Anda di halaman 1dari 101

TRAUMATOLOGI

Dr. Daniel Umar, SH, SpF


Lab/SMF Ilmu Kedokteran Forensik
FK Unmul – RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda
Pendahuluan
 Trauma  kekerasan atas jaringan tubuh yang masih
hidup (living tissue)
 Logos  ilmu.

 Traumatologi
 Ilmu yang mempelajari semua aspek yang berkaitan
dengan kekerasan terhadap jaringan tubuh manusia
yang masih hidup.
Manfaat
 Membantu menentukan:
 Jenis penyebab luka
 Waktu terjadinya trauma

 Cara melakukannya

 Akibat trauma

 Konteks peristiwa penyebab trauma


Jenis penyebab trauma
 Trauma pada tubuh seseorang dapat
menimbulkan efek fisik dan psikisnya.
 Efek Fisik  luka-luka, dengan penyebab;
 Benda mekanik
 Benda Fisik

 Kombinasi benda mekanik dan fisik

 Zat kimia korosif


Benda mekanik
 Benda tajam
 Benda tumpul
 Benda mudah pecah
Jenis-jenis luka akibat benda tajam
 Luka iris  diiriskan
 Luka tusuk  ditusukkan

 luka bacok  dibacokkan


LUKA AKIBAT PERSENTUHAN
DENGAN BENDA TAJAM, yaitu:

Putusnya atau rusaknya continuitas


jaringan karena trauma akibat alat/senjata
yang bermata tajam dan atau berujung
runcing
BENDA TAJAM :
 BERMATA TAJAM :
 Bisa untuk mengiris

 BERUJUNG RUNCING
 Bisa untuk menusuk
Ciri Luka Akibat Benda Tajam:
 Garis batas luka teratur
 Tepi luka rata
 Sudut luka tajam/runcing
 Rambut ikut terpotong
 Tebing luka rata
 Jembatan jaringan ( - )
 Memar/lecet di sekitarnya ( - )
 Bila ditautkan menjadi rapat dan membentuk garis
lurus atau sedikit melengkung.
Cara melukis luka :
1. Lokalisasi : a. ordinat b. absis
2. Ukuran
3. Jumlah luka
4. Bentuk luka
5. Benda asing
6. Terjadinya intravital/post mortal
7. Luka tersebut menyebabkan kematian/tidak
8. Cara kejadian luka : kecelakaan/bunuh diri/
pembunuhan
Luka Akibat Benda Tajam:

 Luka Iris (Incisied Wound)

 Luka Tusuk (Stab Wound)

 Luka Bacok (Chop Wound)


LUKA IRIS

Yaitu :
Luka karena alat yang tepinya tajam dan
timbulnya luka oleh karena alat ditekan
pada kulit dengan kekuatan relativ ringan
kemudian digeserkan sepanjang kulit.
Ciri LUKA IRIS :

 Pinggir luka rata


 Sudut luka tajam
 Rambut ikut terpotong
 Jembatan jaringan ( - )
 Biasanya mengenai kulit, otot, pembuluh
darah, tidak sampai tulang
 Panjang luka lebih besar dari dalam luka
Luka Iris harus dibedakan dengan
“LUKA RETAK”

LUKA RETAK, yaitu :


Luka yang terjadi pada daerah tubuh yang ada
tulang di bawah kulitnya (misalnya :
kepala/dahi) dan luka ini terjadi akibat
kekerasan dengan benda tumpul yang
mempunyai pinggiran (misalnya: tepi meja)
LUKA IRIS LUKA RETAK

1. Tepi luka -Rata -Tak rata

2. Sudut luka -Lancip -Tak lancip

3. Jembatan Jar -Tak ada -Ada

4. L.Memar sekitar -Tidak ada -Ada

5. Rambut -Terpotong -Tdk Terpotong

6. Lokalisasi -Dimana-mana -Daerah yg di


bwh ada tulang
LUKA TUSUK

Batasan :
Luka akibat alat yang berujung runcing dan
bermata tajam atau tumpul yang terjadi dengan
suatu tekanan tegak lurus atau serong pada
permukaan tubuh.
Contoh:
-Belati, bayonet, keris
-Clurit
-Kikir
-Tanduk kerbau
Ciri Luka Tusuk
(misalnya senjata pisau / bayonet)
 Tepi luka rata
 Dalam luka lebih besar dari panjang luka
 Sudut luka tajam
 Sisi tumpul pisau menyebabkan sudut
luka kurang tajam
 Sering ada memar / echymosis di
sekitarnya
Identifikasi Senjata pada
LUKA TUSUK:
1. Panjang Luka :
- ukuran maksimal dari lebar senjata
2. Dalam luka :
- ukuran minimal dari panjang senjata
 DADA (Stabil)
Untuk luka tusuk di perut tidak dapat
diambil kesimpulan panjang senjatanya
karena perut sangat elastis.
LUKA BACOK

Adalah :
Luka akibat benda atau alat yang berat
dengan mata tajam atau agak tumpul yang
terjadi dengan suatu ayunan disertai tenaga
yang cukup besar.
Contoh : pedang, clurit, kapak,
baling-baling kapal
Ciri LUKA BACOK :
 Luka biasanya besar dan menganga
 Pinggir luka rata
 Sudut luka tajam
 Hampir selalu menimbulkan kerusakan pada
tulang, dapat memutuskan bagian tubuh yang
terkena bacokan
 Kadang-kadang pada tepi luka terdapat memar,
aberasi
 Panjang luka hampir sama dengan dalam luka
LUKA IRIS
Luka yang fatal/mematikan.
Dilakukan dengan tangan
kanan.
Kasus bunuh diri.

Luka percobaan, sejajar


dengan luka yang fatal.
LUKA IRIS
LUKA TUSUK

Memar
Memar karena
karena ujungujung
pegangan
pegangan pisau
pisau
LUKA TUSUK
LUKA BACOK
LUKA BACOK
LUKA TANGKIS
CARA MEMERIKSA LUKA

Luka dirapatkan kemudian diukur panjangnya


Trauma Tumpul
 Benda Tumpul :
- Tidak bermata tajam

- Konsistensi keras / kenyal

- Permukaan halus / kasar


JARINGAN/ORGAN YANG TERKENA
1. KULIT : - L. Lecet
- L. Memar
- L. Robek
2. KEPALA : - Tengkorak
- Jaringan Otak
3. LEHER dan TULANG BELAKANG : fraktur
4. DADA : - Tulang
- Organ dalam dada
5. PERUT : - Organ Parenchym
- Organ berongga
6. ANGGOTA GERAK : luka dan fraktur
KEKERASAN TUMPUL PADA
KULIT / JARINGAN BAWAH KULIT

1. Luka Lecet (Abrasion)

2. Luka Memar (Contusion)

3. Luka Robek, Retak, Koyak (Laceration)


LUKA LECET

Adalah Luka akibat kekerasan benda yang


bepermukaan kasar sehingga epidermis
sebagian / seluruh lapisannya hilang.
- Benda kasar : terseret di jalan aspal
- Tali tampar : gantung diri
- Benda runcing : duri, kuku
- Meninggalkan bekas : ban mobil
Ciri LUKA LECET :
1. Bentuk dan batas luka tidak teratur
2. Tepi luka tidak rata
3. Sebagian/seluruh epitel hilang
4. Kadang timbul perdarahan minimal
5. Permukaan tertutup exudasi yang akan
mengering (CRUSTA)
6. Warna coklat kemerahan
7. Timbul reaksi radang (Sel PMN).
Ciri LUKA LECET :
8. Biasanya pada penyembuhan tidak
meninggalkan jaringan parut
9. Mikroskopik : beberapa jaringan tertutup
epitel, rekasi jaringan (inflamasi)
10. Bentuk luka dapat memberi gambaran benda
penyebab
Memperkirakan Umur
LUKA LECET:
 Hari ke 1 - 3  warna coklat kemerahan
 Hari ke 4 - 6  warna pelan-pelan menjadi
gelap dan lebih suram
 Hari ke 7 - 14  pembentukan epidermis baru
 Beberapa minggu  terjadi penyembuhan
lengkap
LUKA MEMAR

