;


b. keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun
sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;
c. terjadi penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan desa pada
tahun berjalan; dan/atau
d. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis
ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan;
e. perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
• PERUBAHAN APBDESA HANYA DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) KALI
DALAM 1 (SATU) TAHUN ANGGARAN. TATA CARA PENGAJUAN
PERUBAHAN APBDESA ADALAH SAMA DENGAN TATA CARA
PENETAPAN APBDESA.

• DALAM HAL BANTUAN KEUANGAN DARI APBD PROVINSI DAN


APBD KABUPATEN/KOTA SERTA HIBAH DAN BANTUAN PIHAK
KETIGA YANG TIDAK MENGIKAT KE DESA DISALURKAN SETELAH
DITETAPKANNYA PERATURAN DESA TENTANG PERUBAHAN APB
DESA, PERUBAHAN DIATUR DENGAN PERATURAN KEPALA DESA
TENTANG PERUBAHAN APBDESA. PERUBAHAN APBDESA
TERSEBUT DIINFORMASIKAN KEPADA BPD.
SEBUTKAN STRUKTUR
APBDES
semua penerimaan uang yang diterima
Pendapatan
dan disalurkan melalui rek desa yg
Desa merupakan hak desa dlm 1 th anggaran
yg tdk perlu dibayar kembali oleh desa
penggunaannya ditetapkan dlm APBDes

semua pengeluaran dari rek desa yg


APBDes Belanja Desa merupakan kewajiban desa dlm 1 th
anggaran yg tdk akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh desa

semua penerimaan yg perlu dibayar


kembali dan atau pengeluaran yg akan
Pembiayaan
diterima kembali, baik pd th anggaran yg
Desa bersangkutan maupun pd th2 anggaran
berikutnya
PENGANGGARAN DESA

APBN  DANA DESA APBD


 ADD
 PADes

APBDes

BIDANG

KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN


BELANJA PEGAWAI
1 Jenis belanja pegawai, dianggarkan untuk pengeluaran
penghasilan tetap dan tunjangan bagi Kepala Desa dan
Perangkat Desa serta tunjangan BPD.
2 Belanja Pegawai dianggarkan dalam kelompok
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kegiatan
pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan.

3 Belanja pegawai pelaksanaannya dibayarkan setiap


bulan.
BELANJA BARANG & JASA
1 Belanja Barang dan Jasa digunakan untuk pengeluaran
pembelian/pengadaan barang yg nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan.

2 Belanja barang dan jasa al :


a. alat tulis kantor;
b. benda pos;
c. bahan/material;
d. pemeliharaan;
e. cetak/penggandaan;
f. sewa kantor desa;
g. sewa perlengkapan dan peralatan kantor;
h. makanan dan minuman rapat;
i. pakaian dinas dan atributnya;
j. perjalanan dinas;
k. upah kerja;
l. honorarium narasumber/ahli;
m. operasional Pemerintah Desa;
n. operasional BPD;
o. insentif Rukun Tetangga /Rukun Warga;
p. pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat.
BELANJA BARANG & JASA

1 Insentif RT/RW adalah bantuan uang untuk operasional


lembaga RT/RW dalam rangka membantu pelaksanaan
tugas pelayanan pemerintahan, perencanaan
pembangunan, ketentraman dan ketertiban, serta
pemberdayaan masyarakat desa.
2 Pemberian barang pd masyarakat/kelompok masyarakat
dilakukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan.
BELANJA MODAL

1 Belanja Modal, digunakan untuk pengeluaran dalam


rangka pembelian/pengadaan barang atau bangunan
yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan

2 Pembelian /pengadaan barang atau bangunan


digunakan untuk kegiatan penyelenggaraan kewenangan
desa.
BELANJA TAK TERDUGA
1 Dalam keadaan darurat dan/atau KLB, pemerintah
Desa dapat melakukan belanja yang belum tersedia
anggarannya.
2 Keadaan darurat dan/atau KLB merupakan keadaan
yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan
berulang dan/atau mendesak.
3 Keadaan darurat yaitu antara lain dikarenakan bencana
alam, sosial, kerusakan sarana dan prasarana.
4 Keadaan luar biasa karena KLB/wabah.
5 Keadaan darurat dan luar biasa ditetapkan dengan
Keputusan Bupati/walikota.
6 Kegiatan dalam keadaan darurat dianggarkan dalam
belanja tidak terduga.
PEMBIAYAAN DESA
Semua penerimaan yg perlu dibayar kembali dan / atau
pengeluaran yg akan diterima kembali, baik pada TA yg
bersangkutan maupun pd tahun2 anggaran berikutnya. terdiri dari:

A. PENERIMAAN PEMBIAYAAN : penerimaan yang perlu dibayar kembali baik


pada T.A berjalan maupun Tahun Anggaran berikutnya, terdiri dari:
1. Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya;
2. Pencairan Dana Cadangan;
3. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan

B. PENGELUARAN PEMBIAYAAN : pengeluaran yang akan diterima kembali


baik pada Tahun Anggaran berjalan maupun Tahun Anggaran berikutnya,
yang terdiri dari :
1. Pembentukan Dana Cadangan;
2. Penyertaan Modal Desa
CATATAN
(1) SILPA TAHUN SEBELUMNYA, merupakan penerimaan pembiayaan yg digunakan
untuk:
a. menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada
realisasi belanja;

b. mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan;


c. mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir TA belum diselesaikan.
(2) DANA CADANGAN.
a. Dana cadangan guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat
sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran.
b. Pembentukan dana cadangan ditetapkan dgn peraturan desa yg mencakup
penetapan tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yg akan
dibiayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahunan dana cadangan yg
dianggarkan dan ditransfer ke rekening dana cadangan, sumber dana
cadangan, dan TA pelaksanaan dana cadangan.
c. Dana cadangan bersumber dari penyisihan atas penerimaan desa kecuali dari
penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan scr khusus berdasar
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

FORMAT APBDesa
FORMAT
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
PEMERINTAH DESA .......................
TAHUN ANGGARAN .................

