PSIKOLOGI SOSIAL

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
 DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL
AHLI DEFINISI
A.M. CHORUS ILMU PENGETAHUAN YANG MEMPELAJARI TINGKAH
LAKU MANUSIA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT
SHERIF & SHERIF ILMU YANG MEMPELAJARI PENGALAMAN DAN
TINGKAH LAKU MANUSIA DALAM HUBUNGANNYA
DENGAN SITUASI PERANGSANG SOSIAL
ROUCEK & WAREN ILMU YANG MEMPELAJARI SEGI PSIKOLOGIS DARI
TINGKAH LAKU MANUSIA YANG DIPENGARUHI
INTERAKSI SOSIAL
JOSEPH E. Mc, GRATH ILMU YANG MENYELIDIKI TINGKAH LAKU MANUSIA
YANG DIPENGARUHI KEHADIRAN, KEYAKINAN,
TINDAKAN, DAN LAMBANG DARI ORANG LAIN
W.A. GERUNGAN ILMU YANG MEMPELAJARI PENGALAMAN DAN
TINGKAH LAKU INDIVIDU YANG DIPENGARUHI
/DITIMBULKAN OLEH SITUASI SOSIAL
 SEJARAH PSIKOLOGI SOSIAL
TOKOH URAIAN
GABRIEL TARDE HUBUNGAN SOSIAL BERKISAR PADA IMITASI YANG
PROSES : GAGASAN/PENEMUAN BARU – DIIMITASI
GUSTAVE LE BON PSIKOLOGI MASSA : INDIVIDU MEMPUNYAI DUA JIWA
YAITU JIWA INDIVIDU DAN JIWA MASSA (BERSIFAT
NEGATIF)

SIGMUND FREUD PSIKO-ANALISIS : JIWA MASSA SUDAH ADA DALAM JIWA

INDIVIDU (POTENSIAL), MUNCUL JIKA DALAM MASSA
EMILE DURKHEIM •GEJALA SOSIAL BAHASAN DARI SOSIOLOGI
•MASYARAKAT HIDUP KOLEKTIF YANG DAPAT
MENERANGKAN GEJALA-GEJALA SOSIAL
•INDIVIDU PUNYA JIWA INDIVIDU DAN JIWA KELOMPOK

W. JAMES & PERKEMBANGAN INDIVIDU BERHUBUNGAN ERAT

C.H COOLEY DENGAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT SEKITARNYA
KURT LEWIN FIELD PSYCHOLOGY : MANUSIA BERADA DALAM SUATU
FIELD DAN KEPEMIMPINAN TERBAGI ATAS : OTORITER,
DEMOKRATIS, DAN LAISSES FAIRE
 POTENSI MANUSIA
1. KEMAMPUAN MENGGUNAKAN BAHASA ;
MANUSIA MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK
MENGEMBANGKAN BAHASA DALAM
MELAKUKAN KOMUNIKASI
2. ADANYA KODE ETIK : NILAI ATAU NORMA YANG
ADA DALAM MASYARAKAT YANG DIGUNAKAN
UNTUK MENGATUR TINGKAH LAKU
ANGGOTANYA
3. HIDUP DALAM TIGA DIMENSI : MASA LAMPAU,
MASA KINI DAN MASA YANG AKAN DATANG
 PERBEDAAN PSIKOLOGI, PSIKOLOGI SOSIAL DAN
SOSIOLOGI
ILMU URAIAN
PSIKOLOGI MENGUPAS GAJALA JIWA MANUSIA
YANG TERLEPAS DARI ALAM SEKITAR
PSIKOLOGI SOSIAL MANUSIA SEBAGAI ANGGOTA
MASYARAKAT YANG MANGADAKAN
INTERAKSI
SOSIOLOGI MENGUPAS TENTANG PROSES-
PROSES SOSIAL
HUBUNGAN PSIKOLOGI, PSIKOLOGI SOSIAL DAN
SOSIOLOGI

PSIKOLOGI SOSIOLOGI

PSIKOLOGI SOSIAL
INTERAKSI SOSIAL

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
 DEFINISI INTERAKSI SOSIAL
HUBERT BONNER
SUATU HUBUNGAN ANTARA DUA INDIVIDU ATAU LEBIH,
DI MANA KELAKUAN INDIVIDU YANG SATU
MEMPENGARUHI, MENGUBAH, ATAU MEMPERBAIKI
KELAKUAN INDIVIDU YANG LAIN DAN SEBALIKNYA

SOEJONO SOEKANTO
MERUPAKAN HUBUNGAN SOSIAL YANG DINAMIS, YANG
MENYANGKUT HUBUNGAN ANTARA ORANG
PERSEORANGAN, ANTARA KELOMPOK MANUSIA,
MAUPUN ANTARA ORANG PERSEORANGAN DENGAN
KELOMPOK MANUSIA

NANDANG MULYANA
HUBUNGAN ANTARA DUA ATAU LEBIH ORANG DIMANA
 PROSES ADAPTASI MANUSIA

1. AUTOPLASTIS : SEORANG INDIVIDU

HARUS MENYESUAIKAN DIRI
DENGAN LINGKUNGAN SEKITARNYA
2. ALLOPLASTIS : SEORANG INDIVIDU
MERUBAH LINGKUNGAN TEMPAT
INDIVIDU TESRSEBUT TINGGAL
 FAKTOR TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
FAKTOR PENYEBAB URAIAN
IMITASI SELURUH HUBUNGAN SOSIAL BERDASARKAN IMITASI
SEGI NEGATIF :
IMITASI KADANG TIDAK KRITIS
HAL YANG DINITASI BERSIFAT SALAH
SUGESTI PENGARUH YANG BERASAL DARI DALAM MAUPUN LUAR
DIRI MANUSIA
1. AUTO SUGESTI : BERASAL DARI DALAM DIRI
2. HETERO SUGESTI : BERASAL DARI LUAR DIRI
SYARAT :
3. SUGESTI KARENA HAMBATA BERPIKIR
4. SUGESTI KARENA PIKIRAN TERPECAH
5. SUGESTI KARENA MAYORITAS
6. SUGESTI KARENA MINORITAS (OTORITAS)
7. SUGESTI KARENA WILL TO BELIEVE
IDENTIFIKASI DORONGAN UNTUK MENJADI SAMA DENGAN ORANG LAIN.
SYARAT TERJADINYA INTERAKSI
SOSIAL
SYARAT URAIAN
KONTAK MENYENTUH BERSAMA-SAMA
SOSIAL BENTUK : ORANG PERORANG, ORANG
DENGAN KELOMPOK, KELOMPOK DENGAN
KELOMPOK
SIFAT : POSITIF : MENGARAH KERJA SAMA
NEGATIF : TIDAK ADA INTERAKSI
PRIMER : LANGSUNG TATAP MUKA
SEKUNDER : DENGAN ALAT TERTENTU

KOMUNIKA SESEORANG MEMBERIKAN TAFSIRAN PADA

SI PERILAKU ORANG LAIN (BICARA, GERAK
BADAN, SIKAP) PERASAAN-PERASAAN APA
YANG INGIN DISAMPAKAN OLEH ORANG
LAIN TERSEBUT. ORANG LAIN TERSEBUT
KEMUDIAN MEMBERIKAN REAKSI
TERHADAP PERASAAN ORANG TERSEBUT
 BENTUK
1. PROSES YANG ASSOSIATIF
INTERAKSI * KERJASAMA
SOSIAL * AKOMODASI
* ASIMILASI
2. PROSES YANG DISSOSIATIF
* KOMPETISI
* CONTRAVENTION
* KONFLIK
PROSES ASSOSIATIF
KERJASAMA
MUNCUL KARENA ORIENTASI INDIVIDU TERHADAP
KELOMPOKNYA (INGROUP) DAN KELOMPOK LAINNYA
(OUTGROUP)

BENTUK KERJA SAMA :

1. BARGAINING : PELAKSANAAN PERJANJIAN PERTURAN
BARANG DAN JASA ANTARA DUA PIHAK ATAU LEBIH
2. CO-OPTATION : PROSES PENERIMAAN UNSUR DARU
DALAM KEPEMIMPINAN (POLITIK) DALAM ORGANISASI
BERGUNA MENGHINDARI KEGONCANGAN DALAM
ORGANISASI
3. COALITION : KOMBINASI ANTARA DUA ATAU LEBIH PIHAK
YANG MEMPUNYAI TUJUAN YANG SAMA
4. JOINT VENTURE : KERJASAMA DALAM BIDANG-BIDANG
TERTENTU
PROSES ASSOSIATIF
AKOMODASI
ARTI :
1. KEADAAN : SUATU KENYATAAN ADANYA SUATU KESEIMBANGAN DALAM
INTERAKSI SOSIAL, SEHUBUNGAN DENGAN NILAI DAN NORMA SOSIAL YANG
BERLAKU
2. PROSES : USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN UNTUK MEREDAKAN SUATU
PERTENTANGAN
TUJUAN
1. MENGURANGI PERTENTANGAN AKIBAT PERBEDAAN
2. MENCEGAH MELEDAKNYA PERTENTANGAN SEMENTARA
3. MEMUNGKINKAN TERJADINYA KERJA SAMA
4. PELEBURAN KELOMPOK SOSIAL YANG BERBEDA
BENTUK
5. CORCION
6. COMPROMISE
7. ARBITRATION
8. MEDIATION
9. CONCILIATION
10. TOLERANTION
11. STALEMATE
12. ADJUDICATION
PROSES ASSOSIATIF

ASIMILIASI
USAHA MENGURANGI PERBEDAAN ANTARA ORANG
PERORANGAN ATAU KELOMPOK DAN USAHA MEMPERTINGGI
KESATUAN TINDAK, SIKAP DAN PROSES MENTAL DENGAN
MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN DAN TUJUAN BERSAMA
PROSES :
1. ADA KELOMPOK YANG BEDA KEBUDYAAN

2. BERGAUL SECARA LANGSUNG DAN INTENSIF DALAM WAKTU

LAMA
3. KEBUDAYAAN BERBAH DAN BERADAPTASI

FAKTOR PENDORONG
4. TOLERANSI

5. KESEMPATAN DALAM EKONOMI

6. SIKAP MENGHARGAI

7. PERSAMAAN UNSUR KEBUDAYAAN

8. PERKAWINAN CAMPURAN

9. MUSUH BERSAMA DARI LUAR

 PROSES DISSOSIATIF
KOMPETISI
SUATU PROSES DIMANA ORANG PERORANG, KELOMPOK UNTUK
MENCARI KEUNTUNGAN DALAM BIDANG KEHIDUPAN PADA WAKTU
TERTENTU MENJADI PUSAT P PERHATIAN DENGAN CARA MENARIK
PERHATIAN ATAU MEMPERTAJAN PRASANGKA YANG ADA TANPA
MENGGUNAKAN ANCAMAN KEKERASAN
BENTUK :
1. PERSAINGAN BIDANG EKONOMI
2. PERSAINGAN BIDANG KEBUDAYAAN
3. PERSAINGAN MENCAPAI KEDUDUKAN DAN PERANAN TERTENTU
4. PERBEDAAN RAS
FUNGSI :
5. SALURAN KEBUTUHAN KOMPETITIF
6. JALAN UNTUK MENCAPAI KEPENTINGAN DAN NILAI YANG ADA
7. ALAT SELEKSI
8. ALAT MENJARING WARGA GOLONGAN “KARYA”/FUNGSIONAL
 PROSES DISSOSIATIF

CONTRAVENTION
PROSES SOSIAL YANG BERADA KOMPETISI DAN KOMPLEK YANG
DITANDAI GEJALA KETIDAKPASTIAN DIRI, RENCANA DAN
PERASAAN TIDAK SUKA YANG DISEMBUNYIKAN, KEBENCIAN,
ATAU KERAGUAN TERHADAP KEPRIBADIAN SESEORANG
TIPE CONTRAVENTION
1. CONTRAVENTION MENYANGKUT SUATU GENERASI
MASYARAKAT : MISALNYA HUBUNGAN ORANG TUA
DENGAN ANAK
2. CONTRAVENTION MENYANGKUT SEX MISALKAN
HUBUNGAN ANTARA LAKI-LAKI DENGAN PEREMPUAN
3. CONTRAVENTION PARLEMENTER MISALNYA HUBUNGAN
ANTARA MAYORITAS DAN MINORITAS
4. CONTRAVENTION ANTAR MASYARAKAT
5. ANTAGONISME KEAGAMAAN
6. CONTRAVENTION INTELEKTUAL
7. OPOSISI MORAL
 PROSES DISSOSIATIF
KONFLIK
PROSES SOSIAL DIMANA MANUSIA BERUSAHA MEMENUHI TUJUANNYA
DENGAN JALAN MENANTANG PIHAK LAIN YANG DISERTAI DENGAN ANCAMAN
DAN/ATAU KEKERASAN
SEBAB :
1. PERBEDAAN ANTARA PERORANGAN
2. PERBEDAAN KEBUDAYAAN
3. BENTROKAN ANTAR KEPENTINGAN
4. PERUBAHAN-PERUBAHAN SOSIAL
BENTUK :
5. KONFLIK PRIBADI
6. KONFLIK ANTAR KELAS SOSIAL
7. KONFLIK RASIAL
8. KONFLIK POLITIK
9. KONFLIK INTERNASIONL
AKIBAT :
10. BERTAMBAHNYA SOLIDARITAS INGROUP
11. GOYAHNYA KESATUAN JIKA KONFLIK INTERNAL
12. PERUBAHAN KEPRIBADIAN
13. HANCUR BENDA DAN JATUHNYA KORBAN
14. AKOMODASI, DOMINASI, DAN TAKLUKNYA SATU PIHAK
 KELOMPOK SOSIAL

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
 DEFINISI KELOMPOK SOSIAL
AHLI DEFINISI
SHERIF AND SHERIFUNIT SOSIAL TERKECIL DARI DUA ATAU LEBIH
INDIVIDU YANG BERINTERAKSI DENGAN
INTENSIF SEHINGGA MUNCUL PEMBEGIAN
TUGAS, STRUKTUR DAN NORMA KHAS BAGI
KELOMPOK TERSEBUT
ROLAND ORGANISASI DUA ATAU LEBIH INDIVIDU YANG
FREEDMAN TERIKAT SISTEM UKURAN KELAKUAN YANG
DITERIMA DAN DISETUJUI SEMUA ANGGOTA
PARK AND BURGESS SEKUMPULAN ORANG YANG MEMILIKI
KEGIATAN YANG KONSISTEN
GIDDINGS MUNCUL KARENA ADANYA
“CONSCIOUSNESS OF KIND” KESADARAN
PADA JIWA MANUSIA
 SUDUT PANDANG DALAM DEFINISI KELOMPOK
SOSIAL
AHLI SUDUT DEFINISI
PANDANG
BALES PERSEPSI SEJUMLAH INDIVIDU
BERINTERAKSI DENGAN SESAMA,
SETIAP ANGGOTA MENERIMA
IMPRESI (PERSEPSI) ANGGOTA
LAIN DALAM WAKTU TERTENTU
BASS MOTIVASI KUMPULAN INDIVIDU
BEREKSISTENSI SEBAGAI
KUMPULAN MENDORONG DAN
MEMBERI GANJARAN
CARTWRIGHT INTERDEPEDENSI SEKUMPULAN INDIVIDU
AND ZENDER BERHUBUNGAN DENGAN
 SYARAT KELOMPOK SOSIAL
KESADARAN BERKELOMPOK
SETIAP ANGGOTA KELOMPOK SADAR BAHWA DIA
MERUPAKAN BAGIAN DARI KELOMPOK
BERSANGKUTAN
INTERAKSI SOSIAL
ADA HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA ANGGOTA YANG
SATU DENGAN YANG LAINNYA
ORGANISASI SOSIAL
ADA STRUKTUR ORGANISASI DAN SUATU FAKTOR
YANG DIMILIKI BERSAMA YANG BERFUNGSI UNTUK
MEMPERERAT HUBUNGAN DIANTARA ANGGOTA
KELOMPOK
 1. KELOMPOK PRIMER : INTERAKSI
JENIS SANGAT ERAT, HUBUNGAN
IRRASIONAL, TIDAK ADA
KELOMPOK
PAMRIH, KEKELUARGAAN,
SOSIAL BERDASARKAN SIMPATI
2. KELOMPOK SEKUNDER :
ADANYA KESADARAN DAN
KEMAUAN, INTERAKSI
BERSIFAT FORMAL,
DIGUNAKAN UNTUK TUJUAN
TERTENTU, BERSIFAT
OBYEKTIF DAN RASIONAL
 JENIS 1. INFORMAL GROUP : TIDAK ADA
AD/ART, NORMA PERILAKU
KELOMPOK TIDAK TEGAS DAN TERTULIS,
SOSIAL BERSIFAT KEKELUARGAAN,
BERCORAK SIMPATI
2. FORMAL GROUP : AD/ART
DIRUMUSKAN TERTULIS, NORMA
PERILAKU TEGAS DAN
TERTULIS, BERCORAK
PERTIMBANGAN RASIONAL DAN
OBYEKTIF
 1. INGROUP : MUNCULNYA PERASAAN BAHWA
KELOMPOK TERSEBUT MERUPAKAN BAGIAN

JENIS DARI DIRINYA DITANDAI DENGAN PERASAAN

PERSAUDARAAN
KELOMPOK 2. OUTGROUP : MUNCULNYA ANGGAPAN BAHWA
ORG LAIN ITU BUKAN BAGIAN DARI
SOSIAL KELOMPOKNYA
HUBUNGAN INGROUP DENGAN OUTGROUP :
3. BERSIFAT COOPERATION : TERJADI KERJA
SAMA KARENA ADANYA KESAMAAN UNTUK
SALING MEMBANTU DALM MENGEJAR TUJUAN
(SEMENTARA ATAU TUJUAN AKHIR)
4. BERSIFAT OPOSITION : DAPAT BERUPA
KONFLIK DAN KOMPETISI MAUPUN
DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI (TERBUKA
ATAU TERTUTUP)TERJADI KARENA UNTUK
MENCAPAI TUJUAN YANG SAMA TETAPI TIDAK
MELAKUKAN KERJA SAMA
DASAR PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL
DASAR URAIAN
PSIKOLOGIS MANUSIA SELALU BERINTERAKSI
DENGAN SESAMANYA SEHINGGA
MEMBENTUK KELOMPOK
PEDAGOGIS PEMBENTUKAN KELOMPOK HARUS
DAPAT MENINGKATKAN TARAF
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
INDIVIDU
DIDAKTIS KELOMPOK TEMPAT PERANTARA,
PENYAMPAIAN MATERI YANG BARU
KEPADA ANGGOTA SEHINGGA
ANGGOTA MENJADI MENGUASAI
MATERI YANG DISAMPAIKAN
 NORMA KELOMPOK
1. NORMA KELOMPOK : PEDOMAN-
PEDOMAN UNTUK MENGATUR
TINGKAH LAKU ANGGOTA KELOMPOK
2. SHERIF : PENGERTIAN YANG
SERAGAM MENGENAI CARA-CARA
TINGKAH LAKU YANG PATUT
DILAKUKAN ANGGOTA KELOMPOK
APABILA TEJADI SESUATU YANG
BERSANGKUT PAUT DENGAN
KEHIDUPAN KELOMPOK
 JENIS NORMA SOSIAL

1. MODE : PERBUATAN YANG DILAKUKAN DENGAN MENIRU

2. NORMA KELAZIMAN (FOLKWAYS) : NORMA YANG DIIKUTI
TANPA BERPIKIR PANJANG HANYA DIDASARKAN PADA
TRADISI/KEBIASAAN
3. NORMA KESUSILAAN (MORES) : DIHUBUNGKAN DENGAN
KEYAKINAN KEAGAMAAN
4. NORMA HUKUM : TERTULIS MAUPUN TIDAK TERTULIS :
NORMA YANG SENGAJA DIBUAT UNTUK MENGATUR
HUBUNGAN DIANTARA ANGGOTA
PERBEDAAN NORMA SOSIAL DALAM
KELOMPOK
1. PERBEDAAN GEOGRAFIS
2. PERBEDAAN STATUS SOSIAL
3. PERBEDAAN TUJUAN KELOMPOK