Anda di halaman 1dari 47

Keseimbangan Air dan

Natrium

Yusuf Julhijrianto, dr.

Pembimbing
Nunuk Mardiana, dr., Sp.PD, K-GH, FINASIM
Komposisi cairan tubuh
• Sebagian besar berat badan
tubuh manusia adalah air.

Newborn Adult
Adult Male
Infant Female
(60%)
(80%) (50%)
Fluid Gains and Losses
• Sumber Cairan :
• Sekitar 2500 mL/hari.
• Dibutuhkan untuk mengimbangi
kehilangan cairan.
• Melalui :
• Makan (1000 mL)
• Minum (1200 mL)
• Metabolisme (300mL)
• Kehilangan Cairan :
• Hilangnya cairan tubuh sekitar 2500
mL/hari melalui urine, feces dan
insensible water loss.
• Demam dapat meningkatkan jumlah
cairan yang hilang.
• Variasi jumlah keluarnya keringat sesuai
dengan aktivitas dapat menyebabkan
hilangnya
Fundamentals of Anatomy & Physiologycairan secara
/ Frederic H. Martini –signifikan.
Seventh Edition
https://ecampusontario.pressbooks.pub/humannutrition/chapter/regulation-of-water-balance/
Kompartemen Cairan
• ECF dan ICF
• ECF dan ICF disebut sebagai
Kompartemen Cairan.
• Dipisahkan oleh membran plasma

Fundamentals of Anatomy & Physiology / Frederic H. Martini – Seventh Edition


Figure 27-1b The Composition of the Human Body

WATER 60%

ICF ECF
Intracellular Interstitial
fluid 33% fluid 21.5%

Plasma 4.5%

Solids 40% Other


(organic and inorganic materials) body
fluids
(1%)

SOLIDS 40%

Adult males
A comparison of the body compositions of adult
males and females, ages 18–40 years.
Figure 27-1b The Composition of the Human Body

WATER 50%

ICF ECF
Intracellular Interstitial
fluid 27% fluid 18%

Plasma 4.5% Other


body
fluids
Solids 50% (1%)
(organic and inorganic materials)

SOLIDS 50%

Adult females
A comparison of the body compositions of adult
males and females, ages 18–40 years.
Figure 27-1a The Composition of the Human Body

SOLID COMPONENTS
(31.5 kg; 69.3 lbs)

Kg

Proteins Lipids Minerals Carbohydrates Miscellaneous


The body composition (by weight, averaged for both
sexes) and major body fluid compartments of a 70-kg
individual.
Kation dan anion pada cairan tubuh
Pergerakan Cairan
Pertukaran Cairan
• Perpindahan cairan dan bahan antara ICF dan ECF menyeberangi membran sel
terjadi dengan cara :
a. Osmosis  H2O
• Osmolalitas: kadar solutes dalam satu liter air.
• Osmolaritas: kadar solutes dalam satu liter larutan.
• Tonisitas: perbandingan tekanan osmotic antara dua larutan yang dipisahkan oleh membrane semipermeable.
• Konsentrasi osmotic dari ICF dan ECF adalah identik.
• Osmosis mengeliminasi perbedaan kecil dari konsentrasi ICF dan ECF, karena membrane plasma permeable
terhadap air
b. Diffusi  CO2, O2, Ureum
c. Carrier-mediated transport  Facilitated diffusion (Glukosa) & Active transport (Na, K
Pump)
• Membran Plasma bersifat selektif permeabel.

Fundamentals of Anatomy & Physiology / Frederic H. Martini – Seventh Edition


Pergerakan cairan antara ECF - ICF
Sebagai respon dari gradien osmotic.
Jika konsentrasi osmotic ECF meningkat :
• Cairan akan menjadi hypertonic terhadap ICF
 Air pindah dari sel ke ECF  Sel mengkerut
• Jika konsentrasi osmotic ECF menurun :
• Cairan akan menjadi hypotonic terhadap ICF 
Air pindah dari ECF ke Sel  Sel membengkak
(edema)
• Volume ICF jauh lebih besar dari pada
volume ECF  ICF bertindak sebagai
cadangan air  Mencegah perubahan
osmotic yang besar di ECF.

Fundamentals of Anatomy & Physiology / Frederic H. Martini – Seventh Edition


Keseimbangan Cairan
• Air bersirkulasi dengan bebas di kompartemen ECF.
• ECF dan ICF normalnya berada dalam keseimbangan osmotic.
• Tidak ada sirkulasi dalam skala besar antara ECF dan ICF.

Fundamentals of Anatomy & Physiology / Frederic H. Martini – Seventh Edition


Pergerakan Cairan di
dalam ECF

• Tekanan Hidrostatik
• Mendorong air keluar
plasma  Menuju cairan
interstitial
• Tekanan koloid osmotik
• Menarik air keluar cairan
interstitial  Menuju
plasma
Hormon Regulasi Utama

• Hormon-hormon yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan


elektrolit :
1. ADH
2. Aldosterone
3. Natriuretic peptides

Fundamentals of Anatomy & Physiology / Frederic H. Martini – Seventh Edition


Antidiuretic Hormone (ADH)
• Disekresi oleh osmoreseptor neuron di hipotalamus.
• Osmoreseptor di hipotalamus mengawasi konsentrasi osmotic ECF  apabila
terjadi perubahan konsentrasi osmotic ECF  Mengubah aktivitas
osmoreseptor
• Bila konsentrasi ECF menurun  Inhibisi Osmoreseptor  Sekresi ADH menurun 
peningkatan pengeluaran air melalui urine oleh ginjal & penekanan respon haus.
• Bila konsentrasi ECF meningkat  Stimulasi Osmoreseptor  Sekresi ADH meningkat
 reabsorpsi air di ginjal meningkat & merangsang respon haus
• Tingkat pelepasan ADH bervariasi sesuai dengan konsentrasi osmotic 
semakin tinggi konsentrasi osmotic maka akan makin meningkatkan pelepasan
ADH begitu juga sebaliknya.

Fundamentals of Anatomy & Physiology / Frederic H. Martini – Seventh Edition


Aldosterone “Water Follows Salt”
• Disekresikan oleh korteks adrenal • Konsentrasi aldosterone yang
sebagai respon terhadap : tinggi pada plasma 
• Peningkatan K+ atau penurunan Na+ menyebabkan ginjal
dalam darah menahan/reabsorpsi Na+ 
• Diaktifasi oleh sistem renin– sehingga menstimulasi retensi
angiotensin dari air
• berfungsi untuk menentukan
tingkat reabsorpsi Na+ dan sekresi
K+ pada DCT (distal convoluted
tubule) dan collecting system
Fundamentals of Anatomy & Physiology / Frederic H. Martini – Seventh Edition
Natriuretic Peptides
• Dilepaskan oleh sel otot jantung sebagai respon terhadap peregangan
dinding jantung yang abnormal
• Mempunyai efek
• Menekan rasa haus

• Memblok pelepasan dari ADH dan Aldosterone  menyebabkan


diuresis  volume plasma turun  tekanan darah turun

Fundamentals of Anatomy & Physiology / Frederic H. Martini – Seventh Edition


Kehilangan Cairan Asupan Cairan
• Dehidrasi Ringan • Distribusi dari cairan masuk
• Terjadi saat air yang hilang > air yang didapat. • Jika cairan masuk, namun elektrolit tetap :
• Jika cairan hilang namun elektrolit • Volume ECF meningkat  ECF menjadi hypotonic
tetap/dipertahankan  Konsentrasi osmotic terhadap ICF  Cairan bergerak dari ECF ke ICF.
ECF meningkat  Air pindah dari ICF ke ECF. • Dapat mengakibatkan overhidrasi (water excess).
• Perubahan di ECF kecil. • Jika kelebihan cairan bergeser masuk ke ICF 
terjadi gangguan fungsi sel.
• Kehilangan cairan yang berat • Penyebab Overhidrasi
• Penyebab : • Asupan cairan yang berlebih.
• Pengeluaran keringat berlebih. • Injeksi larutan hypotonic ke dalam aliran darah.
• Konsumsi air yang tak adekuat. • Gangguan endokrin : c/ produksi ADH yang
• Muntah berulang. berlebihan.
• Diare berat. • Ketidak mampuan untuk mengeliminasi kelebihan
cairan di urine :
• Respon Homeostatic
• CKD
• Mekanisme fisiologis (ADH & sekresi renin).
• Gagal Jantung
• Perubahan perilaku (meningkatkan asupan cairan). • Sirosis

Fundamentals of Anatomy & Physiology / Frederic H. Martini – Seventh Edition


Fluid Shifts between the ICF and ECF

Intracellular Extracellular The ECF and


fluid (ICF) fluid (ECF) ICF are in
balance, with
the two
solutions
isotonic.

