PERGAULAN DAN

PERNIKAHAN
PERGAULAN ADALAH BENTUK
INTERAKSI ANTARA INDIVIDU DAN
INDIVIDU DALAM SEBUAH
KOMUNITAS.
SALAH SATU BUAH DARI
PERGAULAN ADALAH
PERNIKAHAN
DEFINISI
ETIMOLOGI : PENGGABUNGAN
TERMINOLOGI : AKAD YANG
MENYEBABKAN
DIPPERBOLEHKANNYA
PERSETUBUHAN DENGAN
MENGGUNAKAN LAFADH NIKAH,
DALAM BAHASA ARAB ATAU
TERJEMAHAN DARIPADANYA.
TUJUAN PERNIKAHAN
MENYEMPURNAKAN KETAKWAAN
KITA TERHADAP ALLAH
MENGIKUTI SUNNAH NABI SAW
MEMBANGUN KELUARGA
SAKINAH MAWADDAH WA
ROHMAH
INVESTASI AKHIRAT
‫‪LANDASAN HUKUM‬‬
‫اب لَ ُك ْم‬
‫ط َ‬ ‫سطُو ْا فِي ا ْليَتَا َمى فَان ِك ُحو ْا َما َ‬ ‫‪َ {‬وإِنْ ِخ ْفتُ ْم أَالَّ تُ ْق ِ‬
‫سآ ِء َم ْثنَى َوثُالَ َث َو ُربَا َع فَإِنْ ِخ ْفتُ ْم أَالَّ تَ ْع ِدلُو ْا‬ ‫ِّم َن النِّ َ‬
‫اح َدةً أَ ْو َما َملَ َكتْ أَ ْي َمانُ ُك ْم ذالِ َك أَ ْدنَى أَالَّ تَ ُعولُو ْا }‬ ‫فَ َو ِ‬
‫[النساء‪]3:‬‬
‫س ِمنِّي }‬ ‫سنَّتِي فَلَ ْي َ‬ ‫سنَّتِي فَ َمنْ َر ِغ َب َعنْ ُ‬ ‫اح ُ‬ ‫‪ { ‬النِّ َك ُ‬
‫‪‬قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‪" :‬يا معشر الشباب‬
‫من استطاع منكم الباءة فليتزوج‪ ،‬فإنه أغض للبصر‪،V‬‬
‫وأحصن للفرج‪ ،‬ومن لم يستطع فعليه بالصوم فإنه له‬
‫وجاء"‬
HUKUM PERNIKAHAN
HUKUM ASAL DALAM NIKAH ADALAH
SUNNAH BAGI YANG TELAH MAMPU DAN
MEMBUTUHKANNYA.
NAMUN BISA BERUBAH DALAM KONDISI
TERTENTU, CONTOH :
HARAM : DENGAN TUJUAN MENYAKITI
WANITA
MAKRUH : MEMBUTUHKAN PERNIKAHAN
NAMUN TIDAK MAMPU MENAFKAHI
WAJIB : JIKA TAKUT TERJATUH DALAM
PERZINAHAN DAN MAMPU MENAFKAHI
MEMILIH DAN MEMILAH CALON
PENDAMPING HIDUP
‫ حدثنا مسدد حدثنا يحيى عن عبيد هللا قال حدثني سعيد بن أبي سعيد عن أبيه عن أبي‬- 4802 
‫ ( تنكح المرأة ألربع لمالها ولحسبها‬: ‫هريره رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه و سلم قال‬
) ‫وجمالها ولدينها فاظفر بذات الدين تربت يداك‬
WANITA ITU DINIKAHI DIKARENAKAN 4 PERKARA
1. KARENA HARTANYA
2. KETURUNANNYA
3. KECANTIKANNYA
4. AGAMANYA
MAKA PILIHLAH YANG MEMPUNYAI NILAI AGAMA (ISLAM)
NISCAYA KAU AKAN BAHAGIA
TA’ARUF ADALAH SOLUSI DALAM MENCARI PENDAMPING
HIDUP
TA’ARUF BISA DILAKUKAN BEBERAPA TAHAP, TAHAP AWAL
ADALAH ANNADHAR( MELIHAT CALON ) LALU MENGENAL
KEMUDIAN MENIKAHI.
RUKUN NIKAH ADA 5
1. CALON SUAMI
2. CALON ISTRI
3. WALI
4. DUA SAKSI LAKI-LAKI
5. SIGHAT
SYARAT CALON SUAMI
TIDAK DALAM KEADAAN IHRAM (IHRAM=
SEDANG MELAKSANAKAN HAJI)
TIDAK DIPAKSA
TA’YIIN
MENGETAHUI NAMA CALON ISTRI ATAU
FISIKNYA
MENGETAHUI STATUS CALON ISTRI, BAHWA
DIA ADALAH WANITA YANG HALAL DINIKAHI
LAKI-LAKI TULEN
TIDAK ADA IKATAN MAHROM ANTARA
KEDUANYA
SYARAT CALON ISTRI
TIDAK DALAM KEADAAN IHRAM
TA’YIIN
TIDAK DALAM STATUS MENIKAH
ATAU MASA-MASA ‘IDDAH
PEREMPUAN TULEN
WALI NIKAH
TIDAK DIPAKSA
MERDEKA(BUKAN HAMBA
SAHAYA)
LAKI-LAKI
MUKALLAF
TIDAK PIKUN
TIDAK SAFIH
TIDAK DALAM KEADAAN IHRAM
 PERSYARATAN 2 SAKSI
NIKAH
MEMENUHI KRITERIA SEBAGAI
SAKSI
TIDAK SEDANG MENJADI WALI
NIKAH
KRITERIA SAKSI ADA 9
BUKAN HAMBA SAHAYA
PUNYA SIFAT ‘ADAALAH
DAPAT MELIHAT
DAPAT MENDENGAR
DAPAT BERBICARA
ARRUSDU (DAPAT MEMILIH DAN
MEMILAH)
AL-MURU’AH
TIDAK PIKUN
TIDAK ADA TUHMAH
PERSYARATAN SIGHAT
NIKAH
DALAM
 IJAB QOBUL HARUS MENGGUNAKAN KATA ‫نكاح‬..‫ لا‬ATAU
‫تزويج‬..‫ لا‬ATAU TERJEMAHANNYA.
TIDAK TERPISAH ANTARA IJAB DAN QOBUL PERKATAAN

AJNABI(kata-kata yang tidak berhubungan dengan konteks)
ATAU DIAM YANG LAMA
KESESUAIAN DALAM IJAB DAN QOBUL

TIDAK ADA TA’LIIQ

TIDAK ADA BATAS WAKTU TERTENTU.

PIHAK PEMBERI IJAB TIDAK MERUBAH AKAD HINGGA PIHAK

PENERIMA (QOBUL) MENERIMA DENGAN SEMPURNA.
KEDUA BELAH PIHAK SAMA-SAMA MEMILIKI AHLIYAH

TASARRUF
PIHAK PERTAMA MENUJUKAN AKAD KE PIHAK KEDUA,

BEGITU JUGA DENGAN PIHAK KEDUA
MELAFADHKANNYA SEHINGGA TERDENGAR OLEH ORANG-

ORANG SEKITARNYA.
MENYEBUTKAN MAHAR

MENGUCAPKAN LAFADH AKAD SESUAI MAKNANYA.

 KELUARGA BAHAGIA DALAM
ISLAM
AL-QUR’AN DAN SUNNAH SEBAGAI
PEDOMAN UNDANG-UNDANG
KELUARGA.
SUAMI ISTRI YANG SOLEH DAN
SOLEHAH
MEMPUNYAI KETURUNAN YANG
SOLEH DAN SOLEHAH