Anda di halaman 1dari 24

Kecenderungan baru dalam teori

perencanaan 1

Sumber :
Campbell dan Susan Fainstein ed. Readings in
Planning Theory, Ch. 8 dan 11.

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 1
David Harvey - “On Planning the
Ideology of Planning” (1985).

 Peran Perencana

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 2
• Bagaimana perencana menangani kon-
flik ideologi antara melayani golongan
miskin dan membantu akumulasi modal?
• Perencanaan bermanfaat untuk apa dan
siapa ?
• Apa peran perencana dalam konteks
keseluruhan proses reproduksi sosial ?

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 3
Perencanaan dan Reproduksi Sosial

Reproduksi Sosial
Perencanaan
Prinsip dasar

Lahan, tenaga
kerja dan modal

Hubungan sosial
manusia sebagai Perencana
indi-
vidu dan kelompok
08/05/20 PL219/ohp/kul-7 4
Hubungan antar kelompok dan
Lingkungan Binaan

1. Kelompok pekerja
2. Kelompok pengusaha
3. Kelompok konstruksi
4. Kelompok tuan tanah

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 5
Kelompok pekerja

• Semua individu yang menjual komoditas (tenaga


kerja) di pasar dengan imbalan gaji.
• Lingkungan binaan diartikan sebagai barang
konsumsi, reproduksi dan ekspansi.
• Kelompok ini peka terhadap biaya dan akses
ruang dari semua elemen (rumah, pendidikan,
fasilitas, pelayanan, dll) yang memudahkan
kelangsungan hidup dan reproduksi pada suatu
standar kehidupan tertentu.
08/05/20 PL219/ohp/kul-7 6
Kelompok pengusaha
• Semua yang berhubungan dengan fungsi
kewirausahaan yang bertujuan memperoleh
keuntungan.
• Lingkungan binaan dilihat sebagai:
1. Sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan
produksi dan akumulasi modal.
2. Pasar untuk komoditi dan pelayanan yang
diproduksi kelompok ini. Pada kesempatan lain
dapat berubah menjadi “areal pembuangan untuk
kapasitas produksi yang tidak digunakan.
08/05/20 PL219/ohp/kul-7 7
Kelompok konstruksi

• Kelompok modal yang mencari keuntungan dari


penanaman modal melalui pembangunan elemen
lingkungan.
• Kegiatan konstruksi diartikan sebagai kegiatan
teknis, ekonomi dan politik untuk kepentingan
kelompok ini.

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 8
Kelompok tuan tanah

• Sebagai pemilik tanah dan properti yang dapat


memungut uang sewa dari penggunaan lahan atau
propertinya.
• Kelompok ini dapat dikelompokkan sebagai
kelompok pemilik modal yang menginvestasikan
modalnya untuk penyewaaan lahan dan properti.

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 9
Contoh hubungan sebab akibat setiap
kelompok dalam lingkungan binaan

Kinerja buruk dari


sektor konstruksi Penyediaan rumah
pekerja oleh perusahaan
Harga sewa
tinggi
Tuntutan kenaikan gaji
Pengaruh pada berpengaruh pada penu-
tingkat kehidupan runan keuntungan peru-
pekerja sahaan

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 10
 Perencana perlu mengerti latar bela-
kang kekuatan dan konflik antar kelom-
pok disatu pihak dan monopoli kompe-
tisi geografis dipihak lain.

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 11
Produksi, Pemeliharaan dan Pengelolaan
Lingkungan Binaan
• Ada 3 sumber krisis:
1. Ketidakseimbangan penguasaan kekuatan antara kelompok.
Kondisi ini memperbolehkan satu kelompok untuk mempunyai
kekuatan yang berlebih dan menyebabkan sistem menjadi tidak
stabil.
2. Akumulasi mendorong pertumbuhan diatas kapasitas sumber
daya alam dimana pada saat yang sama inovasi teknologi
berkurang.
3. Kecenderungan kelebihan akumulasi dan produksi hadir dalam
masyarakat kapitalis karena para pengusaha berusaha mempero-
leh kepentingan pribadinya yang secara kolektif mendorong aku-
mulasi menjauhi pertumbuhan yang seimbang.
08/05/20 PL219/ohp/kul-7 12
• Investasi di dalam lingkungan binaan dapat
dikoordinasikan dengan cara sebagai berikut :
1. Alokasi melalui mekanisme pasar.
Masalahnya banyak efek eksternalitas dan pentingnya barang-
barang publik menciptakan kegagalan pasar, sehingga investasi
tidak seluruhnya berdasarkan mekanisme pasar.
2. Alokasi berdasrkan kekuasaaan hegemoni.
Masalahnya: monopolisasi dan kekuasaaan hegemoni menyebab-
kan sistem harga tidak murni dan dapat menyebabkan kesalahan
alokasi.
3. Intervensi pemerintah dalam produksi, pemeliharaan dan penge-
lolaan lingkungan binaan. Peraturan pemerintah dibuat untuk
menghilangkan efek eksternalitas dan penyediaan barang-barang
publik.

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 13
Perencanaan sebagai alat Pemerintahan
• Peran pemerintah dalam pemerintahan kapitalis:
1. Membantu untuk menstabilkan sistem ekonomi dan
sosial.
2. Menciptakan kondisi untuk pertumbuhan yang seimbang
dan memberi jalan pada proses akumulasi.
3. Mencegah terjadinya ketidakcocokan masyarakat dan
pertentangan kelompok.
 Fungsi-fungsi ini akan efektif apabila pemerintah sukses
dalam internalisasi konflik kepentingan tersebut, yang
dapat tercapai melalui pemerintahan sosial demokratis.

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 14
 Tugas perencana adalah memberikan kontri-
busi pada proses sosial reproduksi, dan dalam
melakukan hal tersebut perencana dapat meng-
intervensi proses produksi, pemeliharaan dan
pengelolaan lingkungan binaan sebagai upaya
untuk menciptakan kondisi “pertumbuhan yang
seimbang”. Untuk mencapai hal tersebut, pro-
ses perencanaan harus terbuka.

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 15
Dalam rangka mencapai perencanaan yang efektif :
1. Perencana perlu mengerti kinerja lingkungan binaan
dalam hubungannya dengan proses reproduksi sosial.
2. Perlu mengerti keberagaman kebutuhan, hubungan dan
konflik antar kelompok dari segi kompetisi, monopolis-
tik dan produksi.
3. Pengetahuan perencanaan berkembang secara inkre-
mental mengenai apa yang terbaik untuk membantu
reproduksi sosial.
4. Perencana membutuhkan justifikasi dan legitimasi
yang dapat diperoleh melalui intervensinya dalam
memperbaiki keseimbangan kondisi sosial yang ada.
08/05/20 PL219/ohp/kul-7 16
Pergeseran Pandangan Perencana
 Keselarasan sosial
Peran perencana adalah menentukan kebijaksanaan yang dapat
memudahkan sosial kontrol dan dapat melayani pembentukan
keselarasan sosial melalui kooptasi dan integrasi.
 Perbaikan lingkungan
Perencana dibekali dengan konsep keseimbangan ekologis dan
gagasan keserasian alam untuk bertindak sebagai pembela.
 Rasionalisasi
Rasionalisasi berarti melakukan apa yang harus dilakukan
untuk memperbaiki kondisi menjadi positif akumulasi.

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 17
 Pergeseran sikap mental ideologi perenca-
na terjadi dibawah tekanan dari tuntutan
advocacy untuk masyarakat miskin hingga
tekanan untuk tunduk pada bisnis dan
efisiensi pemerintahan.

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 18
Patsy Healey- “Planning Through
debate: The Communicative Turn
in Planning Theory” (1992)
 Peran komunikasi dalam proses
perencanaan yang demokratis

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 19
10 hal mengenai perbaikan dalam perencanaan:
1. Perencanaan merupakan proses interaktif dan
interperatif, yang terfokus pada “keputusan dan
tindakan” dalam jajaran spesialisasi alokasi dan
sistem autorisasi yang menggambarkan
multidimensional dari kehidupan, daripada dimensi
tunggal formalitas.
 Proses perencanaan perlu diperkaya dengan diskusi dari
moral dilemma dan pengalaman estetik, dengan
menggunakan format presentasi dari bentuk cerita
menjadi ilustrasi estetik.

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 20
2. Interaksi tersebut menganggap keberadaan individu
yang beragam, yang masing-masing mempunyai arti,
pengetahuan dan cara/nilai. Komunitas tersebut dapat
berdekatan atau berjauhan satu dengan yang lainnya
dalam kaitannya dengan masing-masing bahasa.
 Tindakan komunikatif difokuskan pada pencarian saling
pengertian dari tujuan, dan tetap sadar akan hal-hal yang
tidak dapat dimengerti.
3. Interaksi tersebut membutuhkan diskursif komunitas,
melalui proses pengenalan, mendengarkan dan mencari
kemungkinan yang dapat diterjemahkan antara
komunitas yang berbeda.
08/05/20 PL219/ohp/kul-7 21
4. Hal ini tidak hanya melibatkan program tetapi
konstruksi dari lokasi dimana program tersebut
diformulasikan dan konflik teridentifikasi.
 Perencanaan seperti ini membutuhkan refleksi dari
proses itu sendiri.
5. Semua dimensi dari pengetahuan, pengertian,
apresiasi, pengalaman dan penilaian digunakan
dalam proses ini. Komunikasi disini adalah usaha
untuk mendapatkan hasil dari tuntutan tanpa
mengabaikan salah satu.
6. Refleksi dan kritikan harus tetap dibicarakan
dalam proses argumentasi.
08/05/20 PL219/ohp/kul-7 22
7. Kritik yang timbul, interaksi moral, melayani
proses demokrasi pluralisme melalui:
penyampaian pendapat, mendengarkan dan
menghormati untuk semua isu yang ada.
8. Preferensi dapat berubah pada saat individu atau
kelompok didorong untuk mengartikulasikan
kepentingan mereka.
 Jadi interaksi bukan suatu format yang mudah dari
pertukaran atau penawaran kepentingan, tetapi
melibatkan rekonstruksi yang berhubungan dengan
kepentingan beragam peserta-melalui proses
pembelajaran saling mengerti.

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 23
9. Hal ini tidak hanya inovatif tetapi berpotensi untuk ber-
ubah. Merubah materi dan kekuasaan melalui usaha un-
tuk mengkritik; peningkatan pemahaman diantara pe-
serta; penciptaan argumen yang baik; membangun pe-
ngertian baru.
 Dalam hal ini, keberagaman manusia dengan pengalaman
kondisi sosial yang berbeda dan komunitas budaya yang
berbeda didorong untuk saling mengenal masin-masing. Proses
ini dapat mencapai kesepakatan tanpa mencapai pandangan
yang seragam mengenai kehidupan.
10. Tujuan dari perencanaan interkomunikasi adalah un-tuk
membantu memulai dan membiasakan dalam men-capai
kesepakatan berdasarkan suatu pengertian yang berlainan.

08/05/20 PL219/ohp/kul-7 24

Anda mungkin juga menyukai