Akp 2
Akp 2
PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
PB. 4 : PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
KEUANGAN DESA ?
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA ?
• kewenangannya:
• menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa;
• menetapkan Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD);
• menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan desa;
• menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam
APBDesa; dan
• melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
APBDesa.
PTPKD
(PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA)
• Terdiri dari:
• Sekretaris Desa;
• Kepala Seksi; dan
• Bendahara.
• PTPKD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
Kepala Desa • Menetapkan kebijakan ttg pelaks. APBDes
(Pemegang Kekuasaan • Menetapkan PTPKD
• Menetapkan petugas pemungutan penerimaan desa
dan kekayaan yang • Menyetujui pengeluaran yg dittpkan dlm APBDesa.
dipisahkan) • Melakukan tindakan yg mengakibatkan pengeluaran atas beban APBDesa
•• Menerima,menyimpan,menyetorkan/membayar,
Staf Kaur Menerima,menyimpan,menyetorkan/membayar,
menatausahakan
menatausahakan && mempertanggungjwbkanpenerimaan
mempertanggungjwbkanpenerimaan
pendapatan
pendapatan Desa &
Desa & pengeluaran
pengeluaran pendapatan
pendapatan Desa
Desa dlm
(Bendahara) rangka
dlm
rangka pelaks.
pelaks. APBDesa;
APBDesa;
SEKRETARIS DESA SELAKU
KOORDINATOR PELAKSANA TEKNIS
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Mempunyai tugas:
• menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa;
• menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa, perubahan
APBDesa dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa;
• melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam APBDesa;
• menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa; dan
• melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran
APBDesa.
KEPALA SEKSI BERTINDAK SEBAGAI
PELAKSANA KEGIATAN SESUAI
DENGAN BIDANGNYA.
Kepala Seksi mempunyai tugas:
• menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya;
• melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga Kemasyarakatan Desa yang
telah ditetapkan di dalam APBDesa;
• melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran
belanja kegiatan;
• mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
• melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa; dan
• menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
BENDAHARA DESA DI JABAT OLEH
STAF PADA URUSAN KEUANGAN
berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang jasa bersifat jelas
dan dapat diketahui secara luas oleh masyarakat dan penyedia barang jasa yang
berminat.
• Pemberdayaan masyarakat,
berarti pengadaan barang jasa harus dijadikan sebagai wahana pembelajaran bagi
masyarakat untuk dapat mengelola pembangunan desanya.
• Gotong-royong,
berarti penyediaan tenaga kerja secara Cuma-Cuma oleh masyarakat dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan di desa; dan
• Akuntabel,
berarti harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan pengadaan barang
jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
ORGANISASI PENGADAAN
BARANG/JASA DI DESA MELIPUTI :
BENAR;
4. MENJELASKAN PERAN DAN KETERLIBATAN
MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN
DESA DENGAN BENAR.
APA YANG ANDA KETAHUI
TENTANG
PERENCANAAN KEUANGAN
DESA ?
ADALAH
KEGIATAN UNTUK
MEMPERKIRAKAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DESA UNTUK
KURUN WAKTU TERTENTU DI
MASA YANG AKAN DATANG.
PERENCANAA
PERENCANAA
NN
RPJMDesa
MUSYAWARAH
PERENCANAAN
BPD PEMBANGUNAN
DESA
RKA
RKP Desa Desa
APBDesa RAPBDesa
Keuangan Desa adalah semua
APBDesa adalah hak dan kewajiban Desa yg dapat
dinilai dengan uang serta segala
rencana keuangan sesuatu berupa uang dan barang
tahunan yg berhubungan dengan
Pemerintahan Desa. pelaksanaan hak dan kewajiban
Desa.
Wajib di
KEPALA
KEPALA DESA
DESA konsultasikan
MENGAJUKAN
MENGAJUKAN ke masyarakat
Paling lambat
Persetujuan BPD
RAPBDes 31 OKTOBER
ttg RAPBDes
TAHUN BERJALAN
RAPBDes
ditetapkan
paling lambat DI EVALUASI OLEH
20 Hari
31 Desember CAMAT
tahun berjalan PERBUP 18
TAHUN 2010
MEKANISME, TUGAS, DAN TANGGUNGJAWAB PELAKU DALAM
PENYUSUNAN APBDESA
SEKRETARIS DESA
1. Menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa berdasarkan RKPDesa tahun berkenaan.
2. Menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa kepada Kepala Desa.
KEPALA DESA
Rancangan peraturan Desa tentang disampaikan oleh Kepala Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk
dibahas dan disepakati bersama.
KEPALA DESA
1. Menindaklanjuti hasil evaluasi Bupati/Walikota (melakukan perubahan seandainya harus dilakukan perubahan)
2. Apabila tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa, Bupati/Walikota/Camat membatalkan Rancangan Peraturan
APBDesa dan Berlaku APBDesa Tahun Sebelumnya.
BERDASARKAN PASAL 33 – 34 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 113 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA,
PERUBAHAN PERATURAN DESA TENTANG DAPAT DILAKUKAN APABILA
TERJADI:
APBDes
BIDANG
FORMAT APBDesa
FORMAT
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
PEMERINTAH DESA .......................
TAHUN ANGGARAN .................
KODE
REKENING URAIAN ANGGARAN KETERANGAN
(Rp)
1. PENDAPATAN
1.1 Pendapatan Asli Desa
1.1.1 Hasil Usaha
1.1.2 Hasil Aset
1.1.3 Swadaya dan Partisipasi
1.1.4 Gotong Royong
1.1.5 Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah
1.2 Pendapatan Transfer
1.2.1 Dana Desa
1.2.2 Bagian dari hasil pajak & retribusi daerah Kab/kota
1.2.3 Alokasi Dana Desa
1.2.4 Bantuan Keuangan
1.2.4.1 Bantuan Provinsi
1.2.4.2 Bantuan Kabupaten/Kota
1.3 Pendapatan lain lain
1.3.1 Hibah
1.3.2 Sumbangan dari pihak ke - 3 yang tidak mengikat
1.3.3 Hasil kerjasama dengan pihak ke-3
1.3.4 Bantuan perusahaan yang berlokasi di Desa
JUMLAH PENDAPATAN
2. BELANJA
2.1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2.1.1 Penghasilan Tetap dan Tunjangan
2.1.1.1 Belanja Pegawai
- Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat
- Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa
- Tunjangan BPD
2.1.2 Operasional Perkantoran
2.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa :
- Alat Tulis Kantor
- Benda Pos
- Pakaian Dinas dan Atribut
- Pakaian Kerja
- Alat dan Bahan Kebersihan
- Perjalanan Dinas
- Pemeliharaan
- Air, Listrik, dan Telepon
- dst.....................
2.1.2.3 Belanja Modal
- Komputer
- Meja dan Kursi
- Mesin Tik
- dst.........................
2.1.3 Operasional RT/RW
2.1.3.2 Belanja Barang dan Jasa:
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst.....................
2.2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
2.2.1 Perbaikan Saluran Irigasi
2.2.1.3 Belanja Modal
- Semen
- Material
- dst .................
2.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa
- Upah Kerja
- Honor
- dst................................................
2.2.2 Pengaspalan Jalan Desa
2.2.2.3 Belanja Modal
- Aspal
- Pasir
- dst .................
2.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa
- Upah Kerja
- Honor
- dst.....................
2.2.3 Kegiatan..........................
2.3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
2.3.1 Kegiatan ................................................
2.3.1.2 Belanja Barang dan Jasa :
- Honor Pelatih
- Konsumsi Peserta
- Alat Pelatihan
- dst.......................
2.3.2 Kegiatan ..........................................................
2.4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
2.4.1 kegiatan ............................................................
2.4.1.2 Belanja Barang dan Jasa
- Honor Pelatih
- Alat dan Bahan Pelatihan
- dst..........................
2.4.2 Kegiatan.........................................
2.5 Bidang Tak Terduga
2.5.1 Kegiatan ............................................................
2.5.1.2 Belanja Barang dan Jasa
- Masker penyaring udara
- Honor Tim
- dst..........................
2.5.2 Kegiatan.........................................
JUMLAH BELANJA
SURPLUS/DEFISIT
3. PEMBIAYAAN
3.1 Penerimaan Pembiayaan
3.1.1 SiLPA
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan
3.1.3 Hasil Kekayaan Desa yang dipisahkan
JUMLAH (Rp.)
3.2 Pengeluaran Pembiayaan
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan
3.2.2 Penyertaan Modal Desa
JUMLAH (Rp.)
DITETAPKAN DI ..........................................................
TANGGAL,……………………………………..............................
WAKTU : 5 JAM PELAJARAN @ 45 MENIT ═ 225 MENIT
APA YANG DIMAKSUD
PELAKSANAAN KEUANGAN
DESA?
• ADALAH
• RANGKAIAN KEGIATAN
UNTUK MELAKSANAKAN
RENCANA DAN ANGGARAN
YANG TELAH DITETAPKAN
APBDESA.
UANG DI KAS BENDAHARA
Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas Desa pada jumlah tertentu dalam rangka memenuhi
kebutuhan operasional pemerintah desa. Dalam melaksanakan tugasnya, bendahara desa dapat
menggunakan rekening kas desa atas nama jabatannya sebagai bendahara desa. Bendahara desa tidak
diperkenankan menyimpan uang atas nama pribadi pada bank/pos, untuk kelancaran pembayaran
bagi keperluan operasional perkantoran, biasanya bendahara selalu menyimpan uang dengan jumlah
tertentu pada brandkas.
Bendahara desa dapat mengelola uang lainnya yang dalam penguasaannya, meliputi :
2. Uang yang berasal dari potongan atas pembayaran yang dilakukannya sehubungan dengan fungsi
bendahara selaku wajib pungut;
3. Uang dari sumber lainnya yang menjadi hak desa, seperti pengembalian belanja karena sesuatu
hal.
• Pengaturan jumlah uang maksimal (uang Persediaan) dalam Kas Desa ditetapkan dalam Peraturan
PENGELUARAN DESA
Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh bukti yang
lengkap dan sah. Pengeluaran desa yang mengakibatkan beban APBDesa
tidak dapat dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang
APBDesa ditetapkan menjadi peraturan desa. Pengeluaran desa tersebut
tidak termasuk untuk belanja pegawai yang bersifat mengikat dan
operasional perkantoran yang ditetapkan dalam peraturan kepala desa.
BELANJA TAK TERDUGA
• Biaya tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak
biasa dan tidak berulang seperti penanggulangan bencana alam, bencana social dan
pengeluaran tidak terduga lainya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan desa.
• Penggunaan biaya tak terduga terlebih dulu harus dibuat Rincian Anggaran Biaya
yang telah disahkan oleh Kepala Desa. Pada prinsipnya biaya tak terduga termasuk
kegiatan yang penting yaitu menanggulangi keadaan darurat. Keadaan darurat
setidaknya memenuhi kriteria sbb :
1.Bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintahan desa dan tidak
dapat diprediksi sebelumnya.
2.Tidak diharapkan terjadi berulang
3.Berada diluar kendali pemerintah desa
• Memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan yang
disebabkan keadaan darurat.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKU
KEPALA SEKSI
• Meyusun RAB
• Mengajukan SPP SEKRETARIS DESA
• Memfasilitasi pengadaan Memverifikasi RAB
Barang dan Jasa Memverifikasi persyaratan
• Mengerjakan Buku Kas pengajuan SPP
Pembantu Kegiatsn
BENDAHARA
• Melakukan
pembayaran/pengeluaran uang KEPALA DESA
dari kas Desa Mengesahkan RAB
• Mencatat transaksi dan Menyetujui SPP
menyusun Buku Kas Umum
• Mendokumentasikan bukti bukti
pengeluaran
a
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
PELAKSANA
AN b
KEUANGAN Pengadaan Barang dan Jasa
DESA
c
Pengajuan SPP
d
Pembayaran
e
Pengerjaan Buku Kas Pembantu
Kegiatan
CURAH PENDAPAT
Siapa yang
bertugas/berkewajiban
mengerjakan Buku Kas
Pembantu Kegiatan?
BUKU KAS PEMBANTU KEGIATAN
Kepala Seksi/Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan
pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan dengan
mempergunakan Buku Kas Pembantu kegiatan sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan didesa.
Buku Kas Pembantu Kegiatan ini berfungsi untuk mencatat semua transaksi
penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Pelaksana Kegiatan.