Adalah :
kerusakan jaringan subkutan dimana
pembuluh darah (kapiler) pecah sehingga
darah meresap ke jaringan sekitarnya,
kulit tidak perlu rusak, menjadi bengkak,
berwarna merah kebiruan.
Memperkirakan Umur Luka Memar

 Hari ke 1  terjadi pembengkakan


warna merah kebiruan
 Hari ke 2 - 3  warna biru kehitaman
 Hari ke 4 - 6  kuning kehijauan–coklat
 > 1 minggu-4 minggu  menghilang /
sembuh
Perbedaan luka memar vs lebam mayat
Luka memar Lebam mayat

Lokasi Bisa dimana saja Pada bagian


terendah
Pembengkakan (+) (-)

Bila ditekan Warna tetap Warna hilang/pucat

Diiris Darah tetap pada Darah keluar dari


jaringan pembuluh darah

Mikroskopik Reaksi jaringan (+) Reaksi jaringan (-)


LUKA ROBEK

Adalah : kerusakan seluruh tebal kulit


dan jaringan bawah kulit
- Mudah terjadi pada kulit yang ada tulang di
bawahnya
- Biasanya pada penyembuhan, meninggalkan
jaringan parut
Ciri-ciri luka robek
 Garis batas luka tidak teratur / hancur
 Tepi luka tidak rata
 Bila ditautkan  tidak dapat rapat
 Tebing luka tidak rata
 Terdapat jembatan jaringan
 Sekitar garis batas luka terdapat memar
 Lebih mudah terjadi pada daerah batas tulang
Benda mudah pecah
 Dapat menyebabkan luka campuran yaitu luka
iris/robek, luka tusuk, luka memar, luka lecet
 Tersisa fragmen benda penyebab
 Bentuk luka tergantung dari jenis kacanya
Kekerasan Tumpul pd Kepala
1. KULIT : - L. Lecet
- L. Memar
- L. Robek
2. TENGKORAK : - Fraktur Basis Cranii
- Fraktur Calvaria
3. OTAK : - Contusio Cerebri
- Laceratio Cerebri
- Oedema Cerebri
- Commotio Cerebri
4. SELAPUT OTAK : - Epidural Haemorrhage
- Sub dural Haemorrhage
- Sub arachnoid Haemorrhage
FRAKTURA BASIS CRANII
• GEJALA :
- Keluar darah dari hidung, mulut,
telinga
- Brill Haematoma

• SIFAT BASIS CRANII :


- Posisi kurang lebih mendatar
- Terdiri dari tulang-tulang yang
tebalnya tidak sama
- Tulangnya tipis dan mudah patah
- Berlubang-lubang
Kekerasan Tumpul pd LEHER

 Berakibat :
- Patah tulang leher
- Robek P. darah, otot, oesophagus,
trachea/larynx
- Kerusakan syaraf
Kekerasan Tumpul pPd DADA

 Berakibat :
- Patah os costae, sternum, scapula
clavicula
- Robek organ jantung, paru,
pericardium
Kekerasan Tumpul pd PERUT

 Berakibat :
- Patah os pubis, os sacrum, symphysiolysis,
Luxatio sendi sacro iliaca
- Robek organ hepar, lien, ginjal. Pankreas,
adrenal, lambung, usus, kandung seni
Kekerasan Tumpul pd VERTEBRA

 Dapat berakibat :
- Fraktura, dislokasi os vertebrae
 Dapat karena :
1. Trauma langsung
2. Tidak langsung karena tarikan / tekukan
Kekerasan Tumpul pd EXTREMITAS

 Berakibat :
- Patah tulang, dislokasi sendi
- Robek otot, P.darah, kerusakan
saraf
MEMAR
LUKA MEMAR

1.Luka memar akibat


gigitan (Bite mark)
2.Luka memar akibat
cekikan.
3.Lebam mayat. 3
MEMAR TEKAN
LUKA LECET

Luka lecet jenis geser akibat kecelakaan lalu lintas.


Arah kekuatan yang mengakibatkan dapat dilihat pada tanda panah.
Arah kekuatan ditandai dengan tumpukan epidermis.
LUKA LECET

Tanda panah merupakan arah kekuatan.


Luka lecet jenis geser pada kecelakaan lalu lintas.
LUKA ROBEK (LASERASI)

1. Luka robek di atas mata kiri dan goresan pada kecelakaan lalu lintas
2. Luka robek pada tungkai akibat kecelakaan lalu lintas
KEKERASAN BENDA TUMPUL
DI KEPALA

Luka memar di dahi


(petunjuk), setelah dibuka,
tampak resapan darah yang
luas dan sutura sagitalis
terlepas serta fraktur
tulang dahi sebelah kanan
berbentuk lengkung.
LUKA TEMBAK
Balistik
 Pengaruh anak peluru atau proyektil setelah
ditembakkan terhadap bagian dari target/sasaran sampai
anak peluru berhenti.
 Suatu senjata yang dapat menyebabkan perlukaan atau
kematian dimana anak peluru keluar dari senjata oleh
karena terbakarnya mesiu.
 Balistik;
 Balistik interior
 Balistik eksterior
 Balistik forensik.
JENIS-JENIS SENJATA API
Berdasarkan tenaga pendorong/pelontar
Senjata api  menggunakan mesiu
 Mesiu hitam (black powder / smoke powder)
 Mesiu putih (white powder / smokeless powder)

Senjata angin  menggunakan kompressi udara


JENIS-JENIS SENJATA API
Berdasarkan cara menggunakan
Senapan atau bedil
 Senapan berlaras >22 inci (long-barrel weapon)
 Senapan berlaras <22 inci (short-barrel weapon)

Senjata Genggam (handgun)


 Pistol  magazine kotak
 Revolver  magazine berputar
JENIS-JENIS SENJATA API
Berdasarkan bentuk laras
Senjata berlaras rata (smooth-walled weapon)
 Shotgun
 Senapan angin

Senjata beralur melingkar (riffled weapon)


 Anak peluru bergerak memutar (giroskopik)
sehingga lebih stabil
 Senjata militer.
Jenis-jenis Senjata Api
 Senjata Api alur kekiri : COLT
 Kaliber 0,36. 0,38. 0,45
 Goresan pada anak peluru arah kekiri

 Senjata Api alur kekanan : Smith & Wesson


 Kaliber 0,22. 0,36. 0,38. 0,45. 0,46
 Goresan pada anak peluru arah kekanan.
Peluru
Ada 2 jenis:
 Peluru penabur (mimis)
 Peluru tunggal

Peluru tunggal
 Peluru timah bulat
 Peluru timah lonjong

 Peluru bulat lonjong selubung tembaga setengah

 Peluru bulat lonjong selubung tembaga penuh

 Peluru khusus
Kaliber Peluru
 Senjata api berburu
 Sesuai dengan jumlah peluru bulat dari 1 pount
timah

 Senjata api organik


 Sesuai dengan diameter anak peluru (inchi/mm)
 Kaliber 38 (diameter 0,38 inchi)

 Kaliber 9,65 (diameter 9,65 mm)


Selongsong

 Tempat mesiu dan anak peluru


 Bagian pangkal ada penggalak
tempat pembakaran mesiu
Luka Tembak Masuk
 Dipengaruhi oleh unsur-unsur/ komponen yang
keluar dari laras senjata api, al:
 Anak peluru
 Butir mesiu yang terbakar

 Asap dan jelaga

 Api

 Partikel logam
Anak Peluru
Anak Peluru (Bullet effect)  Luka terbuka
Dipengaruhi oleh :
 Kecepatan (high velocity)
 Kecepatan tinggi  luka lebih kecil
 Posisi peluru pada saat mengenai tubuh
 Bentuk dan ukuran peluru

 Densitas jaringan
 Densitas jeringan besar  kerusakan lebih berat
Butir Mesiu
 Butir mesiu (gon powder effect)
 Tattoo
 Stippling
Asap
Asap (smoke effect)  jelaga
 Menempel dipermukaan kulit
 Jangkauan 30 cm

