Modul 3 Blok 1.4
Modul 3 Blok 1.4
METABOLISME DAN
ENERGI
SKENARIO 3
KENAPA BERBEDA ??
Sinta , 35 tahun seorang karyawati swasta merasa heran dengan keadaanya karena
dalam 2 bulan terakhir berat badannya turun sebanyak 5 kilogram, padahal
makannya banyak, Sinta juga merasa cepat sekali haus, air mineral yang 5 liter di
kamarnya habis dalam satu sampai dua hari, terkadang Sinta juga merasa
badannya gemetaran dan jantung berdebar kencang . Dalam beberapa hari ini
Sinta juga sering diare dan matanya mulai kelihatan seperti melotot . Hal yang
berbeda dialami oleh Ima 46 tahun yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga
juga bercerita pada Sinta bahwa ia selalu sarapan pagi secara teratur dan banyak
sebelum bekerja. Berbeda dari hari biasanya, akhir-akhir ini Ima merasa cepat
fatique, malaise walau hanya beraktifitas ringan. Walau demikian, Ima merasakan
badannya terus naik dan sulit untuk konsentrasi. Sinta kemudian mencoba
berkonsultasi dengan dokter keluarganya tentang keluhannya dan keluhan Ima.
Sinta khawatir apakah ini merupakan sebuah pertanda kerusakan organ dan sistem
hormone tubuhnya ? Sinta dan Ima dianjurkan dokter untuk memeriksakan Basal
Metabolic Rate nya agar keluhannya dapat diatasi. Bagaimana anda menjelaskan
keluhan keduanya ??
JUMP 1
TERMINOLOGI
1. Fatique: kondisi di mana seseorang selalu merasa lelah, lesu, atau kurang
tenaga
2. Malaise: perasaan tidak nyaman, pegal-pegal, dan lelah tanpa alasan yang
jelas
Laju Organ
Glikolisis
Metabolisme Metabolisme
Faktor
Aerob Anaerob
Metabolisme
Biologi Oksidasi
Intrinsik
dan ROS
Ekstrinsik
JUMP 5
LEARNING OBJECTIVE
1. Pengertian Metabolisme
2. Faktor yg mempengaruhi metabolisme
3. Organ metabolisme
4. Hormon yg mempengaruhi metabolisme
5. kecepatan/laju metabolisme + pengukuran BMR
6. Glikolisis aerob + anaerob
JUMP 7
SHARING INFORMATION
1. Pengertian Metabolisme
Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan
aktivitas hidup, di antaranya metabolisme.
Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi
selalu menggunakan katalisator enzim.
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:
1) Anabolisme/Asimilasi/Sintesis
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi
tinggi.
energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa (energi kimia)
- Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme,
ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya
berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-
enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai
bahan pembentuk semua zat tersebut.
Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk
dari lemak dan protein dan seterusnya.
1) Hormon tiroid
• Kecepatan metabolise naik 50-100% diatas normal
• Apabila kehilangan total sekresi tiroid kecepatan metabolik
menurun 40- 60% dari normal
2) Hormon testosteron
• Meningkatk kecepatan metabolisme basal 10-15%
• Berkaitan dengan efek anabolik untuk meningkatkan masa otot rangka
3) Hormon pertumbuhan
• Meningkatka kecepatan metabolisme 15-20%
• Akibat rangsangan langsung pada metabolisme seluler
4) Demam
• Meningkatkan metabolisme kurang lebih 12% setiap kenaikan suhu
10◦C
5) Tidur
• Kecepatan metabolisme turun 10-15% dibawah normal selama tidr
• Disebabkan oleh: - penurunan tanus otot rangka selama tidur
- Penurunan aktivitas sistem saraf simpatik
6) Malnutrisi
• Pada usian 0-2 tahun
• Malnurisi lama→kecepatan metabolisme 20-30%
• Disebabkan oleh tidak adanya zat makan yang dibutuhkan didalam sel
7) Jenis kelamin
• Lebih rendah pada wanita
• Wanita persentase massa otot yang ebih rendah dan persentase jaringan
adiposa yang lebih tinggi
8) Usia
• Laju metabolisme seorang anak umunya lebih tinggi daripada orang
dewasakarena anak memerlukan lebih banyak energi selama massa
pertumbuhan
9) Suhu lingkungan
• Suhu lingkuangan lebih rendah dari pad tuh. Diaktifka mekanisme
penghasil pans seperti menggil dan kecepatan metabolisme. Ketika
peningktan suhu tersbut sudh cukup untuk dapat meningkatkan suhu
tubuh.
• Proses metabolik umumnya bermbah cepat 14% setiap peningkatan 1◦C
Glukosa (juga fruktosa dan galaktosa) dalam darah masuk lewat vena porta
hepatica, sinusoid, kemudian sel hati, selanjutnya oleh sel hati akan diubah
menjadi glikogen (glikogenesis). Sebaliknya, jika tubuh kekurangan glukosa,
maka glikogen akan segera diubah lagi menjadi glukosa (glikogenolisis).
Pankreas
• Eksokrin & endokkrin
• Pulau langerhans→sel α dan sel β → hormon → kontrol metabolisme
karbohidrat
• sel α → glukagon → hiperglikemik → KGD↑
• sel β → insulin → hipoglikemik → KGD↓
Gland Thyroid
• Sekresi tiroksin → oksidasi seluler↑
Medula Adrenal
• KGD↓→ saraf simpatis → Sel kromafrin → hormon epinerfin →
glikogenolisis↑→ KDG↑
• Epinefrin → lipolisis↑→ kadar asam lemak bebas↑
Mekanismenya:
• Glukosa dibebaskan dari timbunan (cadangan) glikogen melalui
mekanisme glikogenolisis di hati
• Sekresi insulin dihambat
• Penurunan KGD secara langsung merangsang saraf sympatis yang
menginervasi medulla adrenal untuk mensekresikan epinefrin
• Epinefrin akan meningkatkan glikogenolisis pada otot dan hati sehingga
meningkatkan kadar gula darah kemudian glukosa-6-posfat
• Apabila kebutuhan glukosa telah tercukupi, maka akan terjadi
hiperglikemi, kemudian akan terjadi glikogenesis, sekresi insulin
meningkat dan sekresi epinefrin dihambat.
4. Hormon yang Mempengaruhi Metabolisme
• Hormon Insulin
Menurunkan kadar glukosa darah melalui pengaktifan sel-sel tertentu,
misalnya sel otot skelet, sel jaringan adiposa dan sel hati
Uptake glukosa: merangsang otot dan hati untuk meningkatkan
sintesis glikogen (glikogenesis) dari glukosa.
• Hormon Glukagon
Meningkatkan kadar glukosa darah dengan merangsang hati untuk
mengubah glikogen menjadi glukosa
Menstimulasi konversi asam lemak dan asam amino menjadi glukosa
(glukoneogenesis).
Hormon Glukokortikoid
Regulasi metabolisme dan resistensi terhadap stress
Kontrol sekresi via sistem umpan balik negatif
Meningkatkan laju pemecahan protein (serat otot)
Pembentukan glukosa
Menstimulasi lipofisis
BMR
• Pengukuran metabolisme dalam kondisi basal (istirahat)
• Kecepatan metabolik biasanya diukur berdasarkan jumlah oksigen yang
digunakan per menit,karena pada umumnya pembentukan ATP
menggunakan oksigen.
Makanan+O2 ->H2O + CO2 +Energi (ATP)
Satu liter O2 dipakai tubuh untuk memproduksi 4,825 kcal energi.
Nilai BMR dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, aktifitas hormon,
suhu tubuh, ukuran tubuh dan luas permukaan tubuh, komposisi tubuh dan
faktor genetik.
• Jenis kelamin
Nilai BMR perempuan lebih rendah dibandingkan laki-laki.
• Umur
Bayi memiliki nilai BMR lebih tinggi karena memiliki jaringan aktif dan
sedang dalam pertumbuhan. Nilai BMR menurun dengan peningkatan
umur dan peningkatan kematangan.
• Komposisi Tubuh
Orang yang memiliki massa otot lebih tinggi mempunyai BMR lebih
tinggi dibandingkan dengan orang yang memiliki persen lemak tubuh
yang tinggi.
• Ukuran tubuh dan luas permukaan tubuh
Orang yang kurus mempunyai nilai BMR yang lebih tinggi dibandingkan
orang yang gemuk.
• Suhu
Suhu tubuh juga berpengaruh terhadap BMR, semakin tinggi suhu tubuh
makan nilai BMR akan semakin tinggi. Setiap kenaikan 1 derajat suhu
tubuh nilai BMR naik sebesar 13%. Kondisi kehamilan akan
meningkatkan BMR, sedangkan keadaan gizi kurang akan menurunkan
BMR.
6. Glikolisis
Glikolisis Aerob
• Glikolisis aerob merupakan lintasan glikolisis dalam keadaan tersedianya
oksigen.
• Tempat terjadinya glikolisis aerob : sitoplasma
• Dalam keadaan anareob,piruvat dapat diubah oleh piruvat dehidroginase
menjadia setil koenzim A (Ko A) yang kemudian masuk kedalam
siklus asam sitrat.
Glikolisis Anaerob
Glikolisis anaerob merupakan lintasan lintasan glikolisis yang dapat
bekerja dalam keadaan sama sekali tanpa oksigen
Tempat terjadinya glikolisis anaerob : sitoplasma
Dalam kondisi anaerob, piruvat diubah menjadi laktat oleh enzim laktat
dehidroginase (LDH) NAD dihasilkan oleh reaksi ini yang
menungkinkan proses glikolisis dilanjutkan.
Dalam kondisi anaerob, ragi dan organisme-organisme lain melakukan
proses fermentasi alcohol yang merubah piruvat menjadi asetaldehide
dan kemudian menjadi etanol