MAJAPAHIT
• Aqilah Syairah Utami
• Sri Andayani
• Fidya Utami kasim
• Annisa Cahya Wulandari
• Hasbi Wistara
SEJARAH MUNCULNYA KERAJAAN
MAJAPAHIT
Setelah singhasari jatuh, berdirilah kerajaan Majapahit yang
berpusat di Jawa Timur, antara abad ke-14 – ke-15 M. Berdirinya
kerajaan ini sebenarnya sudah direncanakan oleh Kertarajasa
Jayawarddhana (Raden Wijaya). Ia mempunyai tugas untuk
melanjutkan kemegahan Singhasari yang saat itu sudah hampir runtuh.
Saat itu dengan dibantu oleh Arya Wiraraja seorang penguasa Madura,
Raden Wijaya membuka hutan di wilayah yang disebut dalam kitab
Pararaton sebagai hutannya orang Trik. Desa itu dinamai Majapahit,
yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa “pahit” dari buah
tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Raden Wijaya bersekutu dengan
pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah
berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang
pasukan Mongol sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali
pasukannya.
KEHIDUPAN POLITIK KERAJAAN
MAJAPAHIT
Kehidupan politik di Kerajaan Majapahit penuh lika-liku pemberontakan yang terjadi.
Pemberontakan terjadi bermula Raden Wijaya menjadi raja. Banyak pemberontakan yang
dilakukan oleh Ronggolawe, Sora, dan Nambi. Pemberontakan yang sering terjadi itu tak lain
adalah untuk menjatuhkan Raden Wijaya.
Meskipun begitu, Raden Wijaya tetap mampu mengatasinya karena kecerdikan yang
dimilikinya. Masa pemerintahan Raden Wijaya berakhir tahun 1309, hal ini karena Raden
Wijaya meninggal dunia. Pewaris kerajaan selanjutnya adalah Jayanegara yang tak lain
adalah putra Raden Wijaya. Kala itu, dia baru berusia 15 tahun.
Di masa pemerintahan Jayanegara juga banyak sekali terjadi pemberontakan ditambah
dengan kemampuan Jayanegara yang minim terhadap kerajaan. Hingga akhirnya Jayanegara
dijuluki “Kala Jamet” yang artinya lemah dan jahat. Selain itu, pemberontakan Ra Kuti adalah
pemberontakan paling berbahaya yang hampir menjatuhkannya.
Di sisi lain, Gajah Mada pun menyelamatkannya dan dibawa ke tabib desa Badaran. Namun,
ternyata tabib tersebut memiliki dendam yang akhirnya Jayanegara dibunuhnya. Gajah Mada
pun membalaskan dengan membunuh tabib tersebut.
Kerajaan pun diteruskan oleh sang adik, Gayatri yang bergelar Tri Buana Tunggadewi. Pada
masanya juga terjadi banyak pemberontakan, namun lagi-lagi berhasil ditumpas oleh Gajah
Mada. Gajah Mada pun dilantik menjadi mahapatih kerajaan.
Setelah itu, dia mengucapkan sumpah yang dikenal dengan sumpah palapa. Tak lama setelah
itu, Sang Ratu meninggal dunia. Pemerintahannya hanya berlangsung 1328-1350 M saja.
Setelah itu digantikan oleh Hayam Wuruk hingga mencapai puncak keemasannya.
KEHIDUPAN EKONOMI
Letak Kerajaan Majapahit yang strategis, berada di dataran rendah,
dan banyaknya pelabuhan-pelabuhan menjadikan perekonomian
berkembang pesat. Mayoritas penduduknya adalah pedagang, ada
juga pengrajin emas, perak, dan lain-lain.
2. Candi Brahu
Sama seperti Candi Tikus, Candi Brahu ini juga dapat kita
temukan di situs arkeolog Trowulan. Candi ini pada masa
Kerajaan Majapahit difungsikan untuk pembakaran mayat para
raja. Bangunan ini dibuat oleh Mpu Sendok pada masa itu.
3. Gapura Bajang Ratu
Bangunan gapura yang unik dan bernuansa Majapahit ini
dapat kita temukan di Desa Temon, Kecamatan Trowulan,
Mojokerto, Jawa Timur. Gapura ini dibangun sekitar abad
ke 14 Masehi.
Gapura apik yang satu ini tentunya memiliki bentuk dan fungsi
yang berbeda dengan gapura lainnya. Lokasi dari Gapura
Wringin Lawang berada di Desa Jatipasar, Kecamatan
Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
Candi ini pernah disinggahi Hayam Wuruk pada tahun 1359 yang mana saat itu
Hayam Wuruk berlawat mengelilingi Jawa Timur. Candi ini dapat kita temukan di
Desa Jabung, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.
Itulah beberapa poin mengenai Kerajaan Majapahit yang menyimpan sejarah yang
panjang akan masa-masa kejayaan maupun kemunduran yang dihadapinya.
Kerajaan Majapahit tak luput dari kegigihan seorang Mahapatih Gajah Mada yang
membawa Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan besar di Indonesia. Meskipun
kerajaan itu tergantikan oleh kerajaan lain, Kerajaan Majapahit tetap menjadi kiblat
kemakmuran kerajaan di Indonesia.