 Black powder :
 CO2 50%
 N 35 %

 CO 10%

 H2S 3%

 H 2%

 O2 dan Methan
Api

 Api (flame effect)  luka bakar pada kulit


 Rambut terbakar
 Jangkauan 15 cm
Partikel logam

 Partikel logam (metal effect)  fouling


 Terjadi karena pergeseran anak peluru dengan laras
 Dapat menyebabkan luka-luka kecil pada kulit atau
menempel pada pakaian
Moncong laras

Moncong laras (muzzle effect)  jejas laras


 Terjadi pada LT tempel
 Biasanya terjadi pada bagian tubuh yang
dibawahnya padat/keras
 Tekanan terpantul dan mengangkat kulit sehingga
terjadi benturan dengan moncong laras
 Jarang ditemukan jelaga, kelim api, dan kelim tattoo
Luka tembak pada tulang

 LT pada tulang
 Ciri luka khas berbentuk corong

 Pada LT masuk  lobang luka pada tabula


externa lebih kecil dari tabula interna
 Pada LT keluar  sebaliknya.
Luka Tembak Keluar

 LT dimana peluru meninggalkan tubuh


 Dapat menentukan arah datangnya peluru

 Ukurannya lebih besar dari LTM

 Kelim lecet (-)


Luka Tembak Keluar
 Terjadi karena :
 Perubahan bentuk anak peluru
 Perubahan posisi

 Pergerakan anak peluru

 Berputar (end to end)  Tumbling

 Bergerak tidak beraturan  yawing

 Anak peluru pecah

 Fragmen tulang.
Luka tembak keluar
Variasi LT keluar
LT keluar sebagian (partial exit wound)
 Bentuk luka seperti celah (ada anak peluru)
LT keluar lebih banyak dari jumlah anak peluru
 Anak peluru pecah
 Fragmen tulang

 2 anak peluru masuk pada luka yang sama (tadem


bullet injury)
Pakaian
 LT Masuk
 Serat arah kedalam
 Terbakar
 Jelaga
 Kotoran peluru

 LT Keluar
 Serat arah keluar
 Kotoran darah/jeringan
 Tepi lobang terangkat
Klasifikasi luka tembak
1. LT Tempel (contact wounds)
 Hard contact
 Soft contact

Ciri-cirinya ;
o Luka bulat, kelim lecet simetris
o Jejas laras
o Rambut/kulit terbakar
o Saluran luka kehitaman
o Tepi luka warna merah (COHb)
Luka tembak tempel
 Bentuk LT tempel
 LT tempel pada dahi
 Bentuk bintang

 Jejas laras

 LT tempel pada pelipis


 Bentuk bundar

 Jejas laras (+)

 LT tempel pada perut


 Bentuk bundar

 Jejas laras (-)


Klasifikasi luka tembak
2. LT jarak dekat (close-range wounds)
 Sangat dekat jangkauan jelaga dan api
 Dekat  jangkauan butir mesiu
 Bentuk bundar atau oval

 Kelim tattoo  60 cm
 Kelim jelaga  25-30 cm

 Kelim api  15 cm
Klasifikasi luka tembak

3. LT jarak jauh (long-range wounds)


 Jangkauan butir mesiu (-)

 Bentuk bundar atau Oval

 Kelim lecet

 Kelim kesat/lemak
WAKTU TERJADINYA
KEKERASAN
 Penting untuk keperluan :
 Penuntutan  penyidik, penuntut umum
 Pembelaan  pembela

 Keputusan  hakim

 Alibi seseorang
 Dengan pemeriksaan teliti:
 Luka ante mortem atau post mortem
 Umur luka.
Luka ante mortem/post mortem
 Pada tubuh jenazah, bila ditemukan luka maka
harus ditentukan luka tersebut terjadi sebelum
atau sesudah kematian
 Dicari tanda-tanda intravital :
 Jaringan setempat masih hidup ketika terjadi
trauma
 Organ dalam masih berfungsi ketika terjadi
trauma.
Tanda-tanda Intravital
 Reaksi jaringan 
 Reaksi vaskuler  kontusio, memar
 Reaksi mikroorganisme (infeksi)  kemerahan,
edema, pus (+), jaringan granulasi.
 Reaksi biokimiawi:
 Serotonini meningkat
 Histamine meningkat

 Beberapa enzym meningkat (mekanisme pertahanan)


Tanda-tanda Intravital
 Perdarahan hebat : internal dan eksternal
 Emboli udara :
 Emboli udara venosa (pulmoner)
 Emboli udara arterial (sistemik)

 Emboli lemak (memar, fraktur)  jaringan


lemak mengalami pencairan dan masuk
pembuluh darah vena.
 Pneumotoraks
 Emfisema kulit (krepitasi kulit)
Pada korban hidup
 Luka merupakan kelainan yang dapat disebabkan
oleh suatu tindak pidana;
 Disengaja (intensional)
 Ceroboh (recklessness)
 Kurang hati2 (negligence)
 Pada korban hidup  pengaruhnya terhadap:
 Kesehatan jasmani
 Kesehatan rohani
 Kelangsungan hidup
 Fungsi alat indera
 Pekerjaan jabatan/mata pencaharian
KUALIFIKASI LUKA

* Pada kesimpulan visum et repertum


untuk orang/korban hidup, yaitu pada
visum et repertum lanjutan, harus
dilengkapi dengan kualifikasi luka.

* Kualifikasi luka akan memudahkan


hakim untuk menjatuhakn pidana.
KUALIFIKASI LUKA

Kualifikasi luka (KUHP) terdiri dari :


1. Luka yang tergolong luka yang tidak
menimbulkan penyakit atau halangan
untuk menjalankan pekerjaan jabatan
atau pencaharian (Psl.352)
2. Luka yg tergolong luka yg menimbulkan
penyakit atau halangan utk menjalankan
pekerjaan atau pencaharian (Psl.351 [1].
3. Luka yang tergolong luka berat (Psl.
351[2] dan 353 [2]).
LUKA BERAT
Pasal 90 KUHP

1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi


harapan akan sembuh sama sekali atau yang
menimbulkan bahaya maut.
2. Tidak mampu secara terus menerus untuk
menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan
pencaharian.
3. Kehilangan salah satu panca indera.
4. Mendapat cacat berat.
5. Menderita sakit lumpuh.
6. Terganggu daya pikir selama 4 minggu lebih.
7. Gugur atau matinya kandungan seorang perempuan.
Pasal 352 KUHP
1) Penganiayaan yang tidak menimbulkan
penyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaaan jabatan atau pencahariannya,
diancam sebagai penganiayaan ringan,
dengan pidana penjara paling lama 3 bulan.
2) Pidana ditambah 1/3 bagi orang yang
melakukan terhadap orang yang bekerja
padanya, bawahannya.
Pasal 351 KUHP
1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara
paling lama 2 tahun 8 bulan.
2) Jika perbuatan mengakibatkan luka berat,
yang bersalah diancam dengan pidana penjara
paling lama 5 tahun.
3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan
pidana penjara paling lama 7 tahun.
Pasal 353 KUHP
1) Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu,
diancam dengan pidana penjara paling lama 4
tahun.
2) Jika perbuatan itu mengakibatkan luka berat,
yang bersalah dikenakan pidana penjara
paling lama 7 tahun
Pada korban mati
 Cara kematiannya :
 Pembunuhan

 Bunuh diri

 Kecelakaan
Pembunuhan
 Ciri-ciri luka:
 Lokasi sembarang tempat (terjangkau/tidak
terjangkau
 Pakaian ikut sobek

 Luka tangkis (defensive wounds)


Bunuh diri
 Ciri-ciri luka;
 Lokasi luka daerah mematikan
 Terjangkau oleh tangan

 Pakaian kadang tidak ikut sobek

 Luka percobaan (tentative wounds):


 Jumlahnya lebih dari satu

 Lokasi sekitar luka utama

 Kualitas dangkal/ringan

 Tidak mematikan.
Pasal 338 KUHP
 Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa
orang lain, dinacam karena pembunuhan
dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.
Pasal 340 KUHP
 Barang siapa dengan sengaja dan dengan
rencana terlebih dahulu merampas nyawa
orang lain, dinacam karena pembunuhan
berencana dengan pidana mati atau pidana
penjara seumur hidup atau selama waktu
tertentu, paling lama 20 tahun.

Anda mungkin juga menyukai