Decreased ECF volume Water loss from


ECF reduces
volume and
makes this
solution
hypertonic with
respect to the ICF.

Decreased ICF volume Increased An osmotic water


ECF volume shift from the ICF
into the ECF
restores osmotic
equilibrium but
reduces the ICF
volume.
Perubahan Besar Pada Volume ECF

• Dikoreksi oleh mekanisme homeostatic yang meregulasi volume dan


tekanan darah
• Jika Volume ECF meningkat  Volume darah meningkat
• Jika Volume ECF turun  Volume darah turun

Fundamentals of Anatomy & Physiology / Frederic H. Martini – Seventh Edition


The Integration of Fluid Volume Regulation and Sodium Ion
Concentrations in Body Fluids

www.austincc.edu
Keseimbangan Elektrolit
• Tingkat pemasukan dan kehilangan setiap elektrolit dalam tubuh harus
seimbang :
• Konsentrasi elektrolit secara langsung mempengaruhi keseimbangan cairan.
• Masalah yang paling sering terjadi dengan keseimbangan elektrolit disebabkan
karena ketidakseimbangan antara pemasukan dan kehilangan dari ion natrium.
• Masalah dengan keseimbangan kalium lebih jarang terjadi, tetapi lebih
berbahaya dari pada ketidakseimbangan natrium.
• Natrium :
• Adalah kation dominan pada ECF  Natrium menyediakan 90% dari
konsentrasi osmotic ECF

Fundamentals of Anatomy & Physiology / Frederic H. Martini – Seventh Edition


Keseimbangan Natrium

Jumlah total dari Natrium di ECF mewakili keseimbangan antara 2 faktor :


1. Ion Natrium yang diserap di epitel digestif
2. Ion Natrium yang dikeluarkan di urine dan keringat
Mekanisme regulasi Na+ mengakibatkan berubahnya volume ECF
• Untuk menjaga kestabilan konsentrasi

Fundamentals of Anatomy & Physiology / Frederic H. Martini – Seventh Edition


The Homeostatic Regulation of Normal Sodium Ion Concentrations in Body Fluids

HOMEOSTASIS
Start
Normal Na
concentration
in ECF
HOMEOSTASIS HOMEOSTASIS
DISTURBED RESTORED
Decreased Na Increased Na
levels in ECF levels in ECF

Osmoreceptors Water loss reduces


in hypothalamus ECF volume,
inhibited concentrates ions
ADH Secretion Decreases
As soon as the osmotic
concentration of the ECF
drops by 2 percent or more,
ADH secretion decreases, so
thirst is suppressed and
water losses at the kidneys
increase.
The Homeostatic Regulation of Normal Sodium Ion Concentrations in Body Fluids

ADH Secretion Increases Recall of Fluids


The secretion of ADH Because the ECF
restricts water loss and osmolarity increases,
stimulates thirst, promoting water shifts out of
additional water the ICF, increasing
consumption. ECF volume and
lowering Na
concentrations.
Osmoreceptors
in hypothalamus
stimulated

HOMEOSTASIS
HOMEOSTASIS RESTORED
DISTURBED
Decreased Na

Increased Na levels in ECF
levels in ECF

HOMEOSTASIS
Start
Normal Na
concentration
in ECF
Gangguan Keseimbangan Elektrolit

Hiponatremia HIpokalemia

Gangguan Keseimbangan Gangguan Keseimbangan Kalium


Natrium

Hipernatremia Hiperkalemia

Buku ajar IPD PAPDI edisi VI


Hiponatremia
Gangguan Keseimbangan Natrium
 Na  kation dominan ECF
 Kadar normal 136-142 mEq/L
 Bila konsentrasi Na berubah 
tekanan osmotic ECF juga berubah
 Penentu utama osmolalitas plasma

POsm = 2 x Na plasma + (Glucose/18)+(BUN/2.8)


Normal = 280-295 mOsm/L

Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th ed.


Hiponatremia
• Konsentrasi Na+ plasma <135 mEq/L.
• Manifestasi Klinis :
• Tingkat keparahan gejala tergantung pada tingkat keparahan hiponatremia dan
tingkat kecepatan penurunan Natrium.
• Akut : Berkembang <48 jam  Gelaja berat seperti penurunan kesadaran,
kejang.
• Kronis : Berkembang >48 jam  Umumnya asimtomatik, gejala tidak berat
seperti lemas dan, mengantuk.
• Tanda dan gejala yang muncul lebih disebabkan oleh peningkatan volume ICF
dan peningkatan volume sel-sel otak dari pada karena penurunan natrium
serum.

Buku ajar IPD PAPDI edisi VI


Hiponatremia
Diagnosis

• Anamnesa dan PF : Untuk • Pemeriksaan Laboratorium :


mengidentifikasi hipovolemic • Osmolalitas Plasma
dan hiponatremia (Diare, luka • Osmolalitas Urine
bakar, muntah-muntah) • Konsentrasi Natrium Urine
• Pemeriksaan Radiologi : Untuk • Serum Kalium
menilai apakah terdapat kelainan • Serum Glukosa
pada paru atau CNS yang • Lipid Darah
mengakibatkan (Hiponatremia)
Tata Laksana
Pengobatan
• Pengobatan pada pasien sesuai dengan etiologi penyakit, tingkat perkembangan
hyponatremia, keparahan serta tanda dan gejala klinis.
• Hiponatremia yang berkembang dengan cepat perlu ditangani dengan cepat,
sebaliknya hiponatremia yang berkembang dengan lambat ditangani perlahan.
• Goals of Therapy :
1. Untuk meningkatkan konsentrasi Natrium plasma secara perlahan
2. Untuk mengganti defisit natrium atau kalium atau keduanya
3. Untuk mengkoreksi etiologi yang mendasarinya.
• Basic Principles of Correction :
• koreksi cepat di indikasikan pada keadaan akut (<48hours) yang menunjukan gejala atau
hiponatremia berat. (serum Na <120 mEq/L).
• Pasien pada kasus kronis memiliki resiko keparahan yang kecil, namun koreksi yang cepat
dapat menyebabkan demyelinasi. Gunakan terapi yang lebih lambat seperti pembatasan
cairan.
Hipernatremia
Hipernatremia
• Konsentrasi Na+ plasma >145 mEq/L.
• Terjadi Bila :
• Adanya defisit cairan tubuh akibat ekskresi air > ekskresi Na atau asupan air
yg kurang.
• Penambahan Na melebihi jumlah cairan dalam tubuh. Ex : koreksi bikarbonat
berlebihan pada asidosis metabolik.
• Masuknya air tanpa elektrolit ke dalam sel. Ex : pada olahraga berat  as.
Laktat intrasel meningkat  osmolalitas meningkat  air dari ekstra masuk
ke intrasel.

Buku ajar IPD PAPDI edisi VI


Hipernatremia
Hipernatremia
www.grepmed.com/images/3789/hypernatremia-differential-nephrology-diagnosis-algorithm-causes
Diagnosis
• Anamnesa dan PF • Pemeriksaan Laboratorium :
• Anamnesa harus fokus pada ada • Pengukuran osmolalitas serum dan
atau tidaknya rasa haus berlebih, urine.
polyuria, dan atau sumber • Konsentrasi Natrium urine.
eksternal untuk terjadinya
kehilangan air, seperti diare.
• Pemeriksaan fisik harus mencakup
pemeriksaan neurologis dan
penilaian ECFV.
• Dokumentasi tentang asupan
cairan harian dan keluaran urine
harian.
Pengobatan
• Mengatasi penyebab yang mendasarinya.
• Mengoreksi hipertonisitas yang ada.
• Goals of Therapy :
1. Mengkoreksi konsentrasi Natrium serum sampai 145 mEq/L.
2. Pada pasien dengan kejang  Berikan antikonvulsan dan ventilasi yang
adekuat.
Koreksi

Harrison’s Manual Of Medicine – 18 th Edition


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai