Anda di halaman 1dari 33

MODUL 3

METABOLISME DAN
ENERGI
SKENARIO 3
KENAPA BERBEDA ??
Sinta , 35 tahun seorang karyawati swasta merasa heran dengan keadaanya karena
dalam 2 bulan terakhir berat badannya turun sebanyak 5 kilogram, padahal
makannya banyak, Sinta juga merasa cepat sekali haus, air mineral yang 5 liter di
kamarnya habis dalam satu sampai dua hari, terkadang Sinta juga merasa
badannya gemetaran dan jantung berdebar kencang . Dalam beberapa hari ini
Sinta juga sering diare dan matanya mulai kelihatan seperti melotot . Hal yang
berbeda dialami oleh Ima 46 tahun yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga
juga bercerita pada Sinta bahwa ia selalu sarapan pagi secara teratur dan banyak
sebelum bekerja. Berbeda dari hari biasanya, akhir-akhir ini Ima merasa cepat
fatique, malaise walau hanya beraktifitas ringan. Walau demikian, Ima merasakan
badannya terus naik dan sulit untuk konsentrasi. Sinta kemudian mencoba
berkonsultasi dengan dokter keluarganya tentang keluhannya dan keluhan Ima.
Sinta khawatir apakah ini merupakan sebuah pertanda kerusakan organ dan sistem
hormone tubuhnya ? Sinta dan Ima dianjurkan dokter untuk memeriksakan Basal
Metabolic Rate nya agar keluhannya dapat diatasi. Bagaimana anda menjelaskan
keluhan keduanya ??
JUMP 1
TERMINOLOGI
1. Fatique: kondisi di mana seseorang selalu merasa lelah, lesu, atau kurang
tenaga

2. Malaise: perasaan tidak nyaman, pegal-pegal, dan lelah tanpa alasan yang
jelas

3. Basal Metabolic Rate ( BMR ): kebutuhan kalori minimum yang


dibutuhkan seseorang hanya untuk sekedar mempertahankan
hidup,dengan asumsi bahwa orang tersebut dalam keadaan istirahat total,
tidakmelakukan aktivitas sedikitpun
JUMP 2 & 3
RUMUSAN MASALAH &
HIPOTESA
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi metabolisme?
- Usia - Waktu tidur
- Hormon - Massa otot
- Iklim - Makanan yang dikonsumsi
- Malnutrisi - Cairan dalam tubuh
- Jenis kelamin - Genetik

2. Organ apa saja yang berperan dalam proses metabolisme?


a) Hepar
b) Pancreas
c) Medulla adrenal
d) Kelenjar tiroid
e) Jaringan adiposa
3. Mengapa dalam 2 bulan terakhir berat badan Sinta turun sebanyak 5
kilogram, padahal makannya banyak?
yang di alami oleh Sinta adalah hepertiroid. Jika tiroid menghasilkan lebih
banyak hormon daripada yang dibutuhkan tubuh, maka seseorang
mengalami penurunan berat badan secara tidak terduga.
Pada keadaan tersebut terjadi peningkatan BMR dan maka pembakaran
lemak terjadi sehingga BB nya turun.

4. Mengapa Sinta merasa cepat haus?


Cepat haus dikarenakan keringat yg keluar sebagai regulasi tubuh
terhadap peningkatan BMR. Apabila Kehilangan cairan terjadi maka
tubuh akan merespon tsb dgn rasa haus.
5. Apa yang menyebabkan Sinta merasa badannya gemetaran ?
Gemetaran atau tremor merupakan getaran ritmitik dari otot skeletal akibat
stimulasi dari saraf simpatik.

6. Apa yang menyebabkan terjadinya takikardi?


Jantung berdebar kencang atau takikardi juga terjadi akibat aktivasi dari
saraf simpatik yg distimulasi oleh thyroid Sehingga terjadilah peningkatan
aktivitas pada kardiak miosit

7. Apa yang menyebabkan Ima mengeluhkan fatique dan malaise walaupun


hanya beraktifitas ringan serta berat badannya terus naik?
yang di alami oleh Ima itu adalah salah satu gejala hipotiroid. Hipotirodisme
atau hipotiroid lebih sering ditemui pada wanita lanjut usia. Umumnya,
penyakit ini menimbulkan gejala yang tidak spesifik di tahap awal, misalnya
kenaikan berat badan atau mudah lelah yang dianggap biasa terjadi seiring
pertambahan usia
JUMP 4
SKEMA
Metabolisme dan
Energi

Laju Organ
Glikolisis
Metabolisme Metabolisme

Faktor
Aerob Anaerob
Metabolisme

Biologi Oksidasi
Intrinsik
dan ROS

Ekstrinsik
JUMP 5
LEARNING OBJECTIVE
1. Pengertian Metabolisme
2. Faktor yg mempengaruhi metabolisme
3. Organ metabolisme
4. Hormon yg mempengaruhi metabolisme
5. kecepatan/laju metabolisme + pengukuran BMR
6. Glikolisis aerob + anaerob
JUMP 7
SHARING INFORMATION
1. Pengertian Metabolisme
Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan
aktivitas hidup, di antaranya metabolisme.
Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi
selalu menggunakan katalisator enzim.
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:

1) Anabolisme/Asimilasi/Sintesis
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi
tinggi.
energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O  C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa (energi kimia)
- Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme,
ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya
berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-
enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai
bahan pembentuk semua zat tersebut.
Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk
dari lemak dan protein dan seterusnya.

Sintesis Lemak dari Karbohidrat :


Glukosa diurai menjadi piruvat  gliserol.
Glukosa diubah  gula fosfat  asetilKo-A  asam lemak.
Gliserol + asam lemak  lemak.
2) Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia
kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang
mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk
membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila
pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut
proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut
fermentasi.

Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2  6CO2 + 6H2O + 688KKal. (glukosa)


Contoh Fermentasi :C6H1206  2C2H5OH + 2CO2 + Energi. (glukosa)
(etanol)
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui
tiga tahap:
1. Glikolisis.
2. siklus Krebs
3. Transpor elektron respirasi
Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
Proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak daalam sel tubuh manusia,
satu sama lain saling terkait. Ketiga proses metabolsime tersebut akan melewati
senyawa asetil CO-A, sebagai senyawa antara untuk memasuki siklus Krebs.
Begitu pula apabila terjadi kelebihan sintesis glukosa, maka dalam tubuh akan
diubah menjadi senyawa lemak sebagai cadangan energi.
2. Faktor yang Mempengaruhi Metabolisme

1) Hormon tiroid
• Kecepatan metabolise naik 50-100% diatas normal
• Apabila kehilangan total sekresi tiroid  kecepatan metabolik
menurun 40- 60% dari normal

2) Hormon testosteron
• Meningkatk kecepatan metabolisme basal 10-15%
• Berkaitan dengan efek anabolik untuk meningkatkan masa otot rangka

3) Hormon pertumbuhan
• Meningkatka kecepatan metabolisme 15-20%
• Akibat rangsangan langsung pada metabolisme seluler

4) Demam
• Meningkatkan metabolisme kurang lebih 12% setiap kenaikan suhu
10◦C
5) Tidur
• Kecepatan metabolisme turun 10-15% dibawah normal selama tidr
• Disebabkan oleh: - penurunan tanus otot rangka selama tidur
- Penurunan aktivitas sistem saraf simpatik

6) Malnutrisi
• Pada usian 0-2 tahun
• Malnurisi lama→kecepatan metabolisme 20-30%
• Disebabkan oleh tidak adanya zat makan yang dibutuhkan didalam sel

7) Jenis kelamin
• Lebih rendah pada wanita
• Wanita persentase massa otot yang ebih rendah dan persentase jaringan
adiposa yang lebih tinggi
8) Usia
• Laju metabolisme seorang anak umunya lebih tinggi daripada orang
dewasakarena anak memerlukan lebih banyak energi selama massa
pertumbuhan

9) Suhu lingkungan
• Suhu lingkuangan lebih rendah dari pad tuh. Diaktifka mekanisme
penghasil pans seperti menggil dan kecepatan metabolisme. Ketika
peningktan suhu tersbut sudh cukup untuk dapat meningkatkan suhu
tubuh.
• Proses metabolik umumnya bermbah cepat 14% setiap peningkatan 1◦C

10) Waktu tidur


• Waktu tidur tidak bokeh diganggu, karena dapat mengagnggu
metabolisme
• Kurangnya tidur dapat menganggu metabolisme ±50-60 kalori.
3. Organ Metabolisme
Hepar
Fungsi :
• Penyaringan dan penyimpanan darah
• Metabolisme Lemak, karbohidrat, protein hormon dan zat kimia
• Penyimpanan vitamin dan besi
• Pembentukan faktor koagulasi
• Pembentukan empedu

Glukosa (juga fruktosa dan galaktosa) dalam darah masuk lewat vena porta
hepatica, sinusoid, kemudian sel hati, selanjutnya oleh sel hati akan diubah
menjadi glikogen (glikogenesis). Sebaliknya, jika tubuh kekurangan glukosa,
maka glikogen akan segera diubah lagi menjadi glukosa (glikogenolisis).
Pankreas
• Eksokrin & endokkrin
• Pulau langerhans→sel α dan sel β → hormon → kontrol metabolisme
karbohidrat
• sel α → glukagon → hiperglikemik → KGD↑
• sel β → insulin → hipoglikemik → KGD↓
Gland Thyroid
• Sekresi tiroksin → oksidasi seluler↑

Medula Adrenal
• KGD↓→ saraf simpatis → Sel kromafrin → hormon epinerfin →
glikogenolisis↑→ KDG↑
• Epinefrin → lipolisis↑→ kadar asam lemak bebas↑

Mekanismenya:
• Glukosa dibebaskan dari timbunan (cadangan) glikogen melalui
mekanisme glikogenolisis di hati
• Sekresi insulin dihambat
• Penurunan KGD secara langsung merangsang saraf sympatis yang
menginervasi medulla adrenal untuk mensekresikan epinefrin
• Epinefrin akan meningkatkan glikogenolisis pada otot dan hati sehingga
meningkatkan kadar gula darah kemudian glukosa-6-posfat
• Apabila kebutuhan glukosa telah tercukupi, maka akan terjadi
hiperglikemi, kemudian akan terjadi glikogenesis, sekresi insulin
meningkat dan sekresi epinefrin dihambat.
4. Hormon yang Mempengaruhi Metabolisme
• Hormon Insulin
 Menurunkan kadar glukosa darah melalui pengaktifan sel-sel tertentu,
misalnya sel otot skelet, sel jaringan adiposa dan sel hati
 Uptake glukosa: merangsang otot dan hati untuk meningkatkan
sintesis glikogen (glikogenesis) dari glukosa.

• Hormon Glukagon
 Meningkatkan kadar glukosa darah dengan merangsang hati untuk
mengubah glikogen menjadi glukosa
 Menstimulasi konversi asam lemak dan asam amino menjadi glukosa
(glukoneogenesis).
 Hormon Glukokortikoid
 Regulasi metabolisme dan resistensi terhadap stress
 Kontrol sekresi via sistem umpan balik negatif
 Meningkatkan laju pemecahan protein (serat otot)
 Pembentukan glukosa
 Menstimulasi lipofisis

 Hormon Kelenjar Tiroid


 Meningkatkan BMR dengan menstimulasi penggunaan oksigen untuk
memproduksi ATP. BMR ↑ maka metabolisme KH, lemak dan protein ↑
 Stimulasi sintesis protein dan meningkatkan penggunaan glukosa dan asam
lemak untuk produksi ATP
 Meningkatkan lipolisis dan eksresi kolesterol → menurunkan kadar
kolesterol darah
 Bersama hormon pertumbuhan (GH) dan insulin → mempercepat
pertumbuhan badan terutama saraf dan tulang.
 Meningkatkan kerja katekolamin (Norepinefrin dan epinefrin)
5. Kecepatan/Laju Metabolisme + Pengukuran BMR
• Jumlah total energi yang digunakan tubuh per satuan waktu.
• Kecepatan metabolisme istirahat adalah jumlah minimum energi yang
diperlukan untuk berfungsinya tubuh secara normal saat sedang
beristirahat.
• Tubuh membutuhkan energi minimal untuk menjaga fungsi nya tetap
berjalan dengan normal seperti: pernapasan,sirkulasi,pencernaan,kalori
yang digunakan oleh otak,hati,ginjal,otot,dan jantung saat beristirahat.

BMR
• Pengukuran metabolisme dalam kondisi basal (istirahat)
• Kecepatan metabolik biasanya diukur berdasarkan jumlah oksigen yang
digunakan per menit,karena pada umumnya pembentukan ATP
menggunakan oksigen.
 
Makanan+O2 ->H2O + CO2 +Energi (ATP)
Satu liter O2 dipakai tubuh untuk memproduksi 4,825 kcal energi.
Nilai BMR dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, aktifitas hormon,
suhu tubuh, ukuran tubuh dan luas permukaan tubuh, komposisi tubuh dan
faktor genetik.
• Jenis kelamin
Nilai BMR perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki.

• Umur
Bayi memiliki nilai BMR lebih tinggi karena memiliki jaringan aktif dan
sedang dalam pertumbuhan. Nilai BMR menurun dengan peningkatan
umur dan peningkatan kematangan.

• Komposisi Tubuh
Orang yang memiliki massa otot lebih tinggi mempunyai BMR lebih
tinggi dibandingkan dengan orang yang memiliki persen lemak tubuh
yang tinggi.
• Ukuran tubuh dan luas permukaan tubuh
Orang yang kurus mempunyai nilai BMR yang lebih tinggi dibandingkan
orang yang gemuk.

• Suhu
Suhu tubuh juga berpengaruh terhadap BMR, semakin tinggi suhu tubuh
makan nilai BMR akan semakin tinggi. Setiap kenaikan 1 derajat suhu
tubuh nilai BMR naik sebesar 13%. Kondisi kehamilan akan
meningkatkan BMR, sedangkan keadaan gizi kurang akan menurunkan
BMR.
6. Glikolisis

Glikolisis Aerob
• Glikolisis aerob merupakan lintasan glikolisis dalam keadaan tersedianya
oksigen.
• Tempat terjadinya glikolisis aerob : sitoplasma
• Dalam keadaan anareob,piruvat dapat diubah oleh piruvat dehidroginase
menjadia setil koenzim A (Ko A) yang kemudian masuk kedalam
siklus asam sitrat.
Glikolisis Anaerob
 Glikolisis anaerob merupakan lintasan lintasan glikolisis yang dapat
bekerja dalam keadaan sama sekali tanpa oksigen
 Tempat terjadinya glikolisis anaerob : sitoplasma
 Dalam kondisi anaerob, piruvat diubah menjadi laktat oleh enzim laktat
dehidroginase (LDH) NAD dihasilkan oleh reaksi ini yang
menungkinkan proses glikolisis dilanjutkan.
 Dalam kondisi anaerob, ragi dan organisme-organisme lain melakukan
proses fermentasi alcohol yang merubah piruvat menjadi asetaldehide
dan kemudian menjadi etanol

Anda mungkin juga menyukai