Anda di halaman 1dari 13

LITERATURREVIEW:

INDIKATORMUTUDALAM
EDUKASIHANDHYGIENE

Norcahya
P9
1081
Latar Belakang

Mutu pelayanan kesehatan menjadi hal yang penting


dalam organisasi pelayanan kesehatan, peningkatan
kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan pelayanan
kesehatan mendorong setiap organisasi pelayanan
kesehatan untuk sadar mutu dalam memberikan
pelayanan kepada pengguna jasa organisasi pelayanan
kesehatan. Setiap permasalahan yang muncul dalam
organisasi pelayanan kesehatan khususnya berkaitan
dengan mutu layanan kesehatan, terdapat tiga konsep
utama yang selalu muncul. Konsep tersebut adalah akses,
biaya, dan mutu (Herlambang, 2016).
Rumusan Masalah
Mutu dapat berarti suatu cara sederhana untuk meraih
tujuan yang diinginkan dengan cara yang paling efisien
dan efektif, dengan penekanan untuk memuaskan
pembeli atau konsumen. Mutu tidak selalu berarti cara
yang paling mahal untuk melaksanakan segala sesuatu.
Sebaliknya, mutu merupakan sebuah kebutuhan untuk
melakukan efisiensi dan penghematan biaya. Mutu
tidak harus berupa layanan atau barang-barang yang
mahal. Namun, mutu merupakan sebuah produk atau
layanan yang memadai, mudah dijangkau, efisien,
efektif, dan aman sehingga terus-menerus dievaluasi
dan ditingkatkan
Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami konsep teori indikator mutu
dalam edukasi hand hygiene

Tujuan Khusus
Selama berlangsungnya pembelajaran daring manajemen
keperawatan mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan
atau mempraktekkan konsep teori manajemen asuhan
keperawatan, baik manajemen pelayanan maupun manajemen
asuhan keperawatan.
Pembahasan
Konsep Mutu
 Definisi
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat
kesempurnaan pelayanan akan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan dengan menggunakan potensi sumber
daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas
secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan
secara aman dan memuaskan norma, etika, hukum,
dan sosial budaya dengan memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan
masyarakat konsumen (Herlambang, 2016).
Konsep Hand Hygiene
 Definisi
Hand hygiene merupakan prosedur
membersihkan tangan dapat menggunakan
sabun atau antiseptik dengan air mengalir
atau dapat juga dengan menggunakan
handscrub dilakukan secara mekanis dengan
tujuan mengurangi jumlah mikroorganisme
sementara dan menghilangkan kotoran dari
kulit (Perdalin, 2010).
10 JUDUL JURNAL YANG DI ANALISIS
 PELAKSANAAN FIVE MOMENT HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH
SAKIT SWASTA KOTA MEDAN
 KEPATUHAN PELAKSANAAN KEGIATAN HAND HYGIENE PADA TENAGA KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT X SURABAYA
 PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU KEPATUHAN FIVE MOMENT FOR
HAND HYGIENE
 FAKTOR KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN HAND HYGIENE DI INSTALASI
RAWAT INAP RSUD GUNUNG SITOLI
 PERILAKU HAND HYGIENE TENAGA KESEHATAN DI RSUP SANGLAH TAHUN 2018
 KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP IMPLEMENTASI HAND HYGIENE DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI KOTA MAKASSAR
 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PELAKSANAAN CUCI TANGAN 6
LANGKAH 5 MOMEN KELUARGA PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RS ROEMANI
SEMARANG
 HUBUNGAN EDUKASI CUCI TANGAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP,
KEMAMPUAN KELUARGA DI RUMAH SAKIT X PALEMBANG
 PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM UPAYA PRAKTEK HAND HYGIENE PADA
PENUNGGU PASIEN DI PUSKESMAS KARANG AGUN KABUPATEN LAMONGAN
 EFEKTIVITAS EDUKASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEPATUHAN FIVE
MOMENT FOR HAND HYGIENE DI RUANG PERAWATAN INTENSIF
Metode
 DESAIN PENELITIAN

Dalam desain penelitian yang terdapat pada jurnal terdapat beberapa tipe desain
penelitian ialah desain deskriptif observasional, deskriptif evolution study, deskriptif
korelasional , survey analitik , quasy eksperiment, pre test and post test with control
group
 DATA BASE

Jenis artikel yang di digunakan dalam menyusun penulisan makalah merupakan


kumpulan dari beberapa jurnal yang di cari melalui pencarian google Scholar.
 BATASAN WAKTU PUBLIKASI

Literatur yang digunakan dalam menyusun makalah ini sesuai dengan batasan
waktu maksimal 5 tahun terakhir, didapatkan jurnal dari tahun 2015-2020 dalam
penyusunan makalah ini.
 JENIS ARTIKEL

Jenis artikel yang dipakai untuk menyusun penulisan makalah ini merupakanjenis
artikel Original article/ original research, berupa artikel
Hasil

Berdasarkan studi literatur yang dilakukan,


diketahui bahwa pelaksanaan five moment hand
hygiene di ruang rawat inap dipengaruhi oleh
pengetahuan perawat, perilaku kepatuhan five
moment for hand hygiene, perilaku cuci tangan, lima
moment cuci tangan, pendidikan kesehatan dan
praktik hand hygiene.
Pembahasan
 Pengetahuan perawat

Pengetahuan manusia dapat diperoleh melalui mata dan telinga, melalui


proses melihat atau mendengarkan juga melalui proses pengalaman dan
proses belajar. Seperti pelatihan dari rumah sakit sebagai salah satu sarana
memberikan informasi. Tidak hanya disampaikan dengan lisan tetapi juga
dilakukan peragaan gerakan untuk benar-benar memahami bagaimana alur
dan gerakan yang tepat untuk melakukan cuci tangan 6 langkah sebagai
dasar penerapan five moment for hand hygiene (Notoatmodjo, 2012).

 Perilaku kepatuhan five moment for hand hygiene

Perilaku adalah semua aktifitas manusia, yang dapat diamati baik secara
langsung atau tidak langsung oleh pihak luar. Tujuan manusia berperilaku
adalah untuk suatu tujuan tertentu (Notoatmodjo, 2012). Ketika seseorang
memiliki pengetahuan yang baik maka akan mampu memahami dampak
yang akan terjadi apabila tidak melakukan suatu tindakan dengan benar, hal
tersebut sangat membantu untuk mengubah perilaku seseorang menjadi
lebih baik lagi (Mathuridy, 2015).
 Perilaku Cuci Tangan

Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan,


sikap, motivasi, dan lingkungan (Notoatmodjo, 2010). Salah satu bentuk perilaku
yang terdapat dalam hal kesehatan yaitu kebersihan diri. Bentuk perilaku hidup
sehat adalah dengan menjaga kebersihan diri, salah satunya bentuk kebersihan diri
yang paling mudah yaitu mencuci tangan.
 Lima Momen Cuci Tangan

Cuci tangan terdapat “5 momen” yaitu sebelum menyentuh pasien, sebelum


melakukan prosedur aseptic, setelah terpapar dengan cairan tubuh pasien, setelah
menyentuh dengan pasien dan setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien.
(WHO, 2009) Pengetahuan perawat tentang moments cuci tangan sangat
berpengaruh terhadap perilaku 5 momen cuci tangan, dimana dalam penelitian
(Wulandari, 2017) mengemukakkan bahwa dengan memberikan pengetahuan
mengenai cuci tangan 5 momen akan berdampak terhadap meningkatnya perilaku
dalam melaksanakan cuci tangan 5 momen.
 Pendidikan kesehatan dan praktik hand hygiene

Praktik hand hygiene merupakan suatu prosedur tindakan membersihkan tangan


dengan menggunakan sabun atau antiseptic dibawah air mengalir atau dengan
menggunakan handrub yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran dari kulit
secara mekanis dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara Darmadi,
(2008)
KESIMPULAN
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan
pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang
tersedia secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan
secara aman dan memuaskan norma, etika, hukum, dan
sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan
kemampuan pemerintah dan masyarakat.

SARAN
Untuk mendapatkan kualitas pelayanan yang baik harus
didukung oleh kinerja perawat yang didasari oleh
pengetahun yang baik serta mampu menerapkan five
moment for hand hygiene untuk menghindari insiden
patient safety dirumah sakit.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai