Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 5

• MAHDIYAH FAKHIRA
• AQILAH SYAIRAH UTAMI
• KURNIATI
• SRI ANDAYANI
• RIFAL
• NURSALAM
SEJARAH KERAJAAN TERNATE DAN
TIDORE
Kerajaan Gapi atau yang kemudian lebih dikenal sebagai
Kesultanan Ternate (mengikuti nama ibukotanya) adalah salah
satu dari 4 kerajaan Islam di Maluku dan merupakan salah satu
kerajaan Islam tertua di Nusantara. Didirikan oleh Baab Mashur
Malamo pada 1257. Kesultanan Ternate memiliki peran penting
di kawasan timur Nusantara antara abad ke-13 hingga abad ke-
17. Kesultanan Ternate menikmati kegemilangan di paruh abad
ke -16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan
militernya.
. Kerajaan Ternate dan Tidore yang terletak di sebelah Pulau
Halmahera (Maluku Utara) adalah dua kerajaan yang memiliki
peran yang menonjol dalam menghadapi kekuatan-kekuatan
asing yang mencoba menguasai Maluku. Dalam perkembangan
selanjutnya, kedua kerajaan ini bersaing memperebutkan
hegemoni politik di kawasan Maluku. Kerajaan Ternate dan
Tidore merupakan daerah penghasil rempah-rempah, seperti pala
dan cengkeh, sehingga daerah ini menjadi pusat perdagangan
rempah-rempah.
Persaingan di antara kerajaan Ternate dan Tidore adalah dalam
perdagangan. Dari persaingan ini menimbulkan dua persekutuan
dagang, masing-masing menjadi pemimpin dalam persekutuan
tersebut,yaitu:
• 𝐔𝐥𝐢-𝐋𝐢𝐦𝐚 (𝐩𝐞𝐫𝐬𝐞𝐤𝐮𝐭𝐮𝐚𝐧 𝐥𝐢𝐦𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐮𝐝𝐚𝐫𝐚)
Dipimpin oleh Ternate meliputi Bacan, Seram, Obi, dan Ambon.
Pada masa Sultan Baabulah, Kerajaan Ternate mencapai aman
keemasan dan disebutkan daerah kekuasaannya meluas ke
Filipina.
• 𝐔𝐥𝐢-𝐒𝐢𝐰𝐚 (𝐩𝐞𝐫𝐬𝐞𝐤𝐮𝐭𝐮𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐮𝐝𝐚𝐫𝐚)
Dipimpin oleh Tidore meliputi Halmahera, Jailalo sampai ke
Papua. Kerajaan Tidore mencapai aman keemasan di bawah
pemerintahan Sultan Nuku. Kerajaan-kerajaan Islam lainnya
yang berkembang adalah Kesultanan Palembang yang didirikan
oleh Ki Gedeng Suro, Kerajaan Bima di daerah bagian timur
Sumbawa, dengan rajanya La Ka’i, Siak Sri Indrapura yang
didirikan oleh Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah, dan masih
banyak lagi Kerajaan Islam kecil lainnya di Indonesia
Nama-nama Raja Di Kerajaan Tidore
• Kolano Syahjati alias Muhammad Naqil bin Jaffar
Assidiq
• Kolano Bosamawange
• Kolano Syuhud alias Subu
• Kolano Balibunga
• Kolano Duko adoya
• Kolano Kie Matiti
• Kolano Seli
• Kolano Matagena
Kondisi Kehidupan Sosial
Kedatangan bangsa portugis di kepulauan
Maluku bertujuan untuk menjalin perdagangan
dan mendapatkan rempah-rempah. Bangsa
Portugis juga ingin mengembangkan agama
katholik. Dalam 1534 M, agama Katholik telah
mempunyai pijakan yang kuat di Halmahera,
Ternate, dan Ambon, berkat kegiatan Fransiskus
Xaverius.
Kondisi Kehidupan Ekonomi
Kehidupan rakyat Maluku yang utama adalah
pertanian dan perdagangan. Tanah di kepulauan
Maluku yang subur dan diliputi oleh hutan rimba,
banyak memberikan hasil berupa cengkih dan
pala.
Kondisi Kehidupan Budaya
Rakyat Maluku, yang didominasi oleh aktivitas
perekonomian tampaknya tidak  begitu banyak
mempunyai kesempatan untuk menghasilkan karya-
karya dalam bentuk kebudayaan. Jenis-jenis
kebudayaan rakyat Maluku tidak begitu banyak kita
ketahui sejak dari zaman berkembangnya kerajaan-
kerajaan Islam seperti Ternate dan Tidore.
Kemunduran Kerajaan Ternate dan Tidore
• Kemunduran Kerajaan Ternate disebabkan karena
diadu domba dengan Kerajaan Tidore yang dilakukan
oleh bangsa asing (Portugis dan Spanyol) yang
bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-
rempah tersebut.
• Sebaliknya Kemunduran Kerajaan Tidore disebabkan
karena diadu domba dengan Kerajaan Ternate yang
dilakukan oleh bangsa asing ( Spanyol dan Portugis )
yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil
rempah-rempah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai