Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP TATA KELOLA DESA

DEDI SUTARDI, S.Pd.,MM


TA PMD KAB CIAMS
TUJUAN SESI
Setelah sesi ini peserta diharapkan dapat :

• Menjelaskan prinsip-prinsip tata kelola


pembangunan (partisipatif, transparansi, dan
1 akuntabilitas);

• Menjelaskan pengertian prinsip-prinsip partisipatif,


transparansi, dan akuntabilitas
2

• Menjelaskan cara mewujudkan prinsip- prinsip


partisipatif, transparansi dan akuntabilitas.
3
Lembar Kerja

DISKUSI KELOMPOK
1. Siapa saja pemangku kepentingan dalam tata
kelola Desa ?
2. Apa saja peran pemangku kepentingan dalam
tata kelola desa sebagaimana UU Desa ?
3. Siapa saja kelompok-kelompok strategis di
Desa ?
4. Bagaimana pola hubungan antar lembaga/
pemangku kepentingan/ kelompok di Desa?
Media Fasilitasi 3.1.1

PEMANGKU
KELOMPOK
KEPENTINGAN DI PERAN HUBUNGAN
DESA STRATEGIS DI DESA

1.
2.
3.
PENGERTIAN TATA KELOLA DESA
Tata kelola dimaksud dipahami sebagai
keseluruhan proses (relasi dan interaksi) dalam
penyelenggaraan Desa sebagai kesatuan
masyarakat hukum yang bertindak atas dasar
kewenangan yang dimiliki untuk
mendayagunakan sumberdaya dan daya dukung
yang ada guna memujudkan tata kehidupan
Desa yang maju, mandiri, dan demokratis.
ISU TERKAIT TATA KELOLA DESA

1. Dana Desa
Desa Sebagai Kesatuan Masyarakat 2. Alokasi Dana Desa
Hukum 3. Bagi Hasil Pajak Daerah
4. Bantuan Keuangan

Wewenang Desa
MUSDES

PEMDES BPD
1. Aset Desa
2. Swadaya Masyarakat
Masyarakat
3. Sumberdaya Desa
PENANGANAN MASALAH DAN KONFLIK

1. KEBIJAKAN
Desa Sebagai Kesatuan PEMKAB/PEMKOT
2. RPJM DAERAH 1. Peningkatan Kualitas dan
Masyarakat Hukum 3. PROGRAM/PROYEK MASUK akses terhadap pelayanan
DESA YANG TERPADU
dasar
SECARA NASIONAL,
PROVINSI DAN KAB/KOTA
2. Pembangunan dan
pemeliharaan Infrastruktur
MUSDES dan lingkungan berdasarkan
kemempuan teknis dan
PEMDES BPD sumberdaya lokal yang
tersedia
Wewenang Desa
Masyarakat 3. Pengembangan ekonomi
pertanian berskala produktif
4. Pengembangan dan
pemanfaatan teknologi tepat
guna untuk kemajuan
ekonomi, dan
Pendamping Desa 5. Peningkatan kualitas
(SKPD, Pendamping 1.Kondisi obyektif desa ketertiban dan ketentraman
Profesional, KPMD dan 2.Aspirasi Masyarakat masyarakat Desa
pihak ketiga) berdasarkan kebutuhan
masyarakat desa
STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA
KADES

SEKDES

KAUR KEUANGAN
KASI KASI
KASI PELAYANAN
PEMERINTAHAN KESEJAHTERAAN
KAUR
PERENCANAAN

KAUR TU &
UMUM

KADUS KADUS KADUS


Hubungan Pemangku Kepentingan di Desa
Terdapat empat institusi yang secara bersama-sama menandai keberadaan Desa:

Musyawarah Desa
• Sebagai instansi pengambilan keputusan terkait dengan hal-hal strategis dan kejadian luar biasa. Musyawarah Desa
ini menjadi “awal” dan “akhir” dari semua kebijakan dan tindakan dalam tata kelola Desa.

Badan Permusyawaratan Desa (Desa)


• Sebagai perwujutan keterwakilan masyarakat warga desa dalam perspektif dan kearifan demokrasi desa. BPD yang
dipilih secara demokratis yang mencerminkan keterwakilan masyarakat warga desa berdasarkan satuan wilayah
(Dusun) berperan sebagai lembaga yang membawa aspirasi masyarakat dan menjaga proses penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan Desa sesuai dan untuk semaksimal mungkin memenuhi dengan aspirasi
masyarakat.

Pemerintah Desa
• Pemerintah desa merupakan perwujutan organisasi masyarakat yang berpemerintahan. Pemerintah Desa dipimpin
oleh Kepala Desa. Pada Hakikatnya, Kepala Desa itu adalah pemimpin masyarakat warga desa dan bertanggungjawab
kepada masyarakat sebagai warga desa yang memilih Kepala Desa melalui mekanisme pemilihan secara demokratis.

Masyarakat
• Masyarakat warga desa adalah “pemegang saham tunggal” di dalam Desa sebagai organisasi kesatuan masyarakat
hukum.
FUNGSI & TUGAS
UNSUR KELEMBAGAAN DESA
PEMERINTAHAN LEMBAGA
DESA/DESA ADAT KEMASYARAKATAN DESA
LEMBAGA ADAT

• adalah • berfungsi sebagai • bertugas membantu


penyelenggaraan wadah partisipasi Pemerintah Desa dan
urusan pemerintahan masyarakat Desa dalam sebagai mitra dalam
dan kepentingan pembangunan, memberdayakan,
masyarakat setempat pemerintahan, melestarikan, dan
dalam sistem kemasyarakatan, dan mengembangkan adat
pemerintahan Negara pemberdayaan yang istiadat sebagai wujud
Kesatuan Republik mengarah terwujudnya pengakuan terhadap
Indonesia demokratisasi dan adat istiadat masyarakat
transparansi di tingkat Desa.
masyarakat serta
menciptakan akses agar
masyarakat lebih
berperan aktif dalam
kegiatan pembangunan.
PRINSIP – PRINSIP TATA KELOLA DESA
ASAS PERWUJUDANNYA MENGAPA PENTING
TRANSPARAN • Memudahkan akses public • Memenuhi hak masyarakat
terhadap informasi • Menghindari konflik
• Penyebarluasan informasi
terkait pengelolaan
keuangan desa

AKUNTABEL • Laporan • Mendapatkan legitimasi


pertanggungjawaban masyarakat
• Informasi kepada public • Mendapatkan kepercayaan public
PARTISIPATIF • Keterlibatan efektif • Memenuhi hak masyarakat
masyarakat • Menumbuhkan rasa memiliki
• Membuka ruang bagi • Meningkatkan keswadayaan
peran serta masyarakat masyarakat
TERTIB DAN • Taat hokum • Menghindari penyimpangan
DISIPLIN • Tepat waktu, tepat jumlah • Meningkatkan profesionalitas
ANGGARAN • Sesuai prosedur
PRINSIP TATA KELOLA DESA

PARTISIPATIF TRANSPARANSI AKUNTABILITAS


• adalah • adalah asas yang • adalah asas yang
penyelenggaraan membuka diri terhadap menentukan bahwa
Pemerintahan Desa hak masyarakat untuk setiap kegiatan dan
yang mengikutsertakan memperoleh informasi hasil akhir kegiatan
kelembagaan Desa dan yang benar, jujur, dan penyelenggaraan
unsur masyarakat Desa. tidak diskriminatif Pemerintahan Desa
tentang harus dapat
penyelenggaraan dipertanggungjawabkan
Pemerintahan Desa kepada masyarakat
dengan tetap Desa sesuai dengan
memperlihatkan ketentuan peraturan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
perundang-undangan.
CONTOH PENERAPAN
PRINSIP TATA KELOLA DESA
PRINSIP CONTOH BAIK CONTOH BURUK
TRANSPARANSI Adanya papan informasi tentang Pemerintah Desa
penyelenggaraan proyek pembangunan menyembunyikan informasi
yang dapat diakses/dibaca oleh seluruh tentang pelaksanaan
masyarakat (TRANSPARAN). kegiatan proyek
pembangunan. Masyarakat
Desa tidak memiliki akses
untukmengetahui informasi.
PARTISIPASI Seluruh kelompok masyarakat terwakili Unsur kelompok perempuan
dan dapat menyampaikan aspirasi secara secara sengaja tidak
leluasa (tanpa intimidasi) dalam diundang dalam kegiatan
musyawarah Desa (PARTISIPASI) musyawarah Desa.
AKUNTABILITAS seluruh pengeluaran untuk Panitia pembangunan tidak
pembangunan dapat dapat
dipertanggungjawabkan sesuai mempertanggungjawabkan
perencanaan (AKUNTABEL) penggunaan uang dalam
sebuah kegiatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai