Anda di halaman 1dari 34

ANTRAKS

Kelompok 6:
1. Awaliana (1611011029)
2. Oktaviani Firza (1611011035)
3. Nabyla Rianda (1611011045)
4. Clara Alverina (1611012007)
Definisi

Penyakit infeksi akut

disebabkan bakteri 
Bacillus anthracis

termasuk salah satu dari


penyakit zoonosis
Bacillus anthracis

 Mikroorganisme berbentuk batang gram


positif dalam dua bentuk: basil vegetatif
dan spora.
 B. anthracis tergantung pada sporulasi
untuk kelangsungan hidup spesies
sehingga menjadi patogen yang wajib.
 Antraks dapat ditemukan hampir di
seluruh dunia dan memiliki sekitar 1.200
jenis yang berbeda.
Spora B. anthracis

 Sporulasi membutuhkan:
Kondisi gizi buruk
Kehadiran oksigen
 Spora
Sangat tahan
Bertahan selama beberapa dekade
Diambil oleh inang dan tumbuh
EPIDEMIOLOGI
Human Transmission

• Kontak langsung dengan


yg terinfeksi seperti wol,
kulit,
tanah,lalat
• Terhirup
Proses tanning kulit, mengolah
wol atau tulang
• Saluran pencernaan
Daging yang kurang matang
Animal Transmission
• Bakteri hadir dalam
eksudat hemoragik dari
mulut, hidung, anus
• Paparan oksigen
• Bentuk spora
• Kontaminasi tanah
• Sporulasi tidak terjadi
pada bangkai yang
tertutup
Gejala
Penyebab Penyakit Antraks
Inang yang Spora, yang dapat Lalat tampaknya manusia
Terinfeksi bertahan di tanah memainkan memperoleh
menumpahkan selama beberapa peran penting antraks dari
basil vegetatif ke dekade, menunggu dalam wabah penanganan
tanah dan sporulat untuk diambil oleh besar di daerah bangkai, jangat,
ini terpapar ke inang lain, ketika endemis. tulang, dll dari
udara. pertumbuhan dan hewan yang mati
multiplikasi kembali karena penyakit.
dapat terjadi setelah
infeksi.

Siklus
Faktor yang Mempengaruhi Siklus Infeksi :

Faktor-faktor yang mempengaruhi sporulasi dan perkecambahan


seperti pH, suhu, aktivitas air dan tingkat kation

faktor-faktor yang berkaitan dengan musim


seperti penggembalaan yang tersedia, kesehatan inang, populasi
serangga, dan aktivitas manusia
Klasifikasi Antraks
01 Tipe Kulit

02 Tipe Pencernaan
(Gastrointestinal antraks)

03 Pulmonary Anthrax

04 Tipe Meningitis
Tipe Kulit
Pada tipe kulit, B. anthracis masuk melalui kulit
yang lecet, abrasi, luka atau melalui gigitan serangga
dengan masa inkubasi 2 sampai 7 hari.

GEJALA
KLINIS

Gejala klinis  demam tinggi, sakit kepala, ulcus dengan jaringan nekrotik
warna hitam di tengah dan dikelilingi oleh vesikel-vesikel dan oedema .
• Skenario umum adalah sebagai berikut:

Masuknya Jerawat atau Cincin vesikel

Hari2-3

Hari3-4
Hari 1
terbentuk
infeksi papula kecil disekitarpapula.
B.anthracis(sp muncul Cairan vesicular
ora) melalui bisakeluar.
lesikulit atau Kapsula B.anthracis
melalui gigitan dapat diidentifikasi
pada apusan apus
lalat. cairan ini dan
bakteri dapat
diisolasi dengan
kultur.
Papula asli mengalami Eschart erbentuk.

Hari10 (kurang-lebih)
Hari5-7
ulserasi untuk Dokter yang tidak
membentuk eschar menyadari halini
yangkhas. menderita
Terjadinya gejala kekhawatiran bahwa
sistemik perawatannya tidak
Terjadinya gejala klinis efektif.
mungkin lebih parah Sebagian kecil dari
dengan edema yang kasus yang tidak
lebih luas yang diobati mengalami
memanjang dar sepsis atau meningitis
ilesi,toksaemia, dengan gejala
perubahan status hiperakut.
mental,demam tinggi .
Gastrointestinal antraks
Pada tipe pencernaan (gastrointestinal anthrax),
B. anthracis dapat masuk melalui makanan
terkontaminasi, dan masa inkubasinya 2 sampai 5
hari
Abdominal

Gastrointestinal
antraks
Oropharyngeal
Antraks
Gejala Gastrointestinal antraks
Abdominal
Gejala awal  malaise, demam
Gejala gastrointestinal ringan  mual, muntah, diare dan anoreksia.
Gejala onset akut dari gastrointestinal berat  sakit perut parah, hematemesis,
diare berdarah dan asites masuf. Selain itu, mungkin ada demam tinggi, dyspnea,
sianosis, disorientasi dan tanda-tanda septikemia lainnya.
Gastrointestinal antraks yang parah  dapat dengan cepat berkembang
menjadi syok, koma dan kematian

