Anda di halaman 1dari 17

GAGAL JANTUNG

DAN
GAGAL NAFAS

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 14

Abdurahman Gibran Raffani


Aura Jessica Putri
Ita Suhaeti
Kartika Triya Wardhani
DEFINISI GAGAL
JANTUNG

Gagal jantung adalah suatu kegagalan


Penyakit Gagal Jantung yang dalam
pemompaan (di mana cardiac output
istilah medisnya disebut dengan "
tidak mencukupi kebutuhan metabolik
Heart Failure atau Cardiac Failure",
tubuh) sedangkan tekanan pengisian ke
merupakan suatu keadaan darurat
dalam jantung masih cukup tinggi,
medis dimana jumlah darah yang
mekanisme yang mendasar tentang
dipompa oleh jantung seseorang
gagal jantung termasuk kerusakan sifat
setiap menitnya {curah jantung
kontraktilitas jantung yang berkurang
(cardiac output)} tidak mampu
dan vetrikel tidak mampu memompa
memenuhi kebutuhan normal
keluar darah sebanyak yang masuk
metabolisme tubuh.
selama diastole.
PENYEBAB GAGAL JANTUNG

Disfungsi miokard (kegagalan miokardial)



Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (systolic overload)

Beban volume berlebihan-pembebanan diastolic (diastolic overload)

Peningkatan kebutuhan metabolic-peningkatan kebutuhan yang

berlebihan (demand overload)
Gangguan pengisian (hambatan input)

Kelainan Otot Jantung

Aterosklerosis Koroner

Hipertensi Sistemik / Pulmonal

Peradangan dan Penyakit Miokardium

Penyakit jantung

Faktor sistemik

Patofisiologi Gagal
Jantung
1. Aterosklerosis Koroner
Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya
aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam
laktat). Infark Miokardium biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.

2. Hipertensi artenal
Hipertensi sistemik/ pulmonal (peningkatan afterload) meningkatkan beban kerja
jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. Efek
tersebut (hipertrofi miokard) dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi karena
akan meningkatkan kontraktilitas jantung
3. Penyakit otot degenerative atau inflamasi
hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal, dan akhrinya terjadi
gagal jantung.Peradangan dan penyakit miokarium degeneratif berhubungan dengan
gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung,
menyebabkan kontraktilitas menurun.
KLASIFIKASI
GAGAL JANTUNG
Menurut derajat sakitnya:
• Derajat 1: Tanpa keluhan, masih bisa melakukan aktivitas fisik sehari-hari
tanpa disertai kelelahan ataupun sesak napas
• Derajat 2: Ringan, aktivitas fisik sedang menyebabkan kelelahan atau
sesak napas, tetapi jika aktivitas ini dihentikan maka keluhan pun hilang
• Derajat 3: Sedang, aktivitas fisik ringan menyebabkan kelelahan atau sesak
napas, tetapi keluhan akan hilang jika aktivitas dihentikan
• Derajat 4: Berat, tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari, bahkan
pada saat istirahat pun keluhan tetap ada dan semakin berat jika melakukan
aktivitas walaupun aktivitas ringan.
Menurut lokasi terjadinya :

• Gagal jantung kiri


Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri, karena ventrikel kiri tidak
mampu memompa darah yang datang dari paru. Peningkatan tekanan dalam
sirkulasi paru menyebabkan cairan terdorong kejaringan paru.  
• Gagal jantung kanan
Bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol adalah kongesti visera dan
jaringan perifer. Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu
mengosongkan volume darah dengan adekuat sehingga tidak dapat
mengakomodasi semua darah yang secara normal kembali dari sirkulasi vena.
MANIFESTASI
KLINIS

Pada Gagal Jantung Kiri Pada Gagal Jantung Kanan adalah :


adalah :  Kongetif jaringan perifer dan
 Dispnea viseral
 Batuk  Edema ekstrimitas bawah
 Mudah Lelah (edema dependen)
 Kegelisahan dan  Anorexia dan mual.
kecemasan  Nokturia
KOMPLIKASI GAGAL JANTUNG
DAN PENCEGAHAN GAGAL
JANTUNG

Komplikasi : Pencegahan :
 Trombosis vena dalam, karena  Tidak merokok
pembentukan bekuan vena karena  Mengendalikan kondisi tertentu,
stasis darah. seperti tekanan darah tinggi,
 Syok kardiogenik akibat disfungsi kolesterol tinggi dan diabetes
nyata dari jantung.  Tetap aktif secara fisik
 Toksisitas digitalis akibat  Makan makanan yang sehat
pemakaian obat-obatan digitalis.  Menjaga berat badan yang sehat
 Mengurangi dan mengelola stres
DEFINISI GAGAL NAFAS

Gagal nafas adalah kegagalan


Gagal napas adalah kondisi
sistem pernafasan untuk
kegawatan medis yang terjadi
mempertahankan pertukaran
akibat gangguan serius pada
oksigen dan karbondioksida
sistem pernapasan, sehingga
dalam jumlah yang dapat
menyebabkan tubuh
mengakibatkan gangguan pada
kekurangan oksigen.
kehidupan.
ETIOLOGI GAGAL NAFAS
 Depresi Sistem saraf pusat : Mengakibatkan gagal nafas karena ventilasi
tidak adekuat.
 Gangguan ventilasi : Gangguan ventilasi disebabkan oleh kelainan
intrapulmonal maupun ekstrapulmonal.
 Gangguan kesetimbangan ventilasi perfusi (V/Q Missmatch) :
Peningkatan deadspace (ruang rugi), seperti pada tromboemboli,
emfisema, dan bronkhiektasis.
 Trauma : Disebabkan oleh kendaraan bermotor dapat menjadi penyebab
gagal nafas.
 Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks : Merupakan kondisi yang
mengganggu ventilasi melalui penghambatan ekspansi paru.
 Penyakit akut paru : Pnemonia disebabkan oleh bakteri dan virus.
PATOFISIOLOGI
GAGAL NAFAS
Penurunan respon pernafasan => Kegagalan pernafasan ventilasi =>

Hipoventilasi alveoli => Gangguan difusi dan retensi CO2 => Hipoksia

jaringan => Paru-paru => PCO2 meningkat => Depresi pusat

pernafasan => Hiperventilasi (takipnea) => Bradipnea => Gagal Nafas.


KLASIFIKASI GAGAL
NAFAS
Menurut Tipenya :
1. Tipe I : disebut gagal nafas normakapnu hipoksemia : PaO2 rendah dan PCO2 normal.
Gagal nafas hipoksemia (tipe I) ditandai dengan menurunnya tekanan arterial oksigen (Pa
O2) hingga dibawah 60 mmHg dengan tekanan arterial karbondioksida yang normal atau
rendah.

2. Tipe II : disebut gagal nafas hiperkapnu hipoksemia : PaO2 rendah dan PCO2 tinggi.
Gagal nafas hiperkapnia (tipe II) ditandai dengan meningkatnya PaCO 2 melibihi 50 mmHg.
Hipoksemia biasa terjadi pada pasien dengan gagal nafas tipe ini yang bernafas dengan
udara ruangan.
Menurut jenisnya dibagi menjadi dua :

Gagal napas akut : Gagal napas akut terjadi dalam hitungan menit hingga jam,
yang ditandai dengan perubahan hasil analisa gas darah yang mengancam jiwa.
Gagal napas akut timbul pada pasien yang keadaan parunya normal secara
struktural maupun fungsional sebelum penyakit timbul.

Gagal napas kronik, gagal napas kronik terjadi dalam beberapa hari. Biasanya
terjadi pada pasien dengan penyakit paru kronik, seperti bronkhitis kronik dan
emfisema.
MANIFESTASI KLINIS GAGAL
NAFAS
 Tanda :  Gejala
 Gagal nafas total  Hiperkapnia yaitu penurunan
• Aliran udara di mulut, hidung tidak kesadaran (PCO2).
dapat didengar/dirasakan.  Hipoksemia yaitu takikardia,
• Pada gerakan nafas spontan terlihat
pengunaan alat bantu nafas,
retraksi supra klavikula dan sela iga
serta tidak ada pengembangan dada
takipnea, menurunnya volume
pada inspirasi. tidal, pola nafas ireguler atau
• Adanya kesulitan inflasi paru terengah-engah,
dalam usaha memberikan ventilasi  Sianosis (warna kebiruan)
buatan. dikarenakan rendahnya kadar
 Gagal nafas parsial oksiegen dalam darah.
• Terdengar suara nafas tambahan  Kebingungan dan perasaan
gargling, snoring, growing dan mengantuk akibat tingginya
whizing.
kadar karbondioksida dan
•Adanya retraksi dada.
peningkatan keasaman darah.
KOMPLIKASI GAGAL
NAFAS

Paru: emboli paru, Gastrointestinal:


fibrosis dan Jantung: cor
perdarahan, distensi
komplikasi sekunder pulmonale, hipotensi,
lambung, ileus
penggunaan penurunan kardiak
paralitik , diare dan
ventilator output
pneumoperitoneum.

Polisitemia : Infeksi Ginjal: gagal


(dikarenakan nosokomial: ginjal akut dan
hipoksemia yang lama pneumonia, ketidaknormalan
sehingga sumsum infeksi saluran elektrolit asam
tulang memproduksi kemih, sepsis. basa.
eritrosit

Anda mungkin juga menyukai