IBU HAMIL DENGAN PSIKOSA

Nama Kalompok 5 :
1. Rita nur alafini (18621619)
2. Cindy kartika (18621626)
3. Anindya risma destanti (18621621)
4. Shinta ramadhani (18621614)
5. Nida Nurhidayah (18621634)
 PENGERTIAN PSIKOSA
Psikosa adalah suatu gangguan jiwa dengan
kehilangan rasa kenyataan (sense of reality) atau
dengan kata lain, adalah tingkah laku secara
keseluruhan dalam kepribadiannya berpengaruh
tidak ada kontak dengan realitas sehingga tidak
mampu lagi menyesuaikan diri dalam norma-
norma yang wajar dan berlaku umum.
 PENYEBAB PSIKOSA
1. Internal ( perubahan tubuh dan hormonal ibu
hamil )
2. Eksternal (kehamilan yang tidak diinginkan,
kehamilan beresiko,jarak kehamilan yang
terlalu dekat, riwayat keguguran, riwayat
obstetri buruk)
 TANDA DAN GEJALA
 Tidak mampu  Sering ada gangguan
melakukan partisipasi lingkungan
sosial  Sosialnya membahayakan
orang lain dan diri sendiri
 Halusinasi
 Adanya gangguan
 Sejumlah kelainan kemampuan berpikir,
perilaku seperti : bereaksi secara emosional
aktifitas yang mengingat, sulit
meningkat, gelisah, berkomunikasi, menafsirkan
kenyataan, dan bertindak
retardasi psikomotor
tidak sesuai kenyataan.
dan perilaku katatonik
 PENGGOLONGAN PSIKOSA

PSIKOSA FUNGSIONAL PSIKOSA ORGANIK

Gangguan Jiwa yang Gangguan jiwa yang

disebabkan karena disebabkan karena ada
terganggunya fungsi sistem kelainan atau gangguan aspek
transmisi sinyal penghantar tubuh
saraf (neorotransmitter).
 JENIS-JENIS PSIKOSA
1. Skizofrenia
2. Gangguan mood
3. Gangguan psikotik lainnya
 Skizofrenia pada kehamilan dapat muncul bila terjadi
interaksi antara abnormal gen :

• Virus atau infeksi lain selama kehamilan yang

dapat mengganggu perkembangan otak janin.
• Menurunnya auto imun yang mungkin
disebabkan infeksi selama kehamilan.
• Komplikasi kandungan
• Kekurangan gizi yang cukup berat pada
trimester kehamilan.
 Tipe-tipe Skizofrenia
1. Skizofrenia simplexs
2. Skizofrenia hebefrenik
3. Skizofrenia katatonik
4. Excitement
 Skizofrenia simplexs

gejalanya meliputi :
kehilangan minat, emosi tumpul atau datar, dan
menarik diri dari masyarakat.
 Skizofrenia hebefrenik
umummnya dialami atau timbul pada masa
remaja antara 15-25 tahun dengan gejala
berupa reaksi-reaksi emosional yang makin
bertambah indiferen, adanya gangguan proses
berpikir dan tingkah laku infantile
 Skizofrenia katatonik
penderita tipe ini menunjukkan satu dari 2 pola
yang dramatis, yakni stupor penderita
kehilangan gerak, cenderung untuk diam pada
posisi yang stereotipi dan lamanya bisa ber jam-
jam bahkan berhari-hari, mempunyai kontak
yang minimal sekali dan mutisme atau menolak
untuk bicara.
 Excitement
penderita melakukan tingkah laku yang
berlebihan, seperti bicara banyak tapi tidak
koheren, gelisah yang ditunjukkan dengan
tingkah laku seperti mondar mandir, melakukan
masturbasi didepan umum, bahkan menyerang
orang lain
EFEK SKIZOFRENIA PADA KEHAMILAN

• 1. Kesuburan Dibawah Rata-Rata

Tingkat kesuburan pasien skizofrenia yang
dibawah rata-rata. Yakni 30 hingga 80 persen
dari tingkat kesuburan populasi umum. Faktor
pemicunya bisa dari obat-obatan psikotropika,
termasuk obat penenang utama yang
dibutuhkan oleh banyak penderita skizofrenia
 2. Cemas berlebihan
skizofrenia dalam
kehamilan adalah salah 3. Asupan Nutrisi Tidak Memadai
satu sumber stress Banyak dari wanita hamil tidak
potensial bagi semua menyadari perubahan dalam
wanita hamil. Maka tidak tubuh mereka dan mungkin
mengherankan bahwa menyangkal atau tidak menyadari
pasien skizofrenia sering bahwa mereka hamil. Pengabaian
tidak mengatasinya dengan diri sendiri sering terjadi pada
baik penderita skizofrenia. Akibatnya,
nutrisi dan kebersihan selama
menjalani kehamilan mungkin
tidak memadai.
 4. Berpotensi Mengalami
Komplikasi
“ Komplikasi yang penting adalah
komplikasi obstetri yang sangat
serius seperti pre eklamsia,
pembatasan pertumbuhan intra
uterin dan ketuban pecah dini
tanpa induksi persalinan.” Kata
Dr. Daniel Weinberger, direktur
dan CEO Institut pengembangan
otak lieber di Johns hopkins
school of england.
5. Persalinan Tidak Sesuai Prosedur
Skizofrenia pada wanita hamil
terkadang mengacaukan nyeri
persalinan dengan kebutuhan untuk
memindahkan isi perut, dan ada
bahaya bahwa bayi mungkin
dilahirkan di toilet atau tempat
tidur. Sementara itu, beberapa
wanita skizofrenia mampu
melahirkan tanpa anastesi,
sedangkan ibu hamil yang lain
masih membutuhkan epidural atau
kadang-kadang anastesi umum.
 Proses penanganan pada penderita
skizofrenia yang sedang hamil :
a. informasi, ANC rutin, nutrisi, penampilan, aktivitas,
relaksasi, senam hamil, latihan pernafasan.
b. melakukan konsultasi pada dokter, bidan, psikolog,
pskiater.
c. sejak pemeriksaan kehamilan pertama kali Ajarkan
dan berikan latihan-latihan untuk dapat menguasai
otot-otot, istirahat dan pernafasan.
d. Hindari kata-kata dan komentar yang dapat
mematahkan semangat wanita.