Oropharyngeal
Antraks
Gejala awal  sakit tenggorokan, disfagia, demam,
suara serak dan bengkak pada leher.
Pulmonary antraks
Gejala awal  demam, batuk kering, mialgia dan kelemahan. Secara
radiologis tampak pelebaran mediastinum dan efusi pleura.
Dalam 1-2 hari, penderita biasanya jatuh dalam dispnoe berat, stridor dan
akhirnya kematian.
Kematian terjadi pada kurun waktu 1-10 hari dengan rata-rata sekitar 3 hari
sejak timbulnya gejala klinik.

Gejala
Meningitis
Biasanya fatal dan kematian terjadi dalam 1-6 hari sejak timbulnya gejala.
Di samping gejala infeksi umum seperti demam, mialgia, ditemukan pula
gejala rangsang meningeal dan gejala kenaikkan tekanan intrakranial
seperti sakit kepala progresif, kaku kuduk, delirium, kejang-kejang.
Secara patologis terjadi meningitis hemorhagik disertai edema hebat
di leptomeningen.

Gejala
Identifikasi B. anthracis
Darah,Kulit,Sputum

Kultur

Polymerase
Diagnosa Chainreaction (PCR)

Serology

Hipersensitivitas kulit
Menggunakan AnthraxinT
Penatalaksanaan
Farmakologi
Regimen Pemberian Antibiotik yang Disarankan untuk Antraks
Antibiotik Dosis untuk Dewasa Dosis untuk Anak-Anak
Penicillin V 500 mg orally, 4 times/day 25–50 mg/kg/day orally in 4
divided doses
Penicillin G, Procaine 0.6–1.2 mU IM every 12–24 25 000–50 000 U/kg/day IM
h

Penicillin G, sodium or 4 mU intravenously every 300 000–400 000 U/kg/day


potassium 4–6 h in divided doses every 4–6
hours
Ampicillin 1–2 g intravenously every 50–200 mg/kg/day
4–6 h intravenously divided every
4–6 h
Amoxicillin 500 mg orally every 8 h weight > 20 kg: 500 mg
orally every 8 h
weight < 20 kg: 40 mg/kg
orally in 3 doses every 8 h
Ciprofloxacina 500 mg orally every 12 h not generally
400 mg intravenously recommended for children.
every 12 h In emergency, 10–15
mg/kg twice daily, not to
exceed 1 g/day

Clarithromycinb 500 mg PO or IV every 12 h not suggested


Clindamycinb 150–300 mg orally every 6 h (oral) 8–25 mg/kg/day every
600–900 mg IV every 6–8 h 6–8 h
(IV) 15–40 mg/kg/day in 3–4
divided doses
Doxycycline 100 mg every 12 h not generally recommended
for < 8 years.
In emergency, ≤ 8 years, 2.2
mg/kg twice daily
 8 years and weight > 45
kg: 100 mg twice daily
 > 8 years and weight <
45 kg: 2.2 mg/kg twice
daily
Erythromycin 500 mg orally every 6 h 30–50 mg/kg/day in 4
divided doses
Rifampicinc 0.6–1.2 g daily IV or Poin 2–4 10–20 mg/kg/day every 12–
divided doses 24 h
Streptomycind 1 g/day IM 20–40 mg/kg/day IM
Tetracycline 500 mg orally every 6 h not approved for children
Vancomycinc 1 g IV every 12 h 40 mg/kg/day in 2 or 4 divided
doses every 6–12 h

Notes :
PO = peroral; IV = intravenous; IM = intramuscular.
• Kombinasi penicillin g dan clindamycin atau clarithromycin disarankan untuk terapi
inhalation anthrax.
• Kombinasi penicillin g dan rifampicin atau vankomisin disarankan untuk terapi
anthrax meningoencephalitis.
• Kombinasi penicillin g dan streptomycin atau aminoglikosida lainya disarankan untuk
terapi gastrointestinal anthrax.
PENCEGAHAN
Pemberian vaksin kepada hewan ternak
dan yang beresiko tertular antraks

Memastikan daging telah dimasak


hingga matang sebelum dimakan

Menghindari interaksi dengan binatang


yang terinfeksi anthraks
Referensi
Adji ,Rahmat Setya, Natlya Lily. Pengendalian Penyakit Antraks:
Diagnosis, Vaksinasi, dan Investigasi . Wartazoa. Vol 16 No 4

Clarasinta, Claudia ,Soleha, Tr umiana. Penyakit Antraks ;


Ancaman untuk Petani dan Peternak. Majority. Vol 7 No 1

World Health Organization. 2008. Anthrax in humans and animal


s 4th Edition.
Your Picture Here

TERIMA KASIH :

Anda mungkin juga menyukai