Anda di halaman 1dari 19

Rangkuman Materi

PPKN
Kelas X
Semester
Pertemuan 1
1
BAB 1
Nilai-Nilai Pancasila Dalam
Kerangka Praktik Penyelengaraan
Pemerintahan Negara`

Disusun oleh:
Hikmat Ade Siswana, SH. I
Assalamualaikum Warohmatullahi
Wabarokatuh
Selamat, atas keberhasilan kalian yang telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang
sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

Dan selamat bergabung di kampus kita tercinta SMK Binamitra ini.

SMK BINAMITRA
BAB 1
Nilai-Nilai Pancasila Dalam
Kerangka Praktik Penyelengaraan
Pemerintahan Negara
A. Sistem Pembagian Kekuasaan NKRI

Pemerintah merupakan satu unsur konstitutif (Mutlak)


berdirinya sebuah negara, selain dari rakyat dan wilayah

Pemerintah bertugas menyelenggarakan pemerintahan


negara, atau dengan kata lain mengelola kekuasaan negara
untuk mencapai cita-cita dan tujuan negara.

Pemerintahlah mempunyai kewenangan mengatur seluruh


rakyat dan menjaga keutuhan wilayah negara untuk
mencapai kemakmuran rakyat.
Pemerintahan NKRI sebagai pemegang kekuasaan negara
terdiri atas dua tingkatan, yaitu pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah.
SMK BINAMITRA
Dalam arti luas, Pemerintahan Pusat dilaksanakan oleh setiap
lembaga negara yang tugas dan kewenangannya sudah diatur
dalam Undang-undang Republik Indonesia Tahun 1945 serta
peraturan perundang-undangan yang lain.

Dalam arti sempit Pemerintah Pusat dilaksanakan oleh


lembaga Eksekutif; yaitu Presiden, Wakil Presiden,
Kementrian Negara, dan Lembaga Pemerintah Non-
Kementrian
Pemerintah Daerah di Indonesia terdiri atas Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pemerintah Daerah
dilaksanakan oleh pemerintah daerah (yang dipimpin oleh
Kepala Daerah) dan Dewan Perwakilan Daerah.

SMK BINAMITRA
1. Macam-macam Kekuasaan Negara

Kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat


mempengaruhi orang lain supaya dapat melakukan tindakan-tindakan yang
dikehendaki atau diperintahkannya.

John Locke Membagi kekuasaan negara menjadi tiga kekuasaan yaitu


• Kekuasaan Legislatif
yaitu kekuasaan untuk membuat atau
membentuk undang-undang
• Kekuasaan Eksekutif
yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-
undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap
pelanggaran terhadap undang- undang
• Kekuasaan Federatif
yaitu kekuasaan untuk melaksanakan
hubungan luar negeri.
SMK BINAMITRA
Sedangkan menurut Montesquieu
kekuasaan negara dibagi menjadi 3 atau disebut

Trias Politica
• Kekuasaan Legislatif
yaitu kekuasaan untuk membuat atau
membentuk undang-undang

• Kekuasaan Eksekutif
yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-
undang

• Kekuasaan Yudikatif
yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang-
undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili
setiap pelanggaran terhadap undang-undang.

SMK BINAMITRA
2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia

Pemisahan Kekuasaan
(separation of power)

Pembagian Kekuasaan
(divisions of power)

SMK BINAMITRA
Pembagian Kekuasaan
Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, penerapan
pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu
pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan
secara vertikal

Vertikal
Horizontal

SMK BINAMITRA
1. Pembagian Kekuasaan secara Horizontal
Pembagian kekuasaan secara horizontal merupakan
pembagian kekuasaan menurut fungsi dari lembaga
tertentu, seperti eksekutif, legislatif atau yudikatif, yang
termasuk dalam Trias Politica. Jenis pembagian kekuasaan
horizontal pun bisa diterapkan dalam lingkup pemerintah
pusat atau pemerintah daerah, sesuai yang tercantum dalam
UUD 1945
Pembagian kekuasaan secara horizontal di tingkat pusat
berlangsung di antara lembaga-lembaga yang sederajat.
Selain itu juga terjadi pergeseran terkait pembagian
kekuasaan secara horizontal ini. Jika dulunya hanya ada 3
jenis kekuasaan, yakni eksekutif, legislatif, dan yudikatif,
maka kini terdapat 6 jenis pembagian kekuasaan secara
horizontal.
SMK BINAMITRA
a. Macam-Macam Pembagian Kekuasaan Secara Horizontal
1) Kekuasaan Konstitutif
yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-
Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3
ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

SMK BINAMITRA
2) Kekuasaan Eksekutif
yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan
penyelenggaraan pemerintahan Negara. Kekuasaan ini dipegang
oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

SMK BINAMITRA
3) Kekuasaan Legislatif
yaitu kekuasaan untuk membentuk undang- undang. Kekuasaan ini
dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan
dalam Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

SMK BINAMITRA
4) Kekuasaan Yudikatif atau disebut Kekuasaan Kehakiman
yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan
Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 24 ayat (2)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

SMK BINAMITRA
5) Kekuasaan Eksaminatif atau Inspektif
yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

SMK BINAMITRA
6) Kekuasaan Moneter
Kekuasaan moneter merupakan
kekuasaan menetapkan dan
melaksanakan suatu bentuk
kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem
pembayaran, serta memelihata
kestabilan nilai rupiah. Pemegang
kekuasaan moneter di Indonesia
adalah Bank Indonesia (BI).

Hal ini sesuai dengan yang


tercantum dalam pasal 23D UUD
1945 yang berbunyi bahwa negara
memiliki suatu bank sentral yang
susunan, kedudukan, kewenangan,
tanggung jawab dan indepedensinya
diatur dalam undang-undang.

SMK BINAMITRA
2. Pembagian Kekuasaan secara Horizontal
Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan
menurut tingkat nya, yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan
pemerintahan. Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai
konsekuensi dari diterapkannya asas desentralisasi (Otonomi Daerah) di
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan asas tersebut, pemerintah pusat
menyerahkan wewenang pemerintahan kepada pemerintah daerah otonom
(provinsi dan kabupaten/kota) untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan
pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah pusat, yaitu kewenangan yang berkaitan dengan
politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, agama, moneter dan fiskal.
Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945

Pemerintah Pemerintah
Pemerintah Pusat
Provinsi Kota/Kabupaten

SMK BINAMITRA
SMK BINAMITRA
Sekian dulu pertemuan kita hari
ini
Sampai berjumpa di pertemuan
berikutnya
Semoga kita Selalu dalam
lindungan Allah SWT Aamien
Selalu jaga kesehatan, Kebersihan
lingkungan dan biasakan berolah
raga.
Semangat terus belajar, Patuhi
kedua Orang Tua
jangan lupakan beribadah serta
berdoa agar hidup kita berkah
SMK BINAMITRA

Anda mungkin juga menyukai