Anda di halaman 1dari 18

Studi Kasus Kelayakan

Prarancangan Pabrik Biodiesel

Gita Indah Budiarti


Pengantar
• Suatu pabrik biodiesel kapasitas 7.500 ton/tahun akan didirikan di
Semarang pada tahun 2023
• Kelayakan ekonomi suatu perusahaan ditentukan oleh :
• Dari aspek kapasitas rancangan
– BEP (Break Even Point)
– SDP (Shut Down Point)
• Dari aspek keuntungan :
– ROI (Return of Investment) : pabrik beresiko tinggi min. 44%, beresiko rendah min 11%
– POT (Pay Out Time) : pabrik beresiko tinggi maksimal 2 th, beresiko rendah maks 5 tahun
– DCFRR (i) harus di atas suku bunga bank
– catatan : parameter ini untuk pabrik kimia
Data-data yang perlu dicari
• Indeks harga alat tahun pabrik berdiri
• Kurs mata uang pada tahun sekarang
• Harga alat
• Harga tanah, bangunan
• Harga bahan baku
• Harga jual produk di pasaran
Mencari indeks harga alat
• Indeks harga alat dicari pada web www.chemengonline.com/pci

• Sehingga indeks pada tahun 2023 dapat dihitung menggunakan


persaman garis y=9,878x-19325; dengan x adalah tahun 2023, y
adalah indeks pada tahun 2023
Mencari harga alat
• Silahkan mencari harga alat pada tahun
saat ini atau tahun sesuai data di web
matche.com, alibaba, dll ataupun melihat
grafik harga vs kapasitas alat/ ukuran alat
di buku Peter and Timmerhause
• Setelah mengetahui harga per alat pada
tahun basic (tahun sekarang)
• Hitung harga tahun 2023 menggunakan
rumus :
• Eksponen dilihat pada buku Peter and
Timmerhause
Memperkirakan Fixed Capital Investment (FCI) hasil
perhitungan dari data-data tersebut
Memperkirakan Working Capital
Investment
Memperkirakan Manufacturing Cost
Memperkirakan General Expense
Penentuan Resiko Pabrik
• Dari aspek bahan baku dan produk tidak korosif dan tidak
berbahaya
• Dari aspek kondisi operasi : tekanan dan suhu tidak
begitu tinggi
• Dari aspek tersebut pabrik ini dapat dikatakan beresiko
rendah
Memperkirakan harga jual
• Mempertimbangkan batas ROI minimum untuk pabrik
beresiko rendah 11%, dan harga jual di pasaran maka
ditentukan harga jual selama 1 tahun dengan kapasitas
7.500 ton sebesar Rp 106.417.647.276
Keuntungan sebelum dan sesudah pajak
• Keuntungan : Total penjualan – total biaya produksi
• Total penjualan : Rp 106.417.647.276
• Total biaya produksi : Rp 89.267.505.699
• Keuntungan Sebelum Pajak : Rp 17.150.141. 577
• Pajak keuntungan sebesar 50% (pajak daerah )
• Keuntungan Setelah Pajak : Rp 8.575.170.788
Kelayakan dari Aspek Keuntungan
• ROI = Profit x 100%
FCI
• ROI sebelum Pajak = 12,53 %
• ROI setelah Pajak = 6,27 %
FCI
• POT= x 100%
Profit  0,1 FCI

• POT sebelum Pajak = 4,9 tahun


• POT setelah Pajak = 7,01 tahun
Kelayakan dari Aspek Kapasitas Produksi
• Cara rumus
Fa  0,3 Ra
• BEP = Sa - Va - 0,7Ra x 100%
• BEP = 58,96 %
0,3 Ra
• SDP= Sa - Va - 0,7Ra x 100%
• SDP= 26,20%
Kelayakan dari Aspek Kapasitas Produksi
(Secara Grafik)
Perkiraan DCFR
• Umur Pabrik = 10 tahun
• Fixed Capital (FC) = Rp. 163.488.116.182
• Working Capital (WC) = Rp. 43.952.608.212
• Cash Flow (CF) = Rp. 23.139.566.605
• Salvage Value (SV) = Rp. 10.948.354.922
• DCFR = 10,13 %
• Suku Bunga bank BNI, BRI dan Mandiri sekitar 9,95%
(OJK.go.id)
Kesimpulan
• Dari semua aspek yang diperkirakan pabrik biodiesel ini
dinyatakan layak karena memenuhi semua parameter
aspek minimal kelayakan pabrik
Daftar Pustaka
• matche.com
• www.chemengonline.com/pci
• Asri, F., Dewantoro, H., 2018, PRA RANCANGAN
PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH
DENGAN PROSES ESTERIFIKASI DAN
TRANSESTERIFIKASI KAPASITAS 7.500 TON/TAHUN,
Teknik Kimia, UII

Anda mungkin juga menyukai