PEMBAYARAN
1. PENATAUSAHAAN PENERIMAAN
A. PROSEDUR PENERIMAAN B. PROSEDUR PENERIMAAN MELALUI
MELALUI BENDAHARA BANK
1. Pihak ketiga/penyetor mengisi Surat 1. Penunjukan Bank yang ditetapkan
Tanda Setoran (STS)/tanda bukti sebagai rekening kas desa.
lain. 2. Pihak ketiga/penyetor mengisi
2. Bendahara Desa menerima uang dan STS/tanda bukti lain.
mencocokan dengan STS dan tanda 3. Dokumen yg digunakan oleh bank
bukti lainya. meliputi: a. STS/Slip setoran. b. Bukti
3. Bendahara Desa mencatat semua penerimaan lain yg syah
penerimaan 4. Pihak ketiga/penyetor menyampaikan
4. Bendahara Desa menyetor bukti penyetoran/slip setoran bank
penerimaan ke rekening kas desa kepada bendahara ds.
5. Bukti setoran dan bukti penerimaan 5. Bendahara desa mencatat di Buku Kas
Umum dan Buku Pembantu bank
lainnya harus diarsipkan secara
berdasarkan bukti penyetoran/slip
tertib.
setoran bank
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?
1. PENATAUSAHAAN PENERIMAAN
C. PROSEDUR PENERIMAAN MELALUI
PETUGAS PEMUNGUT
a. Kepala Desa menetapkan Petugas Pemungut;
b. penyetor mengisi STS/tanda bukti lainnya
sesuai ketentuan yang berlaku;
c. Petugas Pemungut menerima uang sesuai
yang tercantum dalam STS/tanda bukti
lainnya;
d. Petugas Pemungut dapat menyetorkan
penerimaan melalui Bendahara Desa atau
bank;
e. Petugas Pemungut menyampaikan
pemberitahuan penyetoran kepada Kepala
Desa; dan
f. Bendahara Desa mencatat semua penerimaan
yang disetor melalui bank.
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?
2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN
A. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
1. Pelaksana Kegiatan mengajukan pendanaan untuk melaksanakan kegiatan
harus disertai dengan dokumen antara lain Rencana Anggaran Biaya.
2. Rencana Anggaran Biaya di verifikasi oleh Sekretaris Desa dan di sahkan
oleh Kepala Desa.
3. Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap tindakan pengeluaran yang
menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan dengan
mempergunakan Buku Pembantu Kas Kegiatan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan didesa.
4. Berdasarkan rencana anggaran biaya, pelaksana kegiatan mengajukan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Kepala Desa.
5. Surat Permintaan Pembayaran (SPP), tidak boleh dilakukan sebelum
barang dan atau jasa diterima.
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?
2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN
A. Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
6. Pengajuan SPP, terdiri atas:
a) Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
b) Pernyataan tanggungjawab belanja; dan
c) Surat Pertanggungjawaban (SPJ)/bukti transaksi.
7. Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran, Sekretaris Desa berkewajiban untuk:
d) meneliti kelengkapan permintaan pembayaran diajukan oleh pelaksana
kegiatan;
e) menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes yang tercantum
dalam permintaan pembayaran;
f) menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan
g) mengembalikan atau menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh
pelaksana kegiatan apabila tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
8. Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa, Kepala Desa dapat
menyetujui permintaan pembayaran dan memerintahkan Bendahara Desa untuk
melakukan pembayaran.
cakupan kegiatan/prosedur
PENATAUSAHAAN KEUANGAN DESA ?
2. PENATAUSAHAAN PENGELUARAN
JUMLAH
KODE PENGELUARAN PENGELUARAN SALDO
No. Tgl. URAIAN PENERIMAAN NO BUKTI
REKENING (Rp.) KOMULATIF
(Rp.)
6 8 9
1 2 3 4 5 7
100 100
50 50 50
10 60 40
10 50
Rp. Rp.
JUMLAH
1 2 3 4 5
JUMLAH
KEPALA DESA,
BENDAHARA DESA,
……………………………… ………………………..
BUKU BANK DESA……………….
Desa : Bulan :
Kecamatan : Bank Cab. :
Rek. No. :
Tanggal, …………………….......
………
Dibuat
diketahui oleh: oleh:
BUKTI TRANSAKSI
NO : 05/v/PD/2015
KODE REK : 2XXXX
Sudah Terima Dari :
Penanggungjawab Operasinal Kegiatan (PjOK)
Desa : Langsep
Bidang Program : Operasional Pemerintahan Desa
Jumlah Uang : Rp. 150.000,-
Terbilang : SERATUS LIMA PULUH RIBU RUPIAH
Untuk Pembayaran :
Pembelian konsumsi rapat Aparat Desa.
27 bungkus nasi goreng x Rp. 5.000,- = Rp. 135.000,-
1 Kardus Air mineral Rp. 15.000,-
Klengkeng, 5 Maret 20....
Penerima
ttd
(nama terang)
Lunas dibayar : 06 April 20....
PERPAJAKAN
Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak
lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Pajak adalah perwujudan dari pengabdian dan peran serta wajib pajak
untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban
perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan negara dan pembangunan
nasional.
• Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan
kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak.
Jadi wajib pajak terdiri dari dua golongan besar yaitu orang pribadi atau
badan dan pemotong atau pemungut pajak.
PERPAJAKAN
• Pemotong pajak adalah istilah yang digunakan pemungut pajak
penghasilan (PPh) atas pengeluaran yang sudah jelas /pasti
sebagai penghasilan oleh penerimanya. Misal pengeluaran
untuk gaji, upah, honorarium (imbalan kerja atau jasa) sewa,
bunga, dividen, royalti (imbalan penggunaan harta atas modal).
Bendahara diwajibkan untuk memotong PPh atas pembayaran
terhadap penerima. Jenis-jenis PPh, ada PPh perorangan (PPh
21) dan PPh badan (PPh 23).
PERPAJAKAN
• Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan terhadap penyerahan barang kena
pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha. Prinsip dasar cara
pemungutan PPN adalah penjual atau pengusaha kena pajak (PKP) memungut
pajak dari si pembeli. Pembeli pada waktu menjual memungut PPN terhadap
pembeli berikutnya. Penjual atau PKP wajib menerbitkan Faktur Pajak
minimal dua rangkap. Lembar kedua untuk PKP penjual – namanya Pajak.
Keluaran dan lembar pertama untuk PKP pembeli – namanya pajak masukan.
Tarif PPN pada umumnya adalah 10% (sepuluh persen) dari harga jual
selanjutnya yang harus dibayar oleh pembeli adalah 110% (seratus sepuluh
persen).
• Setiap penerimaan dan pengeluaran pajak dicatat oleh Bendahara dalam buku
pembantu kas pajak.
PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 22
Pos² Penting Dalam APBDes Yg Berpotensi Wajib Dilakukan Pemungutan PPh.22 Oleh Bendahara Desa
• Belanja Bahan/Material Kode Rek.21202
• Belanja Pakaian Dinas & Atributnya Perangkat Desa & Bpd, Serta Pakaian Khusus
• Belanja Modal Pengadaan
• Alat² Angkutan Darat,
• Alat² Pengolahan Pertanian & Peternakan
• Peralatan & Perlengkapan Kantor
• Komputer, Alat² Studio, Alat² Komunikasi, Alat² Ukur, Mebeulair, Peralatan Dapur
(B) Buku Kas Umum dapat dibuat dalam bentuk buku atau lembaran
yang dibuat per bulan.
(C) Semua transaksi yang melalui bank baik penerimaan mapun
pengeluaran harus dicatat dalam Buku Bantu Bank.
(D) Pembukuan antara Buku Kas Umum dengan Buku Bantu Bank
dapat dilakukan secara langsung, yaitu:
1. Penyetoran/pengambilan uang dari Kas ke Bank atau
sebaliknya merupakan Penggeseran Uang; dan
2. Penerimaan/pengeluaran uang melalui Bank yang merubah
keadaan uang, maka dibukukan langsung dalam Buku Kas
Umum dan Buku Bantu Bank.
PENCATATAN PENATAUSAHAAN
LAPORAN
LAPORAN
SEMESTER II
SEMESTER I
PALING LAMBAT
PALING LAMBAT
MINGGU KEEMPAT
MINGGU KEEMPAT
BULAN JANUARI
BULAN JULI
TAHUN ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN
BERIKUTNYA
BERJALAN
PP No 60 Th 2014 Pasal 24
Permenkeu No 93/PMK.07/2015
PP No 43 Th 2014 Pasal 103 – 104
Permendagri No 113 Th 2014 pasal 37 - 42
PANGUL
U
106
FORMAT
LAPORAN REALISASI
PELAKSANAAN APBDesa
SEMESTER PERTAMA
KODE URAIAN JUMLAH JUMLAH LEBIH/ KET.
REKENING ANGGARAN REALISASI KURANG
1 PENDAPATAN
1 1 Pendapatan Asli Desa
1 1 1 Hasil Usaha
1 1 1 1 Badan Usaha Milik Desa
1 1 1 2 Tanah Kas Desa
1 1 2 Hasil Aset
1 1 2 1 Tambatan Perahu
1 1 2 2 Pasar Desa
1 1 2 3 Tempat Pemandian Umum
1 1 2 4 Jaringan Irigasi
1 1 3 Swadaya, Partisipasi dan Gotong
Royong
1 1 4 Lain-lain Pendapatan Asli Desa
1 2 Pendapatan Transfer
1 2 1 Dana Desa
1 2 2 Bagian dari hasil pajak & retribusi
daerah kabupaten/ kota
1 2 3 Alokasi Dana Desa
1 2 4 Bantuan Keuangan
1 2 4 1 Bantuan Provinsi
1 2 4 2 Bantuan Kabupaten / Kota
JUMLAH PENDAPATAN
KODE URAIAN JUMLAH JUMLAH LEBIH/ KET.
REKENING ANGGARAN REALISASI KURANG
2 BELANJA
2 1 Bidang Penyelenggaraan Pem. Desa
2 1 1 PenghasilanTetap danTunjangan
2 1 2 Operasional Perkantoran
2 1 3 Operasional BPD
2 1 4 Operasional RT/ RW
JUMLAH BELANJA
SURPLUS / DEFISIT
KODE URAIAN JUMLAH JUMLAH LEBIH/ KET.
REKENING ANGGARAN REALISASI KURANG
3 PEMBIAYAAN
3 1 Penerimaan Pembiayaan
3 1 1 SILPA
3 1 2 Pencairan Dana Cadangan
3 1 3 Hasil Kekayaan Desa Yang di pisahkan
JUMLAH ( RP )
3 2 Pengeluaran Pembiayaan
3 2 1 Pembentukan Dana Cadangan
3 2 2 Penyertaan Modal Desa
JUMLAH ( RP )
DISETUJUI OLEH
KEPALA DESA …………………
TTD
(……………………………….)
FORMAT
LAPORAN REALISASI
PENGGUNAAN DANA
DESA
SEMESTER PERTAMA
LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA DESA
SEMESTER . . . . . . . . . . . . TAHUN ANGGARAN . . . . . . . .
PEMERINTAH DESA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KECAMATAN . . . . . . . . . . . . . . . . .
KABUPATEN/ KOTA . . . . . . . . . . . .
Pagu Desa Rp. .................................
Disetujui Oleh
Bendahara Desa ...................... Kepala Desa .....................
.............................................. ..............................................
SANKSI
pasal 28 UU No 6 Th 2014, disebutkan bahwa
Kepala Desa yang tidak melaksanakan
kewajiban dikenai sanksi administratif berupa
teguran lisan dan/atau teguran tertulis. Dalam
hal sanksi administratif tidak dilaksanakan,
dilakukan tindakan pemberhentian sementara
dan dapat dilanjutkan dengan pemberhentian.
SANKSI
PP No 60 Th 2014 pasal 25, dalam hal
Kepala Desa tidak atau terlambat
menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana desa,
bupati/walikota dapat menunda
penyaluran dana desa sampai dengan
disampaikannya laporan realisasi
penggunaan dana desa.
SANKSI
PP No 22 Th 2015 pasal 27, disebutkan bahwa
(1) Dalam hal terdapat SiLPA Dana Desa lebih dari 30 % pada akhir tahun
anggaran sebelumnya, bupati/walikota memberikan sanksi administratif
Pangulu yang bersangkutan.
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa penundaan penyaluran
Dana Desa tahap I tahun anggaran berjalan sebesar SiLPA Dana Desa.
(3) Dalam hal pada tahun anggaran berjalan masih terdapat SiLPA Dana Desa
lebih dari 30%, bupati/walikota memberikan sanksi administratif kepada
Nagori yang bersangkutan.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa pemotongan Dana Desa
tahun anggaran berikutnya sebesar SiLPA Dana Desa tahun berjalan.
(5) Pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
menjadi dasar Menteri melakukan pemotongan penyaluran Dana Desa untuk
kab/kota tahun anggaran berikutnya.
(6) Ketentuan mengenai pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (3) diatur dengan peraturan bupati/walikota.
DISKUSI KELOMPOK
Peserta dibagi berdasarkan asal desa, masing-masing
kelompok mengisi format:
Hasil kerja tiap kelompok untuk saling menukar hasil kerjanya 116