KODE
REKENING  URAIAN ANGGARAN KETERANGAN
  (Rp)
       
1. PENDAPATAN    
1.1 Pendapatan Asli Desa    
1.1.1 Hasil Usaha    
1.1.2 Hasil Aset    
1.1.3 Swadaya dan Partisipasi    
1.1.4 Gotong Royong    
1.1.5 Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah    
       
1.2 Pendapatan Transfer    
1.2.1 Dana Desa    
1.2.2 Bagian dari hasil pajak & retribusi daerah Kab/kota    
1.2.3 Alokasi Dana Desa    
1.2.4 Bantuan Keuangan    
1.2.4.1 Bantuan Provinsi    
1.2.4.2 Bantuan Kabupaten/Kota    
       
1.3 Pendapatan lain lain    
1.3.1 Hibah    
1.3.2 Sumbangan dari pihak ke - 3 yang tidak mengikat    
1.3.3 Hasil kerjasama dengan pihak ke-3    
1.3.4 Bantuan perusahaan yang berlokasi di Desa    
  JUMLAH PENDAPATAN    
         
         
2. BELANJA    
2.1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa    
2.1.1 Penghasilan Tetap dan Tunjangan    
2.1.1.1 Belanja Pegawai    
  - Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat    
  - Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa    
  - Tunjangan BPD    
     
2.1.2 Operasional Perkantoran    
2.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa :    
  - Alat Tulis Kantor    
  - Benda Pos    
  - Pakaian Dinas dan Atribut    
  - Pakaian Kerja    
  - Alat dan Bahan Kebersihan    
  - Perjalanan Dinas    
  - Pemeliharaan    
  - Air, Listrik, dan Telepon    
     
  - dst.....................    
       
2.1.2.3 Belanja Modal    
  - Komputer    
  - Meja dan Kursi    
  - Mesin Tik    
  - dst.........................    
       
2.1.3 Operasional RT/RW    
2.1.3.2 Belanja Barang dan Jasa:    
  - ATK    
  - Penggandaan    
  - Konsumsi Rapat    
  - dst.....................    
         
2.2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa    
2.2.1 Perbaikan Saluran Irigasi      
2.2.1.3 Belanja Modal    
  - Semen    
  - Material    
  - dst .................    
       
2.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa    
  - Upah Kerja    
  - Honor    
  - dst................................................    
       
2.2.2 Pengaspalan Jalan Desa      
2.2.2.3 Belanja Modal    
  - Aspal    
  - Pasir    
  - dst .................    
       
2.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa    
  - Upah Kerja    
  - Honor    
  - dst.....................    
       
2.2.3 Kegiatan..........................    
       
2.3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan    
2.3.1 Kegiatan ................................................    
2.3.1.2 Belanja Barang dan Jasa :    
  - Honor Pelatih    
  - Konsumsi Peserta    
  - Alat Pelatihan    
  - dst.......................    
       
2.3.2 Kegiatan ..........................................................    
       
2.4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat    
2.4.1 kegiatan ............................................................    
2.4.1.2 Belanja Barang dan Jasa    
  - Honor Pelatih    
  - Alat dan Bahan Pelatihan    
  - dst..........................    
       
2.4.2 Kegiatan.........................................    
         
2.5 Bidang Tak Terduga    
2.5.1 Kegiatan ............................................................    
2.5.1.2 Belanja Barang dan Jasa    
  - Masker penyaring udara    
  - Honor Tim    
  - dst..........................    
       
2.5.2 Kegiatan.........................................    
       
  JUMLAH BELANJA    
       
  SURPLUS/DEFISIT    
       
3. PEMBIAYAAN    
3.1 Penerimaan Pembiayaan    
3.1.1 SiLPA    
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan    
3.1.3 Hasil Kekayaan Desa yang dipisahkan    
  JUMLAH (Rp.)    
       
3.2 Pengeluaran Pembiayaan    
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan    
3.2.2 Penyertaan Modal Desa    
  JUMLAH (Rp.)    
         

DITETAPKAN DI ..........................................................

TANGGAL,……………………………………..............................

KEPALA DESA ..................……..


TTD
(…………………………………………...........................)
PELAKSANAAN
KEUANGAN DESA
PB. 4 : PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

SPB.4.3 : PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

TUJUAN : SETELAH SELESAI PENYAJIAN SPB INI, DIHARAPKAN


PESERTA DAPAT:
1. MENJELASKAN PENGERTIAN PELAKSANAAN DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN DENGAN BENAR;
2. TRAMPIL MENYUSUN RANGKAIAN KEGIATAN
PELAKSANAAN DALAM PENGELOAAN KEUANGAN
DESA DENGAN BENAR;

 
WAKTU : 5 JAM PELAJARAN @ 45 MENIT ═ 225 MENIT
APA YANG DIMAKSUD
PELAKSANAAN KEUANGAN
DESA?
• ADALAH
• RANGKAIAN KEGIATAN
UNTUK MELAKSANAKAN
RENCANA DAN ANGGARAN
YANG TELAH DITETAPKAN
APBDESA.
UANG DI KAS BENDAHARA
Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas Desa pada jumlah tertentu dalam rangka memenuhi
kebutuhan operasional pemerintah desa. Dalam melaksanakan tugasnya, bendahara desa dapat
menggunakan rekening kas desa atas nama jabatannya sebagai bendahara desa. Bendahara desa tidak
diperkenankan menyimpan uang atas nama pribadi pada bank/pos, untuk kelancaran pembayaran
bagi keperluan operasional perkantoran, biasanya bendahara selalu menyimpan uang dengan jumlah
tertentu pada brandkas.

Bendahara desa dapat mengelola uang lainnya yang dalam penguasaannya, meliputi :

1. Uang yang berasal dari kas daerah; 

2. Uang yang berasal dari potongan atas pembayaran yang dilakukannya sehubungan dengan fungsi
bendahara selaku wajib pungut; 

3. Uang dari sumber lainnya yang menjadi hak desa, seperti pengembalian belanja karena sesuatu
hal.

Saldo Kas pada Brandkas Bendahara

• Pengaturan jumlah uang maksimal (uang Persediaan) dalam Kas Desa ditetapkan dalam Peraturan
PENGELUARAN DESA

Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh bukti yang
lengkap dan sah. Pengeluaran desa yang mengakibatkan beban APBDesa
tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang
APBDesa ditetapkan menjadi peraturan desa. Pengeluaran desa tersebut
tidak termasuk untuk belanja pegawai yang bersifat mengikat dan
operasional perkantoran yang ditetapkan dalam peraturan kepala desa.
BELANJA TAK TERDUGA

• Biaya tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak
biasa dan tidak berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana social dan
pengeluaran tidak terduga lainya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan desa.
• Penggunaan biaya tak terduga terlebih dulu harus dibuat Rincian Anggaran Biaya
yang telah disahkan oleh Kepala Desa. Pada prinsipnya biaya tak terduga termasuk
kegiatan yang penting yaitu menanggulangi keadaan darurat. Keadaan darurat
setidaknya memenuhi kriteria sbb :
1.Bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintahan desa dan tidak
dapat diprediksi sebelumnya.
2.Tidak diharapkan terjadi berulang
3.Berada diluar kendali pemerintah desa
• Memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan yang
disebabkan keadaan darurat.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKU

KEPALA SEKSI
• Meyusun RAB
• Mengajukan SPP SEKRETARIS DESA
• Memfasilitasi pengadaan Memverifikasi RAB
Barang dan Jasa Memverifikasi persyaratan
• Mengerjakan Buku Kas pengajuan SPP
Pembantu Kegiatsn

BENDAHARA
• Melakukan
pembayaran/pengeluaran uang KEPALA DESA
dari kas Desa Mengesahkan RAB
• Mencatat transaksi dan Menyetujui SPP
menyusun Buku Kas Umum
• Mendokumentasikan bukti bukti
pengeluaran
a
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
PELAKSANA
AN b
KEUANGAN Pengadaan Barang dan Jasa
DESA

c
Pengajuan SPP

d
Pembayaran

e
Pengerjaan Buku Kas Pembantu
Kegiatan
CURAH PENDAPAT

Siapa yang
bertugas/berkewajiban
mengerjakan Buku Kas
Pembantu Kegiatan?
BUKU KAS PEMBANTU KEGIATAN
Kepala Seksi/Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan
pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan dengan
mempergunakan Buku Kas Pembantu kegiatan sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan didesa.

Buku Kas Pembantu Kegiatan ini berfungsi untuk mencatat semua transaksi
penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Pelaksana Kegiatan.
PEMBAYARAN

Prosedur dan tatacara pembayaran ditetapkan sebagai berikut:


• Kepala Seksi menyerahkan dokumen SPP yang telah disetujui/disahkan
Kepala Desa
• Bendahara melakukan pembayaran sesuai SPP
• Bendahara melakukan pencatatan atas pengeluaran yang terjadi.
Apa yang anda ketahui tentang
PENATAUSAHAAN KEUANGAN
DESA ?
Penatausahaan adalah pencatatan seluruh transaksi
keuangan, baik penerimaan maupun pengeluaran
uang dalam satu tahun anggaran
KETENTUAN POKOK
PENATAUSAHAAN
Transaksi/ Ketentuan Pokok
Kegiatan
Rekening Desa 1. Rekening Desa dibuka oleh Pemerintah Desa di bank Pemerintah
atau bank Pemerintah Daerah atas nama Pemerintah Desa.
2. Spesimen (nama, ttd & Paraf) atas nama Kepala Desa dan
Bendahara Desa dengan jumlah rekening sesuai kebutuhan.
Penerimaan Penerimaan dapat dilakukan dengan cara:
1. Disetorkan oleh bendahara desa
2. Disetor langsung oleh Pihak III kepada Bank yang sudah ditunjuk
3. Dipungut oleh petugas yang selanjutnya dapat diserahkan kepada
Bendahara Desa atau disetor langsung ke Bank.
Penerimaan oleh bendahara desa harus disetor ke kas desa paling
lambat tujuh hari kerja dibuktikan dengan surat tanda setoran
KETENTUAN POKOK
PENATAUSAHAAN

Transaksi/ Ketentuan Pokok


Kegiatan
Pungutan Pungutan dapat dibuktikan dengan:
1. Karcis pungutan yang disahkan oleh Kepala Desa
2. Surat tanda bukti pembayaran oleh Pihak III
3. Bukti pembayaran lainnya yang sah
Pengeluaran 1. Dokumen penatausahaan pengeluaran harus disesuaikan
dengan peraturan desa tentang APBDesa atau Peraturan Desa
tentang Perubahan APBDesa
2. Pengeluaran dilakukan melalui pengajuan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP)
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

1. PENATAUSAHAAN PENERIMAAN
A. PROSEDUR PENERIMAAN B. PROSEDUR PENERIMAAN MELALUI
MELALUI BENDAHARA BANK
1. Pihak ketiga/penyetor mengisi Surat 1. Penunjukan Bank yang ditetapkan
Tanda Setoran (STS)/tanda bukti sebagai rekening kas desa.
lain. 2. Pihak ketiga/penyetor mengisi
2. Bendahara Desa menerima uang dan STS/tanda bukti lain.
mencocokan dengan STS dan tanda 3. Dokumen yg digunakan oleh bank
bukti lainya. meliputi: a. STS/Slip setoran. b. Bukti
3. Bendahara Desa mencatat semua penerimaan lain yg syah
penerimaan 4. Pihak ketiga/penyetor menyampaikan
4. Bendahara Desa menyetor bukti penyetoran/slip setoran bank
penerimaan ke rekening kas desa kepada bendahara ds.
5. Bukti setoran dan bukti penerimaan 5. Bendahara desa mencatat di Buku Kas
Umum dan Buku Pembantu bank
lainnya harus diarsipkan secara
berdasarkan bukti penyetoran/slip
tertib.
setoran bank
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

1. PENATAUSAHAAN PENERIMAAN
C. PROSEDUR PENERIMAAN MELALUI
PETUGAS PEMUNGUT
a. Kepala Desa menetapkan Petugas Pemungut;
b. penyetor mengisi STS/tanda bukti lainnya
sesuai ketentuan yang berlaku;
c. Petugas Pemungut menerima uang sesuai
yang tercantum dalam STS/tanda bukti
lainnya;
d. Petugas Pemungut dapat menyetorkan
penerimaan melalui Bendahara Desa atau
bank;
e. Petugas Pemungut menyampaikan
pemberitahuan penyetoran kepada Kepala
Desa; dan
f. Bendahara Desa mencatat semua penerimaan
yang disetor melalui bank.
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN
A. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
1. Pelaksana Kegiatan mengajukan pendanaan untuk melaksanakan kegiatan
harus disertai dengan dokumen antara lain Rencana Anggaran Biaya.
2. Rencana Anggaran Biaya di verifikasi oleh Sekretaris Desa dan di sahkan
oleh Kepala Desa.
3. Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan pengeluaran yang
menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan dengan
mempergunakan Buku Pembantu Kas Kegiatan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan didesa.
4. Berdasarkan rencana anggaran biaya, pelaksana kegiatan mengajukan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kepala Desa.
5. Surat Permintaan Pembayaran (SPP), tidak boleh dilakukan sebelum
barang dan atau jasa diterima.
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN
A. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
6. Pengajuan SPP, terdiri atas:
a) Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
b) Pernyataan tanggungjawab belanja; dan
c) Surat Pertanggungjawaban (SPJ)/bukti transaksi.
7. Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran, Sekretaris Desa berkewajiban untuk:
d) meneliti kelengkapan permintaan pembayaran diajukan oleh pelaksana
kegiatan;
e) menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes yang tercantum
dalam permintaan pembayaran;
f) menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan
g) mengembalikan atau menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh
pelaksana kegiatan apabila tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
8. Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa, Kepala Desa dapat
menyetujui permintaan pembayaran dan memerintahkan Bendahara Desa untuk
melakukan pembayaran.
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?

2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN

B. Pertanggungjawaban Penggunaan Dana (SPJ).


Terhadap pembayaran yang telah dilakukan, Bendahara Desa wajib
melakukan pengadministrasian/pencatatan pengeluaran.
BUKU
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA

Permendagri 37/2007 Permendagri 113/2014


– Buku kas umum; – Buku kas umum;
– Buku kas pembantu – Buku Bank
perincian obyek – Buku Kas Pembantu
penerimaan; Pajak
– Buku kas pembantu
perincian obyek
pengeluaran;
– Buku kas harian
pembantu;
– Buku Bank 68

– Buku Bantu Pajak


BUKU KAS UMUM
DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN .......................

JUMLAH
KODE PENGELUARAN PENGELUARAN SALDO
No. Tgl. URAIAN PENERIMAAN NO BUKTI
REKENING (Rp.) KOMULATIF
(Rp.)

6 8 9
1 2 3 4 5 7

100 100

50 50 50

10 60 40

10 50

Rp. Rp.
JUMLAH

……………., tanggal …………………


MENGETAHUI
KEPALA DESA,
BENDAHARA DESA,
……………………………… ………………………..
BUKU KAS PEMBANTU PAJAK
DESA …………………… KECAMATAN …………………………….
TAHUN ANGGARAN ..............

No. PEMOTONGAN PENYETORAN SALDO


TANGGAL URAIAN (Rp.)
URUT (Rp.) (Rp.)

1 2 3 4 5

JUMLAH

……………., tanggal …………………


MENGETAHUI

KEPALA DESA,
BENDAHARA DESA,
……………………………… ………………………..
BUKU BANK DESA……………….
Desa : Bulan :
Kecamatan : Bank Cab. :
Rek. No. :

Tanggal Keterangan Bukti PEMASUKAN PENGELUARAN


SALDO
NO Transaksi Transaksi Transaksi
Setoran Bunga Bank Penarikan Pajak Biaya Adm
       
Saldo
awal/trans
ksi sampai
    dg bl lalu              
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
                   
Total Transaksi bulan ini            
Total Transaksi kumulatif            

Tanggal, …………………….......
………
Dibuat
diketahui oleh: oleh:
BUKTI TRANSAKSI

    NO : 05/v/PD/2015
KODE REK : 2XXXX
Sudah Terima Dari :
Penanggungjawab Operasinal Kegiatan (PjOK)
Desa : Langsep
Bidang Program : Operasional Pemerintahan Desa
 
Jumlah Uang : Rp. 150.000,-
     
Terbilang : SERATUS LIMA PULUH RIBU RUPIAH
Untuk Pembayaran :
Pembelian konsumsi rapat Aparat Desa.
27 bungkus nasi goreng x Rp. 5.000,- = Rp. 135.000,-
1 Kardus Air mineral Rp. 15.000,-

 
 
