Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS

KREDIT
LISNA LISNAWATI, M.Ak
PENDAHULUAN
Salah satu bentuk penyaluran dana yang dilakukan
oleh bank baik Bank pemerintah ataupun Bank
swasta, baik bank konvensional maupun bank
syariah yaitu berbentuk pemberian kredit bagi bank
konvensional dan bentuk kerjasama bagi hasil bagi
bank syariah. Pemberian kredit mengandung tingkat
resioko (degree of risk) tertentu. Untuk menghindari
dan untuk memperkecil resiko kredit yang mungkin
terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai oleh
bank atas syarat-syarat tertentu.
SYARAT PERMOHONAN KREDIT
(5C)

Characte
Capacity Capital
r

Colletera Conditio
l n
CHARACTER
Bank mencari data tentang sifat-sifat pribadi, watak dan
kejujuran dari pimpinan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban finansialnya. Adapun beberapa
petunjuk bagi bank untuk mengetahui karakter nasabah
adalah:
a. Mengenal dari dekat
b. Mengumpulkan keterangan mengenai aktivitas calon
debitur dalam perbankan
c. Mengumpulkan keterangan dan minta pendapat dari rekan-
rekannya, pegawai, saingan mengenai reputasi, kebiasaan
pribadi, pergaulan sosial dan lain-lain
CAPACITY
Ini menyangkut kemampuan pimpinan perusahaan beserta
stafnya baik kemampuan dalam manajemen maupun keahlian
dalam bidang usahanya. Untuk itu bank harus memperhatikan:
a. Angka-angka hasil produksi
b. Angka-angka penjualan dan pembelian
c. Perhitungan laba rugi perusahaan saat ini proyeksinya
d. Data-data finansial di waktu-waktu yang lalu, yang tercermin
di dalam laporan keuangan perusahaan, sehingga akan dapat
diukur kemampuan perusahaan calon penerima kredit untuk
melaksanakan rencana kerjasnya di waktu yang akan datang
dalam hubungannya dengan pengguna kredit tersebut.
CAPITAL
Ini menunjukan posisi finansial perusahaan secara
keseluruhan yang ditujukan oleh rasio finansialnya
dan penekanan pada komposisi tangible net wort nya.
Bank harus mengetahui bagaimana perimbangan
antara jumlah utang dan jumlah modal sendirinya.
Untuk itu bank harus:
a. Menganalisis neraca selama sedikitnya dua tahun
terakhir
b. Mengadakan analisis rasio untuk mengetahui
likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas
COLLATERAL
Collateral berarti jaminan. Ini menunjukan besarnya aktiva
yang akan diikatkan sebagai jaminan atas kredit yang
diberikan oleh bank. Untuk itu bank harus:
a. Meneliti mengenai pemilikan jaminan tersebut
b. Mengukur stabilitas daripada nilainya
c. Memperhatikan kemampuan untuk dijadikan uang dalam
waktu relatif singkat tanpa terlalu mengurangi nilainya.
d. Memperhatikan pengikatan barang yang benar-benar
menjamin kepentingan bank, sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
CONDITIONS
bank harus melihat kondisi ekonomi secara umum serta kondisi pada
sektor usaha si peminta kredit. Untuk itu bank harus memperhatikan:
a. Keadaan ekonomi yang akan mempengaruhi perkembangan usaha
calon peminjam
b. Kondisi usaha calon peminjam perbandingannya dengan usaha
sejenis lainnya di daerah dan lokasi lingkungannya
c. Keadaan pemasran dari hasil usaha calon pembeli
d. Prospek usaha di masa yang akan datang untuk kemungkinan
bantuan kredit bank
e. Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi terhadap prospek
industri di mana perusahaan pemohon kredit termasuk di dalamnya.
Aspek-Aspek Pertimbangan Kredit

Aspek Aspek Aspek


Umum Ekonomi Teknik
Aspek Aspek
Yuridis Finansil
Aspek Finansil
Hal-hal yang perlu dinilai dari aspek finansil:
1. Neraca dan laporan Laba/ Rugi
2. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja
3. Rencana penerimaan dan pengeluaran kas
4. Proyeksi laporan keuangan
5. Penilaian proyek investasi
6. Perhitungan kebutuhan kredit
7. Rencana angsuran kredit
Penilaian Laporan Keuangan
Catatan penilaian laporan keuanngan:
• Laporan keuangan harus sudah di audit

• Laporan keuangan harus sesuai dengan PABU

• Laporan keuangan beberapa periode minimal 2 periode

• Dapat diterapkan teknik anlisis:

a. Analisis per pos/komponen


b. Analisis persentase per komponen
c. Analisis perbandingan/ analisis naik turun
d. Analisis rasio
Rencana Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Budget
Cash)

Budget cash adalah gambaran ats seluruh rencana


penerimaan dan pengeluaran uang tunai yang
bertalian dengan rencana-rencana keunagan
perusahaan dan transaksi lainnya yang
menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi
kas atau menunjukan aliran kas perusahan tersebut.
Tahapan penyusunan budget cash adalah;
1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut
rencana operasional perusahaan.
2. Menyusun perkiraan dan estimasi kebutuhan dana atau
kredit dari bank atau sumber lainnya yang diperlukan untuk
menutup defisit kas karena rencana operasi perusahaan.
3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan
pengeluaran setelah adanya transaksi finansial dan budget
kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi
operasional dan transaksi finansial yang menggambarkan
estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.
Proyeksi Laporan Keuangan
Pemohon kredit biasanya dalam mengajukan
permohonan, di samping harus dilampiri laporan
keuangan dua tahun terakhir, dan juga harus
membuat proyeksi neraca dan laporan laba rugi
minimal untuk satu tahun berikutnya. Dari proyeksi
neraca dan laporan laba rugi ini dapat dianalisis
dengan teknik-teknik yang sama dengan laporan
keuangan sebelumnya. Tetapi disamping itu perlu
pula diterapkan metode dan analisis break even
point (BEP)
Perhitungan Kebutuhan Kredit
Perhitungan kebutuhan kredit tergantung pada jenis
kredit :
Kredit Modal
Kerja/Kredit
Jangka Pendek

Kredit
Investasi/
Kredit Jangka
Panjang
Kredit Modal Kerja

Kredit jangka pendek dapat diketahui dari Budget


Cash atau dengan menggunakan metode perputaran
modal kerja (gross working capital turn over)
dengan cara sebagai berikut:
1. Pada tingkat penjualan sekarang:
Penjualan bersih = Rp.................................
Perputaran modal kerja
2. Untuk tambahan penjualan yang direncanakan :
Tambahan penjualan = Rp.......................................
Perputaran modal kerja
3. Jumlah modal kerja yang dibutuhkan Rp......................................
4. Modal kerja yang dimiliki sekarang Rp.....................................
5. Jumlah kredit yang dapat dipertimbangkan Rp.....................................
Daftar Anggaran Kredit
Rencana pembayraan kembali atau pelunasan kredit
disusun sesuai dengan cash budget, jenis serta sifat
kredit yang diminta serta project income statement.
Dengan demikian skedul pembayaran kembali ini
hanya merupakan alat untu lebih mempermudah
dalam melihat rencana pelunasan kredit.
Contoh
Perusahan “Sari” mendapatkan kredit sebesar Rp.
10.000.000,- dengan bungan 12%/ tahun dihitung
dari sisa pinjaman, pembayran bungan dilakukan
tiap 6 bulan. Grace period 6 bulan jangka waktu
pinjaman 5 tahun. Jenis kredit investasi adalah
aflopend plafond artinya kredit investasi harus
dilunasi secara berangsur-angsur sesuai skedul
pelunasan yang telah ditetapkan. Berdasarkan data
tersebut dapat disusun daftar angsuran kredit sbb;
JUMLAH PEMBAYARAN
TAHUN BUNGA PLAFOND SISA PINJAMAN
PEMBAYARAN ANGSURAN PINJAMAN
1.1 600.000 600.000 10.000.000 10.000.000
1.2 1.600.000 600.000 1.000.000 10.000.000 9.000.000
Akhir tahun 1 2.200.000 1.200.000 1.000.000 9.000.000 9.000.000
2.1 1.540.000 540.000 1.000.000 9.000.000 8.000.000
2.2 1.480.000 480.000 1.000.000 8.000.000 7.000.000
Akhir tahun 2 3.020.000 1.020.000 2.000.000 7.000.000 7.000.000
3.1 1.420.000 420.000 1.000.000 7.000.000 6.000.000
3.2 1.360.000 360.000 1.000.000 6.000.000 5.000.000
Akhir tahun 3 2.780.000 780.000 2.000.000 5.000.000 5.000.000
4.1 1.300.000 300.000 1.000.000 5.000.000 4.000.000
4.2 1.240.000 240.000 1.000.000 4.000.000 3.000.000
Akhir tahun 4 2.540.000 540.000 2.000.000 3.000.000 3.000.000
5.1 1.680.000 180.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000
5.2 1.590.000 90.000 1.500.000 1.500.000 0
Akhir tahun 5 3.270.000 270.000 3.000.000 0
Jumlah 13.810.000 3.810.000 10.000.000

Anda mungkin juga menyukai