Anda di halaman 1dari 73

SAFITRI GUNAWAN

616080716050

STATISTIKA
DAN DATA
DEFINISI STATISTIKA

* Biostatistikadalah ilmu statistik yang diaplikasikan pada


data biologis dan medis, dimana statistik merupakan ilmu
tentang data dan mencakup pengumpulan, meringkas,
mengorganisasi, menganalisis, dan menginterprestasi data
(Merrill, 2012. Buku statistik kesehatan hal 3)
* Statistikdalam arti sempit yaitu fakta berbentuk angka
yang terangkup dalam tabel atau kumpulan angka pada tabel
yang menerangkan suatu fenomena (Buku statistika Terapan
hal 3)
* Statistik dalam arti luas biasa disebut statistika. Diartikan
sebagai metoda, cara atu teknik untuk : mengumpulkan data,
mengolah data, menganalisis deskriptif, menganalisis
inferensial, menarik simpulan berdasarkan hasil analisis
(Buku statistika Terapan hal 3)
* Menurut dr. Grace E. C. Korompis (2014, hal 2). Statistika
adalah ilmu yang berkenaan dengan data, istilah
Menurut dr. Grace E. C. Korompis (2014, hal 2). Statistika adalah
ilmu yang berkenaan dengan data, istilah "statistika" berbeda
dengan "statistik" . Statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan
data, sedangkan statistik adalah data, informasi, atau hasil
penerapan alogaritma statistika pada suatu data.
Statistik dalam
RUANG LINGKUP STATISTIKA

* Statistik deskriptif terdiri dari prosedur untuk


meringkas dan menjelaskan karakteristik penting
dari seperangkat pengukuran. Jika pengukuran
tersebut diterapkan pada populasi, maka cukup
menggambarkan kesimpulan berdasarkan statistik
deskriptif (Mendenhall et al,2009)
* Statistikanalitik/inferensial terdiri dari prosedur
yang digunakan untuk membuat kesimpulan tentang
karakteristik populasi berdasarkan informasi pada
sampel yang digambarkan dari populasi tersebut
(Mendenhall et al,2009)
TUJUAN STATISTIKA

A. Memahami, menganalisis record, registrasi,


data, informasi
B. Menggambar keaadan objek yang dikaji
C. Menjelaskan faktor yang mendasar
terhadap objek
D. Melihat hubungan antar variabel
E. Melihat perbedaan
F. Membantu menyusun suatu teori
G. Memprediksi keadaan
H. Mengendalikan
KEGUNAAN STATISTIK
DIBIDANG KESEHATAN

a) Memberi keterangan tentang masalah kesehatan yang dihadapi


serta hal yang perlu prioritas
b) Memberi keterangan tentang penyebaran penyakit berdasarkan
orang yang diserang, waktu penyerangan, luas wilayah
c) Memperkirakan perkembangan suatu penyakit
d) Memperkirakan faktor penyebab masalah
e) Memperkirakan sumber daya dan potensi pemanfaatan
f) Merencanakan upaya yang efektif,efisien berdasarkan kenyataan
g) Memahami, menganalisis data dan informasi guna membantu
mengambil keputusan
h) Menganalisis hambatan pelaksanaan
i) Menilai hasil kegiatan yang dicapai
j) Mendokumentasikan semua data
DATA
PENGERTIAN DATA

*Dalam statistik, data adalah himpunan angka


yang teratur menurut kaidah-kaidah
tertentu dan menunjukkan nilai suatu objek
atau fakta yang dinyatakan dengan angka.
*Data setelah mengalami suatu proses
tertentu sehingga dapat
berkomunikasi/menjelaskan dengan mudah
dipahami disebut informasi
CIRI-CIRI DATA

a. Berbentuk angka atau simbol


b. Tersusun teratur, berurutan sesuai
aturan
c. Agregat. Seluruh kumpulan nilai-nilai
pengukuran yang merupakam suatu
kesatuan dan setiap nilai pengukuran
hanya mempunyai arti sebagai bagian
dari keseluruhan tsb
KLASIFIKASI DATA /MENURUT CARA UKUR ATAU
MENGHITUNG DATA
DATA Data kontinue
DISKRIT (data
measurement)
Data diskrit ( data
anumeration) yaitu *Data kontinue (data
kumpulan angka absolut measurement) adalah
yang tidak memiliki desimal kumplan angka yang masih
atau pecahan diantara dua dimungkinkan memiliki
bilangan bulatnya bilangan desimal atau
Contoh: denyut nadi 92 pecahan diantara dua
kali, jumlah pasien 29 bilangan bulatnya yang
pasien dsb. banyaknya tak terhingga
*Contoh : tinggi badan
175,5 cm, berat badan
67,75kg, jarak 10,7 km, dll
DATA MENURUT SIFATNYA

DATA KUALITATIF
Data kualitatif adalah kenyataan yang menunjukkan sifat obyek
yang tidak memungkinkan secara langsung dapat diubah menjadi
angka, sehingga menggunakan pendekatan dalam bentuk kategori
Miss : lukisan indah, pemadangan bagus, kebiasaan tepat, dll.
Sebenarnya sudah mermupakan informasi, namun sulit diangkakan,
maka hal tersebut disebut data

DATA KUANTATIF
* Data kuantitatif adalah data dinyatakan dalam
bentuk angka
* Miss : 60 liter, 345 mil, 23 km, 19 gr
DATA MENURUT SUMBERNYA

DATA PRIMER
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung
dengan melakukan sendiri pengumpulan ( wawancara, angket,
observasi, test, pengukuran ) terhadap objek. Data masih
data mentah
Miss : dokter melakukan anamnesa terhadap pasien, maka
dokter mendapatkan data primer

DATA SEKUNDER
* Data sekunder adalah yang berasal dari olahan data primer. Data
sekunder didapatkan instansu dari pengumpulan data/pelaksana di
lapangan.
* Miss : dinas kesehatan kabupaten mendapatkan data dari puskesmas,
dimana puskesmas telah mengolah data menjadi rapi kemudian dilapor
ke dinas kesehatan Kabupaten
DATA TERSIER
Data tersier adalah data yang diperoleh dari olahan
data sekunder. Biasanya dapat diperoleh dari media
massa atau instansi tinggi tingkatannya
Miss: data dari dinas kesehatan kabupaten direkap
menjadi data kesehatan setingkat provinsi

DATA KUARTER
* Data kuarter adalah data yang diperoleh dari
data tersier yang telah diolah terlebih dahulu
* Miss: data proyeksi hasil pertanian indonesia
dioalh kementrian Pertanian, data prediksi
kebutuhan obat 5 th kedepan
SKALA PENGUMPULAN DATA

Skala hasil pengukuran data adalah


atribut/kadar/ukuran/nilai/dari seseorang atau obyek benda yang
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu
obyek dengan obyek yang lain terdeteksi oleh alat ukur.
Karakteristik obyek penelitian yang dapat diklarifikasikan minimal
dua kategori/nilai atau memiliki ≥ 2.
Misal:
• Kekeruhan air (keruh, tidak keruh)
• Rasa air (tawar, asin)
• Tingkat pendidikan (SD, SLTP, SLTA, PT)
• Tingkat kebisingan (80 dBA, 90 dBA, 110 dBA)
• Tingkat pencahayaan (45 lux, 60 lux 70 lux, 100 lux)

Skala data dikelompokkan menjadi 4, yaitu skala nominal, ordinal,


interval, dan ratio.
1. SKALA NOMINAL
Ciri utama data berskala nominal adalah data yang satuannya
hanya dapat dibedakan, antara kategori yang satu dengan lainnya
tidak diketahui tingkat perbedaanya. Operasional matematis
yang dapat dilakukan hanya = dan ≠ (disamakan dan dibedakan).
Contoh:
Setiap data dengan dua kategori, ya / tidak, baik / buruk, jauh /
dekat, merah / non merah, panas / dingin, asam / basa, kemarau /
penghujan, lembab / kering.
Pada data yang memiliki kategori tiga atau lebih, maka harus
dilihat kategorinya data tersebut memiliki urutan yang baku atau
tidak. Jika tida memiliki urutan yang baku, maka termasuk data
nominal. Misalnya :
Data mata pencaharian: yang dibedakan menjadi satuan : guru,
pedagang, karyawan, petani TNI, nelayan, politikus, pemulung.
Data suku bangsa : Jawa, Sunda, Madura, Batak, Sasak.
Data jenis penyakit: Ispa, diare, TB paru, Jantung koroner.
Peletakan urutan masing-masing kategori diatur sesuai
dengan keinginan masing-masing penyaji, kerena memang tidak
ada ketentuan bakunya. Pada penyajian data sebaiknya diurutkan
mulai dari yang jumlahnya paling banyak sampai paling kecil.

2. SKALA ORDINAL
Ciri utama data berskala ordinal adalah data yang satuannya
dapat dibedakan dan diurutkan. Jadi pada skala ordinal ini data
sudah dapat diketahui mana yang lebih tinggi, mana yang rendah
dan memiliki urutan baku yang tidak boleh di acak. Urutan boleh
dari atas ke bawah atau sebaliknya. Operasional matematis yang
dapat dilakukan, yaitu: =, ≠, >, dan < (disamakan,, dibedakan, lebih
besar dan lebih kecil).
Contoh:
Data tingkat pendidikan: SD, SLTP, SLTA, PT.
Data peringkat rumah: Permanen, semi permanen, tidak permanen.
Data mutu: Baik sekali, baik, sedang, jelek, jelek sekali.
Data tingkatan: I, II, III, IV.

3. SKALA INTERVAL
Ciri utama data berskala interval adalah data yang satuannya
dapat dibedakan, dapat diurutkan, memiliki interval yang sama tiap
satuan alat ukur, besarnya interval tidak menunjukkan arti yang
sebenarnya, antara satuan alat ukur yang satu dengan lainnya
memiliki skala angka nol yang tidak sama. Operasional matematis
yang dapat dilakukan yaitu: =, ≠, >,<, + dan – (disamakan, dibedakan,
lebih besar, lebih kecil, penjumlahan dan pengurangan)
Contoh:
Data temperatur: °F, °C, °R, °K.
Data tahun: Tahun jawa, Tahun Masehi, Tahun Hijriah.
Data skala sikap.
Data konsentrasi larutan.

4. SKALA RASIO
Ciri utama data berskala rasio adalah data yang satuannya
dapat dibedakan, dapat diurutkan, memiliki interval yang sama tiap
satuan alat ukur, lebar interval tiap satuan alat ukur menunjukkan
nilai yang sebenarnya dan antara satuan alat ukur yang satu dengan
lainnya memiliki skala angka nol yang absolut. Operasional
matematis yang dapat dilakukan yaitu: =, ≠, >, <, +, -, x dan :
(disamakan, dibedakan, lebih besar, lebih kecil, penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian).
Contoh:
Dua berat: 26,4 kg, 0,9 gr, 4lb.
Data jarak: 12 km, 1 mil, 2 feet, 3 yard.

Skematis Klafikasi dan Skala Data


A. Metode Pengumpulan Data.
1. Data base/ Arsip/ Laporan.
Pengumpulan data dengan data base merupakan pengumpulan data
dengan cara mendapatkan data arsip, laporan, rekaman yang pernah
dikumpulkan oleh orang lain. Model pengumpulan data dengan data base
akan menghasilkan, data sekunder, tersier atau kuarter.
Alat bantu yang sering digunakan untuk pengumpulan data base
adalah arsip, laporan, medical record, daftar riwayat hidup, rekaman
audio visual, rekaman dalam disket, dll. Alat bantu data base dalam
elektronik (rekaman disket, audio visual) atau manual (cetakan, arsip,
laporan).

2. Observasi
Observasi adalah perbuatan jiwa dan indera secara aktif untuk
menangkap stimulan, gejala perubahan objek yang kemudian ditransfer
dalam bentuk data atau informasi. Observasi tidak hanya sekedar
pengamatan, namun kerja seluruh panca indra yang meliputi pengamatan,
pengbauan, perasa, peraba dan pendengaran.
a. Observasi terlibat
Observasi terlibat adalah suatu teknik observasi, dimana
observer aktif terlibat dalam aktivitas objek yang sedang di
observer. Antara observer dan objek yang diobserver bersama-
sama dalam suatu aktivitas tertentu
b. Observasi sistematik / terstruktur
Suatu model observasi yang mempunyai struktur langkah-
langkah pengamatan yang jelas, meteri yang di observer mempunyai
scope yang nyata, observasi lebih terarah dengan tugasnya.
c. Observasi eksperimental
Suatu teknik observasi dengan cara memberikan stimulan atau
rangsangan terhadap objek yang sedang di observer, kemudian
reaksi objek di observasi.
3. Teks / pengukuran
Teknik pengumpulan data dengan cara membandingkan karakter
spesifik objek yang diteliti dengan alat ukur baku, sehingga
diketahui kadarnya.
Alat ukur yang baku diantaranya: termometer, meteran, timbangan,
luxmeter, sound level meter, alti meter, hygro meter, dll.

4. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses pertukaran informasi secara
timbal balik antara pewawancara dengan responden.
Jenis-jenis wawancara:
a. Wawancara bebas
Pewawancara hanya dibeli topik yang perlu ditanyakan,
sedangkan untuk memulai, memancing topik, mengakhiri wawancara
terserah pewawancara. Biasanya wawancara bebas ini mengembang
lebar, sehingga sulit mengambil inti permasalahan yang dibicarakan.
b. Wawancara terpimpin
Proses wawancara yang dipandu dengan kuisioner atau pedoman
wawancara. Proses wawancara berjalan sistematik, namun biasanya
agak kaku, karena harus sesuai dengan konteks kuisioner
c. Wawancara semi terpimpin
Kombinasi wawancara terpimpin dan bebas. Proses ini berjalan
sistematik dan dapat bersifat luwes, karena tidak terpancang pada
kuisioner saja.
5. Angket
Angket adalah daftar pertanyaan atau kuisioner yang dikirimkan
kepada responden untuk diisi, kemudian dikembalikan lagi kepada
pemilik kuisioner. Kelemahan nya: kuisioner salah alamat, kuisioner
kadang tidak dikembalikan responden, responden tidak mengerti
maksud pertanyaan.

6. Sosiometri
Suatu teknik pengumpulan data untuk mengetahui struktur
masyarakat. Langakh yang perlu di tempuh metode sosiometri
adalah tentukan masalah yang dikaji, setiap anggota kelompok
diminta memilih dua orang yang dalam kelompok yang paling cocok
dengan masalah yang dikaji, dilakukan tabulasi.
7. Diskusi kelompok
Metode diskusi kelompok tidak beda dengan diskusi biasa.
Beberapa responden yang menjadi peserta diskusi dipandu peneliti
membicarakan topik permasalahn yang diajukan peneliti. Pendapat
para responden dicatat oleh peneliti sebagai data hasil penelitian.
PENYAJIAN DATA

Penyajian Data adalah salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan


hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu
haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk
keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun ke dalam bentuk-
bentuk tertentu

FUNGSI

• Menunjukkan perkembangan suatu keadaan


• Mengadakan perbandingan pada suatu waktu
Penyajian Data Textular

• Penyajian dalam bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaram umum


tentang kesimpulan hasil pengamatan. Dalam bidang kedokteran,penyajian
dalam bentuk tulisan hanyadigunakan untuk memberikan informasi.
Penyajian dalam bentuk tulisan banyak digunakan dalam bidang sosial,
ekonomi, psikologi dan lain lain dan berperan sebagai laporan hasil
penelitiankualitatif.
• Misalnya,untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang suatu produk yang
telahdipasarkan atau penerimaan, pendapat serta kepercayaan masyarakat
terhadap suatu program pemerintah atau program pelayanan pada
manyarakat atau keberadaan petugas kesehatan yangterdapat didaerah
• Menggunakan bahasa yg benar
• Ringkas tetapi efektif
• Menghindari bahasa berbunga
• Paragraf mengandung:
• Tema
• Data/fakta pendukung tema
• Pendapat/opini
Penyajian Data Tabel

Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data


dalam bentuk angka yang disusun secara teratur dalam
bentuk kolom dan baris.
Penyajian dalam bentuk tebel banyak digunakan pada
penuilsan laporan hasil penelitian dengan maksud agar
orang mudah memperoleh gambaran rinci tentang hasil
penelitian yang telah dilakukan.
PENYAJIAN TABEL:
• Judul tabel lengkap
• Badan tabel terdiri dari : Variabel/konsep,
Distribusi frek, Distribusi proporsi, Uji
statistik (bila perlu)
• Hindari tabel yg kompleks
• Desimal seperlunya
• Hindari duplikasi (tabel kemudian diikuti oleh
teks dan/atau grafik)

Bagian-bagian Tabel
• Tabel haruslah Sederhana & Self Explanatory
• Bagian Tabel:,
• Judul menjelaskan 4W=apa, siapa, dimana,
dan kapan
• Judul dan nomor tabel
• Nilai keterangan untuk hal baris (Box-Stub)
• Nilai keterangan untuk kolom (Box-Head)
• Tempat untuk nilai dalam sel (Body)
• Sumber data, ringkasan dari singkatan, dan
simbol (footnote)
JENIS- JENIS TABEL
1. Tabel Sinopsis
Tabel ini berisi semua variable yang akan dikumpulkan dan
ditulis dalam koloman baris dengan urutan yang sama.

2. Tabel Induk
Tabel ini berfungsi sebagai referensi.Oleh karena itu,tabel
induk sering disebut tabel referensi yang dapat diambil sebagian
dan disisipkan dalam laporan penulisan laporan. Pada tabel induk
terdapat semua variable yang dikumpulkan.
3. Tabel Teks
Tabel teks adalah tabel yang menggambarkan beberapa
variable secara rinci. Tabel ini berguna untuk mengadakan
pembahasan lebih mendalam terhadap hasil penelitian,
mengadakan perbandingan antar variable atau untuk memberikan
gambaran tentang adanya hubungan antara dua variable.
4. Tabel Konstigensi
Tabel kontigensi Disusun berdasarkan banyaknya baris dan
kolom.Tabel ini disajikan untuk memberikan gambaran hasil
penelitian.Tabel ini juga banyak digunakan dalam perhitungan
statistic inferensial untuk pengujian hipotesis.
BERDASARKAN PENYUSUNAN JUDUL BARIS.

1.Penyusunan Judul Baris menurut abjad


Tabel yang disusun menurut abjad dimaksudkan untuk
memudahkan pencarian kembali tabbel yang dibutuhkan.Oleh karena
itu,tabel ini banyak terdapat paa tabel induk.

2.Penyusunan Judul Baris Menurut Geografis


Tabel ini bertujuan untuk mengetahui keadaan berbagai daerah.
Oleh karena itu, tabel yang disusun menurut geografis banyak
dikeluarkan oleh instansi pemerintah seperti:Biro Pusat Statistik.

3.Penyusunan Tabel Berdasarkaan Perkembang Waktu


Tabel ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan
yang terjadi bersamaan berjalannya waktu. Perkembangan tersebut
dapat berupa perubahan alami atau perubahan yang disebabkan oleh
intervensi manusia.
4.Penyusunan Tabel Berdasarkan Besarnya Angka
Penyusunan angka dapat dilakukan dari angka terkecil sampai
angka terbesar atau sebaliknya.
5.Penyusunan Berdasarkan Kelaziman
Penyusunan tabel ini didasarkan pada kelaziman.Oleh karena
itu tidak terdapat ketentuan yang baku.

6.Penyusunan Berdasarkan Tingkatan


Misalnya,penyusunan tingkat pendidikan diawali dari
pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi.

PENYAJIAN DATA GRAFIK

Grafik merupakan salah satu bentuk penyajian data


statistik yang banyak dilakukan dalam berbagai
bidang,termasuk bidang kedokteran karna penyajian dalam
bentuk grafik lebih menarik dan mudah dipahami.
Manfaat Grafik
• Membandingkan beberapa variable,beberapa kategori dalam
variable atau satu variable pada waktu dan tempat yang berbeda.
• Meramalkan perubahan yang terjadi dengan berjalan nya waktu
( time series )
• Mengetahui adanya hubungan dua variable atau lebih.
• Memberikan penerangan pada masyarakat.

JENIS-JENIS GRAFIK
1. Grafik Histogram / Batang
Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu
variable. Tampilan histogram berupa persegi panjang. Sebagai sumbu
horizontal boleh memakai tepi-tepi kelas, batas-batas kelas atau nilai
variabel yang diobservasi, sedang sumbu vertical menunjukkan
frekuensi. Untuk distribusi bergolong atau berkelompok yang menjadi
absis adalah nilai tengah dari masing-masing kelas.
2. Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi
bergolong suatu variable. Tampilan polygon berupa garis-garis patah
yang diperoleh dengan cara menghubungkan puncak dari masing-
masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari
masing-masing kelas.
3. Grafik Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan
diagram lingkaran. Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan
data dari berbagai kelompok.

4. Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan
perkembangan suatu keadaan. Perkembangan tersebut bisa naik bisa
turun. Hal ini akan nampak secara visual melalui garis dalam grafik.
Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan
yang mendatar menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan
pada gambar dibawah, yang perlu diperhatikan dalam membuat
grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical yang
akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.
5. Grafik Frekuensi Kumulatif
Dihasilkan dari data frekuensi distribusi kumulatif dan untuk
mengtahui posisi individu dalam suatu kelompok.

6. Grafik Garis Patah-patah


Untuk mengetahui perubahan yang terjadi dengan berjalannya
waktu.
7. Grafik Kurve
Kurve merupakan perataan dari garis-garis polygon. Gambar
polygon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data
skor dan data skor itu sendiri mencerminkan fluktuasi sampel.
Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan garis gambar polygon
yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan.
8. Grafik Diagram pencar

9. Grafik Model (piktogram)


10. Grafik peta (map diagram)
POPULASI DAN SAMPEL

Suatu penelitian atau pengumpulan data pada hakekatnya ingin mengetahui


karakteristik seluruh populasi yang menjadi pokok kajiannya. Angka-angka
karakteristik hasil pengumpulan/pengukuran data populasi biasa disebut
parameter. Untuk dapat menyimpulkan nilai parameter populasi, maka
dipersyaratkan sampel harus representative. Representatifnya suatu
populasi dapat disekati dengan besar dan teknik sampling.
POPULASI
DEFINI
SI

Populasi adalah keseluruhan kumpulan unsur-unsur objek


penelitian yang sejenis, yang akan dikaji karakteristiknya
dan ditarik kesimpulannya. (Tri Cahyono, 2018. Statistika
Terapan & Indikator Kesehatan. Hal. 21).

Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono


(2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
POPULASI MENURUT
RUANG DAN WAKTU

1. Populasi Terbatas / Finite


Populasi terbatas adalah populasi yang dibatasi ruang dan waktu.
Misalnya : penduduk Desa Gedang tahun 1989, partikel air Sungai
Serayu tahun 1999 di Desa Kemranjen, rumah di Perumahan Griya
Indah tahun 2000.

2. Populasi Tak Terbatas /


Infinite
Populasi tak terbatas adalah populasi yang bebas jumlahnya tidak
terbatas. Misalnya : Jumlah pasir, partikel udara, partikel air.
POPULASI MENURUT
KERAGAMAN

POPULASI HETEROGEN
Populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari
populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif
berbeda satu sama lainnya.

POPULASI HOMOGEN
Populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari
populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif
seragam satu sama lainnya.
SAMPEL
DEFINI
SI

Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil


dengan cara tertentu untuk dikenai pengukuran. (Tri
Cahyono, 2018. Statistika Terapan & Indikator Kesehatan.
Hal. 22).

Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari


jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.
ALASAN SAMPLING

Alasan klasik dilakukannya sampling yang sering


digunakan peneliti, yaitu populasinya terlalu besar
dan sumber daya yang dimiliki, tenaga, biaya, waktu,
sarana prasarana. Alasan mendasar yang digunakan
sebaiknya bersifat ilmiah/logis, misalnya percobaan
yang merusak, tidak dapat dikembalikan kebentuk
semula, efektifitas dan efisiensi, karena hasil statik
sampel tidak jauh beda dengan parameter populasi,
onjek sulit ditemui secara keseluruhan, objek selalu
berganti setiap hari.
BESAR SAMPEL

Besar sampel minimal menurut statistic 2 (dua) objek, kalau hanya 1


(satu) disebut kasus, tidak bisa dikatakan sampel. Prinsip minimal
sampel yaitu ada variasi data yang dihasilkan dari dua objek riset
yang diukur, sehingga data bisa dihitung nilai rata-rata dan
variansnya. Besar sampel sangat berkaitan dengan kesalahan riset.
Secara umum, makin besar sampel makin kecil kesalahan riset, makin
kecil sampel makin besar kesalahan riset
PENENTUAN BESAR SAMPEL
ADA 2 CARA (MENGGUNAKAN PERTIMBANGAN DAN MENGGUNAKAN RUMUS)

ENGAN MENGGUNAKAN PERTIMBANGAN

HOMOGENITAS POPULASI

Pada populasi yang sangat homogen, besarnya sampel cukup sebagian


kecil saja dari populasi sudah dapat mewakili. Misalnya beberapa tes darah
sudah dapat mewakili keseluruhan darah, teh dalam satu ceret cukup
diambil satu sendok sudah dapat mewakili kondisi dalam satu ceret.

TINGKAT KETEPATAN PENELITIAN YANG DIINGINKAN

Tingkat ketepatan penelitian biasanya erat kaitannya dengan analisis data.


Semakin tinggi tingkat ketepatan yang diinginkan, semakin besar sampel
yang diperlukan.
KEBUTUHAN UJI STATISTIK YANG DIINGINKAN

Beberapa uji statistik memerlukan jumlah sampel minimal untuk dapat


dilakukan uji. Misalnya X2 memerlukan data lebih dari 20, uji test
memerlukan data asumsi berdistribusi normal >30 demikian jugan uji
korelasi r. Bila suatu uji akan digunakan maka besarnya sampel dapat
disesuaikan dengan keperluan rumus uji statistiknya.

PENGALAMAN RISET

Sebagai pembanding atau masukan pengembangan riset yang terdahulukan


perlu diperhatikan, terutama metode risetnya besar sampel, kelemahan riset
sebelumnya dapat diperbaikan pada riset yang akan dilakuka.

SUMBER DAYA YANG DIMILIKI PEMELITI

Sumber daya yang menjadi pertimbangan biasanya berupa tenaga, biaya,


dan waktu, untuk mengukur karakteristik yang ada pada sampel.
ENGAN MENGGUNAKAN RUMUS

Besar sampel berdasarkan rumus dipengaruhi oleh derajat kepercayaan


yang diinginkan (level confidence), semakin besar derajat kepercayaan
yang dipilih semakin besar sampel yang dibutuhkan, batas kesalahan yang
ditoleransi (allowable eror), semakin kecil kesalahan yang bisa ditoleransi
semakin besar sampel yang dibutuhkan dan sebaliknya, variabilitas
populasi, pada populasi yang menyebar nilai standar deviasi besar, maka
diperlukan sampel yang besar.
PENELITIAN SURVEY
PENELITIAN SURVEY POPULASI
FINITE
PENELITIAN SURVEY, RUMUS
KREJCIE & MORGAN
PENELITIAN
SURVEY/OBSERVASIONAL N
DIKETAHUI
POPULASI > 10.000
POPULASI > 10.000

POPULASI < 10.000, RUMUS SLOVIN


PENELITIAN
SURVEY/OBSERVASIONAL N
TIDAK DIKETAHUI
PENELITIAN EKSPERIMENTAL N
DIKETAHUI
PENELITIAN EKSPERIMENTAL N
TIDAK DIKETAHUI, BERPASANGAN
PENELITIAN EKSPERIMENTAL N
TIDAK DIKETAHUI, TIDAK
BERPASANGAN >2
DESKRIPTIF, KATAGORIKAL
DESKRIPTIF, NUMERIK
ANALITIK NUMERIK
BERPASANGAN
ANALITIK NUMERIK TIDAK
BERPASANGAN
ANALITIK KATAGORIK
BERPASANGAN
ANALITIK KATAGORIK TIDAK
BERPASANGAN
ANALITIK KORELATIF

Anda mungkin juga menyukai