Anda di halaman 1dari 11

HEMORRHOID (WASIR)

KELOMPOK 7
1. D E F F I A S T U T I 165010027
2. S Y A H R U L I , S . 165010043
3. W A H Y U S E T Y A N I N G S I H 165010077
4. A U L I A N U R F A J R I A H 165010100
5. L A I L A T U N N A F I A H 165010126
6. N U R K H A N I F A H 165010159
7. C Y N T I A A R I A N T Y 165010173
DEFINISI HEMORRHOID

Hemorrhoid adalah varikositis akibat pelebaran (dilatasi) pleksus vena


hemorrhoidalis interna.
Mekanisme terjadinya hemorrhoid belum diketahui secara jelas. Hemorrhoid
berhubungan dengan konstipasi kronis disertai penarikan feces, Pleksus vena
hemorrhoidalis interna terletak pada rongga submukosa di atas valvula morgagni.
Kanalis anal memisahkannya dari pleksus vena hemorrhoidalis eksterna, tetapi
kedua rongga berhubungan di bawah kanalis anal, yang submukosanya melekat
pada jaringan yang mendasarinya untuk membentuk depresi inter hemorrhoidalis.
 Hemorrhoides atau wasir merupakan salah satu dari gangguan
sirkulasi darah. Gangguan tersebut dapat berupa pelebaran
(dilatasi) vena yang disebut venectasia atau varises daerah
anus dan perianus yang disebabkan oleh bendungan dalam
susunan pembuluh vena.
 Hemorhoid disebabkan oleh obstipasi yang menahun dan
uterus gravidus, selain itu terjadi bendungan sentral seperti
bendungan susunan portal pada cirrhosis hati, herediter atau
penyakit jantung kongestif, juga pembesaran prostat pada pria
tua, atau tumor pada rectum.
Epidemiologi

Hemoroid bisa terjadi pada semua umur. Hemoroid biasa menyerang


pada usia 20-50 tahun baik pada laki-laki maupun perempuan tetapi
paling banyak terjadi pada umur 45-65 tahun. Penyakit hemoroid jarang
terjadi pada usia di bawah 20 tahun. Prevalensi meningkat pada ras
Kaukasian dan individu dengan status ekonomi tinggi. Laki-laki dan
perempuan mempunyai resiko yang sama. Resiko hemoroid meningkat
seiring bertambahnya usia.
Etiologi

Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran


balik dari vena hemoroidalis. beberapa factor etiologi telah digunakan
termasuk konstipasi/diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada
kehamilan, pembesaran prosfat: fibroma arteri dan tumor rectum.
Penyakit hati kronik yang disertai hipertensi portal sering
mengakibatkan hemoroid karena vena
hemoroidalis superior mengalirkan darah ke dalam system portal. Selain
itu sistem portal tidak mempunyai katup sehingga mudah terjadi aliran
balik.
GEJALA KLINIS

Perubahan kebiasaan buang air besar


Sakit perut
Penurunan berat badan
Riwayat keluarga
Pengecualian Swamedikasi

Pasien < 12 tahun diagnosis gangguan GI yang berhubungan dengan


pendarahan kolorektal
Riwayat keluarga dengan kanker usus
Gangguan anorektal yang berpotensi serius seperti abses, fistula atau
kelainan anorektal yang sebelumnya didiagnosis dengan PCP seperti
nyeri hebat, pendarahan, bengkak dan tidak nyaman
Gejala anorektal minor yang tidak merespon pengobatan sendiri
selama 7 hari
Penatalaksanaan Terapi

Non farmakologi
 Modifikasi gaya hidup
 Perbaikan pola makan dan minum
 Mengkonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi
 Perubahan pola defekasi
 Merendam area rectal pada air hangat selama 10-15 menit 2-3 kali sehari
Farmakologi
 Terapi topikal dengan krim lidocain
 Menghentikan pendarahan menggunakan campuran diosmin dan hesperidin
Kasus

Seorang wanita a.n X (usia 35 tahun, BB 60 kg) datang ke apotek


mengeluhkan nyeri di bagian anusnya, ketika BAB ada sedikit bercak
darah di fesesnya. Pasien menyampaikan kalau sudah merasakan sakit
dari tadi malam, pasien agak sedikit lemas dan pucat. Pekerjaan pasien
adalah sebagai penjahit dan diketahui sedang hamil 3 bulan. Sebagai
seorang apoteker buatlah suatu rancangan terapi swamedikasi yang
sesuai untuk pasien tersebut
Analisis SOAP

Subjectif
Nama: a.n X
Umur: 35 tahun
BB: 60 kg
Keluhan : nyeri di bagian anus, BAB ada bercak darah, pucat dan
lemas. Gejala tersebut sudah dirasakan selama 1 malam
Objectif
Assesment
Plan

Anda mungkin juga menyukai