Anda di halaman 1dari 102

FILSAFAT

ILMU
FK UHO
ILMU dan FILSAFAT
• Ilmu dan filsafat memiliki hubungan yang sangat
erat.
• Kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, dan
perkembangan ilmu memperkuat keberadaan
filsafat.
• Filsafat telah berhasil merubah pola pemikiran umat
manusia dari mitosentris ke logosentris.
• Dengan filsafat, pola pikir yang tergantung pada rasa
diubah menjadi pola pikir yang bergantung pada
rasio.
Hukum dan Teori
• Perubahan yang mendasar adalah ditemukannya
hukum-hukum alam dan teori teori ilmiah yang
menjelaskan perubahan yang tejadi pada alam dan
isinya.

• Dari penelitian alam jagad bermunculan ilmu


astrologi, kosmologi, fisika, kimia, sedangkan dari
manusia muncul biologi, sosiologi, antropologi dll.
ILMU dan TEKNOLOGI
• Selanjutnya ilmu berkembang dan terbagi dalam
berbagai disiplin yang masing masing membutuhkan
pendekatan, sifat, objek, tujuan, dan ukuran yang
berbeda, dalam disiplin dan spesialisasinya.
• Ilmu dan teknologi bekembang dan mulai kehilangan
rohnya yang fundamental dengan mengeliminasi
peran manusia, bahkan manusia tanpa sadar telah
menjadi budak ilmu dan teknologi.
FILSAFAT dan TUJUAN
• Filsafat ilmu berusaha mengembalikan ruh dan
tujuan luhur ilmu agar tidak menjadi bumerang
bagi kehidupan manusia.
• Salah satu tujuan filsafat ilmu adalah untuk
mempertegas bahwa ilmu dan teknologi adalah
instrumen (alat) dan bukan tujuan.
• Dalam keadaan yang demikian diperlukan satu
pandangan komprehensif tentang ilmu dan nilai-
nilai yang berkembang dalam
masyarakat/komunitas.
OBJEK Ilmu
• Pada dasarnya setiap ilmu memiliki dua macam
objek yaitu objek material dan objek formal
• Objek material adalah sesuatu yang dijadikan
sasaran penyelidikan (misalnya : tubuh manusia
pada ilmu kesehatan dan kedokteran),
• Objek formal adalah metode untuk memahami
objek material seperti pendekatan induktif dan
deduktif.
OBJEK Filsafat
• Filsafat memiliki objek material dan objek formal.
• Objek material filsafat adalah segala yang ada
dalam bentuk empiris, yang ada dalam pikiran dan
yang ada dalam kemungkinan.
• Objek formal filsafat adalah sudut pandang yang
menyeluruh, radikal dan rasional tentang segala
yang ada.
• Cakupan objek filsafat lebih luas dari ilmu karena
ilmu hanya mencakup yang empirIs.
KAJIAN Filsafat
• Pada awalnya ilmu berasal dari kajian filsafat
dimana filsafat melakukan pembahasan tentang
segala yang ada termasuk empiris.
• Kemudian ilmu berkembang dan bercabang
membentuk spesialisasi dan menampakkan
kegunaan yang praktis.
• Para filosof menyebut filsafat sebagai induk ilmu
karena ilmu moderen dan kontemporer
berkembang dari filsafat sehingga membentuk
teknologi yang bermanfaat.
CABANG Filsafat
Cabang filsafat meliputi:
1. Epistemologi (filsafat pengetahuan)
2. Etika (filsafat moral)
3. Estetika (filsafat seni )
4. Metafisika
5. Politik (filsafat pemerintahan)
6. Filsafat Agama
7. Filsafat Ilmu
8. Filsafat Pendidikan
9. Filsafat Hukum
10. Filsafat Sejarah
11. Filsafat Matematika
ARTI Filsafat
Untuk menjawab pertanyaan “apakah filsafat itu?”
A. Arti etimologis
B. Arti subjektif
C. Arti operasional
D. Arti objektif

