Anda di halaman 1dari 49

Bagaimana panjang kedua

batang korek api pada


gambar ini?
Sekilas terlihat
batang korek api
yang tegak akan
terlihat lebih panjang
dari pada batang
korek api yang
mendatar.
Mengapa hal ini bisa
terjadi ????
Apa yang terlihat pada
garis-garis pada
gambar ini ???

Garis-garis
terlihat tidak
sejajar.
Mengapa hal ini
bisa
terjadi ????
Ilustrasi – Ilustrasi tersebut menggambarkan
kenapa mata bisa tertipu ?
Kenapa Hal ini bisa terjadi ???
Karena kurang konsentrasi kah ????
Kurang Teliti kah ????
Atau karena kelelahan ???
Kerugian

Kecelakaan

Pekerjaan Tidak Selamat

Kondisi Tidak Selamat

Knowledge Belajar Sehat Pekerja


Skill Berlatih Baik Mesin
Attitude Disiplin Lancar Lingkungan

Dukungan Manajemen
LANDASAN HUKUM

UU No. 14/1969 terutama pasal 9

UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja

UU No. 23 /1992 tentang Kesehatan

PP No. 19/1973 tentang pendelegasian wewenang pengawasan


Keselamatan Kerja dari Menaker kepada Mentamben.

Kepmen PE No. 555K / 26 / M.PE / 1995 Tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Pertambangan Umum.
UNTUK SIAPA
NASIB…NASIB……………..
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
$5 HINGGA $50 • Biaya legal hukum
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
KERUSAKAN PROPERTI fasilitas dan peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK • Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) • Waktu untuk penyelidikan

• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang


$1 HINGGA $3 • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
BIAYA LAIN YANG atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES
PROSES
BAHAN ALAT

LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable • Ergonomics
 Explosive Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya tersembunyi
• Process • Titik berat pd
• Exposure • Sepertinya kurang
• Equipment, facilities, kerusakan asset,
• Work hours urgent (laten)
tools fatality
• PPE • Prinsip pendekatan
• Working practices • Sepertinya urgen
• Pendidikan • Pengkajian
• Guarding (bahaya mendadak)
• Karir jab. Sesuai kepaparan
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
pendidikan • Utk
• Karir lapangan + • Pengkajian resiko
memperkecil
pelatihan • Utk memperkecil
kepaparan
resiko
Piramida Kecelakaan
Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan dan 1
tercatat 10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan Properti

600 Nyaris Celaka

• Perbuatan &
Kondisi Tidak
10.000 Aman
• Bahaya
Penilaian Resiko
Di Tambang Bawah Tanah
I. Pendahuluan
Risiko
OHSAS 18001 : 2008
Kombinasi dan konsekuensi suatu kejadian yang berbahaya dan
peluang terjadinya kejadian tersebut
ISO 31000 : 2009
Pengaruh dari ketidakpastian terhadap sasaran / tujuan
Penilaian Risiko
ISO 31000 : 2009
Keseluruhan proses yang meliputi identifikasi risiko, analisis risiko
dan evaluasi risiko.
lanjutan

Quick Guide (Kemenakertrans RI)


Suatu proses untuk :
1. Mengidentifikasi dan mengukur setiap potensi bahaya
dari setiap tahapan pekerjaan yang berdampak pada
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan kerja;
2. Menilai besaran risiko, dan:
3. Mengendalikan risiko atas dasar prioritas tertentu.
lanjutan

Sumber Risiko
OHSAS 18001 : 2008
Keadaan atau tindakan yang berpotensi menciderai badan atau
mengganggu kesehatan manusia
ISO 31000 : 2009
Elemen yang dapat berdiri sendiri atau merupakan kombinasi
yang berpotensi untuk terjadinya risiko
II. Faktor-Faktor Pemicu Risiko
Desain dan konstruksi (alat produksi, properti dan bangunan;
Pengoperasian/penggunaan dan perawatan;
Pelatihan dan pendidikan kurang memadai;
Tekanan ekonomi;
Perencanaan;
Koordinasi dan komunikasi;
Pelanggaran norma/standar;
Dll
III. Penilaian Risiko dalam Pelaksanaan K3
Definisi K3 berdasarkan Garis-Garis Besar Ketentuan
Pelaksanaan K3 (2010)
K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Tujuan
Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja (formal
maupun informal)
Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien
Menjamin proses produksi berjalan lancar
Skema Manajemen Risiko

Penetapan Konteks

P Manajemen
Identifikasi Bahaya risiko
Komunikasi dan Konsultasi

e R

Pantau dan Review


Penilaian merupakan
Risiko n i
i s komponen
merupakan
Analisis Risiko yang
bagian dari l i inheren
manajemen a k dalam
risiko
Evaluasi Risiko i o SMK3
a
n

Pengendalian Risiko

23
IV. Langkah-Langkah
Penilaian Risiko
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Tahap Identifikasi Bahaya terdiri dari 3 kegiatan,yaitu:


 Pengenalan Kegiatan adalah tahapan menemukan, mengenali dan
mendeskripsikan tahapan kegiatan dari suatu pekerjaan yang dilakukan oleh
suatu unit yang menghasilkan atau mendukung produk atau jasa.
 Pengenalan Bahaya adalah tahapan untuk menemukan, mengenali, dan
mendeskripsikan potensi bahaya yang terdapat dalam setiap tahapan
kegiatan atau pekerjaan. Baik yang muncul dari mesin, alat dan bahan;
lingkungan kerja; cara kerja; sifat pekerjaan dan proses produksi.
 Validasi daftar Bahaya adalah tahapan memasukan setiap sumber bahaya
dalam suatu daftar bahaya.

25
Hazard
A Condition With the Potential to Cause
Injury, Damage or Interrupt Operations
“HAZARD”
Adalah suatu obyek dimana terdapat
energi, zat atau kondisi kerja yang
potensial dapat mengancam
keselamatan
Hazard dapat berupa:
bahan-bahan, bagian-bagian mesin,

 bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan kerusakan

Hazard dapat berupa bahan-


bahan kimia, bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
Jenis Potensi Bahaya
(Hazard)
(Hazard)
Physical
Chemical
Electrical
Mechanical
Physiological
Biological
Ergonomic
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Apa yang harus diketahui? Bagaimana mendapatkan informasi?

 Dimana pekerjaan dilakukan?  Denah lokasi pekerjaan/lay out

 Siapa yang melakukan pekerjaan?  Data pekerja, Observasi

 Peralatan dan bahan yang digunakan?  Daftar alat dan bahan yang digunakan,
Lembar Data Keselamatan Bahan dll

 Bagaimana urutan pekerjaan?  Diagram alir/Instruksi Kerja

 Tindakan kendali yang telah ada?  Laporan kecelakaan /Penyakit Akibat


Kerja
 Apakah ada peraturan/ketentuan terkait  Peraturan Perundang-undangan, Standar,
yang mengatur? dan Pedoman

 Wawancara, Inspeksi, Audit dll

30
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai :
Risiko
Akibat Kecelakaan dan Rating
No Pokok Kegiatan Potensi Bahaya Penyakit Akibat Kerja Kendali Pelua Konse Skala
Risiko
ng k

1 2 3 4 5 6 7 8 9

31
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Bengkel/Workshop Maintenance Tanggal :
Pekerjaan : Pengelasan Penilai :

Akibat Kecelakaan dan


No Pokok Kegiatan Potensi Bahaya
Penyakit Akibat Kerja
1 2 3 4
1 Persiapan Alat dan Bahan Gas C2H2 Keracunan Kronik
Kebakaran / Peledakan
Cedera / Luka Memar
Material Besi Cedera / Luka Memar
Panas Dehidrasi / Heat Stress
2 Pengelasan Gas C2H2 Keracunan
Kebakaran / Peledakan
Kilatan Sinar / Spark Fotokeratittis

Partikel Gram Gangguan Pernafasan & mata

Panas Dehidrasi / Heat Stress

3 Penyelesaian Gas C2H2 Keracunan Kronik


Pekerjaan Kebakaran / Peledakan
Cedera / Luka Memar

Panas Dehidrasi / Heat Stress

32
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Evaluasi risiko
pada dasarnya adalah melakukan pengukuran.
Pengukuran dalam pedoman ini dilakukan dengan
metode semi-kuantitatif, yaitu dengan menilai
seberapa besar Peluang dan Konsekuensi apabila suatu
risiko benar-benar terjadi.

33
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

TABEL – 1: PELUANG TABEL – 2: KONSEKUENSI

Skal Sifat Skala Sub Konsekuensi


a Manusia Pendapatan Kerusakan Lingkungan Gangguan Usaha
Rutin Non Rutin
Aset
1 Secara teori bisa terjadi, tetapi Secara teori bisa terjadi, tetapi
belum pernah mengalami atau yakin tidak akan terjadi selama 1 Tindakan < 5% < 5% nilai aset < Baku Mutu <5% < 2 X 24 jam
pernah mendengar terjadi. pekerjaan berlangsung P3K Lingkungan
2 Perawatan 5-15% 5-15% nilai Dapat pulih dengan 5-15% > 2 X 24
2 Pernah terjadi sekali pada suatu Bisa terjadi, tetapi sangat kecil medis aset sendirinya < setahun jam
waktu yang tidak diketahui kemungkinan akan terjadi sekali 3 Cacat 15-30% 15-30% nilai Dapat dipulihkan 15-30% > 2 X 24
dengan pasti selama pekerjaan berlangsung permanen 1 aset dengan intervensi jam
orang manusia dalam waktu
3 Pernah terjadi dalam waktu 5 Bisa terjadi paling banyak 1 kali <12 bulan
(lima) tahun terakhir selama pekerjaan berlangsung
4 Kematian 1 30-50% 30-50% nilai Dapat dipulihkan 30-50% > 2 X 24
orang; cacat aset dengan intervensi jam
4 Pernah terjadi dalam masa 3 Bisa terjadi 2-3 kali selama permanen > manusia dalam waktu
(tiga) tahun terakhir pekerjaan berlangsung 1 orang lama >12 bulan

5 Pernah terjadi dalam masa 1 Bisa terjadi lebih dari 3 kali 5 Kematian > >50% >50% nilai Tidak dapat dipulihkan >50% > 2 X 24
(satu) tahun terakhir selama pekerjaan berlangsung 1 orang aset dengan cara apapun. jam

Rating Skala
A 5-19
B 20– 39
C 40– 69
R = P X Σ (K1+K2+K3+K4+K5)
D 70– 99
E 100- 125 34
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Pengukuran peluang:
 Penentuan skala peluang dengan melihat jenis kegiatan, yaitu:
 kegiatan operasional rutin yang berulang setiap waktu atau dengan hasil
kegiatan yang sama atau hampir sama, atau
 kegiatan operasional non-rutin yang tidak berulang yang dilakukan untuk
masa tertentu dengan hasil kegiatan yang tidak-sama.
 Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala peluang
berbeda, maka yang digunakan adalah skala peluang yang paling
tinggi.
 Penentuan peluang kejadian dilakukan menggunakan Tabel-1.

35
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Pengukuran konsekuensi:
 Skala Konsekuensi ditentukan berdasarkan penjumlahan terhadap
5 (lima) sub konsekuensi yaitu dampak terhadap manusia,
Pendapatan, Kerusakan Aset, dan Lingkungan serta Gangguan
Usaha,.
 Jika suatu sumber risiko dinilai mempunyai skala konsekuensi
berbeda, maka yang digunakan adalah skala konsekuensi yang
paling tinggi;
 Untuk skala sub konsekuensi pendapatan dan kerusakan aset
mengikuti skala K3, apabila belum ditetapkan nilai dari suatu unit
kerja oleh pengurus;
 Penentuan skala konsekuensi dilakukan menggunakan Tabel-2.

36
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Langkah terakhir untuk mendapatkan profil unit kerja,


dilakukan dengan cara:
 Mengumpulkan semua rating risiko yang didapatkan (A,
B, C, D dan E);
 Jika hanya terdapat rating A, B, dan C ditetapkan
dengan memilih yang terbanyak yaitu A atau B atau C;
 Jika terdapat rating D dan E, ditetapkan dengan
memilih yang terburuk, yaitu E

37
Identifikasi Evaluasi Pengendalian
1 Bahaya 2 Risiko 3 Risiko

Eliminasi

Substitusi

Rekayasa Teknis

Rekayasa Administratif

Alat Pelindung Diri

38
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

3 REKAYASA/
ENGINEERING

PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF

5 APD

39
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
 Pemasangan alat pelindung mesin
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis

40
Hirarki Pengendalian Risiko K3

☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles

41
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Tanggal :
Pekerjaan : Penilai :

Risiko
Akibat Kecelakaan dan Rating
No Pokok Kegiatan Potensi Bahaya Penyakit Akibat Kerja Kendali Pelua Konse Skala
Risiko
ng k

1 2 3 4 5 6 7 8 9

42
Formulir Penilaian Risiko
Unit Kerja : Bengkel/Workshop Maintenance Tanggal :
Pekerjaan : Pengelasan Penilai :
Risiko
Akibat Kecelakaan dan Rating
No Pokok Kegiatan Potensi Bahaya Penyakit Akibat Kerja Kendali Pelua Konse Skala
Risiko
ng k

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Persiapan Alat dan Gas C2H2 Keracunan Kronik Regulator,Pemadam 3 16 48 C
Bahan Kebakaran / Peledakan api, sepatu
Cedera / Luka Memar
( K1: 4; K2: 4; K3: 4;K4: 2;
K5=2)

Material Besi Cedera / Luka Memar sepatu 2 5 10 A

Panas Dehidrasi / Heat Stress Pakaian kerja 3 5 15 A

2 Pengelasan Gas C2H2 Keracunan Regulator, Pemadam 4 17 68 C


Kebakaran / Peledakan api

Kilatan Sinar / Spark Fotokeratittis Faceshields, local 5 10 50 C


exhaust

Partikel Gram Gangguan Pernafasan & mata Face shields, local 5 10 50 C


exhaust, sarung
tangan

Panas Dehidrasi / Heat Stress Pakaian kerja 2 17 34 B

3 Penyelesaian Gas C2H2 Keracunan Kronik Regulator, Pemadam 5 17 68 C


Pekerjaan Kebakaran / Peledakan Sepatu,
Cedera / Luka Memar
Panas Dehidrasi / Heat Stress Pakaian kerja 3 8 24 43
B
44
Penutup
 Melalui Penilaian Risiko, maka akan teridentifikasi setiap potensi
bahaya di tempat kerja;

 Proses penilaian risiko akan menghasilkan rating (peringkat) risiko dari


suatu organisasi atau perusahaan atau unit kerja/satuan kerja yang
selanjutnya untuk pengendalian risiko;

 Penilaian risiko merupakan bagian manajemen risiko dan merupakan


bagian integral dalam sistem manajemen K3;

 Dengan 5 prinsip sebagaimana ditetapkan dalam regulasi, mulai prinsip


1 s/d 3 harus diawali dengan manajemen risiko.
Terima kasih ……
atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai