Anda di halaman 1dari 28

Kelompok 2

Humam Abdillah (180331616099)


Mafazatun Nabila (180331616078)
Muhammad Nur Rasyid (180331616061)
Reaksi redoks
 Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang menyebabkan adanya
perubahan bilangan oksidasi pada suatu unsur, maupun
molekul.
 Ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi, penambahan

atau pengurangan oksigen dalam suatu molekul .


 Reaksi redoks reaksi kimia terdiri dari setengah reaksi

oksidasi dan setengah reaksi reduksi yang disertai dengan


adanya perubahan bilangan oksidasi (biloks) baik pada
reaktan maupun produk

Humam Abdillah
Reaksi Reduksi
 Reaksi reduksi adalah reaksi yang terjadi penurunan bilangan
oksidasi melalui penangkapan elektron atau pelepasan
oksigen pada suatu molekul, atom, maupun ion. Contoh
reaksi reduksi:
Cu2+ (aq) + 2e Cu (s)

 ditandai dengan adanya pelepasan oksien, penangkapan


elektron, atau penurunan biloks

Humam Abdillah
Reaksi Oksidasi
 reaksi yang terjadi peningkatan bilangan oksidasi melalui
pelepasan elektron atau penambahan oksigen pada suatu
molekul, atom, maupun ion. Contohnya
Zn (s)  Zn2+ (aq) + 2e
 ditandai dengan adanya pengikatan oksigen, pelepasan

elektron, atau kenaikan biloks.

Humam Abdillah
Titrasi Redoks
 Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan kadar suatu
zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui
konsentrasinya.

 Titrasi Reduksi oksidasi (redoks) adalah suatu penetapan


kadar reduktor atau oksidator berdasarkan atas reaksi
oksidasi dan reduksiantara analit dengan titran, dimana
redoktur akan teroksidasi dan oksidator akan tereduksi. Analit
yang mengandung spesi reduktor di titrasi dengan titran yang
berupa larutan standar dari oksidator atau sebaliknya.

Humam Abdillah
Prinsip Kerja Titrasi Redoks

 Reaksi oksidasi reduksi atau reaksi redoks adalah reaksi yang


melibatkan penangkapan dan pelepasan elektron. Dalam
setiap reaksi redoks, jumlah elektron yang dilepaskan oleh
reduktor harus sama dengan jumlah elektron yang ditangkap
oleh oksidator.
 Ada dua cara untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks

yaitu metode bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi


(metode ion elektron).
 Reaksi redoks melibatkan perpindahan electron, Arus listrik

adalah perpindahan electron.

Humam Abdillah
 Reaksi redoks dapat digunakan dalam analisis volumetri bila
memenuhi syarat. Titrasi redoks adalah titrasi suatu larutan
standar oksidator dengan suatu reduktor atau sebaliknya,
dasarnya adalah reaksi oksidasi-reduksi antara analit dengan
titran (Steven, 2012).

Humam Abdillah
SYARAT UMUM
 Reaksi redoks harus memenuhi persyaratan umum :
 reaksi harus cepat dan sempurna
 reaksi berlangsung secara stokiometri : terdapat kesetaraan

antara oksidator dan reduktor


 titik akhir harus dapat dideteksi

Humam Abdillah
TITRASI REDOKS

 PERMANGANOMETRI
 IODO-IODIMETRI
 BROMO-BROMATOMETRI

Muhammad Nur Rasyid


 1. PERMANGANOMETRI
 Permanganometri digunakan untuk menetapkan kadar reduktor

dalam suasana asam sulfat encer


 Analit + MnO4-  Hasil + analit

(reduktor) (Reduksi Mn) (Oksidator)

Secara kimia
2KMnO4 + 3H2SO4  K2SO4 + 2MnSO4 + 3H2O + 5(O)

 Secara ionik
MnO4- + 8H+ + 5e  Mn2+ + 4H2O
Muhammad Nur Rasyid
 PRINSIP PENETAPAN
 Titrasi Permanganometri dilakukan dengan bantuan

pemanasan (70⁰C) untuk mempercepat reaksi.


 Titrasi permanganometri tidak memerlukan indikator karena

larutan KMnO₄ sudah berfungsi sebagai indikator (warna


ungu). Disebut sebagai autoindikator.
 Larutan baku :Baku Primer : Oksalat (asam oksalat, natrium

okasalat) Baku Sekunder : Larutan KMnO₄

Muhammad Nur Rasyid


  2.IODOMETRI DAN IODIMETRI
 Digunakan untuk penetapan kadar reduktor ataupun

oksidator
 Jika reduktor langsung dititrasi dengan iodium  iodimetri

(titran : lar. Iodium)


 Jika oksidator direaksikan dengan ion iodida berlebih,

kemudian dititrasi dengan tiosulfat  iodometri (titran : lar.


Tiosulfat)

Muhammad Nur Rasyid


IODOMETRI
 penetapan kadar suatu oksidator dalam larutan yang

direaksikan dengan larutan KI berlebih suasana asam,


kelebihan I2 dititrasi dengan larutan standar natrium
tiosulfatReaksi :
 Oks + KI + asam  I
 I2 + 2 Na2S2O3  2 NaI + Na2S4O6

Muhammad Nur Rasyid


 IODIMETRI
 adalah penetapan kadar reduktor dalam larutan menggunakan

larutan iodium sebagai baku sekunder


 Reaksi :
 Red + I2  hasil oksidasi
 I2 + 2 Na2S2O3  2 NaI + Na2S4O6

Muhammad Nur Rasyid


 INDIKATOR
 Indikator yang umum digunakan dalam iodometri dan

iodimetri adalah larutan kanji


 Larutan kanji dengan iodium akan membentuk kompleks

berwarna biru
 Kloroform  dengan iodium berwarna violet
 Catatan : penambahan larutan kanji dilakukan menjelang TAT

karena bila ditambah sejak awal maka kompleks iodium-kanji


akan sukar pecah  mempengaruhi hilangnya warna biru

Muhammad Nur Rasyid


 3. BROMOMETRI-BROMATOMETRI
BROMOMETRI  penetapan kadar suatu zat berdasarkan
reaksi redoks menggunakan brom
 BROMATOMETRI  penetapan kadar suatu zat berdasarkan

reaksi redoks menggunakan kalium bromat


 TITRAN :

◦ Bromometri : brom
◦ Bromatometri : kalium bromat

Muhammad Nur Rasyid


 BROMOMETRI
 Titran : larutan brom
 Prinsip penetapan : zat uji direaksikan dengan brom berlebih

dalam suasana asam. Kelebihan brom direaksikan dengan KI


berlebih lalu iodium yg terbentuk dititrasi dengan larutan na
tiosulfat menggunakan indikator kanji hingga warna biru
tepat hilang

Mafazatun Nabila
 BROMATOMETRI
Titran : kalium bromat
 Kalium bromat adalah oksidator kuat dalam suasana asam

yang oleh reduktor akan direduksi menjadi bromida


 Reaksi :
 reduktor  oksidator + e
 2BrO3- + 12H+ + 12e  2Br- + 6H2O

Mafazatun Nabila
 INDIKATOR
 BROMOMETRI  amilum, kloroform
 Kelebihan Br2 diberi KI  iodium yg terbentuk dititrasi

dengan na- tiosulfat


 Reaksi :
 Iodium + amylum  Iod-amylum(biru)
 Iod-amylum + Na2S2O3  NaI + Na2S2O6 + amylum (tidak

berwarna)

Mafazatun Nabila
 BROMATOMETRI  metil jingga atau metil merah
 (merah  tdk berwarna)
 Selain menggunakan indikator, TAT dapat ditandai dengan

terbentuknya brom bebas yang menyebabkan warna larutan


menjadi kuning muda
 Reaksi :
 O + HBr  H2O + Br2(kuning)
 Br2 + indikator (merah)  (tidak berwarna)

Mafazatun Nabila
 CONTOH SOAL
 vitamin C (MR= 176,12) sebanyak 17,612 gram yang

dilarutkan dalam 100 ml air akan dititrasi menggunakan


iodimetri. 10 ml sampel ternyata membutuhkan 20 ml iodium
sampai tercapai TAT. Jika ekivalensi vitamin C diketahui
adalah 1.
 Pertanyaan : a. hitung normalitas iodium yang digunakan!

b. jenis titrasi apa yg digunakan?

Mafazatun Nabila
 TITRASI IODIMETRI
 Cara kerja :

1. Hitung molaritas dan normalitas vitamin C


2. Hitung normalitas iodium
M = (gram/MR) x (1000/V)
= (17,612/176,12) x (1000/100)
= 1M
N = valensi X molaritas
= 1 x 1= 1 N  vitamin C
V1.N1 = V2.N2
10.1 = 20.N2
N2 = 0,5 N  iodium

Mafazatun Nabila
 CONTOH SOAL
 Diketahui tablet vitamin C 250 mg memiliki bobot rata-rata

550 mg. Untuk penetapan kadar vitamin C maka 200 mg


sampel dilarutkan dalam 50 ml air 10 ml larutan sampel
kemudian dititrasi dengan 3 ml iodium 0,1 N. Jika diketahui
kesetaraan iodium 0,1 N setara dengan 8,806 mg vitamin C,
hitung kadar vitamin C dalam tablet tsb!

Mafazatun Nabila
 Jawab :
 Kandungan teoritis vitamin C = 200/550 x 250

 = 90,91mgKandungan vitamin C dalam 10 ml

= 3 x 8,806 mg
= 26,418 mg
Kandungan vitamin C dalam 50 ml
= (50 ml / 10 ml) x 26,418 mg
= 132,09 mg
% vitamin C = (132,09 mg/ 90,91 mg) x 100
= 145,298 %
Mafazatun Nabila
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
 Untuk penentuan kadar air cara karl fischer.
 Penentuan kadar besi(II) dalam obat, contohnya: Sangobion,

Etabion dll.
 Penggunaan utama titrasi dikromatometri adalah untuk

penentuan kadar besi (II) dalam larutan asam klorida,


penentuan kadar alcohol dalam minuman anggur.
 Penggunaan titrasi iodometri adalah untuk penentuan kadar

bromat, klorin, tembaga (ll), dikromat, hydrogen peroksida.

Mafazatun Nabila
Terima Kasih
Pertanyaan
 (salma afifah) bagaimana cara mengetahui dengan mudah
untuk menentukan jenis titrasi, seperti contoh soal 1 B?
Jawaban: dengan melihat titran yang digunakan
spesifikasinya seperti apa
 (Alifah) untuk titrasi iodometri indicator yang digunakan

menggunakan larutan kanji, jika diganti dengan indikator lain


apakah bisa?
Jawaban : tidak bisa karena setiap indikator memiliki
perannya masing-masing, bergantung pada zat apa yang
sedang diamati.
(nilna) pada titrasi iodo dan iodi manakah yang kebih baik
digunakan.
jawaban : tergantung dari zat apa yang kita amati, karena
setiap titrasi memiliki fungsinya masing2 dalam menentukan
zat yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai