Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DI INDONESIA
MAKHNIUS. AM
DISAMPAIKAN DALAM PELATIHAN PARA LEGAL
NAGARI KURNIA KOTO SALAK
HAK-HAK AGRARIA
1. Perseorangan
2. Badan-badan hukum
PERSEORANGAN
1. apabila hak guna bangunan hapus dan tidak dapat diperpanjang atau
diperbaharui, bekas pemegang hak wajib membongkar bangunan-bangunan dan
benda-benda yang ada diatasnya dan menyerahkan tanahnya kepada negara
dalam keadaan kosong selambat-lambatnya dalam waktu satu tahun sejak
hapusnya hak guna bangunan
2. apabila bangunan, tanaman, dan benda-benda tersebut diatas diperlukan, maka
kepada pemegang baik pemegang hak guna bangunan diberikan ganti rugi yang
bentuk dan jumlahnya diatur lebih lanjut dengan keputusan presiden
3. pembongkaran bangunan dan benda-benda diatas tanah hak guna usaha
dilaksanakan atas biaya bekas pemegang hak guna bangunan
4. jika bekas pemegang hak guna bangunan lalai dalam memenuhi kewajiban
tersebut , maka bangunan dan benda-benda yang ada diatas tanah bekas hak
guna bangunan dibongkar oleh pemerintah atas biaya pemegang hak guna
bangunan
5. apabila hak guna bangunan atas tanah hak pengelolaan atau atas tanah hak milik
hapus , maka bekas pemegang hak guna bangunan wajib menyerahkan
tanahnya kepada pemegang hak pengelolaan atau pemegang hak milik dan
memenuhi ketentuan yang sudah disepakati dalam perjanjian penggunaan tanah
hak pengelolaan atau perjanjian hak guna bangunan atas tanah hak milik
HAK PAKAI
• PENGERTIAN
• UUPA tidak memberikan pengertian apa
yang dimaksud hak menumpang
• Menurut Boedi harsono
• Hak menumpang adalah hak yang
memberi wewenang kepada seseorang
untuk mendirikan dan menempati rumah
diatas tanah pekarangan milik orang lain.
• CARA TERJADINYA
• Hak menumpang biasanya terjadi atas dasar
kepercayaan oleh pemilik tanah kepada orang
lain yang belum mempunyai rumah sebagai
tempat tinggal dalam bentuk tidak tertulis, tidak
ada saksi dan tidak diketahui oleh perangkat
desa/kelurahan,sehingga jauh dari kepastian
hukum dan perlindungan hukum bagi kedua
belah pihak.
SIFAT DAN CIRI-CIRI HAK
MENUMPANG
1. tidak mempunyai jangka waktu yang pasti karena
sewaktu-waktu dapat dihentikan
2. hubungan hukumnya lemah yaitu sewaktu-waktu
dapat diputuskan oleh pemilik tanah jika ia
memerlukan tanah tersebut
3. pemegang hak menumpang tidak wajib membayar
sesuatu (uang sewa)kepada pemilik tanah
4. tidak wajib didaftarkan ke kantor pertanahan
5. bersifat turun temurun artinya dapat dilanjutkan oleh
ahli warisnya
6. tidak dapat dialihkan kepada pihak lain yang bukan
ahli warisnya
HAPUSNYA HAK MENUMPANG
1. pemilik tanah sewaktu-waktu dapat mengakhiri
hubungan hukum antara pemegang hak
menumpang dengan tanah yang bersangkutan
2. hak milik atas tanah yang bersangkutan
dicabut untuk kepentingan umum
3. pemegang hak menumpang melepaskan
secara sukarela hak menumpang
4. tanah musnah
HAK SEWA TANAH PERTANIAN
• PENGERTIAN
• UUPA tidak memberikan pengertian apa
yang dimaksud dengan hak sewa tanah
pertanian.
• Hak sewa tanah pertanian adalah suatu
perbuatan hukum dalam bentuk
penyerahan penguasaan tanah pertanian
oleh pemilik tanah kepada pihak lain
(penyewa)dalamjangka waktu tertentu
dan sejumlah uang sebagai sewa yang
ditetapkan atas dasar kesepakatan kedua
belah pihak.
CARA TERJADINYA
1. JUAL BELI
2. HIBAH
3. PEWARISAN
4. WAKAF
JUAL BELI
a. Jual Gadai
b. Jual Tahunan
a. Jual Gadai
• Sifatnya
1. Tunai
2. Terang
3. Riil
1. Tunai, adalah penyerahan hak oleh penjual
dilakukan bersamaan dengan pembayaran oleh
pembeli dan seketika itu juga hak sudah
beralih
2. Riil, kehendak yang diucapkan harus diikuti
dengan perbuatan nyata, misalnya telah
diterimanya uang oleh penjual, dan dibuatnya
dihadapan kepala desa
3. Terang, dilakukan dihadapan kepala desa
untuk memastikan bahwa perbuatan itu tidak
melanggar ketentuan hukum yang berlaku
• PP 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran
tanah, jual beli dilakukan oleh para pihak
dihadapan PPAT
Syarat jual beli tanah ada 2
1. Syarat materiil
2. Syarat Formil
1. Syarat Materril
• Pemecahan
• Atas permintaan pemegang hak yang
bersangkutan, satu bidang tanah yang sudah
didaftar dapat dipecah secara sempurna menjadi
beberapa bagian yang masing-masing
merupakan satuan bidang baru dengan status
hukum yang sama dengan bidang tanah semula
• Untuk setiap bidang dibuat surat ukur, buku
tanah dan sertifikat sebagai pengganti surat
ukur, buku tanah dan sertifikat asalnya
• Jika hak atas tanah yang bersangkutan
yang dibebani hak tanggungan dan atau
beban-beban lain yang terdaftar,
pemecahan baru boleh dilaksanakan
setelah diperoleh persetujuan tertulis dari
pemegang hak tanggungan atau pihak-
pihak lian yang berwenang menyetujui
penghapusan beban yang bersangkutan
• Pemecahan bidang tanah ini harus sesuai
dengan Rencana Tata ruang yang berlaku
dan tidak boleh mengakibatkan tidak
terlaksananya ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku,
misalnya ketentuan landreform yang
menyangkut batas minimal pertanian
• Pemisahan
• Atas permintaan pemegang hak yang
bersangkutan dari satu bidang tanah yang
sudah didaftar dapat dipisahkan sebagian
atau beberapa bagian, yang selanjutnya
merupakan satuan bidang baru dengan
status hukum yang sama dengan bidang
tanah semula
• Untuk satuan bidang tanah baru dibuatkan
surat ukur, buku tanah dan sertifikat
sebagai satuan bidang tanah baru,
sedangkan pada peta pendaftaran, daftar
tanah, surat ukur, buku tanah dan
sertifikat bidang tanah semula dibubuhkan
catatan mengenai adanya pemisahan
tersebut
Perbedaan pengertian pemisahan
dan pemecahan
• Pemecahan (dahulu dikenal dengan istilah
pemisahan/pemecahan sempurna), semua
bagian dari bidang tanah semula tidak lagi
mempunyai identitas lama, sedangkan
• Pemisahan (dahulu pemisahan/pemecahan
sebagian), masih ada sebagian dari bidang
tanah semula yang tidak berubah identitasnya,
kecuali luas dan batas-batasnya
Penggabungan bidang tanah