616080716050
STATISTIKA
DAN DATA
DEFINISI STATISTIKA
DATA KUALITATIF
Data kualitatif adalah kenyataan yang menunjukkan sifat obyek
yang tidak memungkinkan secara langsung dapat diubah menjadi
angka, sehingga menggunakan pendekatan dalam bentuk kategori
Miss : lukisan indah, pemadangan bagus, kebiasaan tepat, dll.
Sebenarnya sudah mermupakan informasi, namun sulit diangkakan,
maka hal tersebut disebut data
DATA KUANTATIF
* Data kuantitatif adalah data dinyatakan dalam
bentuk angka
* Miss : 60 liter, 345 mil, 23 km, 19 gr
DATA MENURUT SUMBERNYA
DATA PRIMER
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung
dengan melakukan sendiri pengumpulan ( wawancara, angket,
observasi, test, pengukuran ) terhadap objek. Data masih
data mentah
Miss : dokter melakukan anamnesa terhadap pasien, maka
dokter mendapatkan data primer
DATA SEKUNDER
* Data sekunder adalah yang berasal dari olahan data primer. Data
sekunder didapatkan instansu dari pengumpulan data/pelaksana di
lapangan.
* Miss : dinas kesehatan kabupaten mendapatkan data dari puskesmas,
dimana puskesmas telah mengolah data menjadi rapi kemudian dilapor
ke dinas kesehatan Kabupaten
DATA TERSIER
Data tersier adalah data yang diperoleh dari olahan
data sekunder. Biasanya dapat diperoleh dari media
massa atau instansi tinggi tingkatannya
Miss: data dari dinas kesehatan kabupaten direkap
menjadi data kesehatan setingkat provinsi
DATA KUARTER
* Data kuarter adalah data yang diperoleh dari
data tersier yang telah diolah terlebih dahulu
* Miss: data proyeksi hasil pertanian indonesia
dioalh kementrian Pertanian, data prediksi
kebutuhan obat 5 th kedepan
SKALA PENGUMPULAN DATA
2. SKALA ORDINAL
Ciri utama data berskala ordinal adalah data yang satuannya
dapat dibedakan dan diurutkan. Jadi pada skala ordinal ini data
sudah dapat diketahui mana yang lebih tinggi, mana yang rendah
dan memiliki urutan baku yang tidak boleh di acak. Urutan boleh
dari atas ke bawah atau sebaliknya. Operasional matematis yang
dapat dilakukan, yaitu: =, ≠, >, dan < (disamakan,, dibedakan, lebih
besar dan lebih kecil).
Contoh:
Data tingkat pendidikan: SD, SLTP, SLTA, PT.
Data peringkat rumah: Permanen, semi permanen, tidak permanen.
Data mutu: Baik sekali, baik, sedang, jelek, jelek sekali.
Data tingkatan: I, II, III, IV.
3. SKALA INTERVAL
Ciri utama data berskala interval adalah data yang satuannya
dapat dibedakan, dapat diurutkan, memiliki interval yang sama tiap
satuan alat ukur, besarnya interval tidak menunjukkan arti yang
sebenarnya, antara satuan alat ukur yang satu dengan lainnya
memiliki skala angka nol yang tidak sama. Operasional matematis
yang dapat dilakukan yaitu: =, ≠, >,<, + dan – (disamakan, dibedakan,
lebih besar, lebih kecil, penjumlahan dan pengurangan)
Contoh:
Data temperatur: °F, °C, °R, °K.
Data tahun: Tahun jawa, Tahun Masehi, Tahun Hijriah.
Data skala sikap.
Data konsentrasi larutan.
4. SKALA RASIO
Ciri utama data berskala rasio adalah data yang satuannya
dapat dibedakan, dapat diurutkan, memiliki interval yang sama tiap
satuan alat ukur, lebar interval tiap satuan alat ukur menunjukkan
nilai yang sebenarnya dan antara satuan alat ukur yang satu dengan
lainnya memiliki skala angka nol yang absolut. Operasional
matematis yang dapat dilakukan yaitu: =, ≠, >, <, +, -, x dan :
(disamakan, dibedakan, lebih besar, lebih kecil, penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian).
Contoh:
Dua berat: 26,4 kg, 0,9 gr, 4lb.
Data jarak: 12 km, 1 mil, 2 feet, 3 yard.
2. Observasi
Observasi adalah perbuatan jiwa dan indera secara aktif untuk
menangkap stimulan, gejala perubahan objek yang kemudian ditransfer
dalam bentuk data atau informasi. Observasi tidak hanya sekedar
pengamatan, namun kerja seluruh panca indra yang meliputi pengamatan,
pengbauan, perasa, peraba dan pendengaran.
a. Observasi terlibat
Observasi terlibat adalah suatu teknik observasi, dimana
observer aktif terlibat dalam aktivitas objek yang sedang di
observer. Antara observer dan objek yang diobserver bersama-
sama dalam suatu aktivitas tertentu
b. Observasi sistematik / terstruktur
Suatu model observasi yang mempunyai struktur langkah-
langkah pengamatan yang jelas, meteri yang di observer mempunyai
scope yang nyata, observasi lebih terarah dengan tugasnya.
c. Observasi eksperimental
Suatu teknik observasi dengan cara memberikan stimulan atau
rangsangan terhadap objek yang sedang di observer, kemudian
reaksi objek di observasi.
3. Teks / pengukuran
Teknik pengumpulan data dengan cara membandingkan karakter
spesifik objek yang diteliti dengan alat ukur baku, sehingga
diketahui kadarnya.
Alat ukur yang baku diantaranya: termometer, meteran, timbangan,
luxmeter, sound level meter, alti meter, hygro meter, dll.
4. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses pertukaran informasi secara
timbal balik antara pewawancara dengan responden.
Jenis-jenis wawancara:
a. Wawancara bebas
Pewawancara hanya dibeli topik yang perlu ditanyakan,
sedangkan untuk memulai, memancing topik, mengakhiri wawancara
terserah pewawancara. Biasanya wawancara bebas ini mengembang
lebar, sehingga sulit mengambil inti permasalahan yang dibicarakan.
b. Wawancara terpimpin
Proses wawancara yang dipandu dengan kuisioner atau pedoman
wawancara. Proses wawancara berjalan sistematik, namun biasanya
agak kaku, karena harus sesuai dengan konteks kuisioner
c. Wawancara semi terpimpin
Kombinasi wawancara terpimpin dan bebas. Proses ini berjalan
sistematik dan dapat bersifat luwes, karena tidak terpancang pada
kuisioner saja.
5. Angket
Angket adalah daftar pertanyaan atau kuisioner yang dikirimkan
kepada responden untuk diisi, kemudian dikembalikan lagi kepada
pemilik kuisioner. Kelemahan nya: kuisioner salah alamat, kuisioner
kadang tidak dikembalikan responden, responden tidak mengerti
maksud pertanyaan.
6. Sosiometri
Suatu teknik pengumpulan data untuk mengetahui struktur
masyarakat. Langakh yang perlu di tempuh metode sosiometri
adalah tentukan masalah yang dikaji, setiap anggota kelompok
diminta memilih dua orang yang dalam kelompok yang paling cocok
dengan masalah yang dikaji, dilakukan tabulasi.
7. Diskusi kelompok
Metode diskusi kelompok tidak beda dengan diskusi biasa.
Beberapa responden yang menjadi peserta diskusi dipandu peneliti
membicarakan topik permasalahn yang diajukan peneliti. Pendapat
para responden dicatat oleh peneliti sebagai data hasil penelitian.
PENYAJIAN DATA
FUNGSI
Bagian-bagian Tabel
• Tabel haruslah Sederhana & Self Explanatory
• Bagian Tabel:,
• Judul menjelaskan 4W=apa, siapa, dimana,
dan kapan
• Judul dan nomor tabel
• Nilai keterangan untuk hal baris (Box-Stub)
• Nilai keterangan untuk kolom (Box-Head)
• Tempat untuk nilai dalam sel (Body)
• Sumber data, ringkasan dari singkatan, dan
simbol (footnote)
JENIS- JENIS TABEL
1. Tabel Sinopsis
Tabel ini berisi semua variable yang akan dikumpulkan dan
ditulis dalam koloman baris dengan urutan yang sama.
2. Tabel Induk
Tabel ini berfungsi sebagai referensi.Oleh karena itu,tabel
induk sering disebut tabel referensi yang dapat diambil sebagian
dan disisipkan dalam laporan penulisan laporan. Pada tabel induk
terdapat semua variable yang dikumpulkan.
3. Tabel Teks
Tabel teks adalah tabel yang menggambarkan beberapa
variable secara rinci. Tabel ini berguna untuk mengadakan
pembahasan lebih mendalam terhadap hasil penelitian,
mengadakan perbandingan antar variable atau untuk memberikan
gambaran tentang adanya hubungan antara dua variable.
4. Tabel Konstigensi
Tabel kontigensi Disusun berdasarkan banyaknya baris dan
kolom.Tabel ini disajikan untuk memberikan gambaran hasil
penelitian.Tabel ini juga banyak digunakan dalam perhitungan
statistic inferensial untuk pengujian hipotesis.
BERDASARKAN PENYUSUNAN JUDUL BARIS.
JENIS-JENIS GRAFIK
1. Grafik Histogram / Batang
Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu
variable. Tampilan histogram berupa persegi panjang. Sebagai sumbu
horizontal boleh memakai tepi-tepi kelas, batas-batas kelas atau nilai
variabel yang diobservasi, sedang sumbu vertical menunjukkan
frekuensi. Untuk distribusi bergolong atau berkelompok yang menjadi
absis adalah nilai tengah dari masing-masing kelas.
2. Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi
bergolong suatu variable. Tampilan polygon berupa garis-garis patah
yang diperoleh dengan cara menghubungkan puncak dari masing-
masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari
masing-masing kelas.
3. Grafik Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan
diagram lingkaran. Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan
data dari berbagai kelompok.
4. Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan
perkembangan suatu keadaan. Perkembangan tersebut bisa naik bisa
turun. Hal ini akan nampak secara visual melalui garis dalam grafik.
Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan
yang mendatar menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan
pada gambar dibawah, yang perlu diperhatikan dalam membuat
grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical yang
akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi.
5. Grafik Frekuensi Kumulatif
Dihasilkan dari data frekuensi distribusi kumulatif dan untuk
mengtahui posisi individu dalam suatu kelompok.
POPULASI HETEROGEN
Populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari
populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif
berbeda satu sama lainnya.
POPULASI HOMOGEN
Populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari
populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif
seragam satu sama lainnya.
SAMPEL
DEFINI
SI
HOMOGENITAS POPULASI
PENGALAMAN RISET