GERD
Dwi Ilfarah
Definisi dispepsia
Gejala dari suatu penyakit
SCBA : rasa tidak nyaman, mual, cepat penuh,
kembung dan muntah
Refluks cairan lambung ke esofagus
Fungsional dan organik
DISPEPSIA???
TERAPI GERD?
Dispepsia organik
Tukak peptik, gastritis berat dengan erosi, mucosal
associated limfoid tissue (MALT), gastropati NSAID
Uninvestigated dyspepsia :
Belum dilakukan laboratorium, penunjang dan
endoskopi
Terapi empiris
Diagnosis dispepsia fungsional :
12 minggu
Tidak ada bukti organik
Tidak ada bukti berhubungan dengan defekasi, IBS
Prevalensi DF cukup banyak :60 %
Patofisiologi belum jelas
Hubungan asam lambung dan dispepsia fungsional
1. Meningkatnya sekresi asam lambung
2. Meningkatnya respon terhadap gastrin releasing
peptide
3. Meningkatnya sensitivitas viseral terhadap asam
4. Perubahan respon terhadap sekretin dan
kolesistekinin
5. Perubahan motilitas karena pengaruh asam
Pendekatan diagnosis
1. Anamnesis : alkohol, NSAID, penurunan BB,
disfagia, perdarahan scba
2. Laboratorium : DPL, kimia darah, EKG, H. pylori
3. USG abdomen
4. Endoskopi
5. Gastric empty study manometry
6. 24 h ph monitoring
Terapi
Empiris
Terapi awal : prokinetik dan sekretori
Hindari makanan/minuman yang memicu
Obat antianxietas atau antideppresan
Terapi
Prokinetik :
dopaminergik : domperidon, metoklopramid
serotonergik : ondansentron
Antisekresi
H2 bloker : ranitidin, cimetidin
PPI
Antacid
Sitoprotektor : sukralfat, rebamipide
(meningkatkan prostaglandin dan aliran darah
mukosa)
Antianxiety atau antidepressan
Alarm symptoms
Penurunan BB
Anemia
Disfagia
Reccurent vomiting
Hematemesis melena
Massa Abdominal
GERD
Gejala atau kerusakan mukosa yang diakibatkan oleh
refluks abnormal isi lambung ke kerongkongan atau
lebih, ke dalam rongga mulut
GERD dapat diklasifikasikan sebagaipenyakit refluks
nonerosif (NERD) atau penyakit refluks erosif (ERD)
berdasarkan ada tidaknya kerusakan mukosa esofagus
yang terlihat pada endoskopi
epidemiologi
Insidens GERD
Western : 10-20 %
Asia: 3-5 %
Indonesia :
prevalensi esofagitis pada 127 pasien endoskopi
dengan dispepsia 22,8 % dengan bentuk ringan 90 %
kasus
Faktor Risiko
Obesitas
Laki-laki
Usia tua
Gaya hidup
Hiatus hernia
Obat-obatan seperti nitrat, calsium chanel bloker
patofisiologi
1. Ketahanan mukosa esofagus
- sawar antirefluks , meminimalkan frekuensi dan
volume refluksat
- bersihan lumen, meminimalkan lama kontak
refluksat dan epitel esofagus
- resistensi epitel, meminimalkan kerusakan mukosa
selama kontak
2. Faktor agresif : sekresi gaster dan kompetensi pylorus
Manifestasi Klinis
Gejala tipikal : regurgitasi asam, rasa terbakar di dada
(heart burn)
Gejala atipikal : nyeri epigastrium , dispepsia, mual,
kembung dan bersendawa
Gejala ekstraesofageal : batuk kronis, radang
tenggorokan, erosi gigi
Diagnosis
Uji PPI : PPI dosis tinggi selama 1-2 minggu , positif
jika terdapat perbaikan 50-75 %
Monitoring ph esofagus
Endoskopi UGI
Manometri esofagus
GERDQ : >8
Diagnosis NERD
• Gejala klinik tipikal GERD
• Tidak ditemukannya mucosal break pada
pemeriksaan endoskopi SCBA
• Pemeriksaan pH esofagus dengan hasil positif
• Terapi empiris yang banyak dikenal dengan Proton
Pump Inhibitor (PPI) Test dengan hasil positif.
Diagnosis banding
Hiatus hernia
Esophageal stricture
Esophageal cancer
Chest pain of cardiac origin
Functional dyspepsia
Alarm features for GERD
Odynophagia
Dysphagia Bleeding
Alarm
features
Grade C Grade D
One or more mucosal One or more mucosal
breaks, that are breaks, that involve at
continuous between the least 75% of
tops of two or more the oesophageal
mucosal folds, but which circumference
involve less than 75% of
the circumference
Savary & Miller. The Esophagus. In: Handbook & Atlas of Endoscopy.
Solothurn, Switzerland: Verlag Gassman AG, 1978: 119–205.
Grade I esophagitis
Savary-Miller classification
Savary-Miller classification
www.gastrolab.net
Grade III esophagitis
Savary-Miller classification
Savary-Miller classification
Stricture
Nadel, UCHC.
Grade V esophagitis
Savary-Miller classification
Moderate Barrett’s
oesophagus
Nadel/Saint Francis Hospital. In: Gastrointestinal Pathology. Fenoglio-Preiser, New York: Raven Press, 1989: 96–100.
Manajemen dan terapi
Modifikasi gaya hidup
peningkatan head of bed, berhenti merokok dan minum
alkohol, turunkan berat badan, batasi asupan lemak , hindari
penggunaan NSAID
Medis
Menekan produksi asam lambung :
protein pump inhibitor 1-2 kali sehari
H2 bloker
Mempertahankan ph> 4 penting untuk penatalaksanaan
GERD (inaktivasi pepsin meningkat )
Operasi antirefluks ( fundoplication) : kontroversi
Pertimbangan terapi GERD
PPI :
Cepat dalam menghilangkan keseluruhan gejala
Cepat dalam penyembuhan
Pendekatan Step-down
Yang dipilih :
Cepat dalam penghambatan asam
Omeprazole ? Rabeprazole ?
Lanzoprazole ? Esomeprazole ?
Pantoprazole ?
PENGOBATAN GERD:
Menghilangkan gejala / keluhan
Menyembuhkan lesi esofagus
Mencegah kekambuhan
Memperbaiki kualitas hidup
Mencegah timbulnya komplikasi
Alur pengobatan pada pelayanan primer
Terduga gerd
GERD Q
Alarm simptom
negatif positif
RUJUK
negatif
TES PPI
NEGATIF POSITIF
TERAPI GERD 8
GERD
MINGGU