Klengkeng, 5 Maret 20....
Penerima
 
ttd
(nama terang)
Lunas dibayar : 06 April 20....
PERPAJAKAN
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak
lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Pajak adalah perwujudan dari pengabdian dan peran serta wajib pajak
untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban
perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan negara dan pembangunan
nasional.
• Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan
kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak.
Jadi wajib pajak terdiri dari dua golongan besar yaitu orang pribadi atau
badan dan pemotong atau pemungut pajak.
PERPAJAKAN
• Pemotong pajak adalah istilah yang digunakan pemungut pajak
penghasilan (PPh) atas pengeluaran yang sudah jelas /pasti
sebagai penghasilan oleh penerimanya. Misal pengeluaran
untuk gaji, upah, honorarium (imbalan kerja atau jasa) sewa,
bunga, dividen, royalti (imbalan penggunaan harta atas modal).
Bendahara diwajibkan untuk memotong PPh atas pembayaran
terhadap penerima. Jenis-jenis PPh, ada PPh perorangan (PPh
21) dan PPh badan (PPh 23).
PERPAJAKAN
• Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan terhadap penyerahan barang kena
pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha. Prinsip dasar cara
pemungutan PPN adalah penjual atau pengusaha kena pajak (PKP) memungut
pajak dari si pembeli. Pembeli pada waktu menjual memungut PPN terhadap
pembeli berikutnya. Penjual atau PKP wajib menerbitkan Faktur Pajak
minimal dua rangkap. Lembar kedua untuk PKP penjual – namanya Pajak.
Keluaran dan lembar pertama untuk PKP pembeli – namanya pajak masukan.
Tarif PPN pada umumnya adalah 10% (sepuluh persen) dari harga jual
selanjutnya yang harus dibayar oleh pembeli adalah 110% (seratus sepuluh
persen).
• Setiap penerimaan dan pengeluaran pajak dicatat oleh Bendahara dalam buku
pembantu kas pajak.
PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 22

PPh.22 harus dipungut oleh bendahara desa terhadap belanja barang


diatas 2.000.000 rupiah (DPP+PPn) & bukan bagian yg terpecah-pecah
pada saat;
• Barang/jasa telah diterima;
• Pada saat pembayaran telah dilakukan oleh bendahara terlebih dahulu
sebelum penyerahan barang/jasa;
• Pada saat bendahara telah mencatat sebagai piutang/utang;
• Pada saat pembayaran termin;
PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 22

Berapa Persen PPh.22 Yg Harus Dipungut?


Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No:175/PMK.011/2013
• Pasal 2 Ayat (1) huruf b (Untuk Penjual yg ber-NPWP)
PPh 22 dipungut = 1,5 % x Harga Pembelian tidak termasuk PPN
• Pasal 2 Ayat (3) (Untuk Penjual yg tidak ber-NPWP)
PPh 22 dipungut = 3% x Harga Pembelian tidak termasuk PPN
PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 22

Pos² Penting Dalam APBDes Yg Berpotensi Wajib Dilakukan Pemungutan PPh.22 Oleh Bendahara Desa
• Belanja Bahan/Material Kode Rek.21202
• Belanja Pakaian Dinas & Atributnya Perangkat Desa & Bpd, Serta Pakaian Khusus
• Belanja Modal Pengadaan
• Alat² Angkutan Darat,
• Alat² Pengolahan Pertanian & Peternakan
• Peralatan & Perlengkapan Kantor
• Komputer, Alat² Studio, Alat² Komunikasi, Alat² Ukur, Mebeulair, Peralatan Dapur

Pemungutan PPh.22 Tidak Dilakukan


Apabila penjual mampu memberikan fotocopy Surat Keterangan Bebas PPh Pasal 22 yg telah dilegalisir
oleh KPP Pratama Setempat.
YANG DIMAKSUD PPH.23 ATAS JASA
LAINNYA SELAIN JASA YG TELAH
DIPOTONG PPH.21
• JASA BOGA ATAU KATERING
• merupakan jasa penyediaan makanan dan minuman yang dilengkapi
dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan,
penyimpanan, dan penyajian, untuk disajikan di lokasi yang diinginkan
oleh pemesan. Dapat dilakukan dengan atau tanpa peralatan dan
petugasnya. (PMK-18/PMK.010/2015 TGL 2/2/2015)
PERHITUNGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)

Jenis Barang Yg Tidak Dikenai PPN


• Barang Hasil Pertambangan Atau Hasil Pengeboran Yang Diambil Dari
Sumbernya
Contoh : Asbes, Batu Kapur, Marmer, Pasir & Kerikil, Pasir Kuarsa, Tanah
Liat Dll Sebagaimana Contoh Penjelasan Pasal Tsb
• Barang Kebutuhan Pokok Yg Sangat Dibutuhkan Oleh Rakyat Banyak
Contoh : Beras, Gabah, Jagung, Sagu, Kedelai, Garam, Daging Segar, Telur,
Susu, Buah²An Segar Yg Dipetik, Sayur²An Segar Yg Dipetik.
• Makanan & Minuman Yg Disajikan Dihotel, Restoran, Rumah Makan,
Warung, Jasa Boga/Katering
• Uang, Emas Batangan, Dan Surat Berharga
PERHITUNGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)
Jenis Jasa Yg Tidak Dikenai PPN :
• Jasa Pelayanan Kesehatan Medis
• Jasa Pelayanan Sosial
• Jasa Pengiriman Surat Dg Perangko
• Jasa Keuangan
• Jasa Asuransi Tidak Termasuk Jasa Penunjang (Agen, Penilai, & Konsultan)
• Jasa Keagamaan
• Jasa Pendidikan
• Jasa Kesenian & Hiburan
• Jasa Penyiaran Yg Tidak Bersifat Iklan
• Jasa Angkutan Umum Di Darat Dan Di Air (Tidak Termasuk Plat Hitam)
• Jasa Angkutan Udara Dalam Negeri Yg Menjadi Bagian Tidak Terpisahkan Dari Jasa Angkutan Udara Luar Negeri
• Jasa Tenaga Kerja (Tidak Termasuk Jika Penyedia Ikut Bertanggung Jawab Atas Hasil Kerja Tenaga Kerja Tersebut)
• Jasa Perhotelan
• Jasa Yg Disediakan Oleh Pemerintah Dalam Rangka Menjalankan Pemerintahan Secara Umum
• Jasa Penyediaan Tempat Parkir
• Jasa Pengiriman Uang Dg Wesel Pos
• Jasa Boga Atau Katering
KAPAN BENDAHARA DESA HARUS MEMUNGUT
PPN
Terhadap belanja barang/jasa diatas Rp 1.000.000,- {satu juta
rupiah (DPP+PPN)} & bukan bagian yg terpecah-pecah pada saat
pembayaran, dengan cara pemotongan secara langsung dari
tagihan.

BERAPA PERSEN PPN YG HARUS DIPUNGUT?


• Berdasarkan Undang Undang No.43 Tahun 2009 Pasal 7 Ayat
(1) : PPN dipungut = 10% x DPP
• DPP adalah Dasar Pengenaan Pajak yg meliputi
▫ Harga Jual
▫ Penggantian
▫ Nilai Impor / Ekspor
▫ Nilai Lain
PENCATATAN PENATAUSAHAAN

(A) Dalam pencatatan penatausahan harus memperhatikan:


1. tanda bukti‑bukti penerimaan dan pengeluaran harus sesuai
dengan kode rekening;
2. tanda bukti‑bukti penerimaan dan pengeluaran harus
mendapatkan pengesahan Kepala Desa;
3. tanda bukti‑bukti penerimaan/pengeluaran harus di tanda
tangani Bendahara Desa;
4. tanda bukti penerimaan dan pengeluaran tidak terdapat
cacat, angka dan huruf harus sama dan tidak ada tanda
penghapusan atau di tipex;
5. tanda bukti penerimaan dan pengeluaran di catat pada Buku
Kas Umum;
PENCATATAN PENATAUSAHAAN

(A) Dalam pencatatan penatausahan harus memperhatikan:


7. buku yang dipergunakan harus bersih/rapi dan tidak cacat;
8. pada setiap halaman Buku Kas Umum diberi nomor urut dan di
paraf oleh Bendahara Desa;
9. halaman terakhir dipergunakan untuk catatan pemeriksa;
10. penulisan dalam Buku Kas Umum dilakukan dengan tinta
hitam atau biru dan pada Buku Kas Umum tidak boleh ada
ruangan yang kosong atau tidak terisi;
11. Buku Kas Umum hanya dibuat 1 (satu) buku; dan
12. penutupan Buku Kas Umum dilakukan setiap 1 (satu) bulan
sekali dan pada setiap penutupan Buku Kas Umum harus
ditandatangani oleh Bendahara Desa dan diketahui oleh Kepala
PENCATATAN PENATAUSAHAAN

(B) Buku Kas Umum dapat dibuat dalam bentuk buku atau lembaran
yang dibuat per bulan.
(C) Semua transaksi yang melalui bank baik penerimaan mapun
pengeluaran harus dicatat dalam Buku Bantu Bank.
(D) Pembukuan antara Buku Kas Umum dengan Buku Bantu Bank
dapat dilakukan secara langsung, yaitu:
1. Penyetoran/pengambilan uang dari Kas ke Bank atau
sebaliknya merupakan Penggeseran Uang; dan
2. Penerimaan/pengeluaran uang melalui Bank yang merubah
keadaan uang, maka dibukukan langsung dalam Buku Kas
Umum dan Buku Bantu Bank.
PENCATATAN PENATAUSAHAAN

E. Bendahara Desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh)


dan pajak lainnya harus mencatat setiap pemotongan dan
penyetoran dalam Buku Kas Pembantu Pajak.
F. Dalam pencatatan pemotongan dan penyetoran pajak
penghasilan (PPh) dan pajak lainnya pada Buku Kas Pembantu
Pajak harus mencantumkan kode rekening penerimaan atau
pengeluaran yang terkena pajak.
POKOK BAHASAN 4 : PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

SUB POKOK : PELAPORAN DAN PERTANGGUNG-


BAHASAN 4.5 JAWABAN KEUANGAN DESA
TUJUAN : Setelah penyajian SPB ini, diharapkan
peserta dapat:
1. menjelaskan pengertian pelaporan
dengan benar;
2. menyebutkan 3 (tiga) dari 4 (empat)
manfaat laporan dengan tepat;
3. menyebutkan 2 (dua) jenis laporan
keuangan desa dengan tepat;
4. terampil menyusun laporan keuangan
desa dengan benar.

WAKTU : 4 Jampel @ 45 menit = 180 menit


Apa yang anda ketahui tentang
PELAPORAN ?
Apa yang anda ketahui tentang
PELAPORAN ?

Pelaporan adalah kegiatan yang dilakukan untuk


menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil
pekerjaan yang telah dilakukan selama satu periode
tertentu sebagai bentuk pelaksanaan tanggungjawab
(pertanggungjawaban) atas tugas dan wewenang yang
diberikan.
TUJUAN PELAPORAN
KEUANGAN DESA

bentuk pertanggungjawaban lembaga atas penggunaan dan


pengelolaan sumber daya yang dimiliki dalam suatu periode
tertentu.

alat evaluasi karena menyediakan informasi posisi keuangan


serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan sehingga
nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan ekonomi bagi Kepala Desa sendiri maupun
pemangku kepentingan lainnya (Pemerintah, BPD dan tentunya
masyarakat Desa itu sendiri, bahkan mungkin donatur atau
calon investor).
MANFAAT PELAPORAN
KEUANGAN DESA
1. Mengetahui tingkat efektifitas, efisiensi dan kemanfaatan
pengelolaan sumber daya ekonomi oleh Desa dalam 1 tahun
anggaran.
2. Nilai kekayaan bersih yang dimiliki Desa sampai dengan
posisi terakhir periode pelaporan akan dapat diketahui
secara akurat.
3. Sebagai alat evaluasi kinerja aparatur desa utamanya Kepala
Desa yang lebih informatif.
4. Sebagai sarana pengendalian terhadap kemungkinan
terjadinya praktik penyalahgunaan ataupun penyimpangan
sumber – sumber ekonomi yang dimiliki Desa.
5. Sebagai wujud riil implementasi azas transparansi dan
akuntabilitas yang diamanatkan peraturan perundangan
yang dapat dijadikan model praktis bagi entitas lain.
BAGAN MEKANISME PELAPORAN
BAGAN MEKANISME
PERTANGGUNGJAWABAN
KEWAJIBAN KEPALA DESA
UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal 48 – 52