A. Arti Etimologis
• Kata filsafat (bhs yunani) berarti “cinta akan hikmat”
• Philos berarti pencari
• Sophia berarti pengetahuan
MAKNA Filsafat
B. MAKNA SUBJEKTIF
Dalam hal ini setiap ahli dapat memberikan definisi
menurut pandangannya dan sesuai dengan apa yang
dipelajarinya.
C. MAKNA OPERASIONAL
Dalam hal ini yang dipikirkan adalah kegiatan apakah
yang dilakukan para filsuf ketika berfilsafat?
D. MAKNA OBJEKTIF
Filsafat oleh siapapun dan dimanapun dilakukan, akan
mempunyai arti yang sama.
Pengertian Filsafat
Filsafat merupakan suatu REFLEKSI dalam bentuk
kegiatan akal budi, maupun kegiatan perenungan
(suatu refleksi yang merupakan pengetahuan tahap
ke dua).
Pengertian yang diterima, direnungkan lebih lanjut,
sehingga selain pengertian tersebut, kita
mendapatkan pula suatu arti dan makna dari
pengertian tersebut.
Refleksi dalam filsafat cukup luas, seluruh aspek
kehidupan, dan tidak terbatas hanya pada bidang
atau tema tertentu.
TUGAS Filsafat
Pada dasarnya tugas filsafat adalah:
Menyajikan pertanyaan yang tidak disajikan
dalam empirik.
Mengadakan revolusi dalam persepsi.
Mencegah pemikiran rutin dan mengembalikan
pada pemikiran refleksi.
Mencegah pemikiran mekanistik dan
mengembalikannya pada pemikiran aktif dan
kreatif.
Pengetahuan Filsafat
• Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu,
• Kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu, dan
• Filsafat dimulai dengan keduanya.
• Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang
telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu.
• Jadi untuk mendapatkan pengetahuan yang benar
melalui filsafat adalah : ketahuilah apa yang sudah
diketahui dan ketahuilah pula apa yang belum
diketahui.
Karakteristik Filsafat
Karakteristik berpikir filsafat :
• Menyeluruh yakni hubungan ilmu dengan
ilmu lain dan kegunaannya.
• Mendasar yakni tidak percaya begitu saja
tentang kebenaran ilmu.
• Spekulatif dengan penuh pertanyaan tentang
apa itu logis, apa itu benar, apa arti dan
tujuan hidup dan sebagainya.
“Ilmu adalah suatu
kumpulan pengetahuan
yang berguna dan praktis
dan suatu metode untuk
memperoleh
pengetahuan”

Norman Campbell :
ILMU : rangkaian aktivitas manusia yang
rasional dan kognitif dengan berbagai
metode berupa aneka prosedur dan tata
langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai
gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan
atau keorangan untuk tujuan mencapai
kebenaran, memperoleh pemahaman,
memberikan penjelasan, ataupun
melakukan penerapan.
George Klubertanz :
• PENGETAHUAN LANGSUNG (direct
knowledge) berdasarkan pengenalannya
terhadap objek-objek pengalaman.
• PENGETAHUAN KEMANUSIAN (humanistic
knowledge) yang diperoleh karena
mempelajari
• PENGETAHUAN ILMIAH (scientific
knowledge) berdasarkan azas-azas yang
cocok dan dapat membuktikan kesimpulan
kebenaran.
DASAR-DASAR ILMU
dan PENGETAHUAN

KULIAH FILSAFAT ILMU FK UHO


PENGERTIAN Pengetahuan (1)
 Apa yang telah diketahui
 Hasil dari tahu, yaitu hasil dari kenal, sadar,
insaf, mengerti, dan pandai.
 Hasil proses usaha untuk tahu.
 Proses kehidupan yang diketahui langsung dari
kesadaran sendiri.

 Pengetahuan harus BENAR, karena kalau tidak


benar akan kontradiktif
PENGERTIAN Pengetahuan (2)
 Semua buah pikiran dan pemahaman
tentang dunia, yang diperoleh tanpa melalui
hipotetiko-dedukto-verifikasi, dinamakan
pengetahuan.
 Manusia adalah satu-satunya mahluk yang
mengembangkan pengetahuan secara
bersungguh-sungguh.
 Manusia terus mengembangkan
pengetahuannya untuk mengatasi MASALAH
kelangsungan hidupnya.
PENGERTIAN Pengetahuan (3)
• Melalui pengetahuan, manusia
memikirkan hal baru, menjelajah ufuk
baru, karena kehidupan bukan untuk
kelangsungan hidup saja.
• Pengetahuan dapat dikembangkan oleh
manusia melalui kemampuan berbahasa
dan kemampuan berpikir melalui
penalaran
DASAR Pengetahuan
suatu
 
• PENALARAN : suatu proses berpikir untuk
menarik kesimpulan berupa
pengetahuan.
• Penalaran menghasilkan pengetahuan yang
dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan
dengan perasaan, meskipun dikatakan bahwa
hatipun (kalbu) mempunyai logikanya sendiri
• BERPIKIR merupakan suatu kegiatan untuk
menemukan pengetahuan yang benar.
• Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang
mempunyai karakteristik tertentu dalam
menemukan kebenaran.
CIRI-CIRI Penalaran
1. Adanya suatu pola berpikir yang secara luas
dapat disebut LOGIKA.
> Kegiatan penalaran merupakan suatu proses
berpikir logis artinya kegiatan berpikir
menurut suatu pola tertentu

2. Sifat ANALITIK dari proses berpikirnya.


Manusia mampu melakukan penalaran artinya
mampu berpikir secara logis dan analitis.
> Penalaran ilmiah adalah suatu kegiatan
analisis yang menggunakan logika ilmiah
sedangkan penalaran lain menggunakan
logikanya sendiri pula.
TEORI Dasar Kebenaran
• Berpikir merupakan suatu kegiatan
untuk menemukan pengetahuan yang
benar.
• Pada setiap jenis pengetahuan tidak
sama kriteria kebenarannya karena
sifat dan watak pengetahuan itu
sendiri.
• Dalam teori kebenaran epistemologi
dikenal ada beberapa macam teori
kebenaran
PENGERTIAN Ilmu
• Ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode-metode tertentu yang
dapat digunakan untuk menerangkan gejala-
gejala tertentu di bidang pengetahuan
tersebut.
• Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang
memiliki ciri-ciri tertentu
• Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan
yang disistematisasikan.
PENGERTIAN Ilmu
• ILMU adalah bagian dari pengetahuan yang
mempunyai ciri, tanda, syarat tertentu yaitu
sistematik, rasional, empiris, universal,
objektif, dapat diukur, terbuka dan
kumulatif serta dapat dibuktikan
kebenarannya secara empiris.
• PENGETAHUAN adalah seluruh pemahaman
yang belum tersusun, baik mengenai
metafisik maupun fisik.
SEJARAH Perkembangan Ilmu
1. ZAMAN PURBA :
A. Masa Prasejarah (Zaman Batu)
B. Masa sejarah (15.000–600 tahun S.M.)
2. ZAMAN PENALARAN ( 600 SM-200 M)

3. ABAD PERTENGAHAN (500-1500 M)

4. ZAMAN MODERN (MULAI ABAD 14)


KAJIAN Filsafat Ilmu
Kajian mendalam tentang dasar-dasar ilmu perlu
menjawab persoalan berikut :
• Pertanyaan landasan ontologis,
• Pertanyaan landasan epistemologis
• Pertanyaan landasan aksiologis
Karena ketiganya berkaitan erat satu dengan yang
lainnya, maka ontologi ilmu berkaitan dengan
epistemologi ilmu dan ini berkaitan pula dengan
ontologi ilmu…
KAJIAN Filsafat Ilmu
Landasan Ontologis merupakan cara berpikir untuk
menjawab pertanyaan:
1. Obyek apa yang ditelaah ilmu?
2. Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut?
3. Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan
daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa,
dan mengindera), yang membuahkan pengetahuan
Dari landasan ontologis ini adalah dasar untuk
mengklasifikasi pengetahuan dan sekaligus bidang-
bidang ilmu…
KAJIAN Filsafat Ilmu
Landasan epistemologis menjawab pertanyaan:
1. Bagaimana proses yang memungkinkan
ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu?
2. Bagaimana prosedur dan mekanismenya?
3. Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita
mendapatkan pengetahuan yang benar?
4. Apa yang disebut kebenaran itu sendiri?
5. Apakah kriterianya?
6. Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita
dalam mendapatkan pengetahuan yang
berupa ilmu?
KAJIAN Filsafat Ilmu
Landasan aksiologis menjawab pertanyaan:
1. Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu
dipergunakan?
2. Bagaimana kaitan antara cara penggunaan
tersebut dengan kaidah-kaidah moral?
3. Bagaimana penemuan objek dan metode yang
ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral?
4. Bagaimana kaitan antara teknik prosedural
yang merupakan operasionalisasi metode
ilmiah dengan norma-norma
PERSAMAAN Filsafat dan Ilmu
1. Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya,
menyelidiki objek selengkap-lengkapnya sampai ke
akar-akarnya.
2. Keduanya meberikan pengertian mengenai hubungan
atau koheren yang ada antara kejadian- kejadian yang
kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-
sebabnya.
3. Keduanya hendak memberikan sistetis, yaitu suatu
pandangan yang bergandengan.
4. Keduanya mempunyai metode dan sistem sendiri
5. Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang
kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia
(objektivitas) akan pengetahuan yang lebih mendasar.
TUJUAN Filsafat Ilmu
1. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga dapat
dipahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu
2. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan
kemajuan ilmu di berbagai bidang, untuk mendapat
gambaran proses ilmu kontemporer secara historis.
3. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam
mendalami studi di perguruan tinggi terutama untuk
membedakan persoalan ilmiah dan non ilmiah
4. Mendorong para calon ilmuwan dan ilmuwan, untuk
konsisten mendalami ilmu dan mengembangkannya
5. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan
antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan
MAKSUD Epistemologi (1)
Epistemologi : pembahasan mengenai
BAGAIMANA kita mendapatkan
pengetahuan yang meliputi :
 Apakah hakekat, jangkauan, ruang
lingkup pengetahuan?
 Apakah manusia dimungkinkan
mendapatkan pengetahuan?
 Sampai batas manakah pengetahuan
yang dapat ditangkap manusia?
 Apakah sumber-sumber pengetahuan?
MAKSUD Epistemologi (2)
Persoalan epistemologi pengetahuan pada
dasarnya adalah bagaimana mendapatkan
pengetahuan yang benar dengan
memperhitungkan aspek ontologi dan
aksiologinya.
 
Ilmu mempelajari alam sebagaimana adanya
dan terbatas pada pengalaman kita.

Pengetahuan dikumpulkan oleh ilmu untuk


menjawab berbagai permasalahan.
MAKSUD Epistemologi (3)
Pengetahuan ilmiah atau ilmu merupakan
alat bagi manusia dalam memecahkan
berbagai permasalahan.
Ilmu mencoba mencarikan penjelasan
mengenai alam menjadi kesimpulan yang
bersifat umum dan impersonal.
Metode ilmiah adalah suatu
tatacara/prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu.
Ilmu merupakan pengetahuan yang
didapatkan melalui metode ilmiah.
FILSAFAT ILMU
PENGETAHUAN
TEKNOLOGI dan
KEBUDAYAAN
Kuliah Filsafat Imu FK UHO
Pemikiran Sistematis
• Sifat pemikiran filsafat:
– Menyeluruh - Complicated,
– Mendasar (Rradikal),
– Spekulatifr Rational (Ramalan berdasarkan rasio)
• Pemikiran filsafat berakhir pada tindakan.

“Filsafat melahirkan ilmu


pengetahuan dan filsafat
sebagai peneratas ilmu
pengetahuan”
ILMU >< PENGETAHUAN
• ILMU  Pengetahuan yang ilmiah
• Pengetahuan yang terukur
• Punya sistim, berdasarkan fakta.
• Ilmu diperoleh dari hasil penelitian.
• Pengetahuan yang memenuhi syarat
keilmuan
Pengertian Pengetahuan
• Hasil Proses usaha manusia untuk tahu, melalui
pengamatan, pengalaman, rasio.
• Pengetahuan yg dimiliki manusia:
– Pengetahuan Biasa, (Commen Sense)
– Pengetahuan Ilmu,(Science)
– Pengetahuan Filsafat
– Pengetahuan Religi - bersumber dari agama — wahyu.

Pengetahuan diartikan secara luas mencakup


segenap apa yg kita tahu tentang suatu obyek.
Penggolongan Pengetahuan
• Pengetahuan ttg apa yang baik dan buruk, norma, moral,
membicarakan tingkah laku manusia (etika)
• Pengetahuan tentang apa yg indah dan jelek , termasuk seni
(Estetika) – keindahan.
• Pengetahuan tentang apa yang benar dan salah (logika)

> Cara berpikir menurut suatu aturan


> Dipatuhi penuh kedisiplinan
> Ilmu dikenal sebagai disiplin pengetahuan
> Relatif teratur, terorganisir.
Terjadinya Pengetahuan
Menurut John Hospert :
1. Pengalaman indra (sense
experience)
2. Nalar (reason)
3. Otoritas (authority)
4. Intuisi (intuition)
5. Wahyu (revelation)
6. Keyakinan (faith)
TAHAP-TAHAP PENGETAHUAN
> Tahap Anorganis – seadanya - benda mati
> Tahap Vegetatif - kekuatan hidup tergantung dari
luar, tumbuhan
> Tahap Hewani - kekuatan hidup berasal dari
instink – hewan
> Tahap Manusiawi - selain instink, berlandaskan
pada rasio, norma dan nilai manusia
> Tahap absolut / paling tinggi - Kebenaran
berdasarkan nilai-nilai agama.- keTuhanan.
ALAM PERUBAHAN PENGETAHUAN
PERUBAHAN dalam 3 alam:
• Alam Pertama : sederhana, asli (pure), apa
adanya, melihat pada lingkungan.
• Alam Kedua : mulai ada perubahan, adanya
budi daya, teknologi, pengalaman.
• Alam Ketiga : adanya Nilai, etika, setetika
(secara aksiologis ) bukan mengeksploitasi
pengetahuan  mengembangkan
pengetahuan.
Intelectual Activity Process
• Mengamati
• Memilah
• Memilih
• Mencoba
• Mengembangkan.
CARA MEMPEROLEH KEBENARAN
• Melalui PENGALAMAN :
– Kebetulan,
– Spekulasi,
– Trial and Error,
– Pengalaman pribadi,
– Otoritas, kebenaran ilmiah (penelitian ilmiah)
– Sifatnya relatif
• Melalui KEYAKINAN
– kebenaran mutlak atau dari wahyu Tuhan
– sifatnya absolut/mutlak.
TERJADINYA ILMU PENGETAHUAN
• Menurut Aliran Rasionalisme.
- Menganggap Rasio adalah
sumber kebenaran
- Pengetahuan terjadi karena
bahan panca indra dan batin
diolah oleh akal.
Rasionalisme
Aliran ini terbagi 2 yaitu:
1. Rasionalisme Idealis - pengukuran adalah hasil
pengolahan bersama
2. Rasionalisme Realis. - berpandangan bahwa
pengolahan pengetahuan oleh rasio tdk terlepas dari
obyek yang diamati. Metodenya deduktif.
> Tokohnya: Descartes, Spinoza, Leibniz, Fichte, Hegel
 Aliran ini berpegang pd keyakinan bahwa
pengetahuan kita dpt melampaui pengalaman panca
indra sejati
Melalui rasio dapat dirumuskan:
 Definisi, Komparasi dan kausal (sebab akibat)
Contoh Rasionalisme…..
• Apa yang dimaksud dengan “ A” dan
apa yang dimaksud dengan “B”.?
• Apa persamaaan dan perbedaaan
“A” dengan “B” ?
• Mana yang menjadi sebab
mana yang menjadi akibat
dari “A” atau “B” ?
Emperisme
> Pengetahuan terbatas hanya pada Pengalaman.
 Kebenaran di dapat dari hasil pengamatan, jadi
keputusan berbeda pada setiap orang.
 Tokohnya J. Lock, D. Home, Barkley.
Emprisme terbagi dua :
 E. Sensualisme – menghasilkan kebenaran
semu,
 E. Konsiensialisme - keputusan diambil
berdasarkan kesadaran. (Induktif)
Hubungan Ilmu
Pengetahuan,
Teknologi
Budaya
Pengertian Teknologi
Menurut KBBI
• Teknologi adalah
(1) metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis
(2) keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia

Menurut Djoyohadikusumo (1994) :


• Teknologi berkaitan erat dengan sains (science)
dan perekayasaan (engineering)
TEKNOLOGI
• Konsep penting tentang teknologi
ialah kegiatan manusia yang efisien
dan bertujuan.
• Harvey Brooks menegaskan tugas
pokok teknologi dalam masyarakat
manusia ialah perluasan dunia
kemungkinan manusia yang bersifat
praktis.
Pengertian Kebudayaan
• Kebudayaan : pola hidup menyeluruh.
• Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Edward B. Taylor :
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat oleh seseorang
sebagai anggota masyarakat.
KEBUDAYAAN
M. Jacobs dan B.J. Stern :
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi
bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian
serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan
sosial.

Koentjaraningrat :
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia.
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kebudayaan

Ilmu pengetahuan pada dasarnya bersumber


pada rasio dan fakta, karena rasio dianggap
sebagai sumber kebenaran dan
mengembangkan faham rasionalisme.
Sedangkan fakta itu sendiri, tertangkap lewat
pengalaman manusia sehingga menghasilkan
paham yang disebut empirisme dimana
empiris itu berarti “pengalaman seseorang”
Hubungan Ilmu dan Teknologi

Ilmu sebagai landasan dalam


penciptaan teknologi

Teknologi berperan dalam


pengembangan ilmu
.
Selanjutnya…

Peranan ilmu dalam teknologi juga


sebagai ASAS MORAL dalam
penciptaan dan penerapan
teknologi.
Beberapa tingkatan dalam
pengembangan ilmu dan
teknologi, yaitu invention, discovery,
innovation dan development
Hubungan Ilmu dan Kebudayaan
• Perkembangan ilmu dalam satu masyarakat
tergantung dari kondisi kebudayaan
masyarakat, dan perkembangan ilmu akan
mempengaruhi berkembangnya kebudayaan
masyarakat.
• Ilmu dan budaya mempunyai hubungan saling
mempengaruhi dan tergantung.
• Perkembangan ilmu dalam masyarakat
tergantung dari kondisi budaya masyarakat
• Perkembangan ilmu akan mempengaruhi
berkembangnya budaya masyarakat
Selanjutnya…
• Ilmu merupakan sumber nilai dan tata hidup, baik
bagi perkembangan kepribadian secara individual
maupun pengembangan masyarakat secara
keseluruhan

• Menurut Rene Dubos dalam bukunya Reasong


Awake : Science For Man, ilmu turut membentuk
profil budaya bukan saja lewat aspek-aspek
teknisnya, melainkan juga dengan jalan
memberikan pandangan-pandangan baru yang
membuahkan sikap yang baru.
Hubungan Kebudayaan dan Teknologi
• Sama halnya dengan ilmu,
teknologipun menjadi bagian dari
kebudayaan
• Teknologi itu adalah kebudayaan
kebendaan.
• Sumbangan kebudayaan terhadap
teknologi yaitu kebudayaaan
memberikan pengaruh terhadap
terciptanya teknologi.
Hubungan antara Ilmu, Kebudayaan, dan
Teknologi

> Ilmu, teknologi dan budaya, merupakan hal yang


berpengaruh dalam kehidupan manusia.
> Karena, manusia dalam hidupnya membutuhkan
bantuan dari pihak lain, termasuk ilmu, teknologi dan
kebudayaan.
> Ketiganya merupakan hasil dari oleh pikir manusia

Manusia inilah yang memegang peranan penting dalam


ketiganya dan dipengaruhi ketiganya.
Metode Ilmiah dalam Filasafat
Ilmu

Kuliah Filsafat Imu FK UHO


Dengan kata lain...
Metode Ilmiah adalah..
Prosedur atau cara untuk
mengetahui sesuatu yang
mempunyai langkah-
langkah sistematis dan
menggunakan cara berpikir
yang logis.
PENDEKATAN ILMIAH :
 Perumusan masalah jelas dan spesifik
 Masalah merupakan hal yang dapat
diamati dan diukur secara empiris
 Jawaban permasalahan didasarkan pada
data
 Proses pengumpulan dan analisis data,
serta pengambilan keputusan berdasarkan
logika yang benar
 Kesimpulan siap/terbuka untuk diuji oleh
orang lain

Contoh :
 Penggunaan Metode Ilmiah
Pendekatan Non Ilmiah
 Perumusan kabur atau abstrak
 Masalah tidak selalu diukur secara empiris
dan dapat bersifat supranatural/dogmatis
 Jawaban tidak diperoleh dari hasil
pengamatan data di lapangan
 Keputusan tidak didasarkan pada hasil
pengumpulan dan analisis data secara logis
 Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh
orang lain
Contoh :
 Penggunaan akal sehat, prasangka, intuisi,
penemuan secara kebetulan dan coba-coba,
• Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis
Sifat Metode Ilmiah
• EFISIEN DALAM PENGGUNAAN
SUMBER DAYA
(TENAGA, BIAYA, WAKTU)
• TERBUKA
(DAPAT DIPAKAI OLEH SIAPA SAJA)
• TERUJI
(PROSEDURNYA LOGIS DALAM
MEMPEROLEH KEPUTUSAN)
Keunggulan Metode Ilmiah
• Memupuk sifat objektif, metodik, dan sistematik
• Mencintai kebenaran dan bersifat adil.
• Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak bersifat
mutlak.
• Membimbing untuk bersikap optimis, teliti, dan
berani membuat pernyataan yang menurut
keyakinan ilmiah yang benar.
• Membimbing kita untuk tidak percaya begitu
saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti
yang nyata.
(Bambang Ruwanto, 2006)
KETERBATASAN METODE ILMIAH
- Kebenaran ilmiah bersifat tentatif  sebelum
ada kebenaran ilmu yang dapat menolak
kesimpulan maka kesimpulan itu dianggap benar.
- Sebaliknya, kesimpulan yang dapat menolak
kesimpulan ilmiah terdahulu menjadi kebenaran yang
baru.

- Tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang


bersangkutan dengan baik dan buruk atau sistem nilai,
tentang seni dan keindahan, dan juga tidak dapat menjangkau
untuk menguji adanya Tuhan.
Etika Metode Ilmiah
• Lembaran Penjelasan Penelitian
• Surat Persetujuan Responden
• Surat Rekomendasi Penelitian
• Surat Kelayakan Etik
• Surat Pelaksanaan Penelitian
• Sumber Referensi
ETIKA FILSAFAT
MORALITAS
HUKUM
dan
TANGGUNG JAWAB
ILMUWAN
Kuliah Filsafat Imu FK UHO
• Etika merupakan cabang filsafat
• Etika merupakan cabang filsafat yang
berbicara tentang tindakan (praxis) manusia.
• Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia,
tetapi mempersoalkan bagaimana manusia
harus bertindak.
• Tindakan manusia ditentukan oleh berbagai
norma.
• Etika berasal dari kata “Ethos” bahasa Yunani
yang berarti adaptasi, akhlak, watak,
perasaan, sikap dan cara berpikir.
• Etika dapat didefinisikan sebagai:
1. Tuntunan mengenai perilaku, sikap dan
tindakan yang diakui sehubungan dengan
jenis kegiatan manusia
2. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk, yang menyangkut perilaku dan
perbuatan manusia
3. Merupakan ilmu mengenai manusia ideal
1. Rasional
Mendasarkan pada argumentasi yang bersedia untuk
dipersoalkan tanpa pengecualian
2. Kritis
Filsafat ingin mengerti sebuah masalah sampai
keakar-akarnya
3. Sistematis
Membahas langkah demi langkah
4. Normatif
Menyelidiki bagaimana pandangan moral yang
seharusnya
1. Merupakan sarana untuk memperoleh
orientasi kritis terhadap berbagai moralitas
yang membingungkan
2. Menampilkan keterampilan intelektual,
yaitu keterampilan untuk berargumentasi
secara rasional dan kritis atau berpikir
filosofis.
3. Orientasi etis diperlukan dalam mengambil
sikap yang wajar dalam suasana pluralitas
moral.
Pluralitas Moral :
a. Perbedaan moral yang berbeda-beda peran
adanya perbedaan suku, daerah, budaya dan
agama yang hidup saling berdampingan
b. Modernisasi membawa perubahan besar
dalam struktur dan nilai kebutuhan
masyarakat yang akibatnya menantang
pandangan moral tradisional
c. Berbagai ideologi menawarkan diri sebagai
penuntun kehidupan, masing-masing dengan
ajarannya sendiri tentang bagaimana harus
hidup
• Etiket berasal dari kata
“Etiquette” yang berarti
persyaratan mengenai perilaku
sosial
• Aturan sopan santun
dalam pergaulan
Personal Life
• Self confidence  Rasa percaya diri
• Self control  cara mengontrol diri sendiri
dalam kesabaran, kemarahan dan rasa tidak
puas
• Body Language  bahasa tubuh yang dapat
dimengerti oleh setiap orang
• First Impression  pandangan (penilaian)
seseorang individu yang didapat dari kesan
pertama
1. Membantu seseorang menjadi disegani,
dihormati dan disegani orang lain
2. Memudahkan hubungan baik dengan orang
lain
3. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam
setiap situasi
4. Menjadikan seseorang dapat memelihara
suasana yang baik dalam berbagai lingkungan
(keluarga, pergaulan, tempat kerja, dll)
1. ETIKET menyangkut CARA melakukan
perbuatan manusia, sedangkan etika
tidak terbatas pada cara melakukan
sebuah perbuatan, ETIKA memberi
NORMA tentang perbuatan itu sendiri
2. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan.
Bila tidak ada orang lain atau tidak ada
saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
Sedangkan etika tetap berlaku terus
walaupun tidak ada orang lain
3. ETIKET bersifat RELATIF (dianggap
tidak sopan dalam suatu kebudayaan,
tapi pada kebudayaan lain sebaliknya).
Sedangkan ETIKA jauh lebih lebih
ABSOLUT (larangan “berbohong” atau
“mencuri” merupakan prinsip etika
yang tidak dapat ditawar-tawar.
4. Etiket hanya memandang manusia dari
segi lahir, sedangkan etika memandang
manusia dari segi bathin.
Misal penipu  tutur katanya lembut,
memegang etiket namun menipu.
Orang tsb memegang etiket, namun
munafik, sebaliknya seseorang yang
berpegang pada etika, tidak mungkin
munafik karena jika dia munafik maka
ia tidak bersikap etis.
• Etika tidak dapat mengganti agama.
• Orang beriman menemukan orientasi dasar
kehidupannya dari agamanya.
• Agama merupakan hal yang tepat untuk memberikan
orientasi moral
• Pemeluk agama menemukan orientasi dasar
kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama
memerlukan keterampilan etika agar dapat
memberikan orientasi, bukan sekedar indokrin.
Agama, Etika dan Orientasi Moral
1. Orang beragama mengharapkan agar ajaran
agamanya rasional
2. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu
mengizinkan interpretasi yang saling berbeda,
bahkan bertentangan
3. Perkembangan Iptek dan masyarakat, maka agama
menghadapi masalah moral yang secara langsung
tidak disinggung dalam wahyu (bayi tabung dan
reproduksi manusia dengan gen yang sama)
4. Adanya perbedaan antara penerapan etika dan
ajaran moral
Agama, Etika dan Orientasi Moral
Etika mendasarkan diri pada argumentasi
rasional semata sedangkan agama pada
wahyunya sendiri.
Agama hanya terbuka pada mereka yang
mengakuinya, sedangkan etika terbuka
bagi setiap orang dari semua dan
pandangan dunia
Moral adalah…
1. Adat/Kebiasaan  bahasa latin
2. Perilaku yang diharapkan oleh
masyarakat yang merupakan
“standar perilaku” dan nilai-nilai
yang harus diperhatikan bila
seseorang menjadi anggota
masyarakat dimana ia tinggal
• Nilai moral  Kebaikan manusia sebagai
manusia
• Norma moral  bagaimana manusia
harus hidup supaya menjadi baik sebagai
manusia
• Moralitas adalah sopan santun, segala
sesuatu yang berhubungan dgn Etiket
atau sopan santun
• Hukum adalah keseluruhan dari prinsip-
prinsip yang mengatur hubungan antara
manusia dalam masyarakat dan yang
menetapkan apa yang oleh tiap-tiap
orang boleh dan dapat dilakukan tanpa
“memperkosa” rasa keadilan
Etis, Ethos, Kode Etik
• Etis  Sesuai dengan ajaran moral
• Ethos  Sikap seseorang dalam bidang
tertentu
• Kode Etik  Sistem norma, nilai atau
aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar atau
baik dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional
PEMIKIRAN ETIKA
1. FILOSOFIS
Etika di bahas sbg bagian integral filsafat, disamping
metafisika, epistemologis, & estetika.
2. SEJARAH
Etika dipelajari sbg etika di masyarakat tertentu, pada
masa tertentu , misal : greek & graeco-romans ethics,
mediaeval ethics
3. KATEGORIKAL
Etika dibahas sebagai etika profesi, etika jabatan, & etika
kerja (misal etika pemerintahan)
ETIKA ADMINISTRASI
• SEPERANGKAT NILAI YG MENJADI
PEDOMAN, ACUAN ATAU PENUNTUN,
BAGI TINDAKAN MANUSIA DALAM
ORGANISASI
Utilitarianisme dan Idealisme

• Utilitarianisme adalah sebuah teori yang


diusulkan oleh David Hume untuk menjawab
moralitas yang saat itu mulai diterpa badai
keraguan yang besar, tetapi pada saat yang
sama masih tetap sangat terpaku pada
aturan2 ketat moralitas yang tidak
mencerminkan perubahan2 radikal di
zamannya
• Utilitarianisme secara utuh dirumuskan
oleh Jeremy Bentham dan dikembangkan
secara lebih luas oleh James Mill dan John
Stuart Mill
• Prinsip moral tertinggi yang disebutnya
dengan ‘Asas Kegunaan atau Manfaat’
(the principle of utility).
Asas Kegunaan atau Manfaat
• Maksud Asas Manfaat atau Kegunaan, (menurut
Bentham), asas yang menyuruh setiap orang untuk
melakukan apa yang menghasilkan kebahagiaan
atau kenikmatan terbesar yang diinginkan oleh
semua orang untuk sebanyak mungkin orang atau
untuk masyarakat seluruhnya.
• Oleh karena itu, menurut pandangan utilitarian,
tujuan akhir manusia juga merupakan ukuran
moralitas.
Utilitarianisme Klasik :
Pertama, semua tindakan mesti dinilai benar/baik
atau salah/jelek semata-mata berdasarkan
konsekuensi2 atau akibat2nya.
Kedua, dalam menilai konsekuensi2 atau akibat2
itu, satu-satunya hal yang penting adalah jumlah
kebahagiaan atau penderitaan yang dihasilkannya.
Jadi, tindakan2 yang benar adalah yang
menghasilkan surplus kebahagiaan terbesar
ketimbang penderitaan.
Ketiga, dalam mengkalkulasi kebahagiaan atau
penderitaan yang dihasilkan, tidak boleh
kebahagiaan seseorang dianggap lebih penting
daripada kebahagiaan orang lain.
Idealisme
• Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam
yang dinyatakan secara teori.
• Filsafat adalah suatu ilmu atau metode berpikir untuk
memecahkan gejala-gejala alam dan masyarakat.
• Namun filsafat bukanlah suatu dogma atau suatu
kepercayaan yang membuta.
• Filsafat mempersoalkan soal-soal: etika/moral,
estetika/seni, sosial dan politik, epistemology/tentang
asal pengetahuan, ontology/tentang manusia, dll.
Idealisme Filsafat
• Untuk belajar berfilsafat orang
harus mempelajari filsafat.
• Cara belajar filsafat adalah
menangkap pengertiannya secara
ilmu, lalu memadukan ajaran dan
pengertiannya dalam praktek.
• Pengalaman dari praktek diambil
dan disimpulkan kembali secara
ilmu.
Filsafat idealisme
• Idealisme ialah filsafat yang
menganggap atau memandang ide itu
primer dan materi adalah sekundernya,
dengan kata lain menganggap materi
berasal dari ide atau diciptakan oleh ide.
Idealisme Obyektif
• Idealisme obyektif adalah suatu aliran filsafat
yang pandangannya idealis, dan idealismenya
itu bertitik tolak dari ide universil (Absolute
Idea- Hegel / LOGOS-nya Plato) ide diluar ide
manusia.
• Menurut idealisme obyektif segala sesuatu
baik dalam alam atau masyarakat adalah
hasil dari ciptaan ide universal.
Idealisme Subyektif
• Idealisme subyektif adalah filsafat yang
berpandangan idealis dan bertitik tolak pada
ide manusia atau ide sendiri.
• Alam dan masyarakat ini tercipta dari ide
manusia.
• Segala sesuatu yang timbul dan terjadi di alam
atau di masyarakat adalah hasil atau karena
ciptaan ide manusia atau idenya sendiri, atau
dengan kata lain alam dan masyarakat
hanyalah sebuah ide/pikiran dari dirinya
sendiri atau ide manusia.
ETOS KERJA :
10 HAL Kerja harus diniatkan setiap mulai BELAJAR :
• 1. Kerja itu ANUGERAH
• 2. Kerja itu AMANAH
• 3. Kerja itu IBADAH
• 4. Kerja itu NAFKAH
• 5. Kerja Itu SEMANGAT dan KERINGAT
• 6. Kerja itu PRODUKTIFITAS (Produitif TERUKUR)
• 7. Kerja itu KETULUSAN, KEJUJURAN dalam KERJASAMA untuk
MANFAAT
• 8. Kerja itu DISIPLIN dan MARTABAT
• 9. Kerja itu MEMBANGUN BANGSA
• 10. Kerja itu MENGUATKAN EKSISTENSI

Anda mungkin juga menyukai