Anda di halaman 1dari 15

FISIKA

ANGGITA NUARSYA ARZEN,


S.Pd
PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)

ILMU ALAMIAH ILMU SOSIAL ILMU BUDAYA


DASAR (IAD) DASAR (ISD) DASAR (IBD)

Mempelajari gejala alam/peristiwa alam

• Seluk beluk makhluk hidup Organisme (hayati):


• Musim biotik
• Peristiwa alam Non organisme
• (fisik): abiotik
Susunan alam semesta
MANUSIA INSTING, AKAL, SEHINGGA INGIN TAHU

APA, MENGAPA, BAGAIMANA PENJELASAN

PENJELASAN TANPA ATAU BELUM MENGGUNAKAN


PENALARAN YANG BAIK: MITOS

PERKEMBANGAN: Menggunakan penalaran


yang sistematis, disebut METODE ILMIAH
PENGETAHUAN

Segala sesuatu yang diketahui, dengan


membaca, mendengar, melihat,melakukan
sehingga menghasilkan pengalaman
Empirik,
Pengetahuan tanpa empiris
belajar: insting (hewan,
naluri: untuk makan)

Pengetahuan disusun ILMU: dinamis


secara sistematis (logika (perlu pemikiran
dan pengalaman) yang kritis)
ILMU PENGETAHUAN ILMU (SCIENCE)

Fakta khusus
INDUKTIF menuju kesimpulan
LOGIKA umum

Sesuatu bersifat
DEDUKTIF umum menuju
Memperoleh khusus
fakta

Bila menggunakan logika (khususnya


deduktif): SILOGISME
Premis Premis
Mayor Minor
Organisme bernafas, tumbuhan adl
organisme, Jadi: tumbuhan bernafas
Metode keilmuan digunakan
untuk mengatasi masalah

MASALAH: ? Pemecahan masalah

Langkah-langkah untuk memecahkan masalah:


MEMBUAT HIPOTESIS (DALIL YANG HARUS
DIUJI), baik Ilmu sosial maupun ilmu alam

Cara pengujian: DENGAN PENELITIAN


memakai METODE

Survey dan atau eksperimen


Survey, eksperimen

Diperoleh:
• Data
• Analisis (statistik): dengan
tingkat kepercayaan yang tinggi
(tergantung ulangan dan
pembanding)
• Pembahasan
• Kesimpulan: menghasilkan dalil
atau teknologi

Membuat laporan penelitian:


mudah dipahami
BAB I
HAKEKAT IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) :
 Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya,
termasuk gejala-gejala alam Yang ada

fisika
Gejala-gejala alam kimia
biologi

Rasa ingin tahu manusia merupakan awal sikap ilmiah,


karena ingin tahu lebih lanjut, apa, bagaimana, mengapa
peristiwa atau gejala itu.
Ada 4 tahap perkembangan alam pikiran manusia sampai
lahirnya IPA : mitos, penalaran, eksperimentasi dan
metode keilmuan.
1.1. M I T O S
Tahap ini terjadi karena keterbatasan manusia dalam
pengamatan, peralatan, dan cara berpikir pada saat itu

Contoh :  Peristiwa pelangi adalah selendang “bidadari”


yang sedang turun ke bumi
 Peristiwa gunung meletus adalah yang berkuasa
dari gunung itu marah.

1.2. PENALARAN DEDUKTIF – TAHAP RASIONALISME


Rasionalisme : Aliran pemahaman untuk pemecahan masalah
menggunakan rasio atau daya nalar dalam upaya
memperoleh pengetahuan yang benar
Penalaran Deduktif : suatu cara berpikir yang didasarkan atas
pernyataan yang bersifat umum untuk ditarik kesimpulan
yang bersifat khusus, menggunakan pola berpikir silogisme.
Contoh Silogisme: Semua orang suatu saat mati (Premis mayor)
Si A adalah orang (Premis minor)
Maka si A akan mati (Kesimpulan)
1.3. PENALARAN INDUKTIF – TAHAP EMPIRISME

Penalaran induktif:
Suatu cara berpikir untuk menarik “kesimpulan umum”
berdasarkan pengamatan-pengamatan atas gejala-
gejala yang bersifat “khusus”
Contoh : Logam tembaga, logam besi, logam aluminium jika
dipanaskan bertambah panjang
Kesimpulan : Semua logam jika dipanaskan akan
bertambah panjang

Empirisme :
Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang
diperoleh langsung dari pengalaman konkrit.
1.4. METODE KEILMUAN / ILMIAH
Merupakan perpaduan antara penalaran deduktif dan penalaran
induktif
Pembentukan sikap ilmiah :
a. Memiliki rasa ingin tahu (kuriositas) yang tinggi dan kemampuan
belajar yang besar
b. Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti
c. Jujur
d. Terbuka
e. Toleran
f. Skeptis
g. Optimis
h. Pemberani
i. Kreatif

1.4.1. Langkah-langkah Metode Ilmiah


1) Perumusan masalah
2) Penyusunan hipotesis
3) Pengujian hipotesis dengan eksperimentasi
4) Penarikan kesimpulan
Langkah-langkah metode ilmiah dapat digambarkan sebagai berikut:

Sadar ada masalah

Mengidentifikasi dan Masalah baru untuk


merumuskanmasalah dipecahkan lebih
lanjut/eksperimen
Pernyataan/Pertanya-
atau observasi
an: tentang apa,
lanjutan
mengapa dan
bagaimana

Teori
Perumusan hipotesis
Dipilih salah satu Hukum/dalil
yang paling mungkin
dari banyak jawaban
sementara Menarik kesimpulan
berdasarkan
pengujian dan
Pengumpulan analisis data serta
data/bukti melalui ringkasan semua
eksperimen informasi yang
/observasi diperoleh
1.4.2. Beberapa catatan tentang metode ilmiah

1) Langkah-langkah dalam metode ilmiah saling berkaitan


2) Dasarnya sama bagi disiplin keilmuan
3) Khusus untuk kelompok ilmu
4) Tujuan hanya kebenaran yang obyektif dan sementara

1.4.3. Keunggulan dan keterbatasan metode ilmiah


1) Keunggulan :
• Melatih kebiasaan berpikir yang sistematis, logis dan
analitis
• Memupuk sifat jujur, obyektif, terbuka, disiplin dan
toleran
• Menolak takhayul dan menolak pendapat tanpa bukti
nyata.

2) Keterbatasan
• Kebenaran ilmiah bersifat tentatif (sementara)
• Sulit untuk memilih fakta yang benar-benar berkaitan
dengan masalah yang akan dipecahkan.
1.5. PERANAN ILMU
a. Mendeskripsikan (menyandra)
b. Menjelaskan (eksplorasi)
c. Memprediksi (meramal)
d. Mengendalikan (mengontrol)

1.6. SARANA BERFIKIR ILMIAH


Meliputi: Bahasa; Logika; Matematika; Statistika

1.7. PENGERTIAN FISIKA


Meliputi 3 hal: Produk, Proses dan Nilai/Sikap Ilmiah

1.7.1. Produk FISIKA:


Data yang diperoleh melalui observasi
(1) Fakta (2) Konsep (3) Prinsip (4) Hukum (5) Teori)

1.7.2. Proses ilmiah:


Merumuskan masalah, hipotesis, uji hipotesis, kesimpulan

1.7.3. Nilai dan sikap ilmiah:


jujur, tekun, teliti, obyektif, terbuka, dan sebagainya.
1.8. FISIKA KLASIK DAN FISIKA MODERN
FISIKA Klasik : - tahap deskriptif dan kualitatif
- eksperimen teori
- mengarah kepastian mutlak

FISIKA Modern : -tahap simultatif dan kuantitatif


- teori eksperimen
- mengarah pendekatan statistik, bersifat probabilitas

FISIKA bersifat dinamis, artinya kebenarannya terbuka untuk


diuji lagi, sehingga apabila diketemukan pendekatan yang lebih
baik, dapat menggugurkan teori yang lama.

Anda mungkin juga menyukai