1. Menyampaikan laporan penyelenggaraan


Pemerintahan Desa setiap akhir tahun anggaran
kepada bupati/walikota
2. Menyampaikan laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa pada akhir masa jabatan
kepada bupati/walikota
3. Menyampaikan laporan keterangan
penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis
kepada Badan Permusyawaratan Desa setiap akhir
tahun anggaran
1. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Setiap Akhir Tahun Anggaran
 disampaikan kepada bupati/walikota melalui camat paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.
 paling sedikit memuat:
a. pertanggungjawaban penyelenggaraan Pemerintahan
Desa;
b. pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan;
c. pelaksanaan pembinaan kemasyarakatan; dan
d. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
 digunakan sebagai bahan evaluasi oleh bupati/walikota
untuk dasar pembinaan dan pengawasan.
96
2. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pada Akhir Masa Jabatan
 disampaikan dalam jangka waktu 5 (lima) bulan sebelum
berakhirnya masa jabatan.
 paling sedikit memuat:
1. ringkasan laporan tahun-tahun sebelumnya;
2. rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam
jangka waktu untuk 5 (lima) bulan sisa masa jabatan;
3. hasil yang dicapai dan yang belum dicapai; dan
4. hal yang dianggap perlu perbaikan.
 Pelaksanaan atas rencana penyelenggaraan Pemerintahan
Desa dilaporkan oleh kepala Desa kepada bupati/walikota
dalam memori serah terima jabatan.
97
3. Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Setiap
Akhir Tahun Anggaran

 Disampaikan secara tertulis paling lambat 3 (tiga) bulan


setelah berakhirnya tahun anggaran.
 sedikit memuat pelaksanaan Peraturan Desa.
 digunakan oleh BPD dalam melaksanakan fungsi
pengawasan kinerja kepala Desa.
 Kepala Desa menginformasikan secara tertulis dan
dengan media informasi yang mudah diakses oleh
masyarakat mengenai penyelenggaraan Pemerintahan
Desa kepada masyarakat Desa.
98
KEWAJIBAN KEPALA DESA
PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104
Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42

1. laporan realisasi pelaksanaan APB Desa kepada


bupati/walikota setiap semester tahun berjalan.

A. Laporan semester I : paling lambat akhir bulan Juli


tahun berjalan.
B. Laporan semester II: paling lambat pada akhir bulan
Januari tahun berikutnya
KEWAJIBAN KEPALA DESA
PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104
Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42

2. laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan


APB Desa kepada bupati/walikota setiap akhir tahun
anggaran

ditetapkan dengan Peraturan Desa.


dilampiri:
1.format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun
Anggaran berkenaan;
2.format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun Anggaran
berkenaan; dan
3.format Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke
desa.
LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA
DESA
PANGULU MENYAMPAIKAN
LAPORAN REALISASI
PENGGUNAAN DANA DESA
KEPADA BUPATI/WALIKOTA
SETIAP SEMESTER

LAPORAN
LAPORAN
SEMESTER II
SEMESTER I
PALING LAMBAT
PALING LAMBAT
MINGGU KEEMPAT
MINGGU KEEMPAT
BULAN JANUARI
BULAN JULI
TAHUN ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN
BERIKUTNYA
BERJALAN
PP No 60 Th 2014 Pasal 24
Permenkeu No 93/PMK.07/2015
PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104
Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42
PANGUL
U

PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104


Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42
UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal 48 – 52

1. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


Setiap Akhir Tahun Anggaran
 disampaikan kepada bupati/walikota melalui camat paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.
 paling sedikit memuat:
a. pertanggungjawaban penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan;
c. pelaksanaan pembinaan kemasyarakatan; dan
d. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
 digunakan sebagai bahan evaluasi oleh bupati/walikota untuk
dasar pembinaan dan pengawasan.
104
UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal 48 – 52

2. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


Pada Akhir Masa Jabatan
 disampaikan dalam jangka waktu 5 (lima) bulan sebelum
berakhirnya masa jabatan.
 paling sedikit memuat:
1. ringkasan laporan tahun-tahun sebelumnya;
2. rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam jangka
waktu untuk 5 (lima) bulan sisa masa jabatan;
3. hasil yang dicapai dan yang belum dicapai; dan
4. hal yang dianggap perlu perbaikan.
 Pelaksanaan atas rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa
dilaporkan oleh Kepala Desa kepada bupati/walikota dalam 105
memori serah terima jabatan.
UU 6/2014 Pasal 27 & PP No 43/2014 Pasal 48 – 52

3. Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Setiap


Akhir Tahun Anggaran

 Disampaikan secara tertulis paling lambat 3 (tiga) bulan setelah


berakhirnya tahun anggaran.
 sedikit memuat pelaksanaan Peraturan Desa.
 digunakan oleh BPD dalam melaksanakan fungsi pengawasan
kinerja Kepala Desa.
 Pangulu menginformasikan secara tertulis dan dengan media
informasi yang mudah diakses oleh masyarakat mengenai
penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat Desa.

106
FORMAT
LAPORAN REALISASI
PELAKSANAAN APBDesa
SEMESTER PERTAMA
KODE URAIAN JUMLAH JUMLAH LEBIH/ KET.
REKENING ANGGARAN REALISASI KURANG
1 PENDAPATAN
1 1 Pendapatan Asli Desa
1 1 1 Hasil Usaha
1 1 1 1 Badan Usaha Milik Desa
1 1 1 2 Tanah Kas Desa
1 1 2 Hasil Aset
1 1 2 1 Tambatan Perahu
1 1 2 2 Pasar Desa
1 1 2 3 Tempat Pemandian Umum
1 1 2 4 Jaringan Irigasi
1 1 3 Swadaya, Partisipasi dan Gotong
Royong
1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Desa

1 2 Pendapatan Transfer
1 2 1 Dana Desa
1 2 2 Bagian dari hasil pajak & retribusi
daerah kabupaten/ kota
1 2 3 Alokasi Dana Desa
1 2 4 Bantuan Keuangan
1 2 4 1 Bantuan Provinsi
1 2 4 2 Bantuan Kabupaten / Kota

1 3 Pendapatan Lain lain


1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3
yang tidak mengikat
1 3 2 Lain-lain Pendapatan Desa yang sah

JUMLAH PENDAPATAN
KODE URAIAN JUMLAH JUMLAH LEBIH/ KET.
REKENING ANGGARAN REALISASI KURANG
2 BELANJA
2 1 Bidang Penyelenggaraan Pem. Desa
2 1 1 PenghasilanTetap danTunjangan
2 1 2 Operasional Perkantoran
2 1 3 Operasional BPD
2 1 4 Operasional RT/ RW

2 2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa


2 2 1 Kegiatan …………………….
2 2 2 Kegiatan …………………….

2 3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan


2 3 1 Kegiatan …………………….
2 3 2 Kegiatan…………………….

2 4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat


2 4 1 Kegiatan …………………….
2 4 2 Kegiatan…………………….

2 5 Bidang Tak Terduga


2 5 2 Kegiatan…………………

JUMLAH BELANJA

SURPLUS / DEFISIT
KODE URAIAN JUMLAH JUMLAH LEBIH/ KET.
REKENING ANGGARAN REALISASI KURANG
3 PEMBIAYAAN
3 1 Penerimaan Pembiayaan
3 1 1 SILPA
3 1 2 Pencairan Dana Cadangan
3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang di pisahkan
JUMLAH ( RP )

3 2 Pengeluaran Pembiayaan
3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan
3 2 2 Penyertaan Modal Desa
JUMLAH ( RP )

DISETUJUI OLEH
KEPALA DESA …………………

TTD

(……………………………….)
FORMAT
LAPORAN REALISASI
PENGGUNAAN DANA
DESA
SEMESTER PERTAMA
LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA DESA
SEMESTER . . . . . . . . . . . . TAHUN ANGGARAN . . . . . . . .
PEMERINTAH DESA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KECAMATAN . . . . . . . . . . . . . . . . .
KABUPATEN/ KOTA . . . . . . . . . . . .
Pagu Desa Rp. .................................
             

URAIAN NOMOR DAN J U M LAH JUMLAH   KET.


KODE
  TANGGAL PENERIMAAN PENGELUARA  
REKENING SALDO
BUKTI DEBET N (KREDIT)
PENYALURA
   
 
N (Rp) (Rp) (Rp)
(SP2D)
1 2 3 4 5 6 7
1      PENDAPATAN          
1 2    Pendapatan Transfer         
1 2 1  Dana Desa         
        - TAHAP PERTAMA         
        - TAHAP KEDUA         
        - TAHAP KETIGA          
2      BELANJA BANTUAN KE DESA         
2 1     Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Nagori         
2 1 1   Kegiatan .................         
2 1 2   Kegiatan .................         
2 2     Bidang Pelaksanaan Pembangunan Nagori         
2 2 1   Kegiatan .................         
2 2 2   Kegiatan .................         
2 3     Bidang Pembinaan Kemasyarakatan         
2 3 1   Kegiatan .................         
2 3 2   Kegiatan .................         
2 4     Bidang Pemberdayaan Masyarakat         
2 4 1   Kegiatan .................         
2 4 2   Kegiatan .................         
JUMLAH    

Disetujui Oleh
Bendahara Desa ...................... Kepala Desa .....................

.............................................. ..............................................
SANKSI
 pasal 28 UU No 6 Th 2014, disebutkan bahwa
Kepala Desa yang tidak melaksanakan
kewajiban dikenai sanksi administratif berupa
teguran lisan dan/atau teguran tertulis. Dalam
hal sanksi administratif tidak dilaksanakan,
dilakukan tindakan pemberhentian sementara
dan dapat dilanjutkan dengan pemberhentian.
SANKSI
 PP No 60 Th 2014 pasal 25, dalam hal
Kepala Desa tidak atau terlambat
menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana desa,
bupati/walikota dapat menunda
penyaluran dana desa sampai dengan
disampaikannya laporan realisasi
penggunaan dana desa.
SANKSI
 PP No 22 Th 2015 pasal 27, disebutkan bahwa
(1) Dalam hal terdapat SiLPA Dana Desa lebih dari 30 % pada akhir tahun
anggaran sebelumnya, bupati/walikota memberikan sanksi administratif
Pangulu yang bersangkutan.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa penundaan penyaluran
Dana Desa tahap I tahun anggaran berjalan sebesar SiLPA Dana Desa.
(3) Dalam hal pada tahun anggaran berjalan masih terdapat SiLPA Dana Desa
lebih dari 30%, bupati/walikota memberikan sanksi administratif kepada
Nagori yang bersangkutan.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa pemotongan Dana Desa
tahun anggaran berikutnya sebesar SiLPA Dana Desa tahun berjalan.
(5) Pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
menjadi dasar Menteri melakukan pemotongan penyaluran Dana Desa untuk
kab/kota tahun anggaran berikutnya.
(6) Ketentuan mengenai pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (3) diatur dengan peraturan bupati/walikota.
DISKUSI KELOMPOK
Peserta dibagi berdasarkan asal desa, masing-masing
kelompok mengisi format:

1. Format Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa Semester


Pertama
2. Format Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa Semester
Akhir
3. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa
4. Laporan Kekayaan Milik Desa
5. Program Sektoral Dan Program Daerah Yang Masuk Ke Desa
6. Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa

Hasil kerja tiap kelompok untuk saling menukar hasil kerjanya 116

dan memberikan koreksi/catatan


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai