Anda di halaman 1dari 28

Pertemuan ke 9

KULIAH VAKSIN DAN IMUNISASI


 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
“UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION “ ( UCI )
I.PENDAHULUAN
 Latar Belakang

- Kegiatan imunisasi : salah satu kegiatan prioritas


Kementrian Kesehatan, sebagai salah satu komitmen
pemerintah untuk mencapai Milenium Development
Goals ( MDGs)

* Indonesia telah menetapkan target tahun 2010


seluruh (100%) desa harus sdh mencapai UCI.
Artinya: setiap desa / kelurahan minimal 80 % bayi
telah mendapat imunisasi dasar lengkap.
Upaya2 peningkatan a.l :
 Suntikan yg aman ( safe Injection )

 Strategi : pemerataan UCI memanfaatkan PWS, Area Spesific

Implementation, pendekatan resiko, meningkatkan mutu


pelayanan, efisiensi dg vaksin kombinasi, meningkatkan
kualitas SDM dan meningkatkan kemitraan.
 Pengetahuan & ketrampilan prosedur pemberiaan vaksin

 Utk cakupan tinggi di tk komunitas  manajemen yg baik

pengelolaan program imunisasi terutama di tingkat


Puskesmas.
 Hasil Riskesdas TH 2007 dan monev kegiatan pelayanan
imunisasi rutin bayi < umur 1 th, laporan rutin th 2008 :
Pencapaian UCI desa/kelurahan 68,2 % & th 2009 : 69,2% 
diprediksi target UCI 100 % sulit dicapai tahun 2010.

 Penyebab utama :
 Rendahnya akses pelayanan dan tingginya angka drop out:
• Tempat pelayanan imunisasi jauh dan sulit dijangkau.
• Jadwal pelayanan tdk teratur dan tdk sesuai dg kegiatan
masyarakat.
• Kurangnya tenaga.
• Tidak tersedianya kartu imunisasi ( buku KIA )
• Rendahnya kesadaran /pengetahuan masyarakat ttg manfaat,
pemberian imunisasi serta gej ikutan imunisasi.
• Faktor budaya dan pendidikan
• Kondisi sosial.
 Kabinet Indonesia Bersatu II menetapkan kembali
melalui RPJMN dan Renstra Kemenkes 2010–2014
 target UCI desa / Kelurahan 100% akan dicapai
pd th 2014.
 Upaya mencapai target th 2014 : Pemerintah

menetapkan kebijakan upaya percepatan dikenal


dg GAIN UCI ( Gerakan Akselerasi Imunisasi
Nasional untuk mencapai UCI ) 2010 – 2014.

 (KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA NO: 482 / MENKES /
SK / IV / 2010 ) , tanggal 9 April 2010.
 PENGERTIAN GAIN UCI
 GAIN UCI 2010 –1014 :
 Upaya percepatan pencapaian UCI di seluruh desa/ kelurahan pd th 2014 melalui
suatu gerakan dilaksanakan pemerintah bsm seluruh lapisan masyarakat dan berbagai
pihak terkait scr terpadu di semua tk administrasi.

 Upaya percepatan  penguatan pelaksanaan imunisasi rutin melalui :


• Penguatan PWS.
• Menyiapkan sumber daya : tenaga, logistik, biaya dan sarana pelayanan.
• pemberdayaan masyarakat melalui TOGA, TOMA, aparat desa & kader.
• Pemerataan jangkauan ke semua desa / kelurahan yg sulit /tdk terjang kau pelayanan.
• Upaya pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat, LSM dan swasta bersama-
sama scr terpadu & terkoordinasi untuk melaksanakan upaya percepatan di semua
wilayah.
TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan Umum :
 Tercapainya UCI di seluruh desa/kelurahan scr bertahap mulai dr

th 2010 – 2014  menurunkan angka kematian & kesakitan PD3I.

Tujuan KHusus :
 Terbentuknya dukungan nyata dr pemangku kebijakan dan

kepentingan dlm penyelenggaraan kegiatan imunisasi bayi.


 Terselenggaraannya kegiatan imunisasi melalui perencanaan,

pergerakan , dan pemantauan scr berjenjang.


 Terjadinya perubahan sikap dan perilaku masyarakat melalui

peningkatan peran serta berbagai organisasi masyarakat.

SASARAN
 Seluruh bayi usia 0 -11 bulan mendapatkan imunisasi dasar

lengkap.
 Seluruh desa / kelurahan mencapai UCI
INDIKATOR KEBERHASILAN
Mengacu pd RPJMD th 2010 – 2014 dg target pencapaian sbb:
Tahun 2010
Mencapai desa / kelurahan 80 %.
Persentasi bayi usia 0-11 bulan yg mendapatkan imunisasi dasar lengkap 80 %.
Tahun 2011
Mencapai UCI desa / kelurahan 85 %
Persentasi bayi usia 0 -11 bulan yg mendapatkan imunisas dasar lengkap 82 %.
Tahun 2012
Mencapai UCI desa / kelurahan 90 %.
Persentasi bayi usia 0-11 bulan yg mendapatkan imunisasi dasar lengkap 85 %.

Tahun 2013
Mencapai UCI desa / kelurahan 95 %
Persentasi bayi usia 0-11 bulan yg mendapatkan imunisasi dasar lengkap 88 %.

Tahun2014
Mencapai UCI desa / kelurahan 100 %
Persentasi bayi usia 0-11 bulan yg mendapatkan imunisasi dasar lengkap 90 %.
 
II. KEGIATAN GAIN UCI

Dilaksanakan selama 5 tahun, diawali dg


identifikasi dan analisa dr berbagai hambatan dan
masalah pencapaian cakupan imunisasi selama ini
kegiatan Gain UCI dilaksanakan di semua tingkat
administrasi :
- Tingkat Pusat
- Tingkat Provinsi
- Tingkat Kabupaten / Kota
- Tingkat Puskesmas
Meliputi : Persiapan,Pelaksanaan &Evaluasi
Tingkat Kabupaten / Kota :
a.Persiapan
1.Menerbitkan SK / keputusan lainnya dr Pemangku kebijakan 
penyelenggaraan GAIN UCI.
2.Pemetaan wil bdsrk analisa PWS sbg dasar penyusunan rencana
operasional. Penyusunan renc keg meliputi : rincian
kegiatan,jadwal & pembagian tugas serta dukungan sumber
daya tmsk pembiayaan.
3.Advokasi & sosialisasi ke pemangku kebijakan dr bbg pihak
terkait & masy tk Kab / Kota  dukungan nyata dlm
mendukung keg GAIN UCI, terutama utk mcapai daerah dg cak
yg rendah.
4.Sosialisasi jg dilkk thd masy luas dlm btk promosi mel
diseminasi informasi : pertemuan2, siaran radio,poster dll.
5.Menyiapkan sumber daya di Kab/ Kota sesuai dg kebutuhan
tmsk : dana, tenaga dan logistik .
6.Kab / Kota mperhatikan scr khusus pd daerah yg cak-nya dbwh
target tmsk daerah sulit.
b.Pelaksanaan

1.Melakukan manajemen rantai vaksin untuk


memastikan kualitas & kuantitas vaksin sampai ke
semua unit pelayanan termasuk swasta.
2.Melakukan pembinaan, bimbingan dan
pemantauan pelaksanaan imunisasi ke unit2
pelayanan termasuk swasta serta pemantauan KIPI.
3.Melakukan pencatatan & pelaporan serta analis
PWS untuk mengidentifikasi dan memferifikasi
daerah yg belum mencapai target.
4.Hasil analisa dilakukan umpan balik ke Camat &
Kepala Puskesmas, serta melaporkan hasil ke
Provinsi secara berkala.
 
 

c. Evaluasi

1.Menilai hsl cak dibandingkan dg target tahunan &


permasalahan yg dihadapi unk perbaikan perenc y.a.d.

2.Pertemuan tehnis di Kab / Kota PWS 


menginformasikan hsl yg telah dicapai oleh
Puskesmas,identifikasi masalah, merenc perbaikan &
penyusunan renc operasional.

3.Puskesms yg berhasil & yg tdk berhasil diminta


mempresentasikan upaya2 tg telah & yg akan
dilaksanakan.
 
Tingkat Puskesmas
 Target UCI dpt dicapai dg peningkatan cak pelayanan imunisasi dg
cara :
1. Peningkatan akses dg menjangkau anak yg slm ini tidk terjangkau
& menurunkan jumlah anak yg tdk menerima imunisasi.
Akses dlm pelayanan imunisasi dinilai melalui cakupan BCG atau
DPT–HB -1.
Kegiatan yg dapat meningkatkan akses pelayanan a.l :
o Memperbaiki lokasi & jadwal Posyandu dg mempertimbangkan

kegiatan masyarakat.
o Penyuluhan kpd masyarakat ttg manfaat imunisasi kpd masy dg

melibatkan toma, PKK, pamong, kader, tokoh agama dll.


o Melibatkan kader dlm pencatatan dan pelaporan/ menganalisa

sasaran baru.
o Melakukan sweeping ( pelayanan imunisasi setiap 3 bulan )

khususnya daerah yg sulit dijangkau.


2. Menurunkan angka drop out / DO

DO dlm pelayanan imunisasi dpt diukur dg perbedaan angka cakupan


DPT-1 HB1 dan Campak.
DO dr bbrp provinsi masih 5 % yg membutuhkan tindak lanjut. .
 
DO DPT – HB = Cak DPT-HB1 – Cak DPT - HB3 X 100 %
Cak DPT - HB1
 
 
DO DPT – HB Camp = Cak DPT -HB1 – Cak Camp X100 %
Cak DPT - HB1
Hal2 yg dapat dilakukan untuk mengurangi angka DO
a.l:
 Meningkatkan ketrampilan pelaksana imunisasi
mengenai screening dan konseling.
 Memperbaiki lokasi pelayanan Posyandu.
 Menggunakan register bayi untuk melakukan DOFU
(drop out follow up).
 Meningkatkan supervisi suportif .
 Melakukan penyuluhan tentang manfaat imunisasi kpd
masyarakat, Toma, Toga.
NO Masalah Kemungkinan penyebab masalah
1. Ortu tdk membawa anak mereka utk 1.Petugas tdk mberikan penjelasan yg lengkap kpd ortu vaksinasi
memperoleh imunisasi tambahan. apa yg hrs diberikan & manfaat dr vaksinasi tsb.
2. Petugas tidak mengerti vaksinasi apa yg hrs diberikan,kapan hrs
dberikan dan manfaat dr vaksinasi tsb.
3. Batasan yg menyebabkan para ortu tdk bisa kbl ke Puskesmas/
Posyandu Cont: Jam operasional,biaya, waktu yg lama utk
menunggu.
4. Petugas tdk menjelaskan kpd ortu wkt pelaksanaan imunisasi yg
hendak diberi kan.
5. Petugas tdk menunjukan kpd ortu rasa hormat atau
menjelaskankepentingan kes anak.

2. Ibu & anak tidak diberikan imunisasi pd saat 1.Petugas lupa memeriksa daftar pemeriksaan mengenai dosis
kunjungan ke Puskesmas pd saat rawat jalan. atau imunisasi apa saja yg sdh diterima oleh anak mereka.
( masalah utility) 2.Petugas tdk perlu mengerti kontra indikasi dr imunisasi atau
petugas tdk mengetahui bahwa imunisasi msh tetap dpt diberikan
pd anak yg sdg sakit ringan.
3.Petugas tdk memberikan penjelasan yg benar, bahwa sekalipun
anak merasa sakit anak tsb msh bisa diberikan imunisasi.
4.Pemberian imunisasi sdg tdk dilaksanakan pd hr tsb.
5.Supply imunisasi tdk tersedia pd saat itu.

3. Perawat tdk dpt menentukan imunisasi apa yg 1.Perawat lupa mengingatkan ortu utk mbw kartu imunisasi.
hrs diberikan pd sang anak pd saat itu.(masalah 2. Data yg tdpt di klinik tdk disimpan dg baik,shg sulit utk
utilisasi/ DO) menemukan data imunisasi seorang anak.
4. Ibu hamil tdk mencari tau atau peduli utk 1.Para perawat gagal menginformasikan kpd ibu hamil
mendapatkan imunisasi TT (masalah mengenai pentingnya utk memperoleh imunisasi tetanus
utilisasi/ DO) ( pd saat ibu hamil tsb mbw anak mereka utk
memperoleh imunisasi).
2.Batasan yg menghambat ibu hamil utk memperoleh
imunisasi, contohnya: biaya, gender,isu sosial.

5. Anak2 tdk memperoleh vaksin yg 1.Perawat tdk mengerti vaksin apa yg hrs
seharusnya mereka dptkan diberikan,kapan hrs diberikan,mengapa mereka
pd saat kunjungan (masalah utilisasi/DO) membutuhkannya.
2.Tidak semua jenis imunisasi tersedia atau dilaksanakan
di pusat kes pd gr tsb.
3.Supply dr berbagai jenis vaksin tdk mencukupi.

Anak2 & ibu hamil tidak pernah 1.Lokasi Pusat pelayanan kes yg sangat jauh.
6. mengunjungi pusat pelayanan kes untuk 2.Jam operasional pusat pelayanan kes yg tdk sesuai atau
memulai memperoleh imunisasi (masalah tdk diketahui dg jelas oleh masyarakat sekitar.
akses) 3.Kegiatan penyuluhan yg tdk teratur, atau waktunya tdk
dimengerti oleh masyarakat sekitar.
4.Budaya, keuangan, ras, gender atau halangan lainnya
yg menyebabkan terhambatnya pelayanan imunisasi.
A.PERSIAPAN

1. Melakukan sosialisasi kpd pemangku kepentingan dr berbagai pihak termasuk


agama ,serta tim penggerak PKK utk mningkatkan kesadaran & pgerakan
masy di tk Puskesmas.
2. Meningkatkan kemampuan petugas pelaksana imunisasi / Pembina
Desa mel pelatihan di tingkat Puskesmas.
3. Melakukan pemetaan wilayah bdsrk analisa PWS yg didahului dg validasi
data sasaran di tk DEsa/ Kel mel koordinasi dg kader.
- Dari grafik PWS perdesa akan terlihat & dpt dianalisis cak & kecenderungan
dr masing2 jenis imunisasi.
- Dengan menganalisa cakupan dan kecenderungan setiap bulan, maka dpt
segera diket kekurangan cak & beban yg hrs dicapai setiap bln pd periode
triwulan berikutnya.
- Utk mencapai & mempertahankan UCI Desa analisis PWS hrs diikuti dg
tindak lanjut.
 
 
 Apabila kead ini tdk segera diatasi ( mis: sweeping)
maka beban tsb akan menumpuk & mungkin akan
sulit dicapai Desa tsb pd akhir tahun,shg DO akan
menjadi tinggi.
 Contoh : Cara mlkk analisa cak imunisasi &
kecenderungannya Desa A target cak imunisasi Campak
dlm 1 th 80 %, mk target bulanan= 80 / 12 =6,7 % , target
triwulan = 20,1 %.
Bulan Target Pencapaian Kekurangan Uraian
Bulanan Cakupan Cakupan

Jan 6,7 1,7 5 Beban utk triwulan II, Target triwulan II


Feb 6.7 2,1 4,6 + kekurangan triwulan I =20,1 +14,3 =
Mar 6,7 2 4,7 34,4%
Maka beban tiap bulan triwulan II :
34,4 / 3 = 11,5%

Total Triwulan I 20,1 5,8 14,3


April 11,5 2 9,5 Beban triwulan III = 20,1 +28,5 =48,6 %
Mei 11,5 1,9 9,6 Beban tiap bulan = 48,6 / 3= 16,2 %
Juni 11,5 2,1 9,4

Total triwulan II 34,5 6 28,5

Juli 16,2 2,3 13,9 Beban triwulan IV = 20,1 + 39,7 = 59,8


Agust 16,2 3,4 12,8 %
Sept 16,2 3,2 13 Beban tiap bulan = 59,8 / 3 = 19,9 %

Total triwulan III 48,6 8,9 39,7


4. Hasil pemetaan & analisa tsb digunakan sbg dasar
penyusunan rencana kegiatan, jadwal dan pembagian
tugas serta dukungan sumber daya tmsk pembiayaan
melalui sinkronisasi berbagai kegiatan lintas program
maupun lintas sektor.
5. Berdasrkan hasil analisa PWS,desa dikelompokan 3
kategori sbb:
a. Daerah dg cakupan rendah & sulit dijangkau ( warna
merah )
b. Daerah dg cakupan rendah ttp mudah dijangkau (warna
kuning)
c. Daerah dg Cakupan telah mencapai target (warna hijau )
6. Mobilisasi sumber daya dr berbagai pihak dikelola secara
benar utk mendukung keg operasional GAIN UCI.
 Indikator : Cakupan imunisasi DPT 1, Campak
 Status baik : Cakupan bulanan & kumulatif bulanan diatas target,

kecendurungan (trend) naik / tetap


 Status kurang : Cak bulanan & kumulatif bulanan diatas target

kecenderungan turun
 Status cukup : Cak bulanan & kumulatif bulanan di bawah target,

kecendurungan naik.
 Status jelek : Cak bulanan & kumulatif bulanan di bawah target,

kecenderungan tetap/ turun


B. PELAKSANAAN

1. Daerah dg cak rendah & sulit dijangkau ( warna merah )


a. Melaksanakan kegiatan imunisasi dg jadwal khusus (minimal
4 kali pelayanan dalam 1 th ), sesuai dg kesepakatan yg
bersama dg aparat desa.
b. Integrasi dg keg program /sektor lain utk
mengefisiensikan pembiayaan.
c. Pembina wilayah melakukan pencatatan hasil kegiatan
imunisasi & melaporkan kpd koordinator imunisasi setiap
tgl 5.
d. Pembina wilayah menganalisa status imunisasi setiap
sasaran bdsrk pencatatan pd buku kohort bayi/ register
bayi/ buku desa/ buku kuning utk mengidentifikasi bayi
yg blm lengkap imunisasnya serta merencanakan tindak
lanjut pemecahannya mel pelaksanaannya sweeping &
DOFU.
2. Daerah dg cak rendah ttp mudah dijangkau (warna Kuning)
Pelaks akselerasi disesuaikan dg penyebabnya ( hambatan social budaya, kelemahan manjerial
pelaksanaan imunisasi, kendala pd tenaga pelaksana, kendala biaya operasional ) a l :
a. Meningkatkan manajemen Puskesmas ( mengaktifkan PWS, pembenahan
pencatatan & pelaporan )
b. Pelatihan petugas pelaks imunisasi /Pembina wilayah.
c. Pembina wilayah melakukan pencatatan hsl kegiatan imunisasi dan melaporkan
kpd koordinator imunisasi setiap tgl 5.
d. Pembina wilayah mlkk analisa status imunisasi setiap sasaran bdsrk pencatatan
pd buku kohort bayi/ register bayi/ buku desa/ buku kuning utk mengidentifikasi
bayi yg blm lengkap imunisasinya serta merencanakan tindak lanjut
pemecahannya mel pelaksanaannnya sweeping dan DOFU.
e. Pembinaan thd pelayanan swasta terutama utk cold chain & pencatatan
pelaporan.

3. Daerah dg cakupan telah mencapai target ( diberi warna Hijau )


Pada prinsipnya mempertahankan kinerja selama ini.bila memungkinkan mutu pelayanan
ditingkatkan.
 
C. EVALUASI
 Evaluasi : menilai hasil cak dibandingkan dg target tahunan &
permasalahan yg dihadapi utk perbaikan perenc y a d.
 Evaluasi di tk Puskesmas dpt dilakukan dg keg pertemuan bulanan
Puskesmas ( Lokakarya mini Puskesmas / Lokmin )
 Pada pertemuan ini PWS perlu dibicarakan & dilkk analisis masalah
yg ditemukan, kmd dibuat renc tindak lanjut.
 Berupa intervensi teknis oleh program atau non tehnis oleh
pimpinan wilayah dlm btk motivasi & penggerakan sasaran.
 Intervensi tehnis Puskesmas dpt berupa : keg yg dpt dilkk oleh
Puskesmas utk perbaikan & kmd dibuat renc tindak lanjut.
 Intervensi teknis dpt jg berupa intervensi dr level yg lbh tinggi
( Kab / Kota/ Prov/Pusat).
 PWS disajikan & didiskusikan pd pertemuan lintas sektoral utk
mdpt dukungan bagi pemecahan masalah terutama yg berkaitan dg
motivasi & pergerakan penduduk sasaran oleh Camat. PKK, LSM
dll.
 Tindak lanjut di tk Puskesmas hrs dijabarkan  btk rencana
operasional jangka pendek, keg sesuai dg masalah yg terjadi &
potensi wilayah yg masalah.
 Intervensi tehnis :

*Kegiatan meliputi : logistik, penghitungan sasaran per desa,


pencatatan buku desa, kesepakatan dlm distribusi vaksin, kesepakatan
jadwal petugas ke Posyandu (menambah frekwensi kunjungan,
menepati jadwal ), cara pelaporan hsl imunisasi dll yg perlu di
bicarakan dlm Lokakarya mini ( Lok Min ) di Puskesmas.
 Intervensi non teknis :

* Dibicarakan dg Camat.TP-PKK Kecamatan & pertemuan tk


kecamatan.
 Mis : Masalah dukungan Kepala Desa, masalah Posyandu,

penggerakan sasaran dll.

 Bantuan teknis : dr Dinas Kesehatan Kab /Kota.


 
III. PENUTUP
GAIN  utk mencapai desa UCI 100% pd th 2014.
 Setiap Prov segera melengkapi dukungan data & menyusun POA yg dilengkapi

sumber daya yg tersedia.


 Prov hrs koordinasi dg pemda, lintas program & sektor terkait di daerah utk

mendukung keg ini.


 Koord lintas program dlm rangka meningkatkan keterpaduan sangat penting

dlm akselerasi pencapaian cakupan imunisasi.


 Diharapkan forum komunikasi di daerah ( Din Kes Provinsi dan Kab / Kota sbg

Leading program ) utk mkoordinasikan keg 2 lintas program & sektor terkait spt :
PKK, Jamkesmas, Pemda, LSM dll.
 Upaya2 advokasi spt : ke Pemda, kerjasam dg PKK, Tokoh agama,revitalisasi

PWS, & Local coverage survey dpt menggunakan sumber daya yg ada di daerah.
 Untuk pemantauan pencapaian cak di Prov. Kab / Kota dg mggunakan pemetaan

di tk Puskesmas dg memanfaatkan PWS.


 Keg tsb perlu terencana agar anggaran program imunisasi baik bersumber dr

APBD,APBN, maupun BLN  mendukung keg tsb.


 Koordinasikan dlm pertemuan berjenjang mulai tk pusat sampai ke daerah Kab /

Kota.
 Penguatan kemampuan daerah menjadi sasaran utama dlm perenc tmsk

revitalisasi PWS & mapping daerah bermasalah dlm cak imunisasi, pelaksanaan,
pengendalian & evaluasi kegiatan akselerasi pencapaian UCI desa.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai