Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSAL

Precaution Pada HIV AIDS

Disusun oleh kelompok : 5


Definisi
HIV & AIDS

adalah eratnya kaitan antara HIV dengan tubuh


penderita, munculnya perubahan perilaku termasuk
perilaku seks yang mengantarkan individu menjadi
terinfeksi HIV

Universal Precaution

adalah tindakan pengendalian infeksi sederhana yang


digunakan oleh seluruh petugas kesehatan, untuk
semua pasien, pada semua tempat pelayanan
kesehatan dalam rangka mengurangi risiko
penyebaran infeksi (Nursalam, 2009)
Tujuan Universal Precaution
Memastikan standar
adekuat bagi
mereka yang tidak
didiagnosis atau
tidak terlihat seperti
berisiko

Text Text Text

Mengendalikan Mengurangi risiko


infeksi secara bagi petugas
konsisten kesehatan dan
pasien
Lingkup Universal Precaution
06
Komponen Utama Mencuci
05
Universal
Precaution dan
tangan
04
penggunaannya
.
03
02 Pengelolaan
Limbah dan
Pengelolaan Sanitasi
01 Jarum dan Alat Lingkungan
Tajam untuk
Pengelolaan Mencegah
Pemilihan Alat Alat Kesehatan Perlukaan
Pelindung Diri Bekas Pakai
(APD) yang
sesuai dengan
Jenis Pejanan
Komponen Utama Universal Precaution dan
penggunaannya

1) Cuci tangan.
2) Sarung tangan

3) Masker
4) Kacamata

5) Baju pelindung

6) Peralatan layanan pasien

7) Pembersihan lingkungan
8)  Instrumen tajam

9) Resusitasi pasien

10 ) Penempatan pasien
• Mencuci Tangan
1) Sebelum melakukan tindakan misalnya
memulai pekerjaan, saat akan memeriksa atau
Mencuci tangan harus selalu
kontak langsung dengan klien, saat akan
dilakukan sebelum dan sesudah memakai sarung tangan steril atau sarung
melakukan tindakan keperawatan tangaan yang telah didesinfeksi tingkat tinggi
walaupun memakai sarung tangan (DTT) untuk melakukan suatu tindakan, saat
akan memakai peralatan yang telah di DTT, saat
dan alat pelindung lainnya akan melakukan injeksi dan pemasangan infus,
dan saat hendak pulang ke rumah

4) Prinsip-prinsip cuci tangan yang efektif


dengan sabun atau handscrub yang
berbasis alkohol menggunakan 7 langkah

2) Setelah melakukan tindakan yang


3) Prosedur mencuci tangan
dimungkinkan terjadi pencemaran misalnya
Untuk cuci tangan harus selalu
setelah memeriksa pasien, setelah memegang
diusaahakan tersedia sabun antiseptik
alat-alat bekas pakai dan bahan-bahan lain
dan air mengalir. Melepaskan benda di
yang berisiko terkontaminaasi
sekitar tangan (jam tangan, cincin,
gelang).
Pemilihan Alat Pelindung Diri
(APD) yang sesuai dengan
Jenis Pejanan

1) Pelindung wajah (masker, kacamata, helm) dilakukan untuk


mencegah kontak antara droplet dari mulut dan hidung petugas
yang mengandung mikroorganisme ke pasien dan mencegah
kontak droplet atau darah atau cairan tubuh pasien kepada
petugas.
2) Penggunaan sarung tangan digunakan untuk mencegah
perpindahan mikroorganisme yang terdapat pada tangan petugas
kesehatan kepada pasien, dan mencegah kontak antara tangan
petugas dengan darah atau cairan tubuh pasien, selaput lendir,
luka, alat kesehatan, atau permukaan yang terkontaminasi

3) Gaun pelindung (baju kerja atau celemek) digunakan untuk


mencegah kontak mikroorganisme dari pasien atau sebaliknya.

4) Penutup kepala

5) Sepatu pelindung
Pengelolaan Alat
Kesehatan Bekas Pakai

Pencucian dengan sabun dan air setelah


sebelumnya direndam dengan larutan klorin 0,5%
selama 10 menit dapat mengurangi sejumlah
besar mikroorganisme termasuk HIV yang ada
dalam jumlah besar. Semua alat tersebut harus
dilepas dan dipisahkan sebelum melakukan
pembersihan. Sarung tangan, gaun, celemek, dan
pelindung wajah harus dikenakan bila diperkirakan
akan terjadi percikan pada saat pembersihan alat.
Dilakukan dengan cara sterilisasi dan disinfeksi
yakni semua bentuk dan cara sterilisasi dapat
membunuh HIV.
Pengelolahan
Jarum
Dan Alat Tajam untuk Mencegah Perlukaan

Menutup jarum dengan cara ungkitan satu tangan.


Caranya, letakkan tutup jarum di atas permukaan yang
keras dan rata, dan jauhkan tangan darinya. Pegang
semprit dengan satu tangan, gunakan ujung jarum
untuk mengungkit tutupnya. Setelah seluruh jarum
tertutup baru pakai satu tangan yang lain untuk
mengencangkan tutupnya.
Wadah tahan tusukan harus tersedia untuk
menempatkan jarum atau alat tajam bekas yang akan
dibuang. Banyak benda yang dapat digunakan sebagai
wadah tersebut, seperti misalnya kaleng bertutup, botol
plastik yang tebal, kotak karton yang tebal .
Pengelolaan limbah dan
Sanitasi limbah
•Pembuangan limbah
Pengelolaan limbah yang sesuai dengan kaidah kesehatan yaitu dengan
memisahkan limbah medis dari limbah rumah tangga. Limbah medis harus
melalui proses pembakaran dengan incinerator atau dibakar biasa atau
ditimbun dengan menggunakan lapisan kapur.

•Sanitasi Lingkungan
Pembuangan limbah yang dilakukan secara tepat maka tidak akan mengotori
lingkungan sehingga lingkungan tetap terjaga kebersihannnya, apalagi limbah medis
sangat berbahaya karena dapat menularkan berbagai macam penyakit.
Cara Penularan HIV/AIDS
Is there
anything I
can help? Hubungan seksual dengan penderita HIV/AIDS

Ibu terhadap bayi

Darah dan produk darah yang tercemar


HIV/AIDS

Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril

HIV tidak menular dengan cara:


Keselamatan Petugas Kesehatan

Upaya Menurunkan Risiko Beberapa Hal Yang Perlu


Upaya Menurunkan Risiko Transmisi Pada Tenaga Diperhatikan Dalam Merawat
Penularan Di Tempat Kerja Kesehatan Odha Di Rumah Sakit
• Upaya Menurunkan Resiko Penularan di Tempat Kerja

1) Memahami dan selalu


menerapkan kewaspadaan 4) Mematuhi kebijakan dan pedoman yang
universal setiap saat kepada sesuai tentang penggunaan bahan dan alat
semua pasien, di semua tempat secara baik dan benar, pedoman
pelayanan atau ruang perawatan pendidikan dan pelatihan serta supervisi.
tanpa memandang status infeksi
pasiennya

2)Menghindari Menilai dan menekan resiko melalui


transfusi,suntikan,jahitan,dan pengawasan yang teratur di sarana
tindakan invasif lain yang tidak pelayanan kesehatan
perlu.

3) Mengupayakan ketersediaan sarana


agar dapat selalu menerapkan
pengendalian infeksi secara standar,
meskipun dalam keterbatasan sumber
daya.
• Upaya Menurunkan Risiko Transmisi Pada Tenaga Kesehatan

Menghindari kontak langsung dengan cairan


tubuh penderita, bila menangani cairaan tubuh
penderita, tenaga perlu menggunakan pelindung .

mencuci tangan sebelum dan sesudah


melakukan tindakan.

dekontaminasi cairan tubuh penderita.

sterelisasi peralatan kedokteran, memakai jarum


suntuk sekali pakai.

memelihara kebersihan tempat pelayanan


kesehataan
• Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Merawat Odha Di Rumah Sakit

1) Semua peralatan medis yang sudah 8) Pemakaian peralatan tersebut


dipergunakan selalu harus disterilisasi perlu dijelaskan kepada
sebelum pemakaian berikutnya penderita maupun keluarganya
supaya tidak ada kesan
diskriminasi dan stigmatisasi
2) Bantuan pernapasan dari mulut ke mulut bagi mereka.
perlu dihindari, bila terpaksa pergunakan kain  
kasa untuk menghindari kontak langsung WARNING
dengan ODHA

3) Perlindungan dipergunakan pada saat


merawat luka, memasang infus, 4) Hindari kecelakaan di laboratorium 7) Alat pelindung juga diperlukan bagi
memasang kateter, memandikan, terutama bila kontak dengan spesimen petugas ICCU/ICU, untuk kepentingan
meyuntikkan,mengambil darah, serta ODHA, pakai pelindung secukupnya sterilisasi dan dekontaminasi alat
mengganti linen termasuk ventilator sebaiknya
disediakan khusus
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai