PERTEMUAN 5
OLEH
AHMAD ANSAR
Konsep Dasar Peluang
S = {(1,1);(1,2);(1,3);(1,4);(1,5);(1,6) (2,1);(2,2);(2,3);
(2,4);(2,5);(2,6) (3,1);(3,2);(3,3);(3,4);(3,5);(3,6)
(4,1);(4,2);(4,3);(4,4);(4,5);(4,6)
(5,1);(5,2);(5,3);(5,4);(5,5);(5,6) (6,1);(6,2);(6,3);
(6,4);(6,5);(6,6)}
Contoh
n( A)
P( A)
n( S )
TEOREMA 1
Bila A suatu kejadian dan Ac komplemennya
maka P(Ac) = 1 – P(A) atau P(A) = 1 – P(A c).
CONTOH :
Misal dalam sebuah kotak terdapat 12 kelereng, 8
diantaranya kelereng merah dan sisanya berwarna
putih.Tentukan peluang terambil kelereng putih!
A = kejadian terambil kelereng merah
Ac = kejadian terambil kelereng putih
P(Ac) = 1 – P(A) = 1 – 8/12 = 4/12
TEOREMA 2
Untuk setiap kejadian A, berlaku P(A) ≤ 1 .
TEOREMA 3
Untuk sebarang dua kejadian A dan B berlaku
P(AUB) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
CONTOH:
Misalkan sebuah kartu dipilih secara acak dari
setumpukan yang terdiri dari 52 kartu. Jika A kejadian
dimana diperoleh “sebuah as merah” dan B kejadian
diperoleh “sebuah heart” maka tentukan peluang kartu yang
terambil as merah atau heart?
Teorema 4.
Bila A∩B = Ø maka P(AUB) = P(A) +P(B).
Hal ini disebut kejadian saling lepas
CONTOH :
Pada eksperimen melemper dua koin sekaligus.
Jika A adalah kejadian munculnya tepat dua sisi muka,
dan B adalah kejadian munculnya tepat satu sisi muka.
Tentukan Peluang munculnya kejadian A atau B !
Peluang Bersyarat
P A B
P( A B) , P B 0
P B
Contoh